FARMAKOGNOSI
PERTEMUAN 2
PEMBUATAN SIMPLISIA
Disusun oleh:
TAHUN 2020/2021
PERCOBAAN 2
PEMBUATAN SIMPLISIA
I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pembuatan simplisia yang terstandard
sebagai bahan baku obat tradisional
II. Pendahuluan
Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat atau belum
mengalami perubahan proses apapun dan ke#uali dinyatakan lain, umumnya berupa
bahan yangtelah dikeringkan. Simplisia dibedakan menjadi 3 yaitu simpisia nabati,
simplisia hewani dan simplisia pelikan (mineral).
1. Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian
tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya, misalnya Datura
Folium dan Piperis Nigri Fructus. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara
spontan keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari
selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan- bahan nabati lainnya
yang dengan cara tertentu dipisahkan/diisolasi dari tanamannya.
2. Simplisia pelikan atau mineral
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau
mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng dan serbuk tembaga. Pada blog
ini akan dibahas secara mendalam tentang simplisia tanaman obat. Simplisia
tanaman termasuk dalam golongan simplisia nabati. Secara umum pemberian
nama atau penyebutan simplisia didasarkan atas gabungan nama spesies diikuti
dengan nama bagian tanaman. Contoh merica dengan nama spesies Piperis albi
maka nama simplisianya disebut sebgai Piperis albi Fructus. Fructus
menunjukkan bagian tanaman yang artinya buah.
3. Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni,
misalnya minyak ikan (Oleum iecoris asselli) dan madu (Meldepuratum).
a. Penyiapan simplisia
Dalam penyiapan atau pembuatan simplisia, tahapan yang perlu diperhatikan adalah
a) bahan baku simplisia,
b) proses pembuatan simplisia, dan
c) cara pengepakan/pengemasan dan penyimpanan simplisia.
b. Pemanenan pada saat yang tepat
Waktu pemanenan yang tepat akan menghasilkan simplisia yang mengandung bahan
berkhasiat yang optimal. Kandungan kimia dalam tumbuhan tidak sama sepanjang
waktu. Kandungan kimia akan mencapai kadar optimum pada waktu tertentu. Di
bawah ini akan diuraikan kapan waktu yang tepat untuk memanen bagian tumbuhan.
Ketentuan saat pemanenan tumbuhan atau bagian tumbuhan adalah sebagai berikut.
a. Biji (semen) dipanen pada saat buah sudah tua atau buah mengering, misalnya biji
kedawung.
b. Buah (fructus) dikumpulkan pada saat buah sudah masak atau sudah tua tetapi
belum masak, misalnya Iada (pada pemanenan lada, kalau dilakukan saat buah
sudah tua tetapi belum masak akan dihasilkan lada hitam (Piper Nigri Fructus);
tetapi kalau sudah masak akan dihasilkan lada putih (Piper aIbi Fructus).
c. Daun (folia) dikumpulkan pada saat tumbuhan menjelang berbunga atau sedang
berbunga tetapi belum berbuah.
d. Bunga (flores/flos) dipanen pada saat masih kuncup (misalnya cengkeh atau
melati) atau tepat mekar (misalnya bunga mawar, bunga srigading).
e. Kulit batang (cortex) diambil dari tanaman atau tumbuhan yang telah tua atau
umun yang tepat, sebaiknya pada musim kemarau sehingga kulit kayu mudah
dikelupas.
f. Umbi Iapis (bulbus) dipanen pada waktu umbi mencapai besar optimum, yaitu
pada waktu bagian atas tanaman sudah mulai mengering (misalnya bawang putih
dan bawang merah).
g. Rimpang atau “empon-empon (rhizomad) dipanen pada waktu pertumbuhan
maksimal dan bagian di atas tanah sudah mulai mengering, yaitu pada permulaan
musim kemarau.
V. Hasil
VI. Pembahasan
VII. Kesimpulan
VIII. Daftar Pustaka
Modul Farmakognosi S1 Farmasi
khansa, a. (2021). LAPORAN PRAKTIKUM SIMPLISIA. Retrieved 15 December
2021, from
https://www.academia.edu/18242559/LAPORAN_PRAKTIKUM_SIMPLISI
A
Laporan Pembuatan Simplisia | PDF. (2021). Retrieved 15 December 2021, from
https://www.scribd.com/document/335547607/1-LAPORAN-PEMBUATAN-
SIMPLISIA-docx