Anda di halaman 1dari 18

Denver Developmental

Screening Test (DDST)



 Perkembangan
 bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan
 proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ. dapat memenuhi
fungsinya
 Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku
Denver Developmental
Screening Test (DDST)
 Metode pengkajian untuk menilai perkembangan
anak umur 0 – 6 tahun 
 Univercity of Colorado Center (Denver)
 Denver II adalah revisi utama dari standardisasi
ulang dariDenver Development Screening Test
(DDST) dan Revisied Denver Developmental
Screening Test (DDST-R).
Tujuan Denver II

 Menilai tingkat perkembangan anak sesuai umurnya
 Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak
 Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak
menunjukkan gejala kemungkinan adanya kelainan
perkembangan
 Memastikan dan memantau anak yang diduga
mengalami kelainan
Denver II, 125 item tugas perkembangan
Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:
1) Personal Social (perilaku sosial)/kepribadian/tingkah laku sosial


 Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
2) Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
 Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
3) Language (bahasa)
 Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan
 Lisan/tulisan, isyarat, bhs tubuh, ekspresi wajah
4) Gross motor (gerakan motorik kasar)
 Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:


 1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada
semua anak yang berusia: 3-6 bulan, 9-12 bulan, 18-
24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun
 2) Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang
dicurigai adanya hambatan perkembangan pada
tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan
evaluasi diagnostik yang lengkap.
FORMULIR DDST

 PETUNJUK PELAKSANAAN DDST
Hal depan
1. Skala umur pada garis horizontal (atas dan bawah)
 Umur 0 – 6 tahun

 Umur 0 – 2 bulan, jarak antara 2 tanda (garis tegak kecil) 1
bulan
 Setelah umur 24 bulan, jarak antara 2 tanda : 3 bulan
 2. halaman depan kiri atas : neraca umur 25%, 50%, 75%
dan 90%
 3. halaman kanan bawah : kotak kecil berisi tes perilaku
 Untuk membandingkan perilaku anak selama tes dengan
perilaku sebenarnya
 Bagian tengah berisi 125 item yang digambarkan dalam
neraca umur 25%, 50%, 75%, dan 90% dari seluruh
sampel standar anak normal yang dapat melaksanakan
tugas tersebut
Penentuan umur

 Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal
lahir anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan 30
hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu
tahun.
 § Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari
dibulatkan ke bawah, jika sama dengan atau lebih
dari 15 hari dibulatkan ke atas.
 Apabila anak lahir prematur, maka dilakukan
pengurangan umur, misalnya prematur 6 minggu,
maka dikurangi 1 bulan 2 minggu
Alat yang digunakan

 Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-
manik, Peralatan makan, peralatan gosok gigi,
kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku
gambar/ kertas, pensil, kubus warna merah-kuning-
hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis
anak saat diperiksa).
 Ø Lembar formulir DDST II
 Ruang periksa
 Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan
cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya
Pelaksanaan

 Yang harus diperhatikan:
 Semua item harus diujikan dengan prosedur yang
sudah terstandarisasi
 Perlu kerjasama aktif dari anak
 Harus terbina kerjasama yang baik antara kedua
belah pihak
 Tersedia ruangan yang cukup luas, ventilasi baik,
kesan santai dan menyenangkan
 Orang tua harus tahu tes ini untuk melihat
perkembangan anak secara keseluruhan
 Beritahu orang tua bahwa anak tidak selalu
melaksanakan semua tugas yang diberikan
 Item yang kurang memerlukan keaktifan anak

sebaiknya didahulukan. Misal personal sosial
kemudian motorik halus
 Item yang mudah didahulukan, berikan pujian pada
anak yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik,
agar anak tidak segan
 Item dengan alat yang sama digunakan secara
berurutan agar efisien waktu
 Hanya alat-alat yang digunakan diletakkan dimeja
 Pelaksanaan tes dimulai dari kiri garis umur lalu
dilanjutkan ke item sebelah kanan garis umur
SKORING PENILAIAN ITEM TEST

1. L = Lulus (Passed = P)


 Anak dapat melakukan item dengan baik atau
ibu/pengasuh memberi laporan (tepat/dapat dipercaya)
bahwa anak dapat melakukannya
2. G = Gagal (Fail = F)
 Anak tidak dapat melaksanakan item tugas dengan baik
ibu/pengasuh memberi laporan (tepat/dapat dipercaya)
bahwa anak dapat melakukannya dengan baik
3. TAK = tidak ada kesempatan (No Opportunity = NO).
 Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan item
karena ada hambatan. Skor ini hanya digunakan untuk item
yang ada kode L/Laporan orang tua atau pengasuh anak.
Misal anak dengan RM,SD
4. M = Menolak =refusal/R
 Anak menolak melakukan tes. Misal : lelah, menangis,
mengantuk
INTERPRETASI NILAI

1. Penilaian per item



a. Penilaian lebih/advanced (perkembangan anak
lebih)
 - apabila anak lulus pada uji coba item yang terletak
di sebelah kana garis umur
 - nilai “lebih” diberikan jika anak dapat lulus/lewat
dari item tes disebelah kanan garis umur
 - anak memiliki kelebihan karena dapat melakukan
tugas perkembangan yang seharusnya dikuasai anak
yang lebih tua dari umurnya
b. Penilaian OK atau normal
- gagal/menolak tugas pada item yang ada dikanan garis
umur.

Wajar, karena item di sebelah kanan garis umur pada
dasarnya merupakan tugas untuk anak yang lebih tua
- Lulus atau gagal atau menolak pada item di mana garis
umur terletak di antara 25 – 75%. Jika anak lulus
dianggap normal, jika gagal atau menolak juga
dianggap normal
- Daerah putih menandakan sebanyak 25 -75% anak di
umur tersebut mampu(lulus) melakukan tugas tersebut.
Dengan kata lain masih terdapat sebagian anak di umur
tersebut yg belum berhasil melakukannya.
c. Penilaian Caution/peringatan
 Gagal atau menolak pada item dalam garis umur
yang berada diantara 75 – 90%
 Tulis “C” disebelah kanan kotak

 Hasil riset menunjukkan bahwa sebanyak 75 – 90 %
anak dibawah umur tersebut sudah berhasil
melakukan tugas tersebut. Dengan kata lain,
mayoritas anak sudah bisa melakukan tugas itu
dengan baik
d. Penilaian Delayed/keterlambatan
 Bila gagal/menolak pada item yang berada
disebelah kiri garis umur
e. Tidak Ada Kesempatan
 Pada item tes yang orang tua laporkan bahwa anak
tidak ada kesempatan untuk melakukan atau
mencoba si skor sebagai “TAK”
 Item ini tidak perlu diinterpretasikan
2. INTERPRETASI TES DENVER II
a. Normal
 Tidak ada delayed (keterlambatan)

 Paling banyak (caution(peringatan)
 Lakukan ulangan pemeriksaan pada kontrol
berikutnya
b. Suspect
 Terdapat 2 atau lebih caution
 Dan/atau terdapat 1 atau lebih delayed (terlambat)
 Dalam hal ini delayed dan caution harus disebabkan
oleh kegagalan, bukan oleh penolakan
 Lakukan uji ulang 1 – 2 minggu kemudian untuk
menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, sakit
atau kelelahan
Untestable (tidak dapat diuji)
 Terdapat 1 atau lebih skor delayed
 Dan/atau 2 atau lebih caution

 Dalam hal ini delayed atau caution harus disebabkan oleh
penolakan buka oleh kegagalan
 Lakukan uji ulang 2 minggu kemudian

 Jika setelah uji ulang ditemukan suspect atau untestable,


anak perlu dirujuk pada ahli guna menentukan keadaan
klinis anak berdasarkan hal-hal sbb :
 Profil hasil tes (item yang mendapat nilai “peringatan dan
terlambat”)
 Jumlah “peringatan” dan “terlambat”
 Perhatian klinis lainnya
 Sumber rujukan yang tersedia

Anda mungkin juga menyukai