DISUSUN OLEH :
NAMA : Maulida Hasanah
NIM : 1811102415066
KELAS :A
KELOMPOK : 5
= 2427,6392%
e. Perhitungan Rendemen Fraksi Semi Polar
𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝑭𝒓𝒂𝒌𝒔𝒊 𝑺𝒆𝒎𝒊 𝑷𝒐𝒍𝒂𝒓
Rumus : %𝑹𝒆𝒏𝒅𝒆𝒎𝒆𝒏 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝑬𝒌𝒔𝒕𝒓𝒂𝒌
69,4005 𝑔𝑟
%Rendemen = × 100%
121,5082 𝑔𝑟
= 57,1158%
f. Perhitungan Rendemen Fraksi Polar
𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝑭𝒓𝒂𝒌𝒔𝒊 𝑷𝒐𝒍𝒂𝒓
Rumus : %𝑹𝒆𝒏𝒅𝒆𝒎𝒆𝒏 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑩𝒆𝒓𝒂𝒕 𝑬𝒌𝒔𝒕𝒓𝒂𝒌
43,1511 𝑔𝑟
%Rendemen = × 100%
121,5082 𝑔𝑟
= 35,5129%
BAB V
PEMBAHASAN
Refluks yaitu ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya,
selama waktu tertentu dengan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan
dan adanya pendingin balik. Ekstraksi dapat berlangsung dengan efisien
dan senyawa dalam sampel secara lebih efektif dapat ditarik oleh pelarut.
Dilakukan refluks selama 1 jam karena hasil dari refluks menunjukkan lebih
tinggi, Untuk ekstraksi secara refluks pelarut dan bahan baku sudah terjadi
kontak pada saat pencampuran maka hasil ekstraksi secara refluks
menunjukkan yield lebih tinggi untuk pencapaiannya serta semakin tinggi
pelarut menghasilkan ekstrak yang semakin tinggi pula. (Susanty, S., &
Bachmid, F., 2016).
Pada metode ekstraksi menggunakan refluks, adanya penambahan
panas dapat membantu meningkatkan proses ekstraksi karena suhu
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan
ekstraksi. Suhu yang tinggi dapat meningkatkan desorpsi senyawa aktif dari
tanaman karena perusakan sel pada bahan meningkat akibat suhu pelarut
yang tinggi. Selain adanya penambahan suhu yang tinggi, pada metode
refluks pelarut yang digunakan akan tetap segar ketika terjadinya ekstraksi
sehingga menghindari terjadinya kejenuhan pelarut yang dapat
meningkatkan kemampuan pelarut untuk menarik senyawa andrografolid
(Susanti, N. M. P., et al., 2015).
Proses destilasi bertingkat (fraksinasi) ini digunakan untuk
komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan. Sistem kerjanya sama
dengan destilasi sederhana, perbedaannya adalah adanya kolom
fraksinasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu
yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda
ini bertujuan untuk pemurnian destilat yang lebih baik daripada plat-plat di
bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya (Pristiwanto,
A. E., & Subagyo, R., 2019).
Dalam pemilihan pelarut pada praktikum seperti Petroleum eter,
kloroform dan etanol. Kalau Petroleum eter merupakan pelarut organik yang
bersifat nonpolar di mana dapat melarutkan senyawa-senyawa, seperti
flavonoid, steroid dan terpenoid. Begitu pula dengan Klorofor, Kloroform
juga bersifat nonpolar dan Etanol, Etanol merupakan pelarut organik yang
bersifat polar sehingga dapat melarutkan seluruh golongan metabolit
sekunder. Semua senyawa dapat terlarut dalam ekstrak etanol tersebut,
sehingga senyawasenyawa tersebut masih dapat dipisahkan lagi menjadi
beberapa fraksi (Anwar, K., et al., 2017).
Penambahan natrium sulfat anhidrat Na2SO4 bertujuan untuk
memurnikan hasil yang diinginkan denganmengikat sisa-sisa air yang
masih bercampur dengan lapisan organik tersebut. Natrium sulfat
anhidratakan tetap mengendap, lalu dilakukan pemisahan terhdap lapisan
organik yang didapat dengandekantasi. Lapisan organik tersebut
merupakan metil benzoat yang sudah termurnikan (Ar-rosyidah, F. H.,
2016).
Kegunaan untuk menghitung rendemen yaitu Agar lebih
memudahkan dalam pemeriksaan parameter ekstrak dan pemeriksaan
secara organoleptik meliputi bentuk, warna, bau, dan rasa (Fauzi, N. P., et
al., 2017).
Dalam praktikum kali ini Setelah proses ekstraksi selesai diperoleh
hasil rendemen Ekstrak sebesar 2427,6392 % lalu hasil rendemen Fraksi
Semi Polar sebesar 57,1158 % lebih banyak dari rendemen Fraksi Polar
sebesar 35,5129 %. Semakin besar rendemen yang dihasilkan, maka
semakin efisien perlakuan yang diterapkan dengan tidak
mengesampingkan sifat-sifat lain. Berdasarkan hasil rendemen dapat
diasumsikan bahwa komponen bioaktif yang terkandung dalam Frasinasi
Semi Polar dan Ekstrak lebih banyak dibandingkan dengan Fraknisasi
Polar. Berdasarkan literatur bahwa nilai rendemen yang tinggi menunjukkan
banyaknya komponen bioaktif yang terkandung didalamnya.
Berikut kandungan senyawa yang terdapat pada ektrak polar,
semipolar dan non polar. Senyawa hasil identifikasi dalam polar adalah
flavonoid, fenolik dan alkaloid. Semipolar mengandung fenolik dan alkaloid.
Sedangkan non polar mengandung senyawa alkaloid dan fenolik
(Giyanirfani, F., 2020).
Penyimpanan yang tepat dari hasil ektrak atau fraksi yaitu Ekstrak
diambil lalu disimpan di tempat dengan suhu yang tepat yaitu suhu kulkas
hingga sekitar 7 hari (Seja, Y., Ardana, M., & Aryati, F., 2018).
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, A. (2018). Identifikasi Dan Isolasi Isolat Non Polar, Semipolar Dan
Non Polar Dari Fraksi Heksana Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper
Betle L.) Dengan Metode Tlc Scanner Dan Gc-Ms. Jurnal Ilmiah
Farmasi Farmasyifa, 1(2), 88-98.
Anwar, K., Hariadi, R. E. P., Kamalia, N., Santoso, H. B., & Ngindra, A. P.
L. (2017). Perbandingan Efek Ekstrak Etanol, Fraksi N-Butanol, Dan
Fraksi Petroleum Eter Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia
(Hemsley) A. Gray) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah
Mencit Jantan Yang Diinduksi Aloksan. Jurnal Pharmascience, 3(2).
Ar-Rosyidah, F. H., Rochman, H. A., Hendrianie, N., & Juliastuti, S. R.
(2016). Studi Pendirian Pabrik Natrium Sulfat Dekahidrat Di
Kabupaten Sampang. Jurnal Teknik ITS, 5(2), B320-B323.
Fauzi, N. P., Sulistiyaningsih, S., Runadi, D., & Wicaksono, I. A. (2017). Uji
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Daun Jawer Kotok
(Coleus Atropurpureus (L.) Benth.) Terhadap Bakteri
Propionibacterium Acnes ATTC 1223 Dan Staphylococcus
Epidermidis ATTC 12228. Farmaka, 15(3), 45-55.
Giyanirfani, F. (2020). Potensi Sitotoksik Ekstrak Etanol Dan Tiga Fraksi
Dari Kulit Akar Mangrove Kedabu (Sonneratia Ovata) Terhadap Sel
Kanker MCF-7 (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surakarta).
Marlina, M., Sudding, S., & Salempa, P. (2017). Isolasi Dan Identifikasi
Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak N-Heksan Batang Brotowali
(Tinospora Crispa Linn). Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia Dan
Pendidikan Kimia, 16(2), 77-84.
Pristiwanto, A. E., & Subagyo, R. (2019). Analisis Hasil Fermentasi
Pembuatan Bioetanol Dengan Variasi Massa Ragi Menggunakan
Bahan (Beras Ketan Hitam, Beras Ketan Putih Dan
Singkong). Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa Rotary, 1(2), 157-172.
Pujiyanto, S., Wijanarka, W., & Raharjo, B., (2019). Aktivitas Inhibitor Α
Amilase Ekstrak Etanol Tanaman Brotowali (Tinospora Crispa
L.). Bioma: Berkala Ilmiah Biologi, 21(2), 91-99.
Puspitasari, L., Rijai, L., & Herman, H. (2018). Identifikasi Golongan
Metabolit Sekunder Dan Aktivitas Antioksidan Eksstrak Daun
Brotowali (Tinospora Tuberculata Beumee). Sainstech Farma, 11(1),
18-24.
Seja, Y., Ardana, M., & Aryati, F. (2018, December). Pengaruh Suhu Dan
Lama Penyimpanan Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine Americana
L (Merr)) Terhadap Aktivitas Antibakteri. In Proceeding Of
Mulawarman Pharmaceuticals Conferences (Vol. 8, Pp. 150-155).
Susanti, N. M. P., Warditiani, N. K., Laksmiani, N. P. L., Widjaja, I. N. K.,
Rismayanti, A. A. M. I., & Wirasuta, I. M. A. G. (2015). Perbandingan
Metode Ekstraksi Maserasi Dan Refluks Terhadap Rendemen
Andrografolid Dari Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata
(Burm. F.) Nees). Jurnal Farmasi Udayana, 4(2), 279746.
Susanty, S., & Bachmid, F. (2016). Perbandingan Metode Ekstraksi
Maserasi Dan Refluks Terhadap Kadar Fenolik Dari Ekstrak Tongkol
Jagung (Zea Mays L.). Jurnal Konversi, 5(2), 87-92.
Wahyuningrum, R., Ritmaleni, R., Irianti, T., Wahyuono, S., Kaneko, T., &
Nuryastuti, T. (2017). Antituberculosis Activity Of Brotowali
(Tinospora Crispa) Extract And Fractions Against Mycobacterium
Tuberculosis Using Microplate Alamar Blue Assay Method. Majalah
Obat Tradisional (Traditional Medicine Journal), 22(2), 124-130.
Warsinah, W., Baroroh, H. N., & Harwoko, H. (2020). Phytochemical
Analysis And Antioxidant Activity Of Brotowali (Tinospora Crispa L.
Mier) Stem. Molekul, 15(2), 73-78.