Anda di halaman 1dari 49

Konsep Dasar Farmakologi

dr. NIAN LUSIANA


PENDAHULUAN
• Farmakologi brasal dr bhs yunani, ‘farmacon’ yg brarti obat
dan ‘logos’ yg brarti ilmu.
• Farmakologi: ilmu yg mmpelajari pngaruh bhn kimia pd sel
hidup dan sebaliknya reaksi sel hidup thd bhn kimia.
• Istilah2 dlm farmakologi:
1. Farmasi, ilmu ttg meracik, penyediaan,penyimpanan dan
penyajian obat
2. Farmakodinamik, bagaimana efek obat thd tubuh
3. Farmakokinetik, proses yg dialami obat dlm tubuh
4. Farmakoterapi, mempelajari penggunaan obat utk
pncegahan n pngobatan
5. Farmakognosi, mmpljari sifat2 tmbuhan dan bhn lain
sbg sumber obat
DEFINISI-DEFINISI
• OBAT
Bentuk-bentuk sediaan tertentu dari
bahan obat yang digunakan pada
manusia dan hewan untuk menetapkan
diagnosa, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rokhaniah.
DEFINISI OBAT
• Adlh zatkimia yg mmpngaruhi proses
khidupan (Benet, 1991)
• Adlh substansi yg digunakan utk merubah
atau mnyelidiki sistem fisiologi atau patologi
utk keuntungan penerimanya (WHO, 1966)
• Setiap zat kimia selain mknan yg punyai
pngaruh thd atau dpt menimbulkn efek pd
organisme hidup
LANJUTAN

• BAHAN OBAT
Zat aktif yang dapat berfungsi untuk mencegah,
meringankan, menyembuhkan atau mengenali
penyakit.

• ZAT AKTIF
Senyawa-senyawa yang dalam organisme hidup
menimbulkan kerja biologi.

• KERJA BIOLOGI
Semua perubahan dalam sistem biologi yang
ditimbulkan oleh zat aktif.
LANJUTAN

• RACUN
Zat aktif yang menyebabkan kerja yang merusak.
Apabila pada sejumlah senyawa terutama obat, dosis
yang menentukan kerja yang berguna atau merusak,
maka dalam arti yang sempit, racun hanya merusak.

• DOSIS
Takaran obat yang harus diberikan untuk
menghasilkan efek yang diharapkan (efek yang
berkhasiat).
LANJUTAN

• KHASIAT
Istilah klinik yang dapat diukur untuk
menyatakan penyembuhan, pengurangan,
peringanan (profilaksis) suatu penyakit yang
dapat dicapai dengan obat.

• FARMAKON
Dalam bahasa sehari hari sama artinya
dengan bahan obat dan obat. Dalam pustaka
ilmiah diartikan sebagai senyawa biologi
secara umum.
LANJUTAN

• FARMAKOLOGI = ILMU KHASIAT OBAT.


Ilmu yang mempelajari pengetahuan obat
dalam seluruh aspeknya, yaitu sifat-sifat
fisika dan kimia, kegiatan fisiologi, resorpsi
dan nasibnya dalam organisme hidup.

• FARMAKOLOGI KLINIK
Menyelidiki semua interaksi antara obat,
khususnya pada tubuh manusia serta
penggunaannya pada pengobatan penyakit.
LANJUTAN

• FARMAKOGNOSI
Ilmu yang mempelajari pengetahuan dan
pengenalan obat yang berasal dari tanaman
dan zat-zat aktifnya, termasuk yang berasal
dari mineral dan khewan.

• BIOFARMASI
Ilmu yang menyelidiki pengaruh formulasi
obat terhadap efek terapeutiknya, dengan
kata lain dalam bentuk apa obat harus dibuat
agar menghasilkan efek yang optimal.
LANJUTAN

• FARMAKOKINETIKA
Ilmu yang menyelidiki nasib obat, mulai dari
saat pemberiannya, bagaimana absorpsi dari
usus, penyerapan dalam darah dan
distribusinya ke tempat kerjanya dan
jaringan-jaringan lain, juga dipelajari
bagaimana penguraiannya (biotransformasi)
dan ekskresinya oleh ginjal. Singkatnya
farmakokinetika mempelajari segala
sesuatu tindakan yang dilakukan tubuh
terhadap obat.
LANJUTAN

• FARMAKODINAMIKA
Ilmu yang mempelajari kegiatan obat
terhadap organisme hidup, terutama cara
dan mekanisme kerjanya, reaksi fisiologis
serta efek terapeutik yang ditimbulkannya.
Singkatnya farmakodinamika adalah ilmu
yang mempelajari efek yang diberikan oleh
obat terhadap tubuh.
LANJUTAN
• TOKSIKOLOGI
Adalah pengetahuan tentang efek racun
terhadap tubuh, termasuk ke dalam
farmakodinamika karena efek terapeutik obat
berhubungan erat dengan efek toksisnya.
Pada dasarnya setiap obat dalam dosis yang
cukup tinggi dapat bekerja sebagai racun dan
merusak organisme.

• FARMAKOTERAPI
Ilmu yang mempelajari penggunaan obat
untuk mengobati penyakit atau gejala-
gejalanya.
PENGGOLONGAN OBAT
• Mnrt Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
917/Menkes/Per/X /1993 Permenkes RI Nomor
949/Menkes/Per/ VI/2000, penggolongan obat
dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan
penggunaan serta pengamanan distribusi
• Penggolongan dibagi mnjdi: obat bebas, bebas terbatas,
wajib apotik, obat keras, narkotika dan psikotropika
OBAT BEBAS
• Obat yg dpt dijual bebas di t4 umum tanpa resep dokter
• Contoh: minyak kayu putih, parasetamol, vit c dll
• Logo: bulatan berwarna hijau dengan garis tepi warna hitam
OBAT BEBAS TERBATAS
• Obat keras yang dapat diserahkan kepada pemakainya
tanpa resep dokter, dgn syarat:
1. Hanya blh dijual dlm bungkus asli pabrik/pembuat
2. Mencantumkan tanda peringatan

• Logo: lingkaran berwarna biru dengan garis tepi


berwarna hitam
OBAT KERAS
• Obat yg dpt diberikan dgn resep dokter
• Contoh: antibiotik
• Logo: Lingkaran bulat berwarna merah
dengan garis tepi berwarna hitam dengan
hurup K yang menyentuh garis tepi

OBAT WAJIB APOTEK


• obat keras yang dapat diserahkan oleh
apotekerdi apotek tanpa resep dokter
• Contoh: antasida, ranitidin dll
OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
• narkotika menurut Undang-Undang Nomor
22 Tahun 1997 tentang narkotika adalah zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
• Digolongkan mnjdi 3 golongan.
• Logo:
• Psikotropika: menurut Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1997tentang psikotropika
adalah zat atau obat baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktifitas mental dan
perilaku
• Logo: sama dgn obatkeras
NAMA-NAMA OBAT
OBAT PATEN (SPESIALITE)
• Adalah obat milik suatu perusahaan dengan
nama khas yang dilindungi hukum (merk
terdaftar = proprietary name), contohnya :
Norvask. Kandungan Norvask ( aslinya Norvasc)
adalah amlodipine besylate, untuk obat
antihipertensi.

• Banyaknya obat paten yang setiap tahun


dikeluarkan oleh industri farmasi, telah
mendorong WHO (World Health Organization)
untuk menyusun daftar-daftar obat dengan nama
resmi (generic name).
OBAT GENERIK (OFFICIAL
NAME = GENERIC NAME)
• Adalah nama resmi obat yang
dikeluarkan oleh WHO, dapat digunakan
di semua negara tanpa melanggar hak
paten obat bersangkutan. Contohnya:
Parasetamol, Antalgin, Asam Mefenamat,
Amoksisilin, Cefadroxyl, Loratadine,
Ketoconazole, Acyclovir, dan lain-lain.
LANJUTAN

• Hampir semua Farmakope sudah menyesuaikan namanya dengan


nama generik, karena nama-nama kimia yang digunakan seringkali
tidak praktis, contoh :

• Kimia Generik Paten

Asam asetil Asetosal Aspirin


salisilat (Bayer)
Naspro
(Bayer)
• Aminobenzil Ampisilin Penbritin
penisilin (Beecham)
Amfipen
(Organon)
OBAT GENERIK
BERMEREK
• Adalah obat generik tertentu yang diberi
nama atau merek dagang sesuai kehendak
produsen obat. Biasanya salah satu suku
katanya mencerminkan nama produsennya.
Contoh: natrium diklofenak (nama generik).
Di pasaran memiliki berbagai nama merek
dagang, misalnya: Voltaren, Voltadex,
Klotaren, Voren, Divoltar, dan lain-lain.
HAK PATEN

 Hak paten adalah suatu perlindungan


hukum terhadap pemalsuan-pemalsuan
atau peniruan-peniruan terhadap suatu
merek obat.
 Jangka waktu hak paten adalah 10 tahun,
atau 3 tahun setelah saat dipakainya yang
terakhir (UU Merek, 1961, No 21).
 Dapat diperpanjang lagi selama 10 tahun
 Setelah 20 tahun menjadi milik publik.
OBAT GENERIK BERLOGO
• Obat esensial yang tercantum dalam
Daftar Obat Esensial (DOEN) dan
mutunya terjamin karena diproduksi
sesuai dengan persyaratan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan
telah diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan
Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan.
OBAT ESENSIAL
Adalah obat yang paling dibutuhkan
untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat, meliputi diagnosa,
profilaksi terapi dan rehabilitasi.

OBAT WAJIB APOTIK


Adalah obat keras yang dapat diserahkan
tanpa resep dokter oleh apoteker di apotik
OBAT BARU
Obat yang terdiri atau berisi suatu zat,
baik sebagai bagian lapisan yang
berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat,
misalnya : lapisan, pengisi, pelarut, bahan
pembantu (vehiculum) atau komponen
lain yang belum dikenal, hingga tidak
diketahui khasiat dan keamanannya.
OBAT JADI

Adalah obat dalam keadaan murni atau


campuran dalam bentuk sediaan serbuk,
cairan, salep, tablet, pil, suppositoria, atau
bentuk lain yang mempunyai nama teknis
sesuai dengan Farmakope Indonesia.
OBAT TRADISIONAL
• Adalah obat jadi atau obat berbungkus
yang berasal dari bahan tumbuh-
tumbuhan, hewan, mineral dan atau
sediaan galenik atau campuran dari
bahan-bahan tersebut yang usaha
pengobatannya berdasarkan pengalaman.
(Per Menkes no
179/Menkes/Per/VII/1976)
BENTUK-BENTUK OBAT
SEDIAAN PADAT
• PULVIS, PULVERES (SERBUK)
Adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang
diserbukkan
 Serbuk tak terbagi (pulvis): adalah serbuk, baik untuk
pemakaian luar maupun untuk pemakaian dalam,
contoh: serbuk tabur, serbuk luka untuk pemakaian
luar dan serbuk perut atau pencahar untuk pemakaian
dalam.
 Serbuk terbagi (pulveres) : adalah serbuk yang dibagi
dalam bobot yang kurang lebih sama, dibungkus
dengan kertas perkamen atau bahan lain yang cocok.
LANJUTAN

• SPECIES
Tanaman atau bagian hewan yang
dikeringkan.

• TABLET
Sediaan padat, dibuat secara kempa
cetak, berbentuk rata atau cembung
rangkap, umumnya bulat, mengandung
satu jenis obat atau lebih.
LANJUTAN

• PIL
Adalah suatu sediaan yang berbentuk bulat seperti
kelereng, mengandung satu atau lebih bahan obat.
a)Pil yang besarnya normal (berat 300 mg).
b)Pil yang sangat besar, disebut boli (berat lebih dari
300 mg).
c) Pil yang sangat kecil, disebut granula (berat
kurang dari 300 mg).
LANJUTAN

• KAPSUL (CAPSULAE)
Adalah sediaan obat yang terbungkus
dalam suatu cangkang yang terbuat
dari metilselulosa, gelatin atau bahan
lain yang cocok.
SEDIAAN SETENGAH PADAT
• UNGUENTUM (SALEP)
Adalah sediaan setengah padat yang mudah
dioleskan dan digunakan sebagai obat luar, contoh :
a) Cream : suatu salep yang mengandung banyak air,
mudah diserap kulit. Tipe yang dapat dicuci dengan
air.
b) Pasta : suatu salep yang mengandung lebih dari 50%
zat padat (serbuk).Salep yang tebal, keras, biasanya
tidak meleleh pada suhu badan, jadi merupakan
penutup/pelindung bagian kulit yang diberi
LANJUTAN

• LINIMENTUM (SEMIR/URAP-URAP)
Adalah suatu jenis salep yang
penggunaannya digosokkan pada
permukaan kulit, biasanya berupa
emulsi atau suspensi
• SAPO (SABUN)
Adalah senyawa garam alkali dengan
asam lemak tinggi. Pembuatan
dilakukan dengan menyabunkan lemak
padat atau minyak lemak dengan alkali.
LANJUTAN

• EMPLASTRA (PLESTER)
• Adalah bentuk sediaan, dimana obat
yang dicampur di dalamnya diratakan
dengan kain linen dan ditempelkan
pada kulit.
SEDIAAN CAIR
• SOLUTIONES (LARUTAN)
Adalah sediaan cair yang dibuat
dengan melarutkan satu jenis obat atau
lebih dalam pelarut, dimaksudkan
untuk digunakan sebagai obat dalam ,
obat luar atau dimasukkan ke dalam
rongga tubuh.
Contoh sediaan berbentuk larutan
 Collutoria
Merupakan larutan pekat dalam air
yang mengandung bahan deodoran,
antiseptika, anestetika lokal atau
astringen.
Disimpan dalam botol putih kecil
Etiket harus ditulis tidak boleh ditelan,
untuk cuci mulut dan disebutkan cara
pengenceran.
LANJUTAN

 Collyria
Sediaan berupa larutan steril, jernih,
bebas partikel asing, isotonis, yang
digunakan untuk mencuci mata, dapat
ditambahkan buffer dan pengawet.
Wadah yang dipakai dapat wadah
gelas atau plastik yang tertutup kedap
LANJUTAN

 Eliksir
Sediaan berupa larutan obat dan zat
tambahan seperti gula atau pemanis
lain, zat pengawet, zat pewarna dan zat
pewangi, sehingga mempunyai rasa
dan bau yang sedap.
Digunakan sebagai obat dalam. Sebagai
pelarut utama alkohol 90% dan dapat
ditambahkan gliserol, sorbitol dan
propilenglikol.
LANJUTAN

 Gargarisma (Obat kumur)


Adalah sediaan berupa larutan,
umumnya pekat dan bila digunakan
diencerkan dulu.
Gargarisma digunakan sebagai
pencegah atau pengobatan infeksi
tenggorokan.
LANJUTAN

 Potiones
Sediaan berupa cairan, yang
dimaksudkan untuk diminum, dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan sebagai volume dosis
tunggal dalam jumlah yang banyak,
umumnya 50 mL
LANJUTAN

 Sirupi (Sirup)
Adalah larutan pekat gula yang
ditambah obat atau pewangi,
merupakan larutan jernih berasa manis.
Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol
atau poli alkohol lain dalam jumlah
sedikit dengan maksud untuk
meningkatkan kelarutan obat dan
menghalangi pembentukan hablur
sakarosa.
LANJUTAN

• MIXTURA
Adalah sediaan yang terdiri dari dua
atau lebih obat yang dilarutkan.

• MIXTURA AGITANDA (SUSPENSI)


Adalah dispersi kasar (coarse) zat
padat, dimana partikel padat yang tak
larut terdispersi dalam medium cair.
LANJUTAN

• EMULSA (EMULSI)
Sediaan berupa campuran dari dua fase
cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang
satu terdispersi sangat halus dan merata
dalam fase cairan lainnya, umumnya
distabilkan oleh zat pengemulsi.
• INFUSA
Adalah sediaan cair yang dibuat dengan
menyari simplisia nabati dengan air pada
suhu 90⁰C selama 15 menit
LANJUTAN

• GUTTAE (OBAT TETES)


Adalah sediaan cair berupa larutan,
emulsi atau suspensi, dimaksudkan
untuk obat dalam atau obat luar,
digunakan dengan cara meneteskan
menggunakan penetes yang
menghasilkan tetesan setara dengan
penetes baku yang disebutkan di dalam
Farmakope Indonesia.
LANJUTAN

• INJECTIONES (OBAT SUNTIK)


• Adalah sediaan berupa larutan, emulsi
atau suspensi dalam air atau pembawa
yang cocok, steril dan digunakan secara
parenteral, yaitu dengan merobek
lapisan kulit atau lapisan mukosa.

Anda mungkin juga menyukai