Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN FITOKIMIA TANAMAN OBAT

“DAUN KEMANGI”

(Ocimum Sanctum L)

Disusun Oleh :

Ayu Christine erika


191148201070

DOSEN PEMBIMBING :

Apt. Susana Linden, M.Herb.,M.Pharm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA

TAHUN AJARAN 2019/2020


LEMBAR PENGESAHAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan menyelesaikan laporan resmi

Fitokimia Tanaman Obat ‘Daun Kemangi” Jika ditemukan adanya kesamaan

isi/materi laporan dengan teman sekelas saya bersedia dipanggil oleh Dosen

Pembimbing dan menerima kemungkinan terburuk yaitu nilai laporan diturunkan 50%

dari nilai yang seharusnya diperoleh.

No. Nama NIM Tanda Tangan

1 Ayu Christine Erika 191148201070

Tanggal Terima Laporan Nilai Tanda Tangan Dosen Pembimbing


KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis Ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas Segala
Rahmat-Nya Sehingga Laporan Fitokimia Dengan Judul “Tanaman Obat Daun
Kemangi” Ini Dapat Tersusun Sampai Dengan Selesai.

Penulis Sangat Berharap Semoga Makalah Ini Dapat Menambah Pengetahuan


Dan Pengalaman Bagi Pembaca. Bahkan Kami Berharap Lebih Jauh Lagi Agar
laporan Ini Bisa Pembaca Praktekkan Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Bagi Penulis
Sebagai Penyusun Merasa Bahwa Masih Banyak Kekurangan Dalam Penyusunan
Laporan Ini Karena Keterbatasan Pengetahuan Dan Pengalaman Penulis. Untuk Itu
Penulis Sangat Mengharapkan Kritik Dan Saran Yang Membangun Dari Pembaca
Demi Kesempurnaan Makalah Ini.

Samarinda, 28 Oktober 2021

Penulis

Ayu Chrstine Erika


DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................2

KATA PENGANTAR..............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................................6

PENDAHULUAN....................................................................................................................6

I. Latar Belakang......................................................................................................................6

II. Rumusan Masalah................................................................................................................6

III. Tujuan.................................................................................................................................7

IV. Tinjauan pustaka.................................................................................................................7

BAB II......................................................................................................................................9

PEMBAHASAN.......................................................................................................................9

I. Klasifikasi Daun Kemangi.....................................................................................................9

II. Kandungan Fitokimia.........................................................................................................13

III. Aktivitas Biologi Tanaman Kemangi................................................................................18

IV. Manfaat Tanaman Kemang...............................................................................................18

V. Penggunaan Tanaman Kemangi sebagai Obat...................................................................19

BAB III...................................................................................................................................21

PENUTUP..............................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Tanaman kemangi (Ocimum sanctum L.) termasuk famili Lamiaceae yang


banyak tumbuh dan merupakan tanaman yang tidak asing lagi bagi masyarakat
Indonesia. Tanaman kemangi telah banyak dibudidayakan oleh masyarakat
Indonesia sejak dulu. Tanaman kemangi terutama bagian daunnya biasanya
digunakan sebagai lalapan dan penyedap masakan maupun sebagai obat-obatan
seperti perut kembung, demam, melancarkan ASI, rematik, sariawan dan juga
sebagai anti jamur. Daun kemangi apabila diremas-remas dapat menghasilkan
minyak atsiri yang memiliki aroma harum Tanaman kemangi (Ocimum sanctum
L.) memiliki banyak kandungan kimia antara lain saponin, fenol, flavonoid, tanin,
dan minyak atsiri.

Senyawa fenolik flavonoid termasuk dalam metabolit sekunder dari


tanaman yang mempunyai aktifitas biologi dan terdiri dari 8000 macam senyawa.
.Senyawa ini dapat berperan langsung sebagai antioksidan alami.

Antioksidan merupakan zat yang dapat menetralkan radikal bebas


sehingga dapat melindungi tubuh dari efek negatif yang timbul dari proses atau
reaksi yang menyebabkan oksidasi yang berlebihan.

II. Rumusan Masalah

1. Apa itu tanaman kemangi?

2. Bagaimana informasi fitokimia atau Kandungan kimia apa saja yang terdapat
dalam ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) ?  

3. Bagaimana potensi kesehatan atau aktivitas biologi pada tanaman kemangi?

4. Bagaimana informasi dari masyarakat tentang penggunaan daun kemangi


sebagai obat?

III. Tujuan
1. Mengetahui apa itu tanaman kemangi.

2. Mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam


ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.).

3. Mengetahui potensi kesehatan atau aktivitas biologi pada tanaman kemangi.

4. Mengetahui informasi dari masyarakat tentang penggunaan daun kemangi


sebagai obat.

IV. Tinjauan pustaka

1. Daun Kemangi (Ocimum sanctum L)

Sejak zaman dahulu, masyarakat Indonesia sudah mengenal dan memakai


tumbuhan berkhasiat sebagai obat untuk upaya penanggulangan masalah
kesehatan yang dihadapi. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ternyata
tidak mampu begitu saja menghilangkan arti pengobatan tradisional. Apalagi
keadaan perekonomian Indonesia saat ini yang mengakibatkan harga obat-
obatan modern menjadi mahal. Oleh karena itu, salah satu pengobatan
alternatif yang dilakukan adalah meningkatkan penggunaan tumbuhan
berkhasiat obat di kalangan masyarakat. Minyak atsiri dapat dipergunakan
sebagai bahan pengawet pada makanan dan sebagai antibiotik alami. Salah
satu tumbuhan yang dipergunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan
obat-obatan adalah daun kemangi (Ocimum Sanctum L).

2. Sejarah Daun Kemangi


Tanaman herba ini awalnya diperkenalkan di India dan sekarang telah
menyebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di setiap kemangi memiliki
nama khusus. Kemangi dikenal dengan nama daerah Saraung (Sunda),
Lampes (Jawa Tengah), Kemangek (Madura), Uku-uku (Bali), Lufe-lufe
(Ternate), Hairy Basil (Inggris) (Voight, 1995). Kemangi (Ocimum sanctum)
adalah spesies basil yang paling terbesar di seluruh dunia, baik dalam bentuk
segar ataupun untuk produksi minyak esensial. Diantara genus Ocimum L.,
kemangi merupakan salah satu spesies yang menarik karena aroma dan
rasanya. Herbal ini digunakan oleh orang Asia sebagai obat dan bahan
masakan dari generasi ke generasi. Minyak dari tumbuhan ini juga digunakan
secara luas pada industri farmasi dan industri parfum (Kicel, 2005). Tanaman
kemangi tumbuh dengan baik dari dataran rendah sampai dataran tinggi.
Kemampuan kemangi untuk beradaptasi di berbagai ketinggian
menyebabkan tanaman inimudah dibudidayakan di berbagai topografi
(Voight, 1995). Kemangi merupakan tanaman semak semusim dengan tinggi
30-150 cm, batangnya berkayu, segi empat, beralur, bercabang, dan
memiliki bulu berwarna hijau. Daunnya tunggal dan berwarana hijau,
bersilang, berbentuk bulat telur, ujungnya runcing, pangkal tumpul, tepi
bergerigi, dan pertulangan daun menyirip. Bunga majemuk berbentuk tandan
memiliki bulu tangkai pendek berwana hijau, mahkota bunga berbentuk bulat
telur dengan warna keunguan. Buah berbentuk kotak dan berwarna coklat
tua, bijinya berukuran kecil, tiap buah terdiri dari empat biji yang berwarna
hitam, akarnya tunggang dan berwarna putih kotor (Depkes RI, 2001).

3. Habitat

Di Indonesia kemangi banyak terdapat di daerah Jawa dan Madura. Banyak


ditemukan di sekitar pinggiran ladang, sawah kering, juga ditanam di taman
dan di pinggir jalan, hutan terbuka, padang rumput, tumbuh liar di jalanan
dan kadang-kadang juga dibudidayakan. Tanaman ini dapat tumbuh pada
dataran rendah hingga ketinggian 1100 meter diatas permukaan air laut.
Ocimum sanctum L biasanya tumbuh antara pertengahan Februari sampai
akhir September dan berbunga sekitar bulan April.
BAB II

PEMBAHASAN

I. Klasifikasi Daun Kemangi

1. Taksonomi

Ocimum sanctum L. atau yang sering dikenal di Indonesia dengan nama


kemangi mempunyai sistem klasifikasi seperti berikut ini :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobion

Superdivision: Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Subclass : Asteridae

Ordo : Lamiales

Family : Lamiaceae

Genus : Ocimum

Species : Ocimum sanctum

Nama daerah Kemangi di Jawa Tengah sering dikenal dengan nama selasih.
Adapun daerah lain menyebut kemangi dengan nama Selasen (Melayu),
Solanis (Sunda), Amping (Minahasa).
2. Morfologi

Tanaman kemangi mempunyai deskripsi morfologi : batang tegak bercabang,


tinggi 0,6 - 0,9 m, batang dan cabang hijau atau kadang-kadang keunguan.
Daun Ocimum basilicum panjangnya mencapai 2,5 - 5 cm atau lebih, bentuk
bulat telur, seluruh atau lebih atau kurang bergigi. Tangkai daun panjangnya
1,3 - 2,5 cm. Daun memiliki banyak titik seperti kelenjar minyak yang
mengeluarkan minyak atsiri sangat wangi. Tangkai penunjang, lebih pendek
dari kelopak, ovate dan akut.Kelopak panjangnya 5 mm, pembesaran dalam
buah. Bibir bawah dengan dua gigi tengah lebih panjang dari bibir atas.
Corolla panjangnya 8 - 13 mm berwarna putih, merah muda atau keunguan.
Filamen atas benang sari sedikit bergigi.
3. Kandungan Kimia Daun Kemangi

Daun kemangi memiliki banyak kandungan senyawa kimia antara lain


alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, minyak atsiri, karbohidrat, fitosterol,
senyawa fenolik, lignin, pati, terpenoid, antrakuinon. Kandungan paling
utama pada kemangi yaitu minyak atsiri yang terdapat 8 pada bagian daun
dan bagian-bagian yang terdapat pada bagian yang tumbuh di atas tanah,
bahan kimia yang terkandung dalam kemangi yaitu 3,7-dimetil-1,6-oktadien-
3-ol (linalool 3,94 mg/g), 1-metoksi-4-(2-propenil) benzena (estragol 2,03
mg/g), metil sinamat (1,28 mg/g), 4-alil-2-metoksifenol (eugenol 0,896
mg/g), dan 1,8-sineol (0,288 mg/g) yang diidentifikasi dengan metode
GC/MS (Yosephine, 2013).

CH2 O
CH3
O CH3
H3 C CH3
OH
3,7-dimethylocta-1,6-dien-3-ol methyl 3-phenylpropanoate

Tanaman kemangi mengandung minyak atsiri yang banyak dilaporkan


memiliki aktivitas antibakteri. Disamping itu juga mengandung flafon
apigenin, luteolin, flavon O-glukotisidaapigenin 7-O glukoronida, luteolin 7-
O glukoronida, flavon C-glukosida orientin, molludistin dan asam ursolat.
Sedangkan pada daun kemangi sendiri, penelitian fitokimia telah
membuktikan adanya flafonoid, glikosid, asam gallic dan esternya, asam
kaffeic, dan minyak atsiri yang mengandung eugenol sebagai komponen
utama (Yosephine, 2013).
Minyak atsiri adalah campuran berbagai persenyawaan organik yang mudah
menguap, mudah larut dalam pelarut organik serta mempunyai aroma khas
sesuai dengan jenis tanamannya. Minyak atsiri dapat digunakan sebagai
bahan obat-obatan, parfum, minuman, penyedap makanan dan pestisida.
Berdasarkan unsur penyusunnya, komponen minyak atsiri terdiri atas dua
golongan yaitu golongan hidrokarbon dan oxygenated hydrocarbon.
Golongan hidrokarbon terdiri atas unsur hidrogen (H) dan karbon (C) yang
terdapat dalam bentuk terpen, parafin dan hidrokarbon aromatik. Sedangkan
golongan oxygenated hydrocarbon terdiri atas karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O), dan merupakan senyawa paling penting dalam minyak atsiri
karena mempunyai aroma yang lebih wangi. Golongan tersebut memiliki
gugus hidroksi (OH) yang dapat berfungsi sebagai anti radikal bebas atau
antioksidan. Komponen kimia minyak atsiri sangat bervariasi tergantung
pada jenis tanaman, iklim tanah, umur panen, cara pengolahan dan
penyimpanan.

II. Kandungan Fitokimia

1. Alkaloid

Alkaloid sebagai antibakteri dilakukan dengan mengganggu komponen


penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan sel bakteri tidak
terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel pada bakteri tersebut,
Alkaloid mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih
atom N, biasanya dalam gabungan sebagai bagian dari sistem siklik. Alkaloid
biasanya tanpa warna, kebanyakan berbentuk kristal, hanya sedikit
yang berupa cairan. Senyawa alkaloid dapat dideteksi dengan pereaksi
Dragendorf.
2. Flavonoid

Senyawa flavonoid berperan sebagai antibakteri dengan cara merusak


membran sel bakteri pada bagian fosfolipid sehingga mengurangi
permeabilitas yang mengakibatkan bakteri mengalami kerusakan
(Nurmashita, 2015). Selain itu flavonoid pada daun kemangi yaitu apeginin
yang merupakan golongan flavon yang dapat digunakan sebagai antiradikal
bebas (Erviana, 2016). Senyawa flavonoida adalah senyawa yang
mengandung C15 terdiri atas dua inti fenolat yang dihubungkan dengan tiga
satuan karbon. Senyawa-senyawa  ini merupakan zat warna merah, ungu,
biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.
Flavonoida mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari 15 atom
karbon, dimana dua cincin benzena (C6) terikat pada suatu rantai propana
(C3) sehingga membentuk suatu susunan C6 – C3 – C6.
O

O
Flavonoid (2-fenil-1,4-benzopiron)

3. Minyak Atsiri

Minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap. Minyak atsiri dalam
daun kemangi adalah senyawa dengan kandungan terbanyak. Umumnya
minyak atsiri terbagi menjadi dua komponen yaitu golongan hidrokarbon
dan golongan hidrokarbon teroksigenasi. Senyawa-senyawa turunan
hidrokarbon teroksigenasi (fenol) memiliki daya antibakteri yang kuat
(Nurmashita, 2015). Minyak atsiri juga berperan sebagai antibakteri dengan
cara menghambat proses terbentuknya membran atau dinding sel 9 sehingga
tidak terbentuk. Hal ini bisa terjadi karena minyak atsiri memiliki gugus
hidroksil yang berikatan melalui proses absorpsi melalui ikatan hidrogen
(Kurniawan, 2015)
4. Saponin

Saponin adalah suatu glikosida alamiah yang terikat dengan steroid atau
triterpena (Nuzulia, 2017). Saponin bekerja sebagai antibakteri dengan
mengganggu stabilitas membran sel bakteri, yang menyebabkan komponen
penting bakteri seperti protein, asam nukleat dan nukleotida keluar sehingga
bakteri menjadi lisis (Alamsyah, 2014). Saponin golongan triterpenoida
glikosida, dimana kerangka dasarnya berhubungan erat dengan struktur
senyawa sterol dan triterpenoida. Bila senyawa ini dihidrolisis akan
menghasilkan suatu senyawa aglikon ( saponin steroida ) dan glikosida ( gula
). Aglikon yang membentuk senyawa saponin ini adalah merupakan senyawa
triterpenoida, sterol dan sapogenin steroida.Senyawa saponin dapat
menurunkan tegangan permukaan cairan dan dapat menghemolisi darah.
Saponin larut dalam air, biasanya berasa pahit. Contohnya : Helogenin
(Harbourne, 1987).
5. Tanin

Tanin merupakan senyawa kimia yang terdapat luas dalam tumbuhan


berpembuluh, khusus dalam tumbuhan angiospermae terdapat dalam jaringan
kayu. Secara kimia terdapat dua jenis utama tanin, yaitu tanin terkondensasi
dan tanin terhidrolisis. Tanin terkondensasi atau flavolan secara biosintesis
dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin tunggal
(galokatekin) yang membentuk senyawa dimer dan kemudian oligomer yang
lebih tinggi. Ikatan karbon-karbon menghubungkan satu flavon dengan
satuan berikutnya melalui ikatan 4-6 atau 6-8. Kebanyakan flavolan
mempunyai 2-20 satuan flavon.Tanin terhidrolisis terdiri atas dua kelas, yang
paling sederhana ialah depsida galoiglukosa. Pada senyawa ini, inti yang
berupa glukosa dikelilingi oleh lima atau lebih gugus ester galoil. Pada jenis
yang kedua, inti molekul berupa senyawa dimer asam galat yaitu asam
heksahidroksidifenat, yang berikatan dengan glukosa .Bila dihidrolisis,
elagitanin ini menghasilkan asam elagat (Harbourne, 1987).

TANIN
OH
OH
+ O OH
O HO
HO OH

OH
OH HO
OH

Catechin cyanidin
III. Aktivitas Biologi Tanaman Kemangi

Kemangi lebih sering digunakan sebagai lalap.Ada juga yang menggunakannya


sebagai campuran sayur tertentu. Sayuran ini memiliki aroma harum dan rasa
yang khas .Belum banyak petani yang mengusahakan kemangi dalam skala
besar, paling hanya di sepetak tanah saja. Ini dikarenakan nilai komersial sayur
kemangi memang masih rendah.

Di dalam buku A Dictionary of Practical Material Medical disebutkan, sari daun


kemangi berkhasiat untuk mengatasi diare, nyeri payudara, batu ginjal, gangguan
pada vagina, dan albuminaria (terbuangnya albumin melalui urin). Para peneliti
dari Center for New Crops and Plant Products, Purdue University, Amerika
Serikat, menyatakan bahwa daun kemangi berpotensi membantu meredakan sakit
kepala, pilek, diare, sembelit, cacingan, gangguan ginjal, sakit maag, perut
kembung, masuk angin, kejang-kejang, dan badan lesu.

IV. Manfaat Tanaman Kemang

Tanaman kemangi dapat dimanfaatan antara lain sebagai :

Manfaat daun kemangi dalam kehidupan sehari-hari Daun Kemangi yang harum
sering digunakan untuk masakan, antara lain; campuran pepes, karedok atau
lalapan mentah. Selain  itu kemangi mengandung banyak senyawa yang
berkhasiat bagi tubuh. Senyawa arginine didalamnya  terbukti mampu
memperpanjang masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan
kadar gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang
produksi hormon androgen dan estrogen.

Manfaat kemangi masih sangat banyak, orientin dan vicenin di dalam kemangi
mampu melindungi struktur sel tubuh.Sedangkan cineole, myrcene dan eugenol
berfungsi sebagai antibiotik alami dan antiperadangan. Kemangi juga kaya akan
betakaroten dan magnesium, mineral penting yang berfungsi menjaga dan
memelihara kesehatan jantung.
Kemangi adalah salah satu tumbuhan sayuran yang mempunyai aroma yang
khas. Apalagi kalau kita campur daunnya dipadukan sebagai pengharum dan
penyedap sambal terasi.Kandungan dan manfaat daun kemangi mempunyai
daya penenang dan mengeluarkan gas-gas dari tubuh. Daunnya juga sering
dipakai untuk bumbu hidangan daging ataupun ikan. Kemangi juga
mengandung zat minyak atsiri, protein, kalsium, fosfor, besi, belerang, dan
lain-lain.

Minyak atsiri mudah menguap dan mempunyai aktivitas biologis sebagai


antimikroba. Minyak atsiri dibagi menjadi dua komponen, yaitu komponen
hidrokarbon dan komponen hidrokarbon teroksigenasi atau fenol. Fenol
memiliki sifat antimikroba sangat kuat. Minyak atsiri dapat mencegah
pertumbuhan mikroba penyebab penyakit, seperti Staphylococcus aureus,
Salmonella enteritidis, dan Escherichia coli. Minyak atsiri juga dapat
menangkal infeksi akibat virus Basillus subtilis, Salmonella paratyphi, dan
Proteus vulgaris. Eugenol-nya dapat membunuh jamur penyebab keputihan.
Dan stigmasterol dapat merangsang ovulasi (pematangan sel telur).
Komponen tannin dan seng-nya dapat mengurangi sekresi cairan vagina,
sedangkan asam amino triptofan dapat menunda menopause . Komponen
flavonoid seperti orientin dan vicenin pada daun kemangi mampu melindungi
struktur sel tubuh. Sementara itu, komponen flavonoid seperti cineole,
myrcene dan eugenol bermanfaat sebagai antibiotik alami dan
antiperadangan

V. Penggunaan Tanaman Kemangi sebagai Obat

Tanaman kemangi dapat dimanfaatkan sebagai obat bagi beberapa macam


penyakit, antara lain :

1. Panu

Segenggam daun kemangi cuci, tumbuk halus.Beri sedikit air kapur


sirih.Gosokkan ramuan ini pada kulit yang berpanu.Lakukan ini 2x sehari.

2. Diare dan Muntah


Daun kemangi secukupnya dimakan sebagai lalapan.

3. Sariawan

50 helai daun kemangi dicuci bersih, kunyah sampai halus selama 2 - 3


menit. Telan.Minum air hangat.Lakukan ini 3x sehari.

4. Bau Nafas, Bau Mulut

Sering-sering makan lalapan daun kemangi, daun kunir, dan daun beluntas.

5. Bau Keringat

Kemangi secukupnya dimakan sebagai lalapan santap malam selama 1


minggu.

6. Mencegah kemandulan

Daun kemangi mengandung senyawa arginine yang terbukti mampu


memperkuat masa hidup sperma, mencegah kemandulan dan menurunkan
gula darah. Kemangi juga mengandung zat yang mampu merangsang
terbentuknya hormon androgen dan estrogen.
BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Tanaman kemangi (Ocimum sanctum  L.) memiliki banyak kandungan kimia

antara lain saponin, fenol, flavonoid, tanin, dan minyak atsiri. Minyak atsiri dapat

digunakan sebagai bahan obat-obatan, parfum, minuman, penyedap makanan dan

pestisida. Selain untuk minyak atsiri daun kemangi berpotensi membantu

meredakan sakit kepala, pilek, diare, sembelit, cacingan, gangguan ginjal, sakit

maag, perut kembung, masuk angin, kejang-kejang, dan badan lesu.

Tanaman Kemangi/ daun Kemangi memiliki kandungan fitokimia antara lain

seperti, minyak atsiri, flavonoid, saponin, tanin, dan alkaloid

II. Saran

Penulis menyadari bahwa masih banyak manfaat yang terkandung di dalam


tumbuhan kemangi, jadi perlu ada upaya lebih lanjut dalam mengkaji tentang
fakta-fakta yang masih belum kita ketahui tentang tanaman kemangi.
DAFTAR PUSTAKA

Daun Kemangi (Ocimum sanctum) - artikel - - Sudarminto Setyo Yuwono.

(2015). Retrieved November 5, 2021, from Ub.ac.id website:

http://darsatop.lecture.ub.ac.id/2015/10/daun-kemangi-ocimum-sanctum/

Yosephine Ardiana Dewi, Wulanjati Martha Purnami, Saifullah Teuku Nanda,

Astuti Puji. Formulasi mouthwash minyak atsiri daun kemangi (ocimum

basilicum l.) Serta uji antibakteri dan antibiofilm terhadap bakteri

streptococcus mutans secara in vitro. Trad. Med. J., May 2013 Vol. 18(2), p

95-102.

Harbourne, S.B. 1987. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan,Penerjemah Padmawinata. ITB. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai