Anda di halaman 1dari 40

PENGERTIAN

KORUPSI

RETNA FEBRI ARIFIATI,


STr.Kes.,S.Psi.,M.Si
• Korup = busuk, palsu, suap (KBBI, 1991)
• Korup = suka menerima uang sogok,
menyelewengkan uang/barang milik perusahaan atau
negara, menerima uang dengan menggunakan
jabatan untuk kepentingan pribadi (Kamus hukum,
2002)
• Korup = kebejatan, ketidakjujuran, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian (The lexicon webster
dictionary, 1978)
o David M. Chalmers:
Tindakan-tindakan manipulasi dan keputusan
mengenai keuangan yang membahayakan
ekonomi.

o J.J. Senturia:
Penyalahgunaan kekuasaan pemerintahan untuk
keuntungan pribadi.
1. Betrayal of trust : Pengkhianatan kepercayaan

2. Abuse of power : Penyalahgunaan kekuasaan

3. Material benefit : Mendapatkan keuntungan


material yang bukan haknya melalui kekuasaan
• penghianatan merupakan bentuk korupsi paling
sederhana
• Semua orang yang berkhianat atau
mengkhianati kepercayaan atau amanat yang
diterimanya adalah koruptor.
• Amanat dapat berupa apapun, baik materi
maupun non materi (ex: pesan, aspirasi rakyat).
Anggota DPR yang tidak menyampaikan aspirasi
rakyat/menggunakan dana aspirasi untuk
kepentingan pribadi merupakan bentuk korupsi
• Abuse of power Penyalahgunaan kekuasaan
merupakan korupsi tingkat menengah
• Merupakan Segala bentuk penyimpangan yang
dilakukan melalui struktur kekuasaan, baik pada
tingkat negara maupun lembaga-lembaga
struktural lainnya, termasuk lembaga pendidikan,
tanpa mendapatkan keuntungan materi.
• Penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan
keuntungan material baik bagi dirinya sendiri
maupun orang lain.
• Korupsi pada level ini merupakan tingkat paling
membahayakan karena melibatkan kekuasaan
dan keuntungan material. Bentuk korupsi yang
paling banyak terjadi di indonesia
• Mendapatkan keuntungan material yang bukan
haknya melalui kekuasaan
Unsur yang menentukan sesuatu
dapat dianggap korupsi

4. Penyalahgunaan wewenang
5. Menguntungkan/ memperkaya diri sendiri dan
korporasi
• kekuasaan
• kewenangan yang menyimpang dari aturan
hukum,
• n o r m a a ta u m o ra l ya n g d i p a ta h ka n d a n
mematahkan kepercayaan masyarakat
• Penyalahgunaan kekuasaan oleh pemimpin
politik dengan mengakumulasi kekuasaan dan
kekayaan serta untuk keuntungan pribadi
(Hodess, 2004)
Pelaku korupsi menurut UU No 31
tahun 1999
a. Orang perseorangan : siapa saja, setiap orang, pribadi
kodrati
b. Korporasi : kumpulan orang atau kekayaan yg
berorganisasi, baik berbadan hukum maupun bukan
badan hukum
c. Pegawai negeri :
1). Pegawai negeri sebagaimana dimaksud dm UU tentang kepegawaian;
2) pegawai negeri sbgm di maksud dlm KUHP;
3) orang yg menerima gaji/upah dr keuangan negara/daerah;
4) orang yg menerima gaji/upah dr suatu korporasi yg menerima bantuan dr keuangan
negara/daerah;
5) orang yg mempergunakan modal atau fasilitas dr negara/masyarakat
NB : Pelaku korupsi bukan hanya pegawai dan
pejabat pemerintah di public office tapi juga
para pengusaha dari pihak swasta di private
sector.
1. suatu perilaku,
2. perilaku penyalahgunaan wewenang atau
kekuasaan,
3. dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan pribadi dan kelompok,
4. sehingga melanggar norma aturan,
5. dilakukan dan terjadi dalam public office setting
(lembaga pemerintah) maupun private office
setting (lembaga swasta).
Jenis Korupsi
Merugikan Keuangan Negara

Suap
Konflik
Kepentingan

Gratifikasi

Perbuatan Curang

Penggelapan dalam Jabatan


Pemerasan

UU 31/1999jo UU No 20 Tahun 2001


1. merugikan keuangan negara yaitu perbuatan melawan
hukum untuk memperkaya diri sendiri yang dapat
merugikan keuangan negara.
2. Suap menyuap, memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
pegawai negeri atau penyelenggara negara. Suap dilakukan
dengan tujuan
mempermudah suatu urusan,
mendapatkan fasilitas, bertentangan
dengan prosedur yang seharusnya. Tujuan
penerima suap untuk mendapatkan keuntungan ekonomi
3. Gratifikasi.
Bentuk pemberian uang, barang, rabat, komisi, pinjaman tanpa
bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata
dan fasilitas lainnya (UU no 20/2001)

4. Penggelapan dalam jabatan,


melakukan pemalsuan buku atau daftar untuk pemeriksaan
administrasi pegawai negeri dengan bermaksud menguntungkan
diri sendiri dengan cara melanggar hukum.
5. Pemerasan,
memaksa atau meminta seseorang memberikan
sesuatu membayar atau pembayaran dengan potongan
sehingga merasa terancam dengan paksaan baik
dilakukan dengan cara yang halus sekalipun.
6. Perbuatan curang dengan melaporkan pembayaran
atau pengeluaran suatu proyek tidak secara sebenarnya,
data fiktif yang dilebihkan, sedangkan kelebihannya
untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
7. Adanya benturan kepent i nga n/ ko nfl i k ,
dengan turut serta dalam pemborongan pengadaan
atau persewaan, biasanya pada saat lelang terbuka yang
dilakukan berdasarkan pertemanan, kekerabatan.
C=M+D-A
klitgaard (1998) munculnya korupsi antara lain :
monopoli (ekonomi, politik, hukum), kewenangan/kekuasaan
(yang sangat mudah disalahgunakan), minimnya kuntabilitas
(rendahnya moralitas pemegang monopoli dan kekuasaan).
Ket:
C : Coruption, M: Monopoli, D : Discretionary power, A : Akuntabilitas
• Korupsi telah menjadi salah satu masalah utama di Indonesia
• Jumlah kasus korupsi makin meningkat
• Kejahatan korupsi menyebar hampir ke semua sektor
kehidupan
• Korupsi tidak hanya terjadi di pusat-pusat kekuasaan, tempat
kebijakan dan anggaran dibuat
• Korupsi menjadi salah satu penghambat terwujudnya
kesejahteraan di Indonesia
• Dilakukan secara berjamaah atau bersama-sama
• Pelaku korupsi semakin muda usianya
Pemetaan Korupsi Berdasarkan
Sektor (10 Tertinggi)
125 2,500.0
96
100 2,100 2,000.0
75 57 53 1,500.0
50 32 1,100
1,000.0
21 21 20 18 16
25 14 500.0
470
287 203
- 37.2 64.7 56 40 46.7 -

ir

n
an

an

n
an
si
an
a

an
es

na
ka
ta

A
ik

at

ah
ah

at
D

or

an

zi
id

eh

ak
an
nt

ri
an

sp
nd

rb
es

Pe
r
i

rt
er

an
r

ya

Pe
K
Pe
ga

Pe
m

Tr

as
ng

Pe

em
A

K
al
si
So
Jumlah Kasus
• Sektor yang paling rawan dikorupsi yakni anggaran desa yang meliputi Anggaran Dana Desa (ADD), Dana
Desa (DD), Pendapatan Asli Desa (PADes).
• Sektor publik seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi masih terdapat celah untuk melakukan
korupsi.
• Sosial kemasyarakatan seperti dana bantuan bencana berpotensi dikorupsi seperti proyek rehabilitasi
proyek SD dan SMP pasca gempa di Lombok yang melibatkan Anggota DPRD Mataram. Selain itu ada
kasus pungutan liar yang terjadi di Banten terkait dengan jenazah korban pasca tsunami.

22
Sumber : Data Tren Korupsi ICW 2020
Pemetaan Kasus Korupsi Berdasarkan
Aktor (10 Tertinggi)

ASN Swasta Ketua/An Kepala Kepala


375 235 ggota Desa Daerah
orang
orang DPRD 102 orang 37 orang
127 orang

Ketua/Anggot
Dirut/Kary Aparat Dirut/Kary a Kelompok Kepala
awan us Desa awan atau Sekolah
BUMN 22 BUMD Organisasi 12 orang
28 orang orang 15 orang 13 orang
23
Sumber : Data Tren Korupsi ICW 2020
• Korupsi dalam pelayanan publik sering
dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan
• dilakukan oleh pegawai rendahan yang
disebabkan faktor kesejahteraan yang minim.
• solusi yang dipilih untuk mengatasi masalah
tersebut adalah dengan menaikan gaji
1. Korupsi Politik
- korupsi yang dilakukan oleh politisi di parlemen dengan
pengusaha dengan tujuan untuk mengembangkan dan
memperluas bisnis.
- Keterlibatan pengusaha dalam praktik korupsi untuk
merealisasikan bisnis mereka, project yang besar memerlukan
kekuatan dan dukungan politik serta hukum yang tertuang
pada kebijakan pemerintah
2. Korupsi Birokrasi
- korupsi yang dilakukan oleh pegawai/birokrasi kecil seperti
mencuri properti kantor, menerima suap dari masyarakat
yang nominalnya kecil
- Tenaga Administratif yang menggunakan sumber daya
publik untuk memperoleh keuntungan sendiri.
- Dilakukan secara terstuktur dari hilir terutama dalam
mengeksekusi keputusan seperti memanipulasi spesifikasi
barang, mengarahkan proyek kepada perusahaan tertentu,
melayani atasan dengan memberi setoran rutin
• Modus dan aktor korupsi tergantung pada jenis dan
lokasi pelayanan
• Setiap level birokrasi memiliki ‘mainan’ sendiri-sendiri
• Dilakukan aparat administratif paling bawah hingga
pejabat level atas
• Umumnya makin tinggi level birokrasi, makin besar uang
yang dikorupsi
• Dalam pelayanan publik tertentu, birokrasi pada tingkat
bawah yang ‘aktif’`sedangkan tingkat atas hanya
menerima ‘setoran’
• Sistemis dan tidak dilakukan sendirian atau hanya
melibatkan kelompok di level tertentu, tapi banyak
pihak yang terlibat dengan level birokrasi berbeda-beda
N
Modus
J
ml
Kerugian Suap/Gr •Markup atau
o Negar atifika
Ka
su
a (Rp si (Rp penggelembungan harga
s
Miliar) Miliar)
pengadaan barang dan jasa
1 Mark Up 93 512.9 -
merupakan modus paling
Penyalahgunaa
2 n 36 173.7 - umum digunakan oleh pelaku
Anggaran
3 Penggelapan 33 70.0 -
korupsi kesehatan
Penyalahgunaa
•Penyalahgunaan anggaran
4 n 27 65.8 -
Wewenang dan penggelapan menjadi
5 Kegiatan/Proyek
Fiktif
11 26.9 -
modus terbanyak karena
6 Laporan Fiktif
Pemotongan /
7 24.2 - diduga terkait dengan korupsi
7 7 16.2 -
Penyunatan
8 Suap/Gratifikasi 4 - 1.6
dana jaminan kesehatan
9 Pemerasan 1 0.4 -
Total 219 890.1 1.6
Konvensional Political Corruption State Capture
corruption

Modus SPPD Penjarahan Desain kebijakan yg


Tiket dan program APBD/APBN koruptif
fiktif

Aktor PNS Birokrat Birokrat


Penegak Hukum Makelar Makelar
Dan lain-lain Pengurus Parpol Pengurus parpol
Anggota DPR/DPRD Anggota DPR/DPRD
a. Suatu pengkhianatan terhadap kepercayaan
pemimpin menyalahgunakan wewenangnya untuk
kepentingan pribadi, golongan atau kelompok
b. Penipuan terhadap badan pemerintah, lembaga
swasta atau masyarakat umum
Usaha untuk memperoleh keuntungan dengan
mengatasnamakan suatu lembaga tertentu
c. Dengan sengaja melalaikan kepentingan
umum untuk kepentingan khusus.
mengalihkan anggaran keuangan untuk
kegiatan sosial ternyata digunakan untuk
kampanye politik
d. Dilakukan dengan rahasia, kecuali dalam
keadaan ketika orang2 yg berkuasa atau
bawahannya menganggapnya tdk perlu.
e. Melibatkan lebih dari satu orang atau pihak.
beberapa jenis korupsi melibatkan adanya
pemberi dan penerima
f. Adanya kewajiban dan keuntungan bersama,
dalam bentuk uang atau yang lain.
g. Terpusatnya kegiatan korupsi pada mereka yang
menghendaki keputusan yang pasti dan mereka
yang dapat mempengaruhinya.
h. Korupsi biasanya dilakukan secara tersembunyi
untuk menghilangkan jejak penyimpangan yang
dilakukan
i. Adanya usaha untuk menutupi perbuatan korup
dalam bentuk pengesahan hukum.

Beberapa istilah yang perlu dipahami terkait


dengan jenis korupsi yaitu pemahaman tentang
pengertian korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Istilah KKN populer menjelang
jatuhnya rezim Orde Baru.

Menurut Undang-undang Nomor 31 tahun 1999


tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yg
termasuk dalam tindak pidana korupsi adalah setiap
orang yg dikategorikan melawan hukum,
a. korporasi, melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain,
menyalahgunakan kewenangan, maupun
kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dpt merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara.
b. Kolusi merupakan sikap dan perbuatan tdk jujur
dng membuat kesepakatan scr tersembunyi dlm
melakukan kesepakatan perjanjian yg diwarnai
dgn pemberian uang atau fasilitas tertentu sbg
pelicin agar segala urusannya menjadi lancar.
c. Nepotisme yaitu setiap perbuatan
penyelenggara negara yang secara melawan
hukum menguntungkan kepentingan
keluarganya atau kroninya di atas kepentingan
masyarakat, negara dan bangsa.
Tipe korupsi

a. Korupsi transaktif : yaitu menunjukan kpd


adanya kesepakatan timbal balik antara pihak
pemberi dan pihak penerima, demi keuntungan
kedua belah pihak dan dgn aktif di usahakan
tercapainya keuntungan ini oleh kedua-duanya.
b. Korupsi yang memeras: adalah jenis korupsi di
mana pihak pemberi dipaksa unt menyuap guna
mencegah kerugian yg sedang mengancam
dirinya, kepentingannya atau orang2 dan hal2 yg
dihargainya
c. Korupsi investif adalah pemberian barang atau
jasa tanpa ada pertalian langsung dr keuntungan
tertentu, selain keuntungan yg dibayangkan akan
diperoleh dimasa yg akan datang
d. Korupsi perkerabatan adalah penunjukan yg tdk
sah terhdp teman atau sanak saudara unt
memegang jabatan dlm pemerintahan atau
tindakan yg memberikan perlakuan yg
menguntungkan dlm bentuk uang atau bentuk2
lain, kpd mereka, scr bertentangan dgn norma
dan peraturan yg berlaku.
e. Korupsi defensif adalah perilaku korban korupsi
dng pemerasan, korupsinya adalah dlm rangka
mempertahankan diri
f. Korupsi otogenik yaitu korupsi yg dilaksanakan
oleh seseorang seorang diri
g. Korupsi dukungan yaitu korupsi tdk scr langsung
menyangkut uang atau imbalan lansung dlm
bentuk lain
Bagaimana dan dari mana Uang-Barang-Fasilitas hasil korupsi diperoleh :
1.Penyuapan
2.Penggelapan
3.Komisi
4.Pemerasan
5.Pilih kasih
6.Penyalahgunaan wewenang
7.Bisnis orang dalam
8.Nepotisme
9.Sumbangan illegal
10.Pemalsuan

Anda mungkin juga menyukai