Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurmawadha A.

Laembo
Nim : G70120102
Kelas :C

TUGAS
BOTANI FARMASI

 Daun Kelor ( Moringa oleifera L.)

Nama Indonesia : Daun Kelor

Nama Daerah : Maronggih, Keloro, Ongge, Hau fo, Moltong

(Gambar Tanaman Kelor)


 Klasifikasi Tanaman Kelor ( Moringa oleifera L.)

Klasifikasi Tanaman Kelor ( Moringa oleifera L.) menurut (Roloff et al., 2009) :

Kingdom : Plantae
Division : Spermatophyta
Class : Dicotyledone
Order : Rhoeadales
Family : Moringaceae
Genus : Moringa
Species : Moringa Oleifera Lam.

 Morfologi Daun Kelor

Morfologi daun kelor adalah berupa daun majemuk menyirip ganda 2-3 posisinya tersebar
tanpa daun penumpu, atau daun penumpu telah menyalami metamorfosis sebagai kelenjar-
kelenjar pada pangkal tangkai daun. Bunga banci, zigomorf, tersusun dalam malai yang
terdapat dalam ketiak daun, dasar bangun mangkuk , kelopak terdiri atas lima daun kelopak,
mahkotapun terdiri atas lima daun mahkota , lima benang sari, bakal buah, bakal biji banyak,
buahnya kendaga yang membuka dengan tiga katup dengan panjang sekitar 30 cm , biji
besar, bersayap, tanpa endosperm, lembaga lurus. (Rollof et al, 2009).

Daun Kelor berbentuk sebesar ujung jari berbentuk bulat telur, tersusun majemuk dan gugu
di musim kemarau, tinggi pohon mencapai 5-12 m, bagian ujung membentuk payung,
batang lurus (diamaeter 10-30 cm) menggarpu, berbunga sepanjang tahun berwarna
putih/krem, buah berwarna hijau muda, tipis dan lunak. (Schwarz, 2000).

 Habitat

Moringa Oleifera tumbuh paling baik di tanah berpasir atau liat dengan pH sedikit asam dan
tumbuh subur mulai dataran rendah sampai ketinggian 700 m diatas permukaan laut
(Schwarz, 2000).
 Kandungan kimia

Kandungan Protein (28,66), Zn (2,32) dan Fosfor (715,32), yaitu tertinggi pada pengeringan
dengan metode blancing dengan p-value > 0,05. Kandungan Fe (11,41), dan Ca (1014,81),
tertinggi pada tepung daun kelor dengan metode pengeringan yang hanya diangin-anginkan
dengan p-value < 0,05. Tidak ada perbedaan kandungan Protein, Ca, dan Fosfor dan ada
perbedaan kandungan Fe dan Zn berdasarkan jenis metode pengeringan. (Zakaria et al.,
2013).

 Manfaat daun kelor

Tanaman kelor dapat dimanfaatkan secara keseluruhan dari bagian akar, daun, buah, bunga
dan bijinya. Bunga dapat digunakan sebagai tonik, diuretik, sakit radang sendi, dan obat cuci
mata, tunas kelor digunakan untuk obat liver, ginjal, dan sakit pada sendi, akar digunakan
untuk sakit kembung dan demam. Akar dilarutkan dan dioleskan pada kulit untuk mengatasi
iritasi kulit. Biji digunakan untuk demam, rematik, dan sakit kulit. Daunnya dapat digunakan
sebagai antioksidan (Fuglie, 1999).
DAFTAR PUSTAKA

Brintan Yonaka, dkk. 2019. Etbotani Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.) di Desa Kedung
bulus Gembong Pati. Journal of Biology and Applied Biology. Vol 2, No 2.

Khairun Nisa Berawi, dkk. 2019. Potensi Terapi Moringa Oleifera (Kelor) pada Penyakit
Degeneratif. JK Unila Vol 3, No 1.

Zaki Irwan. 2020. Kandungan Zat Gizi Daun Kelor (Moringa oleifera Bedasarkan Metode
Pengeringan. Jurnal Kesehatan Manarang. Vol 6, No 1.

Anda mungkin juga menyukai