Anda di halaman 1dari 59

PENGANTAR

DASAR
FARMAKOLOGI

dr Prasaja, M.Kes
Untuk Prodi STTO 2021
Pokok-Pokok Pembahasan

A. Sekilas Sejarah tentang Obat


B. Pengertian Farmakologi
C. Obat & Sistem Tubuh
D. Farmakoterapi
E. Proses yang dialami obat dalam tubuh
A. Sekilas Sejarah tentang
Obat

• Sejak zaman purbakala pengetahuan tentang


obat dan cara pengobatan hanya berdasarkan
intuisi (kurang rasional )dan pengalaman empiris

• Baru pada 400 tahun sebelum masehi berdiri


sekolah kedokteran di Yunani yang salah satu
alumninya bernama Hipokrates memperkenalkan
cara-cara pengobatan yang lebih rasional dan etis .
Zaman Purbakala

1. Pengobatan zaman Purba.


Pekerjaan berdasarkan instinct/naluri ( melindungi
anak, merawat anak, merawat orang lemah)
dilakukan secara primitif dan instinctief.

Pengobatan masa itu :


1) merawat luka dan membalut luka
2) Menurunkan panas ( banyak
minum dan kompres)
Pengobatan zaman Purba
3. Membuka abses dengan menggunakan
batu2 tajam.
4. Menghentikan perdarahan dengan
menggunakan batu2 panas
5. Menggunakan tumbuh2an
untuk mengobati
penyakit
6. Melakukan pembe
dahan besar/kecil
SEJARAH FARMAKOLOGI

I. Sejarah Obat
Zaman Purba
daun/akar tanaman→dicoba (empiris) →penga
laman →turun-temurun (tradisional).

Racun untuk obat


• Strichnin & kurare (racun panah suku indian &
afrika) →relaksan otot.
• Nitrogen mustard (gas racun PD I) →sitostatika/
anti kanker.
SEJARAH FARMAKOLOGI
Obat nabati
• Yg digunakan : rebusan/ekstrak →
khasiat berbeda (asal tanaman,
waktu panen, cara pembuatannya →
kurang memuaskan.

• Quinine
SEJARAH FARMAKOLOGI
Obat nabati

Isolasi zat aktif dalam tanaman


mis : morfin dari Papaver somniferum.
digoksin dari Digitalis lanata.
vinkristin & vinblastin dari Vinea rosea.
SEJARAH FARMAKOLOGI
Obat kimia sintetis (awal abad XX)
1. aspirin
2. sulfanilamid (1935)
3. penisillin (1940)
setelah tahun 1945 ilmu kimia, fisika, & farma
si/kedokteran berkembang pesat→±500 obat
baru/th →perubahan di bidang farmakoterapi.
B. Pengertian Farmakologi
• Farmakologi berasal dari
kata farmacon yang berarti Terkait dengan Farmakolo
obat dan logos yang berarti gi tersebut, ada sub ilmu
tentang :
ilmu sehingga
• Farmakodinamika
• Farmakologi didefinisikan • Farmakokinetika
sebagai ilmu yang mempelajari
tentang obat khususnya yang • Toksikologi
berkaitan dengan pengaruh sifat • Farmakoterapeutika
fisika-kimiawinya terhadap • Farmakognosi
tubuh, respons bagian-bagian • Farmasi
tubuh terhadap sifat obat ,nasib
yang dialami obat dalam tubuh
dan kegunaan obat bagi
kesembuhan.
Farmakologi :
farmakon (obat) ; logos (ilmu)

Adl ilmu yg mempelajari interaksi antara obat


dengan system biologik (MH/organisme).
Perkembangan
Cabang/sub jaman → farmakologi
ilmu cabang - cabang
ilmu tersendiri yg saling mendukung
• FARMAKODINAMIK
mempelajari efek yang terjadi pd manusia /
respon tubuh yg terjadi akibat pemberian
obat (obat mempengaruhi organisme)

• FARMAKOKINETIK
mempelajari proses biologik yg dialami oleh
obat /nasib obat pd manusia sehat / pasien
(MH / organisme mempengaruhi obat)
nasib obat dalam tubuh : A D M E
Cabang,sub ilmu farmakologi

• TOKSIKOLOGI
pengetahuan tentang efek racun dari obat
terhadap tubuh (termasuk farmakodinamik
karena efek terapetik berhubungan
dg efek toksik)

• FARMAKOTERAPI
mempelajari penggunaan obat untuk pence
gahan dan pengobatan penyakit/gejala
nya.
Perkembangan jaman → cabang - cabang
ilmu tersendiri yg saling mendukung

• FARMAKOGNOSI
pengetahuan & pengenalan obat yg berasal
dari tanaman (mineral & hewan) &
zat aktifnya.

• BIOFARMASI
meneliti pengaruh formulasi obat terhadap
efek terapetiknya
APA ITU OBAT ?
• Obat jadi :
sediaan / paduan bahan yg siap digunakan
untuk mempengaruhi / menyelidiki sistem
fisiologi / keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosa, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan & kontrasepsi.
(Permenkes no.917/menkes/per/X/tentang
wajib daftar obat jadi).
OBAT ?
• Obat Generik : obat dengan nama resmi yg di
tetapkan dalam Farmakope Indonesia atau
INN (International Non-Proprietary Name)
untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.

• Obat Patent/Spesialite : obat jadi dengan


nama dagang yg terdaftar atas nama si
pembuat atau yg dikuasakannya & dijual dg
bungkus asli dari pabrik yg memproduksinya
OBAT ?
• WHO → daftar obat dg nama resmi → official/
generic name
• Cont:
Nama kimia Nama generik Nama patent

Asam asetil salisilat Asetosal Aspilets (medifarma)


Aspirin (bayer)

Asetaminofen parasetamol Sanmol (sanbe)


Pamol (interbat)
Penggolongan obat
I. Obat Bebas (OB)
- obat dijual bebas di pasaran
- dapat dibeli tanpa resep dokter
- pada kemasan & etiket OB ditandai
dengan lingkaran hijau bergaris
tepi hitam.
- cont: parasetamol tab/sir, contrexyn
tab, adelisyn drop, dll.
Penggolongan obat
II. Obat Bebas Terbatas (OBT)
- obat yg sebenarnya termasuk dalam obat
keras daftar “W” (“Waarschuwing” =
peringatan).
- diperuntukkan bagi jenis penyakit yg
pengobatannya dianggap telah dapat
ditetapkan sendiri oleh rakyat & tidak
begitu membahayakan (bila mengikuti
aturan pakainya), dijual dipasaran/dibeli
tanpa resep dokter, harus diserahkan
dalam bungkusan aslinya (mencegah
pemalsuan/penukaran), dg tanda
peringatan.
Penggolongan obat
III. Obat Keras & Psikotropika

Obat Keras (Daftar G = “Gevaarlijk”)


- Obat yg hanya boleh dibeli di apotek dg
resep dokter
- Dapat diulang tanpa resep baru jika
prescriber mencantumkan “iter” pada resep
asli.
Penggolongan obat
III. Obat Keras & Psikotropika

- Pada kemasan obat keras tertera huruf


K dalam lingkaran merah dengan
garis tepi hitam.
- Con : antibiotika, hormon, obat suntik
(semua).
Penggolongan obat
Psikotropika (UU RI no.5 th. 1997)
- Adalah zat/obat baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotik, yg berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yg
menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental & perilaku
Penggolongan obat
• Cont. psikotropika :
• Gol. I (26 zat), a.l. : Lisergida (LSD)
• Gol. II (14 zat), a.l. : Amfetamin (Benzedrine)
• Gol.III (9 zat), a.l. : Flunitrazepam (Rohypnol)
• Gol. IV (60 zat), a.l. : Alprazolam (Xanax), Bro
mazepam (Lexotan),
Diazepam (Valisanbe,
Valium), Fenobarbital
(Luminal),
Klobazam (Frisium), dll.
Penggolongan obat
IV. Narkotika (UU RI no.22 th.1997)
- Adalah zat/obat yg berasal dari
tanaman/bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yg dapat
menyebabkan penurunan/perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri &
menimbulkan ketergantungan.
Penggolongan obat
IV. Narkotika (UU RI no.22 th.1997)
- Cont narkotika :
- Gol. I (26 bahan), a.l. : Papaver
Somniferum L., kokain, heroin.
- Gol. II (87 zat/sediaan), a.l. : metadon,
morfina, petidina.
- Gol. III (14 zat/sediaan), a.l. : etilmorfin,
kodein
Proses yg dialami obat
sebelum mencapai tempat kerjanya (target site) :

A B

Tablet -Tablet pecah


& zat aktif→ -Granul pecah → → →
Obat + reseptor
ADME efek
-Zat aktif lepas Di target site
-Zat aktif melarut
2.Fase 3.Fase
1. Fase biofarmasi
farmakokinetik Farmakodinamik
1. Fase Biofarmasi ;
Farmaceutical Availability (FA)
• Kecepatan melarut (dissolution rate) & jumlah
obat yg melarut secara in vitro yg dibebaskan
oleh obat dari tempat pemberiannya & tersedia
untuk diabsorpsi.
• Melarut dari berbagai bentuk sediaan obat
secara menurun, dg urutan sbb :
larutan, suspensi, serbuk, kapsul, tablet film
coated, dragee, tablet enteric coated, tablet
kerja panjang (retard, sustained released,
zero order control/ZOC).
Biofarmasi ;
Bioavailabilitas (BA)
• Persentase obat yg secara utuh
diabsorpsi tubuh dari suatu dosis
tertentu yg diberikan & tersedia, untuk
melakukan efek terapetiknya.
2. FARMAKOKINETIK

- Makhluk Hidup mempengaruhi obat


- Proses yg dilakukan tubuh terhadap obat, yaitu
absorpsi, distribusi, metabolisme, ekskresi.
- Eliminasi : metabolisme & ekskresi.

1.a. ABSORBSI
• Proses penyerapan obat dari tempat pemberian ke
sirkulasi darah sistemik.
2. FARMAKOKINETIK

Cara absorpsi obat/ mekanisme transport :


1. Difusi pasif / sederhana/ non ionik
• ciri – ciri :
1. arah transport searah dg perbedaan kadar / gradient
kadar
• C1 > C2
• C1 = C2 = transport berhenti
• yg dapat menembus membran obat bebas
• Zat lipofil lebih mudah larut daripada zat hidrofil.
• C1 & C2 = kadar obat yg dapat menembus
membrane
2. FARMAKOKINETIK

Cara absorpsi obat/ mekanisme transport :


1. difusi pasif / sederhana/ non ionik
• ciri – ciri :
2.a). keadaan setimbang tercapai jika kadar
obat yg dapat menembus membrane di ke-2
sisi membrane sama.

b). Kecepatan transport tergantung


konsentrasi obat.
2. FARMAKOKINETIK
Cara absorpsi obat/ mekanisme transport :
1. difusi pasif / sederhana/ non ionik
3. kecepatan penetrasi / difusi untuk elektrolit lemah dipengaruhi oleh pH
lingkungan.
HA→H(+) + A(-) HA : elektrolit lemah
α<1 α : derajat ionisasi
4. kecepatan penetrasi / difusi dipengaruhi :
• luas permukaan tempat difusi ( Φ ) = A
• tebal membran (h)
• koefisien partisi dari senyawa (kp) =
kelarutan obat dalam lemak : kelarutan obat dalam air
• perbedaan kadar (C1 – C2)
• koefisien difusi (D)
• Kecepatan penetrasi = D x kp x A x (C1 – C2)
h
2. FARMAKOKINETIK

Cara absorpsi obat/ mekanisme transport :


2. Transport aktif
a. melawan gradient kadar
b. membutuhkan energi
c. membutuhkan protein carier di membran sel untuk
mengangkut zat hidrofil.
d. Setelah melewati membran, obat dilepas kembali
e. bersifat spesifik (jk ada senyawa serupa dg molekul terjadi
kompetisi)
f. berjalan searah
walaupun C1<C2, jalannya tetap dari C1 ke C2 krn ada C
(carier).
g. Kecepatan transport tidak tergantung konsentrasi obat.
Contoh : glukosa, as. Amino, as. Lemak, vit. B1, B2, & B12.
2. FARMAKOKINETIK

.
Cara absorpsi obat/ mekanisme transport :
3. Difusi terfasilitasi

Difusi Terfasilitasi
a. hampir sama dg transport aktif
b. perlu carier
c. arahnya searah
d. sifat spesifik
e. perlu energi
f. tidak melawan gradient
2. FARMAKOKINETIK

Cara absorpsi obat/ mekanisme transport :


4. Transport konvektif

(transport yg mengikuti aliran medium)


a. mirip difusi pasif,molekul obat melalui pori – pori kecil (mis :
dinding kapiler) mengikuti aliran membran
b. dipengaruhi oleh :
• besarnya molekul
• kecepatan aliran medium
• muatan (ion bermuatan berlawanan dg di dinding pori
dapat melewatinya & mengikuti aliran).
Cont : air & zat hidrofil dg BM < 200 (alkohol).
2. FARMAKOKINETIK

5. Transport pasangan ion


obat (+) R (-) → {obat} (+) {R} (-) → Netral difusi
pasif.
• pembentukan pasangan ion dapat terjadi antara
obat dg komponen membran (pori)→ transport
konvektif
6. Pinositosis / fagositosis
~ senyawa yg larut dalam lipid dapat menembus
membran dg baik→ engulting (ditelan)
~ vaksin polio aktif p.o ,melalui fagositosis.
Kecepatan absorpsi tergantung :

1. Bentuk sediaan obat


• bentuk cair / terlarut > bentuk padat = obat cair /
sirup / tetes >>> tablet / kapsul / serbuk.
• Dissolution rate partikel sangat penting, makin halus
partikel, makin cepat larut & cepat diabsorpsi.

2. cara pemberian
pemberian secara injeksi i.v. > i.m. > s.c
Kecepatan absorpsi tergantung :

3. sifat fisiko kimiawi obat

Pemberian obat p.o. diabsorpsi dari saluran lambung


vs usus dg fenomena sbb:
1. molekul utuh/tak terionisasi (lipofil) → mudah
diabsorpsi daripada ion hidrofil.
2. Lambung (pH = 2 / asam kuat)
a. Obat asam lemah (asetosal, barbiturat), sedikit
terionisasi → absorpsi baik.
b. Obat basa lemah (amfetamin, alkaloid), banyak
terionisasi → absorpsi sedikit
Kecepatan absorpsi tergantung :

Pemberian obat p.o. diabsorpsi dari saluran lambung


usus dg fenomena sbb:

3. Usus halus (pH = 6,6 – 7,6) = kebalikannya


a. Obat basa lemah → absorpsi baik.
b. Obat asam kuat/basa kuat → mudah terionisasi →
absorpsi lambat.
c. Zat lipofil mudah larut dalam cairan usus lebih mudah
diabsorpsi daripada zat sukar larut → perbedaan
konsentrasi di ke-2 sisi membran tinggi
2. FARMAKOKINETIK

- Makhluk Hidup mempengaruhi obat


- Proses yg dilakukan tubuh terhadap obat, yaitu
absorpsi, distribusi, metabolisme, ekskresi.
- Eliminasi : metabolisme & ekskresi.

1.b. DISTRIBUSI
Adalah penyebaran obat secara merata ke seluruh
jaringan tubuh melalui peredaran darah menuju ke
tempat kerjanya dalam sel (CIS).
1.b. DISTRIBUSI

Proses distribusi dipengaruhi oleh faktor :


1. Sifat fisika kimiawi obat
- makin lipofil, makin mudah menembus
membran sel shg cepat terdistribusi ke CIS.
- hati-hati pd wanita hamil trimester 2 & 3 karena
potensial menembus plasenta.
- obat lipofob terdistribusi hanya pd CES.
- con. Obat lipofil : sulfonamid, levodopa (dapat
menembus CNS), streptomisin.
STRUKTUR MEMBRAN SEL
STRUKTUR MEMBRAN SEL
1.b. DISTRIBUSI

Proses distribusi dipengaruhi oleh faktor :


2. Aliran darah ke dalam jaringan.
3. Ikatan obat – protein plasma.
- obat dalam darah diikat reversibel oleh protein
plasma.
- hanya obat bebas yg aktif secara fisiologis.
- obat bersifat asam & lipofil, terikat kuat pd
albumin.
- obat bersifat basa, terikat kuat pd globulin.
STRUKTUR MEMBRAN SEL
1.b. DISTRIBUSI

Proses distribusi dipengaruhi oleh faktor :


3. Ikatan obat – protein plasma.
- setiap obat mempunyai perbandingan tetap antara jumlah
molekul obat yg terikat protein plasma & yg bebas yg diukur in vitro
melalui konsentrasi obat dalam darah, “persentase pengikatan (PP).
Mis : warfarin (PP) = 99%.
- kompetisi ikatan obat – protein.
con : asetosal (PP=50-80%) diberikan bersamaan dg warfarin
(antikoagulan), asetosal dapat mendesak warfarin dari ikatan proteinnya,
hingga PP-nya menurun . Penurunan dari 99% ke 98% bermakna
signifikan, yaitu kadar obat bebas (yg aktif) meningkat 2x lipat dari 1
% menjadi 2% & mengakibatkan perdarahan yg tidak diinginkan.
1.b. DISTRIBUSI

Proses distribusi dipengaruhi oleh faktor :


3. Ikatan obat – protein plasma
- Obat terikat protein menjadi tidak aktif karena tidak
mengalami metabolisme & ekskresi. Obat tersebut
disimpan sbg :
a). Efek depot
Jika kadar obat bebas menurun, ikatan obat-
protein pecah & obat bebas terlepas kembali,
shg kadar obat bebas stabil.
1.b. DISTRIBUSI

Proses distribusi dipengaruhi oleh faktor :


3. Ikatan obat – protein plasma
b). Kumulasi
- obat tertentu mempunyai afinitas sangat besar terhadap jaringan
tertentu, shg ikatan obat protein akan ditimbun pada jaringan tersebut.
- hal tsb bermanfaat untuk :
b.1. mengobati organ yg bersangkutan
mis : glikosida digitalis dikumulasi selektif dalam otot jantung.
b.2. menilai / mengevaluasi ES & efek toksik
mis : logam (ion Ca, ion Mg, ion Fe) & tetrasiklin, dikumulasi pd
tulang & gigi (menjadi kuning), shg tetrasiklin tidak boleh diberikan
pd anak < 8 tahun, ibu hamil / laktasi.
1.b. DISTRIBUSI

Proses distribusi dipengaruhi oleh faktor :


3. Ikatan obat – protein plasma
b). Kumulasi

• untuk mengetahui seberapa luas obat terdistribusi dalam cai


ran badan digunakan parameter :

• Volume Distribusi (VD) = jumlah obat dalam badan


kadar obat dalam plasma
1.b. DISTRIBUSI

Proses distribusi dipengaruhi oleh faktor :


3. Ikatan obat – protein plasma
b). Kumulasi
• tetapi sulit & mahal → VD semu (perhitungan dosis berdasarkan kadar obat
dalam darah/plasma), dapat diprediksikan seberapa banyak /jauh obat
terdistribusi dalam badan, yaitu :
• VD ≤ 5 L (4% BB) → hanya terdistribusi dalam plasma
• VD ± 15 L (10 – 20 L) → obat terdistribusi ke CES
• VD ± 30 L / > → obat terdistribusi ke CIS
• VD ± 40 L → obat terdistribusi keseluruh tubuh
• VD ± 100 L / > → obat terdistribusi ke jaringan sekunder
(jaringan yg secara normal tdk berkembang tp krn >>> lemak/obesitas
mjd berkembang).

• Redistribusi : perpindahan obat dari tempat kerja ke darah / jaringan lain.


• Obat mengalami redistribusi, efeknya menurun.
1.c. METABOLISME / BIOTRANSFORMASI

• Adalah proses perubahan struktur kimia obat yg


terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzim.

• Pada dasarnya obat merupakan senyawa asing


tidak diinginkan tubuh, tubuh berusaha me
rombak senyawa tsb menjadi metabolit yg lebih
hidrofil agar mudah diekskresikan melalui ginjal.
1.c. METABOLISME / BIOTRANSFORMASI

• Obat →p.o. & rektal (sebagian) →diabsorpsi


dari usus →sistem pembuluh porta (vena
portae) →hati →biotransformasi →peredaran
umum →jantung →seluruh tubuh →BA turun.
• obat →sublingual, intrapulmonal, transkutan,
parenteral/injeksi, & rektal (sebagian) →
peredaran umum →jantung →seluruh tubuh →
penurunan BA tidak signifikan karena obat tidak
mengalami biotransformasi di hepar.
1.c. METABOLISME / BIOTRANSFORMASI

Akibat Biotransformasi :

1. senyawa obat menjadi inaktif krn aktifitas metabolit <<


aktifitas senyawa induk (biotransformasi berperan dalam
mengakhiri kerja obat).
mis : parasetamol (analgetik-antipiretik),lama-lama
dimetabolisme menjadi komponen-komponen→inaktif→
tidak berefek.

2. senyawa obat / senyawa induk diubah menjadi senyawa


lebih polar,metabolitnya mudah larut dalam air
(cairan fisiologi) →mudah diekskresi melalui ginjal.
1.c. METABOLISME / BIOTRANSFORMASI

Akibat Biotransformasi :

3. senyawa obat diubah menjadi kurang toksik.


toksisitas metabolit << toksisitas senyawa induk
disebut juga “detoksikasi/detoksifikasi” (FPE hepar) = bio-inak
tivasi.
1.c. METABOLISME / BIOTRANSFORMASI

Akibat Biotransformasi :
4. obat dimetabolisme ~ metabolitnya sama aktif
~ lebih aktif (bio-aktivasi)
~ lebih toksik
contoh:
• obat > aktif oleh biotransformasi
• kortison & prednisone
(menjadi kortisol & prednisolon)
• fenasetin & kloralhidrat
(menjadi parasetamol & trikloretanol)
• pirimidon & levodopa
(menjadi fenobarbital & dopamine)
1.c. METABOLISME / BIOTRANSFORMASI

Akibat Biotransformasi :
contoh:

• metabolit dg aktivitas sama


• CPZ = chlorpromazine
• efedrin
• senyawa-senyawa benzodiazepine
1.c. METABOLISME / BIOTRANSFORMASI

Akibat Biotransformasi :

5. Obat →calon obat / pro drug (metabolisme) →


metabolit aktif (biotransformasi) → ekskresi.

• organ biotransformasi utama : hepar (FPE)


cont : efedrin, isoprenalin, thiazinamium,nortriptilin,
CPZ, reserpin, guanetidin, β-blockers (propranolol,
alprenolol, oksprenolol, metoprolol),morfin, pentazosin
, d-propoksifen, asetosal, parasetamol, fenilbutazon.
1.c. METABOLISME / BIOTRANSFORMASI

Akibat Biotransformasi :

5. Obat →calon obat / pro drug (metabolisme) →


metabolit aktif (biotransformasi) → ekskresi.

• organ biotransformasi yg lain


☺paru –paru
☺ginjal
☺dinding usus (asetosal, salisilamid, lidokain)
☺dalam darah (succinylcholine)
☺dalam jaringan (catecholamine)
59

Anda mungkin juga menyukai