Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI
P1. PEMBUATAN SIMPLISIA
Dosen Pengampu : Dewi Andini K.M., M.Farm.,Apt.

DISUSUN OLEH :
Golongan, kelompok/kelas : IIB/A
Mohammad Ridwan Fahmi (19105011039)
Dewi Alfiyaturrohmah Salsabil (19105011043)
Sindy Agustia Dwita Putri (19105011044)
Riana Andryanti (19105011045)
Rahmawati Sumaya (19105011046)
Muhammad Farih Arsyada (19105011047)

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
TAHUN 2020
TUJUAN:

Pada akhir praktikum diharapkan mahasiswa dapat memahami dan melakukan


pembuatan simplisia

DASAR TEORI :

Tahap Pembuatan Simplisia

Tahap pembuatan simplisia meliputi :

1. Pengumpulan bahan
Dalam pengumpulan bahan, hal yang perlu diperhatikan adalah umur
tanaman, bagian tanaman pada waktu panen, dan lingkungan tempat tumbuh.
2. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-
bahan asing lainnya dari bahan simplisia sehingga tidak ikut terbawa pada
proses selanjutnya yang akan mempengaruhi hasil akhir.
3. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan kotoran lainnya
yang melekat pada bahan simplisia. Air yang digunakan sebaiknya adalah air
mengalir yang bersumber dari air bersih, seperti air PAM, air sumur, atau mata
air.
4. Perajangan
Perajangan tidak harus selalu dilakukan. Proses ini pada dasarnya
dilakukan untuk mempermudah prises pengeringan. Jika ukuran simplisia cukup
kecil/tipis, proses ini dapat diabaikan
5. Pengeringan
Tujuan pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air sehingga
menjamin mutu dalam penyimpanan, mencegah pertumbuhan jamur, dan
mencegah proses atau reaksi enzimatik yang dapat menurunkan mutu. Factor
yang penting dalam pengeringan adalah suhu, kelembapan, dan aliran udara
(ventilasi).Sumber suhu dapat berasal dari sinar matahari, baik secara langsung
maupun ditutupi dengan kain hitam, atau dapat pula berasal dari suhu buatan
dengan menggunakan oven.
Pengeringan bagian tanaman yang mengandung minya atsiri atau
komponen lain yang termolabil hendaknya tendah secara teratur. Simplisia yang
mengandung alkaloida umumnya dikeringkan pada suhu kurang dari 70˚C.
Dalam pengeringan, simplisia hendaknya jangan ditumpuk terlalu tebal agar
proses penguapan dapat berlangsung dengan cepat dan tidak terjadi proses
pembusukan. Suhu yang tidak terlalu tinggi sering kali menghasilkan warna
simplisia yang lebih menarik.Sebagai contoh, suhu awal pengeringan temulawak
dengan panasbuatan adalah 50˚-55˚C.
6. Sortasi kering
Tujuan sortasi keringadalah memisahkan bahan-bahan asing, seperti
bagian tanaman yang tidak diinginkan dan kotoran lain, yang masih ada dan
tertinggal di simplisia kering.
7. Pengemasan
Pengemasan simplisia menggunakan wadah yanginert, tidak beracun,
dapat melindungi simplisia dari cemaran, dan mencegah kerusakan.
8. Penyimpanan
Penyimpanan simplisia sebaiknya di tempat yang kelembapannya
rendah, terlindung dari sinar matahari, dan terlindung dari gangguan serangga
dan tikus. Simplisia nabati atau simplisia hewani harus dihindarkan
dariserangga, cemaran, atau mikroba dengan penambahan kloroform, CCl₄, eter,
atau pemberian bahan dengan cara yang sesuai sehingga tidak meninggalkan sisa
yang membahayakan kesehatan.
9. Pemeriksaan mutu
Pemeriksaan mutu merupakan usaha untuk menjaga kestabilan mutu
simplisia.Pemeriksaan mutu simplisia dilakukan pada waktu peerimaan
ataubpenyerahan dari pengumpul/pedagang simplisia.Simplisia yang diterima
harus berupa simplisia murni dan memenuhi persyaratan umum untuk
simplisia.Simplisia yang bermutu adalah simplisia yang memenuhi persyaratan
Farmakope Indonesia atau Materia Medika Indonesia. Pemeriksaan mutu
simplisia meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Kebenaran simplisia
Pemeriksaan kebenaran simplisia dilakukan dengan cara organoleptis,
makroskopis, dan mirokroskopis. Pemeriksaan organoleptis dan
makroskopis dilakukan dengan menggunakan indera manusia melalui
pengamatan terhadap bentuk, ciri-ciri luar, warna dan bau
simplisia.Pemeriksaan mutu organoleptis sebaiknya dilanjutkan dengan
mengamati ciri-ciri anatomi histologi terutama untuk menegaskan keaslian
simplisia.
b. Parametric nonspesifik
Parameter nonspesifik terkait dengan factor lingkungan dalam
pembuatan simplisia, seperti uji adanya pencemaran yang disebabkan oleh
peptisida, jamur, aflatoksin, logam berat, dan benda asing lainnya.
c. Parameter spesifik
Parameter spesifik terkait langsung dengan senyawa yang terkandung
dalam tanaman. Pemeriksaan parameter spesifik meliputi :
 Pemeriksaan secara fisika, yang meliputi penetapan daya larut, bobot
jenis, rotasi optic, titik lebur, titik beku, kadar air, sifat simplisia
dibawah sinar ultraviolet, pengamatan mikroskopis dengan sinar
polarisasi, dan lain sebagainya.
 Pemeriksaan secara kimia, yang meliputi pemeriksaan kualitatif dan
kuantitatif. Pemeriksaan yang bersifat kualitatif disebut identifikasi
dan umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan. Sebelum
reaksi-reaksi tersebut dilakukan, zat yang dikehendaki diisolasi
terlebih dahulu. Isolasi dilakukan dengan cara pelarutan,
penyaringan, dan mikrosublimasi. Pemeriksaan yang bersifat
kuantitatif disebut penetapan kadar.
 Pemeriksaan secara biologi, yang umumnya bersifat penetapan
potensi yang berkhasiat (Norhendy,Fery 2015)
Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa tumbuhan
hewan dan mineral yang jika diadakan idetifikasi dan menentukan sistimatiknya,maka
diperoleh bahan alam berkhasiat obat.Jika bahan alam yang berkhasiat obat ini dioleksi
dikeringkan,diolah,diawetkan,dan disimpan,akan diperoleh bahan yang siap pakaiatau
simplisia.

Dalam bidang farmasi bahan alam setiap tanaman yang diduga dapat
memberikan efek terapi bagi kesehatan terlebihdahulu diolah kedalam bentuk simplisia
tanaman. Simplisia adalahbahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga dengan kata lain berupa bahan yang telah
dikeringkan.

Simplisia dibedakan menjadi simplisia nabat,simplisia hewani,dan simplisia


pelikan (mineral).

1.Simplisia nabati

Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tumbuhan utuh atau dari bagian
tumbuhan (Depkes RI,2000).Simplisia ini berasal dan berupa seluruh bagian
tumbuhan,tetapi sering berupa bagian atau organ tumbuhan seperti akar,kulit
akar,batang,kulit batang,kayu,bagian bunga, dan sebagainya.Disamping itu terdapat
eksudat seperti gom,lateks,tragakanta,oleresin. Contoh simplisia tanaman adalah seperti
simplisia temulawak,jahe,kunyit dll.

Proses preparasi simplisiamerupakanproses yang dapat menentukan mutu


simplisia dalam berbagai artian yaitu komposisi senyawa kandungan,kontaminasi dan
stabilitas bahan. Namun demekian,simplisia sebagai produk olahan,
variasi,senyawa,kandungan,dapat diperkecil dan diatur,dalam hal simplisia sabagai
bahan baku.

2.Simplisia hewani

Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh.Bagian hewan atau
zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3.Simplisia mineral

Simplisia mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral yang
belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia
murni.(Midian, Sirait,. 1985)

ALAT DAN BAHAN :

Alat :

 Piring
 Ember ukuran sedang
 Gunting / pisau
 Kain hitam
 Tampah
 Talenan
 Blender
 Oven

Bahan :

1. Umbi/Rimpang
2. Daun
3. Biji

CARA KERJA :

IIA. PEMBUATAN SIMPLISIA DAUN SIRSAT

Paska panen → sortasi basah → pencucian → perajangan → pengeringan →


sortasi kering → penyimpanan dan pengepakan.
Pasca panen:

Daun sirsak dipetik yang usianya hampir mendekati tua

Sortasi basah :

Daun sirsak dipisahkan dari benda asing yang ikut kebawa

Pencucian:

Daun sirsak dicuci dengan menggunakan air mengalir dan digosok agar daun bersih

Perajangan :

Daun sirsak dirajang atau digunting sampai kecil, agar saat dikeringkan mongering
merata

Pengeringan :

Daun sirsak dikeringkan dibawah sinar matahari dan ditutupi dengan kain hitam

Sortasi kering:

Memisahkan benda asing yang masih tertinggal di daun sirsak

Penyimpanan dan pengepakan :

Daun sirsak yang kering dimasukan dalam wadah atau klip yang inert
IIB. PEMBUATAN SIMPLISIA TEMULAWAK

Rimpang temulawak yang digunakan adalah saat temulawak yang sudah tua

Rimpang dipisahkan dari tanah, kerikil, atau rumput yang masih menempel

Rimpang dicuci dengan menggunakan air mengalir dan digosok dengan menggunakan
sikat agar bersih dari kotoran

Rimpang ditiriskan sebesar 4-6 mm, dan diletakkan dalam tampah

Rimpang ditimbang sebagai berat awal sebelum proses pengeringan

Rimpang dikeringkan dibawah sinar matahari, dan ditutupi dengan kain hitam

Jika rimpang telahkering, rimpang di timbang sebagai berat akhir sebelum masuk ke
tahap pengemasan

Dipisahkan rimpang dari kotoran kotoran yang masih tertinggal dalam proses
pengeringan

Rimpang di masukkan kedalam wadah atau klip yang inert


IIC. PEMBUATAN SIMPLISIA JAHE

Siapkan tanaman yang akan digunakan dalam pembuatan simplisia jahe seperti jahe

Dilakukan sortasi basah pada tanaman jahe

Jahe dicuci dengan menggunakan air mengalir hingga bersih

Tanaman jahe dirajang atau diiris tipis-tipis, kemuadian ditampung dulu di tampah

Lalu jahe yang telah diiris dimasukkan kedalam oven dan ditunggi beberapa menit

Angkat jahe yang telah dioven, kemudian dilakukan sortasi kering terhadap tanaman
jahe untuk memisahkan jahe dari kotoran kecil akibat proses perajangan dan proses
pengeringan

Jahe yang telah dikeringkan akan langsung dikemas


IID. PEMBUATAN SIMPLISIA KUNYIT

Disiapkan tanaman kunyit yang akan digunakan untuk praktikum

Dilakukan sortasi basah pada rimpang kunyit yang akan dibuat simplisia

Dilakukanlan penyortiran untuk memisahkan kotoran atau bahan-bahan asing dan bahan
yang busuk untuk mengurangi jumlah pengotor yang ikut terbawa oleh bahan

Kunyit dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan mikroba-mikroba
yang melekat pada kulitnya, dan kunyit ditiriskan agar kandungan airnya berkurang

Kunyit dirajang dengan pisau dan dirajang dengan ukuran 5-7 mm

Kunyit dikeringkan dibawah sinar matahari dan ditutupi dengan kain hitam

Dilakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan
bahan dari benda-benda asing

Dilakukan pengemasan dan penyimpanan, kunyit dimasukkan kedalam wadah yang


bersih dan inert
IIE. PEMBUATAN SIMPLISIA DAUN PEPAYA

Daun papaya yang akan digunakan untuk praktikum disiapkan

Sortasi basah dilakukan pada tanaman Daun Pepaya

Dicuci beberapa kali dengan air mengalir sampai bersih, hingga kotoran yang menempel
pada daun hilang

Daun yang sudah dicuci ditiriskan agar air yang berada pada daun tidak menempel

Daun papaya yang sudah dirajang dimasukkan kedalam rak

Dimasukkan kedalam oven pada suhu 60˚ dan ditunggu sampai kering

Setelah daun selesai dioven dilakukan sortasi kering

Simplisia siap dikemas dan disimpan


IIF. PEMBUATAN SIMPLISIA KENCUR

Disiapkan kencur yang akan digunakan untuk praktikum

Kencur dicusi dengan menggunakan air mengalir hingga bersih

Kencur dirajang dengan ukuran 4-6 mm, dan diletakkan pada wadah atau tampah

Kencur ditiriskan dan dikeringkan dibawah sinar matahari dan ditutupi dengan kain
hitam

Setelah kering, kencur dipisahkan dengan kotoran yang masih tertinggal saat
pengeringan

Kencur kering dimasukkan ke dalam wadah yang inert


HASIL DAN PEMBAHASAN

Daun Sirsak(annona muricata L.)


Daun sirsak mengandung alkaloid, tanin, dan beberapa kandungan kimia lainnya
termasuk annonaceous acetogenins.Annonaceous acetogenins merupakan senyawa yang
memiliki potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik adalah senyawa yang dapat bersifat
toksik untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker
Daun sirsak dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif untuk pengobatan kanker,
yakni dengan mengkonsumsi air rebusan daun sirsak. Selain untuk pengobatan kanker,
tanaman sirsak juga dimanfaatkan untuk pengobatan demam, diare, anti kejang, anti
jamur, anti parasit, anti mikroba, sakit pinggang, asam urat, gatal-gatal, bisul, flu, dan
lain-lain
Temulawak (Curcumae Rhizoma)

Temulawak adalah akar tinggal atau rimpang yang tumbuh menjalar di dalam /
permukaan tanah. Temulawak memiliki khasiat sebagai kolagoga (membantu fungsi
empedu), antispasmodika (pereda/pelawan keadaan kejang pada tubuh (pereda kejang))

Jahe (Zingiberis Rhizoma)

Simplisia tanaman jahe adalah salah satu contoh simplisia nabati yang menggunakan
bahan baku tumbuhan. Simplisia tanaman jahe memiliki khasiat sebagai berikut :

 Karminativa (obat kembung)


 Stimulansia (penambahan tenaga)
 Diaforetika (memperbanyak pengeluaran keringat)
 Ekspektoransia (obat batuk berdahak)
 Amara (menambah nafsu makan)

Simplisia jahe sudah menjadi salah satu alternative pengobatan secara alami karena
fungsinya itu tersendiri dapat membantu pengobatan secara herbal.

Kunyit (Curcuma domestica Roxb.)


Kunyit (Curcuma domestica Vahl.) merupakan tanaman obat asli dari Asia Tenggara
dan telah dikembangkan secara luas di Asia selatan ,Cina selatan , Taiwan , Fili-pina
dan tumbuh dengan baik diIndonesia . Tanaman tumbuh tegak mencapai tinggi 1,0-1,5
m .memiliki batang semu yang dililit oleh pelepah pelepah daun. Daun tanaman runcing
dan licin dengan panjang sekitar 30cm dan lebar 8cm .bunga muncul dari batang semu
dengan sekitar 10-15cm. Warna bunga putih atau putih bergaris hijau dan terkadang
ujung bunga berwarna merah jambu.
Bagian utama dari tanaman adalah rimpangnya yang berada di dalam tanah.Rimpang ini
biasanya tumbuh menjalar dan rimpang induknya biasanya berbentuk ellips.Tumbuhan
berbatang basah, tingginya sampai 0,75m, daunnya berbentuk lonjong, bunga majemuk
berwarna merah atau merah muda. Tanaman herba tahunan ini menghasilkan umbi
utama berbentuk rimpang berwarna kuning tua atau jingga terang . perbanyakannya
dengan anakan
Standarisasi simplisia rimpang kunyit terdiri dari uji makroskopik dan mikroskopik,
uji kadar abu, susust pengeringan,penetapan kadar sari larut air,kadar abu tidak larut
asam,dan penetapan kadar sari laut etanol,penyiapan simplisia di lakukan dengan
memotong dan membersihkan rimpang kunyit,selanjutnya rimpang kunyit di jemur
dibawah sinar matahari atau di oven dengan suhu 105 0C untuk membuatnya kering .
salah satu parameter yang juga penting dalam penelitian ini adalah antioksidan.
Antioksidan merupakan suatu senyawa atau molekul yang berfungsi untuk mencegah
proses oksidasi akibat radikal bebas. Sumber antioksidan utama pada kunyit adalah
kurkumin.senyawa kurkumin dapat menyebabkan aktifitas antioksidan biologis menjadi
kuat sehingga hal ini dapat mencegah terjadinya suatu penyakit.
Apabila dilihat dari segi kemasan,simplisia kunyit yang di kemas secara non vakum
mempunyai antioksidan yang lebih rendah di bandingkan dengan kemasan vakum. Hal
ini disebabkan karena pada kemasan non vakum masih terdapat oksigen residual
didalam produk, sedangkan apabila dikemas vakum oksigen yang ada akan
dikeluarkan,sehingga keberadaan oksigen mempengaruhi kandungan kurkumin yang
ada pada simplisia kunyit tersebut,ckurkumin akan mengalami proses degradasi pada
kondisi basa,asam, pengoksidaan dan pencahayaan. apabila dilihat dari segi suhu
penyimpanan ,semakin tinggi suhu penyimpanan yang digunakan kandungan oksidan
pada simplisia kunyit tersebut semakin menurun. hal ini disebabkan karena antioksidan
sangat sensitif terhadap panas dan cahaya,oleh sebab itu bahan pangan yang
mengandung antioksidan harus di hindarkan dari faktor-faktor yang akan menyebabkan
aktivitasnya menurun.
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat yang disebut kurkuminoid.
Kurkuminiod terdiri atas kurkumin.Desetoksikurkumin bisdesmetoksikurkumin.
Pengambilan kurkumin dari kunyit dilakukan dengan cara ekstrasi tingkat manfaat dan
keamanan dari simplisia yang telah menjadi obat jadi ini, yaitu kombinasi aktivitas
kandungan kimia aktif dalam satu bahan nabati yang mempunyai efek komplementer
antara kurkuminoid dengan minyak atsiri. Kunyit bermanfaat bagi manusia, karena
didalam kunyit terdapat banyak kandungan seperti karbohidrat, vitamin C, dan garam-
garam mineral seperti zat besi dan kalsium, dengan adanya kandungan ini,maka kunyit
dapat diolah menjadi obat berbagai macam penyakit , seperti diabetes millitus, tifus,
usus buntu, disentri, sakit keputihan, haid tidak lancar, perut mulas saat haid,
memperlancar asi, amandel, berak lendir, dan morbili

Daun Pepaya (Carica papaya)

Pembuatan simplisia kali ini yang pertama dilakukan adalah pengumpulan bahan

baku, kemudian sortasi basah, memiliki tujuan untuk menentukan bagian tertentu dari
tumbuhan yang akan digunakan dalam kondisi baik, masih segar dan tidak rusak.
Selanjutnya pencucian bahan baku dengan menggunakan air yang mengalir, ini
bertujuan agar bahan baku yang akan dibuat menjadi simplisia menjadi benar-benar
bersih dan lalu ditimbang. Selanjutnya pengeringan dilakukan sedapat mungkin tidak
merusak kandungan senyawa aktif dalam simplisia. Tujuan pengeringan yaitu agar
simplisia awet, dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dan setelah kering
dilakukan lagi penimbangan dan selanjutnya pengemasan.

Caricapapaya Folium merupakan daun tunggal yang berukuran besar dan


bercangap,mempunyai bangun bulat (orbicularis), ujung daun meruncing, tangkai daun
panjang danberongga.Dilihatdarisusuntulangdaunnya,daunpapayatermasukdaunyang
bertulang menjari (palmineruis).Carica papaya Folium biasanya digunakan dalam
masyarakat sebagai obat saat haid,
DBD,hipertensi,mencegahkankersertabiasadigunakansebagaiobatpencegah penyakit
malaria.

Kencur (Kaempferiae Rhizoma)

Simplisia rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) adalah bahan tanaman obat
yang berasal dari bagian rimpang kencur yang dikeringkan dengan menggunakan oven
atau matahari. Manfaat simplisia kencur ialah Relaksasi, menambah Nafsu Makan,
Mengatasi Diare,Mengatasi Radang Lambung, Obat Anti Nyeri, Obat Anti Radang,
Obat Batuk.

KESIMPULAN :
Pembuatan simplisia digunakan agar bahan alam dapat bertahan lebih lama.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwasannya tanaman herbal
merupakan tanaman atau simplisia yang banyak manfaatnya , salah satunya untuk obat-
obatan ,tidak hanya itu tetapi juga pembudidayaannya sangatlah mudah, syarat
pertumbuhannya pun tidak terlalu rumit , sehingga semua orang dapat melakukannya.

DARTAR PUSTAKA :

Dr. Midian, Sirait,1985,Cara Pembuatan Simplisia,Penerbit DIREKTORAT


JENDERAL PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN,Jakarta.

Norhendy, Fery, dkk. 2015. Farmakognosi untuk SMK Farmasi Volume 1. Jakarta:
EGC
Lampiran

1.Simplisia Daun Sirsak

2.Simplisia Temulawak

3.Simplisia Jahe
4.Simplisia Kunyit

5.Simplisia Daun Pepaya

6.Simplisia Kencur

Anda mungkin juga menyukai