Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PROJECT PRAKTIK KLINIK II

KLINIK PHTC BALIKPAPAN

Periode 5-30 Januari 2021

Disusun oleh :
Novianti Sya’bani P27228018199
Nur Afiya Nanda P27228018200

Untuk Memenuhi Tugas Sebagian Persyaratan


Menyelesaikan Praktik Klinik

JURUSAN TERAPI OKUPASI


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
PROGRAM STUDI D-IV TERAPI OKUPASI
TAHUN 2020/2021
LAPORAN PROJECT

A. Nama project : Sensory cover mats for children


B. Alat dan bahan:
1. Kain
2. Dakron
3. Pita bertekstur (lembut dan kasar)
4. Kain flannel
5. Kancing
6. Gunting
7. Benang jahit dan wol
8. Spidol
9. Jarum
10. Resleting
C. Digunakan untuk anak dengan kondisi:
1. Sensory Processing Disorder (SPD): Anak-anak dengan gangguan
vestibular, visual, proprioceptive, dan tactile.
2. GDD : anak-anak yang terlambat dalam mengenal angka, warna, gross
motor buruk, dan koordinasi mata - tangan - kaki yang kurang baik.
3. ADHD tipe inatensi: memfokuskan anak dengan arahan instruksi pada
sensory mats
4. Kegunaan :
1. Meningkatkan atensi pada anak. Contoh penerapan: mintalah anak untuk
melompat ke angka tertentu. Misalnya “lompat ke nomer 4!”
2. Mematangkan sensori tactile pada anak dengan adanya berbagai tekstur
pada mats. Contohnya ada tekstur empuk pada dakron, tekstur lembut pada
pita bulu, teksur kasar pada pita bergerigi dan pita pelangi, tekstur timbul
pada kancing.
3. Mematangkan sensori vestibular pada anak. Misalnya saat anak diminta
untuk melompat dengan jarak yang jauh atau saat anak diminta untuk
berdiri satu kaki disalah satu nomer. Dibutuhkan keseimbangan untuk
melakukan aktivitas tersebut.
4. Mematangkan kemampuan proprioceptive. Misalnya saat anak diminta
untuk melangkah atau melompat. Anak akan merasakan hentakan pada
sendi dan tendonnya.
5. Melatih gross motor anak. Contohnya dengan melompat, dengan satu kaki,
melompat dengan kedua kaki, melangkah, merangkak sesuai dengan
nomer yang ada di sensory mats.
6. koordinasi mata dan kaki & Koordinasi mata dan tangan
7. Belajar mengidentifikasi angka & warna
5. Safety Precaution
1. Letakkan sensory mats pada area terbuka tanpa hambatan
2. Awasi anak saat bermain
3. Jauhkan benda-benda dari atas sensory mats
6. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai