Doddy. Rusli
Pendahuluan
Farmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat menjadi bentuk tertentu
hingga siap digunakan sebagai obat, serta mempelajari perkembangan obat yang meliputi ilmu dan
teknologi pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan dan diberikan kepada pasien.
Penyediaan obat meliputi :
1. Pengumpulan, pengenalan, pengawetan, dan pembakuan bahan-bahan obat.
2. Seni peracikan obat.
3. Pembuatan sediaan farmasi.
PERKEMBANGAN OBAT
a. Menyerupai Hewan
b. Empirik dan magic (botani dan spiritual)
c. Pengobatan dengan Botani
d. Senyawa kimia
e. Sediaan farmasi
DI INDONESIA
1. Masyarakat Indonesia mulai mengenal obat modern
2. Timbulnya perubahan yang mengajarkan ilmu farmasi dan ilmu yang berhubungan
dengan farmasi, maka mulailah isolasi zat (mengambil zat kimia yang ada ditanaman
Farmasetika
Kata Farmasetika berasal dari bahasa Yunani, yaitu Farmakon yang artinya adalah
Medika atau Obat.
Jadi Farmasetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang :
1. Resep
2. Bahasa latin
3. Dosis
4. Hingga metode pengerjaan/ pembuatan sediaan farmasi
Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari cara penyediaan bahan aktif dalam bentuk
tertentu (cara tersebut disebut “MERACIK’) hingga siap digunakan sebagai obat
(art of drug compounding).
Galen (130-200M) : Dokter dan ahli Farmasi dari yunani, yang memperkenalkan obat
- obatan yang berasal dari alam, formula dan sediaan farmasi.
Ketiga hal tersebut disebut Farmasi Galenika.
Ilmu yang Berhubungan dengan Dunia Kefarmasian
2. Nama Indonesia :
- Asam asetisalisilat
- Asetaminofen
BATASAN OBAT
Secara umum, obat bisa dikatakan sebagai :
• Unsur bahan aktif secara fisiologis
Semua bahan yang bersifat aktif atau dapat mempengaruhi tubuh secara fisiologis
dinamakan obat.
• Zat kimia
Semua zat yang mempunyai rumus kimia dapat dikatakan sebagai obat
• Racun
Pada dasarnya semua zat yang masuk ke dalam tubuh kita adalah racun, jadi semua
obat yang bersifat aktif secara fisiologis dan mempunyai rumus kimia adalah racun.
Air yang kita ketahui merupakan cairan yang berguna untuk tubuh kita pun merupakan
racun kalau kita minum dalam jumlah yang banyak sekali.
Obat
Obat merupakan semua bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam :
a. Menentukan diagnosis
b. Mencegah
c. Mengurangi
d. Menghilangkan
e. Menyembuhkan :
- Penyakit atau gejala penyakit
- Luka atau kelainan badaniah atau rohaniah
- Pada manusia atau hewan
f. Termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.
2. Obat paten
Adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat atau
yang dikuasakannya, dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang
memproduksinya (Joenoes, 2001).
3. Obat baru
Adalah obat yang terdiri dari atau berisi suatu zat sebagai bagian yang berkhasiat, maupun
yang tidak berkhasiat, misalnya lapisan, pengisi, pelarut, bahan
pembantu atau komponen lain yang belum dikenal, hingga tidak diketahui khasiat
keamanannya (Joenoes, 2001).
4. Obat tradisional
Adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan-bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman (UU RI No. 23 tahun 1992).
6. Obat generik
Adalah obat berkhasiat yang sudah habis masa patennya dan boleh diproduksi
oleh perusahaan farmasi, contohnya obat Paracetamol, Pantoprazole, dan lain-lain.
Obat ini relatif terjangkau.
3. Obat Keras, Obat ini hanya bisa dibeli dengan resep dokter, semua jenis psikotropika dan
antibiotik termasuk ke dalam golongan ini sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Contoh: Triamsinolon asetonida, bethametason valerat, ampisilin, prednison, asetosal,
kloramfenikol, dan papaverin HCl.
4. Obat Narkotika, Distribusi obat dalam golongan ini diawasi secara ketat karena rawan
Fungsi Resep
Menurut fungsinya bahan obat dalam suatu resep dapat dibagi menjadi :
1. Remedium Cardinale
Obat yang berkhasiat utama dalam resep
2. Remedium ajuvans
Obat yang menunjang bekerjanya bahan obat utama
3. Corrigens :
Zat tambahan untuk memperbaiki warna, rasa dan bau dari obat utama
Zat tambahan /corrigens / excipients mempunyai fungsi macam-macam :
a. Corrigens Actionis : Untuk memperbaiki kerja zat berkhasiat utama, contoh : Pulvis Doveri yang
1. Inscriptio : Nama dokter, no. SIP, alamat/ telepon/ HP/ kota/ tempat, tanggal penulisan resep.
Untuk obat narkotika hanya berlaku untuk satu kota provinsi.
Sebagai identitas dokter penulis resep. Format inscription suatu resep dari rumah sakit sedikit berbeda
dengan resep pada praktik pribadi.
2. Invocatio : Permintaan tertulis dokter dalam singkatan latin “R/ = Recipe” artinya Ambilah atau Berikanlah,
sebagai kata pembuka komunikasi dengan apoteker di apotek.
3. Prescriptio/ Ordonatio : Nama obat dan jumlah serta bentuk sediaan yang diinginkan.
4. Signatura : Yaitu tanda cara pakai, regimen dosis pemberian, rute dan interval waktu pemberian
harus jelas untuk keamanan penggunaan obat dan keberhasilan terapi.
5. Subscrioptio : Yaitu tanda tangan/ paraf dokter penulis resep berguna sebagai legalitas dan keabsahan resep
tersebut.
6. Pro (diperuntukkan) : Dicantumkan nama dan umur pasien. Teristimewa untuk obat narkotika juga hatus di
cantumkan alamat pasien (untuk pelaporan ke Dinkes setempat).
Contoh Resep
dr Maju Tarigan
INSCRIPTIO SIP. No 01/Menkes/II.02
Alamat Praktek : Jln. Kapten Muslim No. 224 A Palembang
Nomor Telepon : O6581901234 Jam Praktek : 17.00-22.00 WIB
PRO
Pro : Anita
Umur : 8 Tahun
Resep dimana obatnya belum diberikan / diambil lengkap oleh pasien, maka dapat diberikan
copy resep/ salinan resep :
Penyimpanan Resep
Penyimpanan resep dapat dilakukan maksimum 3 tahun, setelah itu resep-resep tersebut dapat
dimusnahkan.
Pemusnahan resep dilakukan oleh Apoteker Pengelola Apotek dan disaksikan minimal 1 orang
saksi, dapat dilakukan dengan cara : dibakar atau cara lain dan dibuat berita acarta pemusnahan.
Etiket Obat
Salinan Resep
Menurut Kepmenkes no. 280 th 1981:
Salinan resep adalah salinan yang dibuat apoteker, selain memuat semua keterangan yang
terdapat dalam resep asli harus memuat pula : nama dan alamat apotek, nama dan SIA, tanda
tangan atau paraf APA, det/ detur untuk obat yang sudah diserahkan atau ne detur untuk obat
yang belum diserahkan, nomor resep, dan tanggal
pembuatan.
Copy Resep
Tanda-tanda pada Resep
1. Tanda Segera, yaitu:
Bila dokter ingin resepnya dibuat dan dilayani segera, tanda segera atau peringatan dapat ditulis sebelah
kanan atas atau bawah blanko resep, yaitu:
Cito! = Segera
Urgent = Penting
Statim = Penting sekali
PIM (Periculum in mora) = Berbahaya bila ditunda
Urutan yang didahulukan adalah PIM, Statim, dan Cito!.
2. Tanda resep dapat diulang.
Bila dokter menginginkan agar resepnya dapat diulang, dapat ditulis dalam resep di sebelah kanan atas dengan
tulisan iter (Iteratie) dan berapa kali boleh diulang. Misal, iter 1 x, artinya resep dapat dilayani 2 x.
Bila iter 2 x, artinya resep dapat dilayani 1+ 2 = 3 x.
Hal ini tidak berlaku untuk resep narkotika, harus resep baru.
3. Tanda Ne iteratie (N.I) = tidak dapat diulang.
Bila dokter menghendaki agar resepnya tidak diulang, maka tanda N.I ditulis di sebelah atas blanko resep
(ps. 48 WG ayat (3); SK Menkes No. 280/Menkes/SK/V/1981).
Resep yang tidak boleh diulang adalah resep yang mengandung obat-obatan narkotik, psikotropik dan obat keras
distribusi.
4. Wadah satuan tunggal
Digunakan untuk produk obat yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai dosis tunggal yang harus
digunakan segera setelah dibuka. Wadah atau pembungkusnya sebaiknya dirancang sedemikian rupa,
hingga dapat diketahui apabila wadah tersebut pernah dibuka.
Tiap wadah satuan tunggal harus diberi etiket yang menyebutkan identitas, kadar atau kekuatan, nama
produsen, nomor batch dan tanggal kadaluarsa.
5. Wadah dosis tunggal
Adalah wadah satuan tunggal untuk bahan untuk bahan yang hanya digunakan secara parenteral.
6. Wadah dosis satuan
Adalah wadah satuan tunggal untuk bahan yang digunakan bukan secara parenteral dalam dosis tunggal,
langsung dari wadah.
7. Wadah satuan ganda
Adalah wadah yang memungkinkan dapat diambil isinya beberapa kali tanpa mengakibatkan perubahan
kekuatan, mutu atau kemurnian sisa zat dalam wadah tersebut.
8. Wadah dosis ganda
Adalah wadah satuan ganda untuk bahan yang digunakan hanya secara parenteral