Anda di halaman 1dari 70

Metode ekstraksi

dan isolasi

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 1


Materi
Memahami dan menjelaskan perbedaan metode
ekstraksi senyawa metabolit sekunder.
Memahami dan menjelaskan beberapa metode
identifikasi secara kualitatif dan kuantitatif.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 2


Pra perlakuan sampel tumbuhan
1. Pengumpulan sampel tumbuhan
2. Pencucian sample tumbuhan
3. Preparasi sampel tumbuhan

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 3


Pengumpulan sampel tumbuhan
Sampel dapat diperoleh dari alam liar atau di
herbarium.
Jika di peroleh dari alam liar, ada resiko bahwa
sampel tumbuhan telah diidentifikasi secara tidak
benar. Keuntungan utama dari alam liar: mereka
tidak ada mengandung pestisida.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 4


Pencucian sampel tumbuhan
Tujuan: setelah tumbuhan dikumpulkan, sampel
harus di bersihkan untuk mencegah atau
meminimalisir terjadinya kerusakan senyawa
kimia yang ada pada tumbuhan.
Proses pembersihan melibatkan langkah-langkah
sebagai berikut: membersihkan, mencuci,
mengupas atau mengupas daun dari batang.
Biasanya dilakukan dengan tangan secara manual
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 5


Preparasi sampel tumbuhan
Untuk analisis fitokimia, idealnya, digunakan
jaringan tumbuhan segar. Kemudian dilarutkan
dalam alkohol mendidih untuk selanjutnya
disimpan.
Jika jaringan tumbuhan segar tidak dapat
diperoleh, maka untuk mencegah kerusakan
senyawa metabolit sekunder dalam tumbuhan,
maka dilakukan pengeringan sampel.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 6


Perlakuan simplisia
Bahan tumbuhan, idealnya:
1. jaringan tanaman yang digunakan segar →
segera dimasukkan kedalam alkohol mendidih
dalam beberapa menit setelah pengumpulannya.
Atau
2. Dapat dikeringkan sebelum ekstraksi
pengeringan dalam kondisi terkontrol untuk
menghindari perubahan bahan kimia.
Dikeringkan secepat mungkin tanpa
menggunakan temperatur tinggi.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 7


Pra perlakuan simplisia
Perhatikan sifat senyawanya, misalnya:
1. minyak esensial – sensitif terhadap perubahan
suhu dan menurun seiring waktu – hindari
pengeringan.
2. Flavonoid dan alkaloid- sangat stabil seiring
waktu
3. Tanin – lebih baik di ekstrak dari daun segar
yang dikeringkan dengan vakum daripada
dikeringkan dengan udara

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 8


Perlakuan simplisia
Bebas kontaminasi dan penyakit – tidak
berpengaruh oleh virus, bakteri atau infeksi
jamur.

Identitas botani tanaman jangan sampai salah.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 9


Sampel segar Vs Sampel kering
Jenis sampel baik segar dan kering, digunakan
dalam kajian fitokimia dalam tumbuhan.
Pada umumnya kebanyakan kasus, sampel kering
lebih banyak digunakan karena pertimbangan
waktu yang dibutuhkan dalam eksperimen.
Interval waktu antara pemanenan sampai pada
pekerjaan eksperimental maks 3 jam untuk
sampel segar, karena sampel segar mudah rusak
dan mengalami penurunan kualitas yang lebih
cepat di banding dengan sampel kering.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 10


Preparasi sampel tumbuhan
Sampel tumbuhan seperti daun, kayu, akar, buah
dan bunga dapat di ekstraksi dari sampel
tumbuhan segar atau dikeringkan.

Metode preparasi lainnya: penggilingan/


penghalusan akan berpengaruh terhadap
pengawetan senyawa kimia tumbuhan dalam
ekstrak.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 11


Sampel tumbuh Vs sampel serbuk
halus
Pengurangan ukuran partikel dapat meningkatkan
kontak permukaan antara sampel dan pelarut
ekstraksi.

Sampel tumbuk Sampel serbuk halus


Menghasilkan sampel lebih Memiliki partikel yang lebih
kecil dan kasar homogen dan lebih kecil,
sehingga menghasilkan
kontak permukaan yang
lebih baik dengan pelarut
ekstraksi.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 12


Metode pengeringan
Beberapa metode pengeringan yang dapat
dilakukan terhadap sampel tumbuhan:
1. Pengeringan udara (air-drying)
2. Microwave
3. Oven
4. Freeze drying

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 13


Pengeringan udara (air-drying)

Pengeringan udara biasanya memakan waktu 3-7


hari, bahkan sampai berbulan-bulan atau satu
tahun, tergantung dari jenis sampel yang
dikeringkan (seperti daun atau biji).
Metode pengeringan ini tidak memaksakan bahan
tumbuhan kering menggunakan suhu tinggi.
Sesuai dengan senyawa yang tidak tahan panas,
karena terjada kualitasnya.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 14


Penerapan pengeringan udara- Air
drying
Biasanya daun tumbuhan dengan dikeringkan
dengan barang diikat bersama dan digantung
untuk memaparkan tumbuhan ke udara pada
suhu ambien.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 15


Air drying (pengeringan udara)
Cocok untuk senyawa Waktu pengeringan lebih
yang tidak tahan panas, lama dibanding dengan
dapat terjaga kualitasnya. pengeringan microwave
dan pengeringan beku.
Dapat mengalami
kontaminasi.

Keuntungan kelemahan

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 16


Pengeringan microwave
Pengeringan microwave menggunakan radiasi
elektromagnetik yang memiliki medan listrik dan
magnet.
Medan listrik menyebabkan pemanasan simultan
melalui rotasi dipolar.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 17


Pengeringan microwave

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 18


Microwave
Mempersingkat waktu Dapat menyebabkan
pengeringan degradasi senyawa kimia
dalam jaringan tumbuhan.

keuntungan kelemahan

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 19


Oven
Pengeringan oven menggunakan energi panas
untuk menghilangkan uap air dari sampel.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 20


Keuntungan Pengeringan oven
Proses termal termudah dan cepat
Dapat mempertahankan senyawa kimia
tumbuhan.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 21


Pengeringan beku (freeze drying)
Pengeringan beku merupakan metode
berdasarkan prinsip sublimasi.

Sublimasi adalah proses ketika padatan diubah


menjadi fase gas tanpa memasuki fase cair.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 22


Penerapan pengeringan beku
I. Sampel dibekukan pada -80̊C hingga -20̊ C
sebelum di liopilisasi untuk memantapkan
cairan (seperti pelarut atau kelembaban) pada
sampel. Pembekuan dilakukan 12 jam
(semalaman).
II. Sampel diserbukkan untuk menghindari cairan
beku dalam sampel dari meleleh. Wadah
dibungkus, dilubangi dan diolesi parafilm, untuk
menghindari hilangnya senyawa selama proses.
III. Sampel terkumpul dalam labu beku.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 23


Pengeringan beku
Sebagian besar senyawa Metode rumit dan mahal
kimia tumbuhan dijaga dibanding dengan
kondisinya pengeringan udara biasa
Menghasilkan senyawa dan pengeringan
fenolik yang lebih tinggi microwave.
dibanding dengan Dibatasi untuk bahan
pengeringan udara. yang halus, labil terhadap
panas dan bahan yang
bernilai tinggi.

Keuntungan Keterbatasan.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 24


Ekstraksi
Tidak ada metode ekstraksi yang tepat; tidak ada
metode ekstraksi yang benar atau salah
Secara umum – ‘kill’ jaringan tanaman. Mencegah
oksidasi atau hidrolisis enzimatik. Dapat
dilakukan dengan mencelupkan daun atau
jaringan bunga segar.
Dipotong dengan tepat jika perlu.
Etanol/alkohol mendidih merupakan pelarut
serbaguna yang baik untuk ekstraksi awal.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 25


Ekstrak
(FI III) Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau
cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau
hewani menurut cara yang cocok, diluar pengaruh
cahaya matahari langsung.
Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi
serbuk.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 26


Jenis ekstrak
1. Ekstrak cair: ekstrak hasil penyarian bahan alam
yang mengandung pelarut. Contoh: chinae
liquidum.
2. Ekstrak kental: ekstrak yang telah mengalami
proses penguapan dan sudah tidak mengandung
cairan pelarut, tetapi konsistensinya tetap cair
pada suhu kamar. Contoh: ekstrak belladonae.
3. Ekstrak kering: ekstrak yang telah mengalami
proses penguapan dan tidak lagi mengandung
pelarut dan berbentuk padat (kering).

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 27


Metode ekstraksi tumbuhan
1. Maserasi
2. Perkolasi
3. Ekstraksi soxhlet
4. Supercritical fluid extraction
5. Microwave assisted extraction
6. Ultrasound assisted extraction
7. Accelerated assisted extraction
8. Enfleurasi
9. Hidrodestilasi

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 28


Maserasi
Dalam maserasi, bubuk kasar sampel disimpan
dan dibiarkan mengalami kontak dengan pelarut
dalam wadah tertutup untuk jangka waktu
tertentu yang disertai dengan pengadukan hingga
komponen sampel tumbuhan terlarut.
Bahan tanaman di maserasi dengan blender dan
disaring.
Ekstraksi akan di anggap selesai jika benar-benar
bebas dari warna – jika dilakukan ekstraksi ulang.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 29


Maserasi
Cocok untuk digunakan pada senyawa kimia yang
tidak tahan panas (termolabil).
Gambar.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 30


Perkolasi
Perkolasi: prosedur mengekstraksi bahan aktif
dalam tumbuhan dengan perkolator.
Perkolator adalah wadah sempit berbentuk
kerucut terbuka dikedua ujungnya.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 31


Tahapan perkolasi
1. sampel tumbuhan padat dibasahi dengan
sejumlah pelarut yang sesuai → dibiarkan selama
4 jam dalam wadah tertutup.
2. Campuran sampel dan pelarut dapat lebih lanjut di
ekstraksi dengan metode maserasi dalam wadah
perkolator tertutup selama 24 jam.
3. Saluran keluar dibuka dan cairan dibiarkan
menetes perlahan.
4. Pelarut dapat ditambahkan sesuai dengan
kebutuhan, sampai ukuran perkolasi sekitar tiga
perempat dari volume yang di perlukan dari produk
jadi.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 32


Proses perkolasi

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 33


pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 34
Soxhlet
Menggunakan prosedur kimia klasik untuk bahan
kering – menggunakan peralatan soxhlet.
Digunakan, jika senyawa yang diinginkan memiliki
kelarutan terbatas dalam pelarut, dan pengotor
tidak larut dalam pelarut tsb.
Jika senyawa yang diinginkan memiliki kelarutan
yang tinggi dalam suatu pelarut maka suatu
penyaringan sederhana dapat digunakan untuk
memisahkan senyawa dari zat yang tidak larut.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 35


Soxhlet
Dilakukan dalam satu Tidak cocok untuk
wadah dimana proses senyawa termolabil.
ekstraksi secara kontinyu. Karena pemanasan yang
berkepanjangan dapat
menyebabkan degradasi
senyawa.

keuntungan keterbatasan

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 36


Proses soxhlet
Pelarut dipanaskan di boiling flask dan akan
menguap.
Pelarut yang menguap akan terkondensasi di
kondensor akan menetas dan merendam sampel
tumbuhan dan membawa senyawa terlarut ke
labu penampung.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 37


Proses soxhlet

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 38


Supercritical fluid extraction
Metode ini menggunakan fluida superkritis, seperti
karbon dioksida, nitrogen, metana, etana, etilen,
nitrogen oksida, sulfur dioksida, propana, propilena,
amonia dan sulfur heksafluorida.
Fluida superkritis adalah fluida yang terbentuk pada
suhu dan tekanan yang melebihi nilai titik
termodinamika.
Fluida superkritis memiliki massa jenis yang tinggi,
kekentalan yang rendah dan difusivitas termal
(konduktivitas termal atau kerhantaran termal)
menengah.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 39


Ekstraksi fluida superkritis
Hasil ekstraksi tidak
menghasilkan sisa.
Fluida superkritis dapat
mengalami daur ulang
dan memiliki kelarutan
yang tinggi sehingga
ramah lingkungan.

Keuntungan

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 40


Proses supercritical fluid extraction
Sampel disimpan dalam bejana yang diisi dengan
gas dalam kondisi yang terkendali seperti suhu
dan tekanan.
Senyawa aktif yang larut dalam gas terpisah
ketika suhu dan tekanan lebih rendah.
Faktor penting dari teknik ini adalah transfer
massa zat terlarut dalam pelarut superkritis.
Suhu dan tekanan memilki pengaruh besar dalam
metode ini.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 41


Proses supercritical fluid extraction
Ketika tekanan meningkat, kepadatan yang lebih
tinggi dicapai oleh cairan superkritis.
Dengan demikian densitas medium meningkat
dan kelarutan zat terlarut akan meningkat.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi,
proses harus dioptimalkan.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 42


Supercritical fluid extraction
Gambar.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 43


Microwave-assisted extraction
Metode ini menggunakan energi gelombang mikro
(microwave) membantu pemisahan senyawa aktif dari
sampel tumbuhan ke dalam pelarut.
Gelombang mikro memiliki medan listrik yang
dialirkan menghasilkan panas melalui rotasi dipolar
dan konduksi ionik.
Dengan meningkatkan konstanta dielektrik pelarut,
pemanasan yang dihasilkan semakin cepat.
FYI, konstanta dielektrik adalah tetapan dalam ilmu fisika yang melambangkan rapatnya fluks elektrostatik
dalam suatu bahan bila diberi potensial listrik.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 44


Microwave-assisted extraction
Gambar.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 45


Ultrasound-assisted extraction
Menggunakan ultrasonic generator dalam proses
ekstraksi.
Keuntungan:
1. Waktu ekstraksi lebih pendek
2. Meningkatkan penetrasi pelarut ke dalam
matriks karena hambatan dinding sel.
3. Cocok atau sesuai untuk senyawa yang tidak
stabil dalam panas.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 46


Ultrasound assisted extraction
gambar

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 47


Accelarated-assisted extraction
Dalam metode ini teknik ekstraksi pelarut
dipercepat, pelarut digunakan pada suhu tinggi
dan tekanan untuk menjaga pelarut dalam bentuk
cair selama proses ekstraksi.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 48


Tujuan suhu tinggi dan tekanan pada
accelarated-assisted extraction:
Suhu tinggi → menyebabkan:
1. ↑ kapasitas pelarut untuk melarutkan analit
meningkat dan dengan demikian tingkat difusi
meningkat.
2. Mengurangi viskositas, sehingga pelarut dapat
mudah menembus pori-pori matriks.
Pelarut bertekanan memungkinkan kontak lebih
dekat dengan analit dan pelarut.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 49


Keuntungan accelerated-assisted
extraction:
Lebih sedikit waktu dan lebih sedikit jumlah
pelarut untuk ekstraksi
Ukuran sampel 1-100g / menit.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 50


Gambar alat accelarated-assisted
extraction

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 51


Enfleurasi
Enfleurasi adalah proses yang menggunakan
lemak tak berbau yang padat pada suhu kamar
untuk menangkap senyawa yang harum yang
dikeluarkan oleh tumbuhan.

2 jenis enfleurasi: enfleurasi dingin dan panas.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 52


Enfleurasi dingin:
Alat: Sasis, piring kaca berbingkai besar, dilumuri
dengan lapisan lemak hewani, di biarkan
mengendap.
Simplisia: biasanya kelopak atau bunga utuh,
kemudian ditempatkan pada lemak dan
aromanya dibiarkan berdifusi ke dalam lemak
selama 1-3 hari.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 53


Enfleurasi dingin:
Proses diulangi dengan mengganti botani yang
dihabiskan dengan segar sampai lemak telah
mencapai tingkat saturasi aroma yang diinginkan.
Prosedur ini dikembangkan di Prancis selatan
pada abad ke 18 untuk memproduksi konsentrat
bermutu tinggi.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 54


Enfleurasi panas:
Lemak padat dipanaskan dan simplisia diaduk
menjadi lemak.
Proses dilakukan berulang kali dan diganti
dengan bahan segar sampai lemak jenuh dengan
aroma.
Metode ini dianggap sebagai prosedur tertua
untuk melestarikan zat aroma tumbuhan.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 55


Proses enfleurasi
Lemak jenuh dengan aroma disebut sebagai
pomade enfleurage.
Pomage enfleurage dapat langsung diperdagangkan,
atau bisa dicuci lebih lanjut atau direndam dalam
etanol untuk menarik molekul harum kedalam
alkohol.
Alkohol kemudian dipisahkan dari lemak dan
dibiarkan menguap, meninggalkan bagian mutlak
dari sampel tumbuhan.
Lemak yang terbuang biasanya digunakan untuk
membuat sabun karena masih aromatik.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 56


Proses enlfeurasi
gambar

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 57


Hidrodestilasi
Destilasi disebut juga sebagai penyulingan
merupakan proses pemisahan komponen dapat
berupa cairan atau padaran yang dibedakan
berdasarkan titik didih dari masing masing zat.
Dalam industri minyak atsiri dikenal tiga macam
metode penyulingan:
1. Distilasi air (water distillation)
2. Distilasi kukus (steam dan water distillation)
3. Distilasi uap (steam distillation)

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 58


Distilasi air
Simplisia yang akan disuling kontak langsung
dengan air atau terendam secara sempurna
tergantung pada bobot jenis dan jumlah bahan
yang akan disuling.
Prinsip dasar: kontak langsung antara bahan yang
akan disuling dengan air mendidih.
perhatikan jumlah air yang diperlukan untuk
penyulingan dengan perkiraan waktu penyulingan.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 59


Distilasi air:
gambar

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 60


Distilasi uap air (kukus)
Material diletakkan diatas rak-rak atau saringan
berlubang.
Ketel suling diisi sampai dengan batas dibawah
sarangan.
Prinsip dasar: material kontak dengan uap yang
tidak terlalu panas tetapi jenuh yang dihasilkan
dari air yang mendidih dibawah sarangan.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 61


Distilasi uap air
gambar

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 62


Distilasi uap
Metode ini lebih modern daripada 2 jenis distilasi
air atau distilasi uap air.
Alat: ketel bahan baku, boiler dan kondensor.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 63


Proses distilasi uap
I. Uap dibentuk di dalam boiler dengan cara
memanaskan air hingga tekanan ttt (yang
ditunjukkan oleh manometer yang telah
dipasang dalam boiler).
II. Setelah tekanan uap yang diinginkan tercapai
maka uap jenuh siap dialirkan ke dalam ketel
bahan baku.
III. Simplisia yang cocok adalah dedaunan dan
serpihan kayu.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 64


Proses distilasi uap
gambar

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 65


Ekstraksi
Untuk senyawa yang mudah menguap –
membutuhkan tindakan pencegahan dan
peralatan khusus.
Ekstrak yang di peroleh diklarifikasi dengan filtrasi
dan kemudian di pekatkan dalam vakum –
menggunakan rotary evaporator.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 66


Ekstraksi
Fitokimia Petroleum eter kloroform Etanol
Fenol/polyphenol + + +
Terpenoid/steroid - + +
Flavonoid + _ +
Saponin + + +
Alkaloid + - -
Tanin - + +

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 67


Metode pemisahan
Pemilihan tehmik tergantung pada sifat kelarutan dan
volatilitas senyawa.
1. Kromatografi.
a) Kromatografi kertas – berlaku untuk senyawa yang
larut dalam air
b) Kromatografi lapis tipis – memisahkan senyawa
yang larut dalam lemak
c) Kromatografi gas – senyawa volatil
d) Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) – senyawa
yang kurang volatil dan sneyawa polar.
e) Lainnya: elektroforesis kapiler, ekstraksi cair-cair,
kromatografi afinitas, dan ultrasentrifugasi
diferensial.

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 68


Metode identifikasi
Isolasi dan pemurnian
Tahap pertama harus di tentukan kelas senyawa
dan substansi yang diisolasi atau di murnikan.
Metode: Spektroskopi UV/Vis; Spektroskopi IR,
spektroskopi massa (MS); Spektroskopi resonansi
magnetik nuklir (NMR).

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 69


Sekian dan terima kasih
Susana linden

pertemuan 12, 13, 14 fitokimia 2020 11/4/2020 70

Anda mungkin juga menyukai