Anda di halaman 1dari 8

BAB II

Laporan Kasus

I. Identifikasi Pasien
Anak berinisial DV berusia 2 tahun 4 bulan lahir pada tanggal 20
Agustus 2017 di Magelang. Pasien beragama islam dan berjenis
kelamin perempuan dengan sisi dominan kanan. Pasien merupakan ke
terakhir dari tiga bersaudara dan bertempat tinggal di Magelang.
Diagnosis medis yaitu global developmental delay dan diagnosis OT
yaitu pada area activity of daily living, pasien mengalami kesulitan
untuk menyelesaikan permainan karena gangguan kontrol postural.

II. Data Subyektif


a. Observasi
Berdasarkan obeservasi yang dilakukan pada tanggal 23
Oktober 2019, diperoleh hasil bahwa pasien datang ke unit OT
diantar oleh nenek dan ibunya dan digendong oleh neneknya. Anak
sulit untuk ditinggal oleh neneknya dan menangis ketika awal sesi
terapi dan berhenti menangis ketika diberikan mainan. Perilaku
bermain anak mudah bosan dan masih semaunya sendiri. Anak
belum mampu untuk bermain dengan anak lain dan ketika diajak
bermain permainan yang bukan keinginannya anak akan marah
dengan mengibaskan tangan, namun anak memahami instruksi
meski harus diulang beberapa kali agar memperoleh atensi anak.
Anak berpenampilan bersih dan rapi. Ketika sesi terapi afek anak
datar dan anak tidak mau untuk mengeluarkan kata, serta hanya
menggeram dan berteriak ketika marah atau menangis. Kontak
mata anak kurang dan sering tidak merespon ketika dipanggil.
Anak mampu mobilitas secara mandiri namun masih
sempoyongan, sehingga anak sering digendong oleh nenek pasien.
Ketika melakukan aktifitas dalam posisi duduk, punggung anak
sering membungkuk dan ketika dalam posisi berdiri yang lama
pasien akan menopang badan dengan tangan bertumpu pada lantai.
Pasien belum mau untuk diajak bermaian ayunan dan perosotan,
ketika diajak bermain pasien juga kerap berpindah mainan dan
posisi, sehingga pasien kesulitan untuk menyelesaikan permainan
tanpa arahan terapis.

b. Data Screening
Berdasarkan screening yang dilakukan pada 23 Oktober
2019 menggunakan blanko screening pediatric, diperoleh hasil
yaitu pasien dengan inisial DV berusia 2 tahun 4 bulan lahir pada
usia kandungan 8 bulan melalui persalinan caesar. Ibu tidak
mengkonsumsi rokok atau alkohol, dan tidak memiliki riwayat
penyakit hipertensi maupun diabetes. Ketika hamil ibu tidak
mengkonsumsi obat tertentu dan tidak emiliki keluhan penyakit.
Anak VC merupakan anak dari kehamilan ketiga dan merupakan
anak ketiga dari 3 bersaudara.
Riwayat post natal yaitu anak tidak memiliki keluhan
apapun. Anak tinggal dengan orang tua dan neneknya. Ayah
bekerja di luar kota, sehingga anak lebih sering bersama ibu yang
tidak bekerja dan neneknya. Keseharian anak ketika di rumah
yaitu anak jarang diajak bermain oleh ibunya, ketika anak ingin
aktif bermain, ibu sering melarang dan akhirnya diberikan
permainan dengan posisi duduk.
Anak mampu berjalan ketika usia 15 bulan. Sebelum usia
15 bulan anak sudah mampu mengucapkan beberapa kata dan
mampu menjawab nama sendiri dan mampu mengucap mama.
Namun menurut penuturan orang tua, ketika melewati usia 15
bulan perkembangan anak mengalamai kemunduran. Anak tidak
kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang tua dan tidak mampu
untuk berbicara. Kontak mata juga menghilang dan keseimbangan
berjalan buruk.

c. Initial Assesment
i. Screening Test
Dari screening test yang telah dilakukan, diketahui
bahwa ketika pasien diminta untuk memasukan buah-
buahan ke dalam keranjang, pasien tidak mampu untuk
memasukan buah-buah dalam posisi diam dan mudah
beralih ke permainan yang lain.
ii. Screening Task
Dari hasil screening task, diketahui bahwa pasien
tidak mampu untuk bermain dalam posisi kneeling atau
dengan posisi tengkurap karena kesulitan untuk
mengangkat trunk dan mempertahankan kontrol postural.
III. Kerangka Acuan
Pada kasus post stroke hemiparese dextra kami menerapkan
kerangka acuan task oriented approach (TOA) karena TOA didasarkan
pada penggabungan teori perkembangan motorik dan mental dengan
OT model, occupational based dan client center. Dalam penerapannya
TOA menggunakan objek nyata dan lingkungan yang alami untuk
tujuan fungsional. (Bass-Haugen et al., 2008; Mathiowets, 2004).
Prinsip dalam pendekatan TOA yang pertama adalah client centred
yaitu pasien aktif dalam treatment sesuai dengan tujuan pencapaian
terapi, yang kedua adalah occupational based yaitu menggunakan
tugas fungsional sebagai treatment tujuannya pasien mampu
mengerjakan aktifitas sekarang dan yang akan datang dan
menggunakan aktivitas yang bermakna dan penting bagi peran pasien,
yang ketiga adalah person and environment yaitu mengidentifikasi
faktor-faktor personal dan lingkungan yang sangat berpengaruh pada
occupational performance. Yang keempat adalah practice and
feedback yaitu desain aktivitas terapi harus sesuai dengan strategi
pembelajaran dan memberikan umpan balik kepada pasien. (Mulder,
1991). Tujuan pemakaian kerangka acuan task oriented approach
(TOA) adalah agar pasien dapat menulis sesuai dengan perannya
sebagai karyawan bendahara di kementrian keuangan madiun.

IV. Data Objektif


Data objektif diperoleh berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan
pada tanggal 23 Oktober yaitu:

a. Pemeriksaan WeeFIM
Berdasarkan pemeriksaan WeeFIM, diperoleh nilai 6 are
self care, 6 pada sphincter control, 15 pada transfer, 4 pada
locomotion, 4 pada communication, dan 6 pada social cognition
(pemeriksaan terlampir)
b. Pemeriksaan Okupasi Terapi pada Motorik Kasar
Berdasarkan Pemeriksaan Okupasi Terapi pada Motorik
Kasar diketahui bahwa anak mampu berjalan ke depan namun
cepat dan masih sempoyongan, anak kesulitan untuk berjaalan ke
belakang, anak tidak mampu untuk berdiri dan berjalan di atas
papan titian dan anak kesulitan untuk berlari tanpa jatuh. Anak
juga tidak mampu untuk berdiri dengan satu kaki. Anak tidak
mampu untuk melompat tanpa bantuan. Anak belum mampu untuk
melempar bola dan menangkap bola. Anak juga belum untuk
menendang bola . (pemeriksaan terlampir)

V. Identifikasi Problem
a. Rangkuman data Subjektif dan Objektif
Berdasarkan data subjektif dan objektif didapatkan data
bahwa pasien berinisial An. DV berusia 2 tahun 4 bulan berjenis
kelamin perempuan yang tinggal di Magelang. Diagnosis medis
pasien global developmental delay. Pasien lahir dengan persalinan
caesar pada usia kandungan 8 bulan. Perkembangan anak hingga
usia 15 bulan berjalan lancar, namun ketika mencapai usia 15
bulan pasien mengalami kemunduran perkembangan, berupa
hilangnya kontak mata dan berkurangnya kemampuan komunikasi.
Atensi dan konsentrasi buruk. Pasien mampu berjalan dengan
mandiri namun masih sempoyongan, sehingga sering berdiri
dengan tangan bertumpu pada lantai dan sulit untuk
mempertahankan posisi diam ketika diberi mainan. Anak belum
mampu untuk bermain dengan orang lain dan mudah bosan dengan
mainan yang diberikan, namun pasien mampu memahami instruksi
sederhana meski harus diulang beberapa kali agar pasien dapat
memberikan atensi.
b. Aset
Aset yang dimiliki oleh pasien yaitu anak berpenampilan
bersih dan rapi. Anak mampu memahami perintah sederhana, serta
tidak memiliki kecacatan tubuh, sehingga anak mampu berjalan
secara mandiri. Anak tidak memiliki gangguan pendengaran dan
penglihatan.
c. Limitasi
Limitasi yang dimiliki pasien yaitu pasien mengalami
gangguan kontrol postural sehinga berjalan sempoyongan, anak
mudah bosan ketika bermain. Kontak mata, atensi dan konsentrasi
anak belum baik. Kemampuan motorik kasar belum sesuai usia
perkembangan.

VI. Diagnosis Okupasi Terapi


Diagnosis OT pasien yaitu pasien mengalami gangguan pada area
activity of daily living, yaitu kesulitan untuk menyelesaikan permainan
karena gangguan kontrol postural.
.
VII. Prognosis
a. Prognosis Klinis
.
b. Prognosis Fungsional
.
VIII. Clinical Reasoning
.
IX. Program Terapi
I. Tujuan Jangka Panjang
Pasien mampu memasukan bola ke dalam keranjang dalam posisi
duduk di atas ayunan dalam 4 kali sesi terapi.
i. Tujuan Jangka Pendek 1
Pasien mampu memasukan bola ke dalam keranjang dalam
posisi tengkurap di lantai dalam 2 kali sesi terapi.
ii. Tujuan Jangka Pendek 2
iii. Pasien mampu memasukan bola ke dalam keranjang dalam
posisi duduk di atas bola bobath dalam 3 kali sesi terapi
Tujuan Jangka Pendek 3
Pasien mampu memasukan bola ke dalam keranjang dalam
posisi duduk di atas bola bobath dalam 4 kali sesi terapi
X. Strategi Pelaksanaan Terapi
Pelaksanaan terapi dilakukan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
dengan durasi 30 menit tiap sesi terapi. Tahapan proses meliputi
adjunct methods, enabling activities, purposeful activity, dan
occupational performance. Dengan menggunakan kerangka acuan Task
Oriented Approach, dengan strategi/teknik .
1. Adjunct
Tujuan dari adjunctive adalah mempersiapkan anggota
gerak untuk mempersiapkan klien sebelum melakukan aktivitas
fungsional (Padretti and Early, 2005).
Pelaksanaannya yaitu pasien
Pelaksanaan terapi dilakukan diruang rehabilitasi medik
okupasi terapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, terapi dilakukan
selama 7 menit dengan frekuensi 1 kali dalam sehari.
2. Enabling
Enabling activities merupakan metode yang digunakan
okupasi terapi, mungkin tidak dipertimbangkan sebagai aktivitas
bertujuan, tetapi merupakan tahapan untuk melakukan aktivitas
bertujuan (Padretti and Early, 2005).
Pada tahap enabling, aktifitas dilakukan dengan
menggunakan media berupa.

Pelaksanaan terapi dilakukan diruang rehabilitasi medik


okupasi terapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, terapi dilakukan
selama 10 menit dengan frekuensi 1 kali dalam sehari.

3. Purposeful
Purposeful activity merupakan aktivitas bertujuan yang
meliputi aktivitas yang memiliki tujuan, relevan dan bermakna
bagi pasien yang merupakan bagian dari kegiatan rutin pasien dan
terjadi pada konteks occupation performance (Padretti and Early,
2005).
Pelaksanaannya yaitu.

Pelaksanaan terapi dilakukan diruang rehabilitasi medik


okupasi terapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, terapi dilakukan
selama 13 menit dengan frekuensi 1 kali dalam sehari.

4. Occupational
Dalam tahap occupational performance pasien diharapkan
mampu menulis dengan posisi tripod ketika hendak melakukan
aktivitas fungsional yaitu menulis.

5. Jelaskan Bagaimana Kerangka Acuan Yang Dipilih Diterapkan


Dalam Terapi Ini!
Penerapan kerangka acuan TOA dalam proses terapi
diterapkan ketika

Anda mungkin juga menyukai