Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM FITOKIMIA

JUDUL PRAKTIKUM : PEMBUATAN SIMPLISIA DAUN SEREH

NAMA MAHASISWA :
PETRUS YENDI SAPUTRA
( 181148201053 )

DOSEN PEMBIMBING :
SUSANA LINDEN,M.Herb.,M.Pharm.,Apt

LABORATORIUM FITOKIMIA
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Laporan : Pembuatan Simplisia
Nama Mahasiswa : Petrus Yendi Saputra
Telah mengumpulkan laporan pada :
Hari : Minggu
Tanggal : 13 Desember 2020

Mengetahui,

DOSEN PEMBIMBING

SUSANA LINDEN,M.Herb.,M.Pharm.,Apt
ISI LAPORAN
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami cara penyiapan bahan simplisia sereh / serai
(Cymbopogon nardus) dengan baik mulai dari pengadaan sampel hingga
simplisia siap diekstraksi.
2. Melakukan penyiapan sampel mulai dari tahap pengadaan sampel, pencucian,
sortasi basah, perajangan, pengeringan, sortasi kering, dan penyimpanan
simplisia.

B. Tinjauan Pustaka
B.1 Tanaman
1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Cymbopogon
Spesies : Cymbopogon nardus L. Rendle
2. Morfologi Tanaman
Tanaman serai wangi tumbuh berumpun, yang merupakan gabungan
dari beberapa bonggol (puluhan  bonggol), dalam bonggol terdisi dari
beberap tunas (2-6 tunas). Mempunyai jenis akar serabut yang
banyak.Daun berbentuk memanjang, dengan ukuran panjang 1 meter,
lebar 1-2 cm, berwarna hijau muda, hingga hijau kebiru biruan, bila
diremas, tercium aroma tajam khas serai wangi.  Batang berwarna hijau
dan merah keunguan.
B.2 Simplisia

Nama : Daun Sereh


Nama Simplisia : Cymbopogon folium
Nama tanaman asal : Cymbopogon nardus (L) Rendle
Keluarga : Poaceae
Zat berkhasiat utama : Minyak atsiri yang mengandung geraniol dan sitronelal
Penggunaan : Karminativa, antispasmodika, antipiretik

B.3 Kandungan Senyawa


Daun sereh wangi mengandung 0,4%  minyak atsiri dengan komponen yang
terdiri dari sitral, sitronelol (66-85%), α-pinen, kamfen, sabinen, mirsen, β-
felandren, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen-4-
ol, α-terpineol, geraniol, farnesol, metil heptenon, n-desialdehida, dipenten,  metil
heptenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil asetat, sitronelil asetat, geranil
asetat, β-elemen, β-kariofilen,β-bergamoten, trans-metilisoeugenol, β-kadinen,
elemol, kariofilen oksida.

C. Alat
 Pisau / Gunting untuk merajang
 Nampan / Kardus untuk menjemur
 Kantong Plastik untuk menyimpan
 Timbangan

D. Bahan
1. Sampel (Sereh / Serai (Cymbopogon nardus) sebanyak lebih kurang 6 g
2. Air
E. Prosedur Kerja

PENGADAAN
SAMPEL

PENCUCIAN SAMPEL
DAN
SORTASI BASAH

PERAJANGAN

PENGERINGAN
SAMPEL

SORTASI KERING

PENYIMPANAN

1. Pengadaan Sampel
a) Sampel berupa sereh segar sebanyak 6 g.
b) Sampel didapat dengan cara diambil di samping rumah
2. Pencucian dan Sortasi Basah
a) Sampel dicuci dengan air mengalir lalu ditiriskan
b) Dibuang bagian akar dan dari pengotor yang lain
3. Perajangan
a) Pada 6 g yang pertama, Sampel dipotong-potong sebesar lebih kurang 4-5 cm
untuk memudahkan pengeringan
4. Pengeringan
a) Sampel diletakkan di atas nampan / kardus lalu diangin-anginkan selama
beberapa hari hingga kering
5. Sortasi Kering
a) Sampel dipisahkan dari sampel yang telah rusak/busuk, zat organik, dan
pengotor lainnya
6. Penyimpanan
a) Sampel yang sudah kering di simpan dalam kantong plastik
b) Penyimpanan ditempat yang teduh terhindar dari sinar matahari langsung.

F. Hasil Pengamatan
Gambar/Foto Keterangan
1. Pengumpulan Sampel : Tujuan untuk
menghasilkan simplisia tanaman obat
yang bermutu, efek terapinya tinggi .

2. Sortasi Basah : Dilakukan untuk


memisahkan kotoran-kotoran atau bahan
asing dari simplisia. Dan memisahkan
bagian yang tidak digunakan atau rusak.

3. Pencucian : Untuk membersihkan


tahan atau kotoran yang melekat pada
simplisia, Pencucian dilakukan pada air
yang mengalir. Sumber air yang dapat
digunakan : mata air, PDAM, atau air
sumur.
Setelah dilakukan pencucian selanjutnya
sampel ditiriskan sebelum masuk ke
tahap selanjutnya.
4. Perajangan : Beberapa jenis bahan
simplisia tertentu ada yang memerlukan
proses perajangan dengan melakukan
pemotongan bahan baku dalam ukuran
yang lebih kecil. Untuk daun sirih
dilakukan perajangan karena daun sampel
besar dan juga untuk mempermudah
proses pengeringan sampel simplisia.

5. Pengeringan : untuk Menurunkan


kadar air, sehingga bahan tidak mudah
ditumbuhi jamur. Kadar air yang
diinginkan ± 10%. Untuk menghilangkan
aktivitas Enzim. Dilakukan juga untuk
Mendapatkan simplisia yang tidak mudah
rusak, sehingga dapat disimpan lebih
lama. Untuk pengeringan bagian daun
cukup diangin-anginkan.

6. Sortasi Kering : Tujuan sortasi kering


untuk memisahkan benda – benda asing
dan pengotor lain yang masih tertinggal
pada simplisia kering

7. Pengepakan dan penyimpanan :


Simplisia dapat rusak dan mengalami
perubahanmutu karena faktor luar dan
dalam, antara lain cahaya, oksigen, reaksi
kimia intern, dehidrasi, penyerapan air,
pengotoran, serangga dan kapang.
PEMBAHASAN
Klasifikasi tanaman dauh sereh
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Cymbopogon
Spesies : Cymbopogon nardus L. Rendle
Morfologi Tanaman
Tanaman serai wangi tumbuh berumpun, yang merupakan gabungan dari
beberapa bonggol (puluhan  bonggol), dalam bonggol terdisi dari beberap tunas (2-6
tunas). Mempunyai jenis akar serabut yang banyak.Daun berbentuk memanjang,
dengan ukuran panjang 1 meter, lebar 1-2 cm, berwarna hijau muda, hingga hijau
kebiru biruan, bila diremas, tercium aroma tajam khas serai wangi.  Batang berwarna
hijau dan merah keunguan.
Pengadaan sampel pada praktikum ini dilakukan dengan bobot 6 g.
Dalam praktikum ini, persiapan simplisia dilakukan mulai dari pengadaan sampel,
sortasi basah, perajangan, pengeringan, sortasi kering, hingga penyimpanan sampel.
Sortasi basah dilakukan dengan mencuci sampel dengan air mengalir untuk
membersihkan dari kotoran yang melekat dan membuang bagian akar serta
pengotornya. Sebelum dilakukan pengeringan sampel dirajang terlebih dahulu yaitu
dengan cara memotong lebih kurang 4-5 cm untuk sampel.
Perbedaan perlakuan adalah saat perajangan dilakukan sebelum proses pengeringan
untuk sampel.
Awal pengeringan sampel ke-1 dilakukan dengan diangin-anginkan tanpa dijemur
langsung dibawah sinar matahari, akan tetapi setelah beberapa hari sebagian kecil dari
sampel mulai membusuk yaitu pada bagian dalam dari sampel yang menggulung,
sehingga harus dilakukan penyortiran kembali untuk membuang bagian yang rusak
(membusuk) serta memisahkan bagian yang sudah kering dan bagian yang masih
harus dilakukan pengeringan kembali.
KESIMPULAN
1. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat tradisional
yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain
merupakan bahan yang kering
2. Besarnya penurunan bobot dari sampel awal sampai menjadi simplisia kering
dikarenakan adanya pengurangan kadar air akibat pengeringan dan penyortiran
sampel dari bahan-bahan pengotor atau bahan-bahan yang rusak.
3. Serai sangat bermanfaat untuk mengatasi gangguan pencernaan, sakit perut,
masuk angina, mengurangi gas dari usus, diare. Sereh memiliki sifat anti-
hiperlipidemia dan hiperkolesterolemia, yaitu mendukung kadar kolestrol yang
sehat
4.
DAFTAR PUSTAKA
Yunita, Erma dan Andi Wijaya.2018. Modul Praktikum Fitokimia. Yogyakarta.
Laboratorium Fitokimia Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Anonim., 1985. Serai Dapur (Cymbopogon nardus var. flexuosus Hack.), BALITRO,
Edisi Khusus,  Mei, No. 2, Bogor.

Anonim., 1985. Tanaman Obat Indonesia, Jilid I, Departemen  Kesehatan RI,


Jakarta, 74 

Cahyana, A.,  1989.  Daya Mengusir Serangga dari Tanaman Lorosetu (Andropogon
zizanioides Urban) dan Tanaman Serei (Cymbopogon nardus Rendle), Skripsi,  Fak.
Farmasi UGM, Yogyakarta 

Anda mungkin juga menyukai