Materi Memahami dan menjelaskan perbedaan metode ekstraksi senyawa metabolit sekunder. Memahami dan menjelaskan beberapa metode identifikasi secara kualitatif dan kuantitatif.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 2
Pra perlakuan sampel tumbuhan 1. Pengumpulan sampel tumbuhan 2. Pencucian sample tumbuhan 3. Preparasi sampel tumbuhan
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 3
Pengumpulan sampel tumbuhan Sampel dapat diperoleh dari alam liar atau di herbarium. Jika di peroleh dari alam liar, ada resiko bahwa sampel tumbuhan telah diidentifikasi secara tidak benar. Keuntungan utama dari alam liar: mereka tidak ada mengandung pestisida.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 4
Pencucian sampel tumbuhan Tujuan: setelah tumbuhan dikumpulkan, sampel harus di bersihkan untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya kerusakan senyawa kimia yang ada pada tumbuhan. Proses pembersihan melibatkan langkah-langkah sebagai berikut: membersihkan, mencuci, mengupas atau mengupas daun dari batang. Biasanya dilakukan dengan tangan secara manual untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 5
Preparasi sampel tumbuhan Untuk analisis fitokimia, idealnya, digunakan jaringan tumbuhan segar. Kemudian dilarutkan dalam alkohol mendidih untuk selanjutnya disimpan. Jika jaringan tumbuhan segar tidak dapat diperoleh, maka untuk mencegah kerusakan senyawa metabolit sekunder dalam tumbuhan, maka dilakukan pengeringan sampel.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 6
Perlakuan simplisia Bahan tumbuhan, idealnya: 1. jaringan tanaman yang digunakan segar → segera dimasukkan kedalam alkohol mendidih dalam beberapa menit setelah pengumpulannya. Atau 2. Dapat dikeringkan sebelum ekstraksi pengeringan dalam kondisi terkontrol untuk menghindari perubahan bahan kimia. Dikeringkan secepat mungkin tanpa menggunakan temperatur tinggi.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 7
Pra perlakuan simplisia Perhatikan sifat senyawanya, misalnya: 1. minyak esensial – sensitif terhadap perubahan suhu dan menurun seiring waktu – hindari pengeringan. 2. Flavonoid dan alkaloid- sangat stabil seiring waktu 3. Tanin – lebih baik di ekstrak dari daun segar yang dikeringkan dengan vakum daripada dikeringkan dengan udara
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 8
Perlakuan simplisia Bebas kontaminasi dan penyakit – tidak berpengaruh oleh virus, bakteri atau infeksi jamur.
Identitas botani tanaman jangan sampai salah.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 9
Sampel segar Vs Sampel kering Jenis sampel baik segar dan kering, digunakan dalam kajian fitokimia dalam tumbuhan. Pada umumnya kebanyakan kasus, sampel kering lebih banyak digunakan karena pertimbangan waktu yang dibutuhkan dalam eksperimen. Interval waktu antara pemanenan sampai pada pekerjaan eksperimental maks 3 jam untuk sampel segar, karena sampel segar mudah rusak dan mengalami penurunan kualitas yang lebih cepat di banding dengan sampel kering.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 10
Preparasi sampel tumbuhan Sampel tumbuhan seperti daun, kayu, akar, buah dan bunga dapat di ekstraksi dari sampel tumbuhan segar atau dikeringkan.
Metode preparasi lainnya: penggilingan/
penghalusan akan berpengaruh terhadap pengawetan senyawa kimia tumbuhan dalam ekstrak.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 11
Sampel tumbuh Vs sampel serbuk halus Pengurangan ukuran partikel dapat meningkatkan kontak permukaan antara sampel dan pelarut ekstraksi.
Sampel tumbuk Sampel serbuk halus
Menghasilkan sampel lebih Memiliki partikel yang lebih kecil dan kasar homogen dan lebih kecil, sehingga menghasilkan kontak permukaan yang lebih baik dengan pelarut ekstraksi.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 12
Metode pengeringan Beberapa metode pengeringan yang dapat dilakukan terhadap sampel tumbuhan: 1. Pengeringan udara (air-drying) 2. Microwave 3. Oven 4. Freeze drying
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 13
Pengeringan udara (air-drying)
Pengeringan udara biasanya memakan waktu 3-7
hari, bahkan sampai berbulan-bulan atau satu tahun, tergantung dari jenis sampel yang dikeringkan (seperti daun atau biji). Metode pengeringan ini tidak memaksakan bahan tumbuhan kering menggunakan suhu tinggi. Sesuai dengan senyawa yang tidak tahan panas, karena terjada kualitasnya.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 14
Penerapan pengeringan udara- Air drying Biasanya daun tumbuhan dengan dikeringkan dengan barang diikat bersama dan digantung untuk memaparkan tumbuhan ke udara pada suhu ambien.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 15
Air drying (pengeringan udara) Cocok untuk senyawa Waktu pengeringan lebih yang tidak tahan panas, lama dibanding dengan dapat terjaga kualitasnya. pengeringan microwave dan pengeringan beku. Dapat mengalami kontaminasi.
Keuntungan kelemahan
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 16
Pengeringan microwave Pengeringan microwave menggunakan radiasi elektromagnetik yang memiliki medan listrik dan magnet. Medan listrik menyebabkan pemanasan simultan melalui rotasi dipolar.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 17
Pengeringan microwave
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 18
Microwave Mempersingkat waktu Dapat menyebabkan pengeringan degradasi senyawa kimia dalam jaringan tumbuhan.
keuntungan kelemahan
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 19
Oven Pengeringan oven menggunakan energi panas untuk menghilangkan uap air dari sampel.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 20
Keuntungan Pengeringan oven Proses termal termudah dan cepat Dapat mempertahankan senyawa kimia tumbuhan.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 21
Pengeringan beku (freeze drying) Pengeringan beku merupakan metode berdasarkan prinsip sublimasi.
Sublimasi adalah proses ketika padatan diubah
menjadi fase gas tanpa memasuki fase cair.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 22
Penerapan pengeringan beku I. Sampel dibekukan pada -80̊C hingga -20̊ C sebelum di liopilisasi untuk memantapkan cairan (seperti pelarut atau kelembaban) pada sampel. Pembekuan dilakukan 12 jam (semalaman). II. Sampel diserbukkan untuk menghindari cairan beku dalam sampel dari meleleh. Wadah dibungkus, dilubangi dan diolesi parafilm, untuk menghindari hilangnya senyawa selama proses. III. Sampel terkumpul dalam labu beku.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 23
Pengeringan beku Sebagian besar senyawa Metode rumit dan mahal kimia tumbuhan dijaga dibanding dengan kondisinya pengeringan udara biasa Menghasilkan senyawa dan pengeringan fenolik yang lebih tinggi microwave. dibanding dengan Dibatasi untuk bahan pengeringan udara. yang halus, labil terhadap panas dan bahan yang bernilai tinggi.
Keuntungan Keterbatasan.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 24
Ekstraksi Tidak ada metode ekstraksi yang tepat; tidak ada metode ekstraksi yang benar atau salah Secara umum – ‘kill’ jaringan tanaman. Mencegah oksidasi atau hidrolisis enzimatik. Dapat dilakukan dengan mencelupkan daun atau jaringan bunga segar. Dipotong dengan tepat jika perlu. Etanol/alkohol mendidih merupakan pelarut serbaguna yang baik untuk ekstraksi awal.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 25
Ekstrak (FI III) Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi serbuk.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 26
Jenis ekstrak 1. Ekstrak cair: ekstrak hasil penyarian bahan alam yang mengandung pelarut. Contoh: chinae liquidum. 2. Ekstrak kental: ekstrak yang telah mengalami proses penguapan dan sudah tidak mengandung cairan pelarut, tetapi konsistensinya tetap cair pada suhu kamar. Contoh: ekstrak belladonae. 3. Ekstrak kering: ekstrak yang telah mengalami proses penguapan dan tidak lagi mengandung pelarut dan berbentuk padat (kering).
Maserasi Dalam maserasi, bubuk kasar sampel disimpan dan dibiarkan mengalami kontak dengan pelarut dalam wadah tertutup untuk jangka waktu tertentu yang disertai dengan pengadukan hingga komponen sampel tumbuhan terlarut. Bahan tanaman di maserasi dengan blender dan disaring. Ekstraksi akan di anggap selesai jika benar-benar bebas dari warna – jika dilakukan ekstraksi ulang.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 29
Maserasi Cocok untuk digunakan pada senyawa kimia yang tidak tahan panas (termolabil). Gambar.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 30
Perkolasi Perkolasi: prosedur mengekstraksi bahan aktif dalam tumbuhan dengan perkolator. Perkolator adalah wadah sempit berbentuk kerucut terbuka dikedua ujungnya.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 31
Tahapan perkolasi 1. sampel tumbuhan padat dibasahi dengan sejumlah pelarut yang sesuai → dibiarkan selama 4 jam dalam wadah tertutup. 2. Campuran sampel dan pelarut dapat lebih lanjut di ekstraksi dengan metode maserasi dalam wadah perkolator tertutup selama 24 jam. 3. Saluran keluar dibuka dan cairan dibiarkan menetes perlahan. 4. Pelarut dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan, sampai ukuran perkolasi sekitar tiga perempat dari volume yang di perlukan dari produk jadi.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 32
Proses perkolasi
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 33
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 34 Soxhlet Menggunakan prosedur kimia klasik untuk bahan kering – menggunakan peralatan soxhlet. Digunakan, jika senyawa yang diinginkan memiliki kelarutan terbatas dalam pelarut, dan pengotor tidak larut dalam pelarut tsb. Jika senyawa yang diinginkan memiliki kelarutan yang tinggi dalam suatu pelarut maka suatu penyaringan sederhana dapat digunakan untuk memisahkan senyawa dari zat yang tidak larut.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 35
Soxhlet Dilakukan dalam satu Tidak cocok untuk wadah dimana proses senyawa termolabil. ekstraksi secara kontinyu. Karena pemanasan yang berkepanjangan dapat menyebabkan degradasi senyawa.
keuntungan keterbatasan
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 36
Proses soxhlet Pelarut dipanaskan di boiling flask dan akan menguap. Pelarut yang menguap akan terkondensasi di kondensor akan menetas dan merendam sampel tumbuhan dan membawa senyawa terlarut ke labu penampung.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 37
Proses soxhlet
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 38
Supercritical fluid extraction Metode ini menggunakan fluida superkritis, seperti karbon dioksida, nitrogen, metana, etana, etilen, nitrogen oksida, sulfur dioksida, propana, propilena, amonia dan sulfur heksafluorida. Fluida superkritis adalah fluida yang terbentuk pada suhu dan tekanan yang melebihi nilai titik termodinamika. Fluida superkritis memiliki massa jenis yang tinggi, kekentalan yang rendah dan difusivitas termal (konduktivitas termal atau kerhantaran termal) menengah.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 39
Ekstraksi fluida superkritis Hasil ekstraksi tidak menghasilkan sisa. Fluida superkritis dapat mengalami daur ulang dan memiliki kelarutan yang tinggi sehingga ramah lingkungan.
Keuntungan
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 40
Proses supercritical fluid extraction Sampel disimpan dalam bejana yang diisi dengan gas dalam kondisi yang terkendali seperti suhu dan tekanan. Senyawa aktif yang larut dalam gas terpisah ketika suhu dan tekanan lebih rendah. Faktor penting dari teknik ini adalah transfer massa zat terlarut dalam pelarut superkritis. Suhu dan tekanan memilki pengaruh besar dalam metode ini.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 41
Proses supercritical fluid extraction Ketika tekanan meningkat, kepadatan yang lebih tinggi dicapai oleh cairan superkritis. Dengan demikian densitas medium meningkat dan kelarutan zat terlarut akan meningkat. Untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi, proses harus dioptimalkan.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 42
Supercritical fluid extraction Gambar.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 43
Microwave-assisted extraction Metode ini menggunakan energi gelombang mikro (microwave) membantu pemisahan senyawa aktif dari sampel tumbuhan ke dalam pelarut. Gelombang mikro memiliki medan listrik yang dialirkan menghasilkan panas melalui rotasi dipolar dan konduksi ionik. Dengan meningkatkan konstanta dielektrik pelarut, pemanasan yang dihasilkan semakin cepat. FYI, konstanta dielektrik adalah tetapan dalam ilmu fisika yang melambangkan rapatnya fluks elektrostatik dalam suatu bahan bila diberi potensial listrik.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 44
Microwave-assisted extraction Gambar.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 45
Ultrasound-assisted extraction Menggunakan ultrasonic generator dalam proses ekstraksi. Keuntungan: 1. Waktu ekstraksi lebih pendek 2. Meningkatkan penetrasi pelarut ke dalam matriks karena hambatan dinding sel. 3. Cocok atau sesuai untuk senyawa yang tidak stabil dalam panas.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 46
Ultrasound assisted extraction gambar
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 47
Accelarated-assisted extraction Dalam metode ini teknik ekstraksi pelarut dipercepat, pelarut digunakan pada suhu tinggi dan tekanan untuk menjaga pelarut dalam bentuk cair selama proses ekstraksi.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 48
Tujuan suhu tinggi dan tekanan pada accelarated-assisted extraction: Suhu tinggi → menyebabkan: 1. ↑ kapasitas pelarut untuk melarutkan analit meningkat dan dengan demikian tingkat difusi meningkat. 2. Mengurangi viskositas, sehingga pelarut dapat mudah menembus pori-pori matriks. Pelarut bertekanan memungkinkan kontak lebih dekat dengan analit dan pelarut.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 49
Keuntungan accelerated-assisted extraction: Lebih sedikit waktu dan lebih sedikit jumlah pelarut untuk ekstraksi Ukuran sampel 1-100g / menit.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 50
Gambar alat accelarated-assisted extraction
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 51
Enfleurasi Enfleurasi adalah proses yang menggunakan lemak tak berbau yang padat pada suhu kamar untuk menangkap senyawa yang harum yang dikeluarkan oleh tumbuhan.
2 jenis enfleurasi: enfleurasi dingin dan panas.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 52
Enfleurasi dingin: Alat: Sasis, piring kaca berbingkai besar, dilumuri dengan lapisan lemak hewani, di biarkan mengendap. Simplisia: biasanya kelopak atau bunga utuh, kemudian ditempatkan pada lemak dan aromanya dibiarkan berdifusi ke dalam lemak selama 1-3 hari.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 53
Enfleurasi dingin: Proses diulangi dengan mengganti botani yang dihabiskan dengan segar sampai lemak telah mencapai tingkat saturasi aroma yang diinginkan. Prosedur ini dikembangkan di Prancis selatan pada abad ke 18 untuk memproduksi konsentrat bermutu tinggi.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 54
Enfleurasi panas: Lemak padat dipanaskan dan simplisia diaduk menjadi lemak. Proses dilakukan berulang kali dan diganti dengan bahan segar sampai lemak jenuh dengan aroma. Metode ini dianggap sebagai prosedur tertua untuk melestarikan zat aroma tumbuhan.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 55
Proses enfleurasi Lemak jenuh dengan aroma disebut sebagai pomade enfleurage. Pomage enfleurage dapat langsung diperdagangkan, atau bisa dicuci lebih lanjut atau direndam dalam etanol untuk menarik molekul harum kedalam alkohol. Alkohol kemudian dipisahkan dari lemak dan dibiarkan menguap, meninggalkan bagian mutlak dari sampel tumbuhan. Lemak yang terbuang biasanya digunakan untuk membuat sabun karena masih aromatik.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 56
Proses enlfeurasi gambar
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 57
Hidrodestilasi Destilasi disebut juga sebagai penyulingan merupakan proses pemisahan komponen dapat berupa cairan atau padaran yang dibedakan berdasarkan titik didih dari masing masing zat. Dalam industri minyak atsiri dikenal tiga macam metode penyulingan: 1. Distilasi air (water distillation) 2. Distilasi kukus (steam dan water distillation) 3. Distilasi uap (steam distillation)
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 58
Distilasi air Simplisia yang akan disuling kontak langsung dengan air atau terendam secara sempurna tergantung pada bobot jenis dan jumlah bahan yang akan disuling. Prinsip dasar: kontak langsung antara bahan yang akan disuling dengan air mendidih. perhatikan jumlah air yang diperlukan untuk penyulingan dengan perkiraan waktu penyulingan.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 59
Distilasi air: gambar
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 60
Distilasi uap air (kukus) Material diletakkan diatas rak-rak atau saringan berlubang. Ketel suling diisi sampai dengan batas dibawah sarangan. Prinsip dasar: material kontak dengan uap yang tidak terlalu panas tetapi jenuh yang dihasilkan dari air yang mendidih dibawah sarangan.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 61
Distilasi uap air gambar
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 62
Distilasi uap Metode ini lebih modern daripada 2 jenis distilasi air atau distilasi uap air. Alat: ketel bahan baku, boiler dan kondensor.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 63
Proses distilasi uap I. Uap dibentuk di dalam boiler dengan cara memanaskan air hingga tekanan ttt (yang ditunjukkan oleh manometer yang telah dipasang dalam boiler). II. Setelah tekanan uap yang diinginkan tercapai maka uap jenuh siap dialirkan ke dalam ketel bahan baku. III. Simplisia yang cocok adalah dedaunan dan serpihan kayu.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 64
Proses distilasi uap gambar
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 65
Ekstraksi Untuk senyawa yang mudah menguap – membutuhkan tindakan pencegahan dan peralatan khusus. Ekstrak yang di peroleh diklarifikasi dengan filtrasi dan kemudian di pekatkan dalam vakum – menggunakan rotary evaporator.
Metode pemisahan Pemilihan tehmik tergantung pada sifat kelarutan dan volatilitas senyawa. 1. Kromatografi. a) Kromatografi kertas – berlaku untuk senyawa yang larut dalam air b) Kromatografi lapis tipis – memisahkan senyawa yang larut dalam lemak c) Kromatografi gas – senyawa volatil d) Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) – senyawa yang kurang volatil dan sneyawa polar. e) Lainnya: elektroforesis kapiler, ekstraksi cair-cair, kromatografi afinitas, dan ultrasentrifugasi diferensial.
pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 68
Metode identifikasi Isolasi dan pemurnian Tahap pertama harus di tentukan kelas senyawa dan substansi yang diisolasi atau di murnikan. Metode: Spektroskopi UV/Vis; Spektroskopi IR, spektroskopi massa (MS); Spektroskopi resonansi magnetik nuklir (NMR).