Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahan alam farmasi pada
Kelompok 6;
TASIKMALAYA
2017
A. Tanggal Praktikum : 18 September 2017
B. Tujuan Praktikum : Melakukan penetapan nilai-nilai parameter
Simplisia.
C. Dasar teori
dan belum diolah. Namun wujudnya sudah dalam keadaan bersih dan telah
bagian tanaman atau eksudat tanaman, isi sel yang secara spontan keluar
dari tanaman atau dengan cara tertentu dipisahkan dari tanaman. Simplisia
hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, atau bagian hewan atau
zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia
pelikan (mineral) yang belum diolah atau telah diolah dengan cara
Alat bahan
1. Alat
a. Corong
b. Gelas kimia
c. Erlenmayer
d. Neraca analitik
e. Gelas ukur
f. Mikroskop
2. Bahan
a. Aquadest
b. Etanol
c. Simplisia
E. Prosedur
1. Karakteristik fisika
a. Organoleptic
Siapkan simplisia
c. Makroskopik
Hablur Ca Oksalat
= 3,77 %
G. Pembahasan
meliputi bau, warna dan rasa. Uji organoleptik dilakukan dengan melihat
dilihat bahwa daun jati ini memiliki warna hijau kecoklatan sampai coklat
bentuk bulat telur sampai lanset dengan permukaan kasar, daun bagian atas
amilum dan protein sehingga akan dapat terlihat jelas di bawah mikroskop
menggunakan pembesaran 100 dan 400 kali. Dari hasil pengamatan yang
telah dilakukan dapat diketahui bahwa daun jati ini memiliki beberapa
penetapan kadar sari yang dilakukan yaitu kadar sari larut air dan kadar
sari larut etanol. Tujuan dilakukannya penetapan kadar sari yaitu untuk
dalam pelarut, penetapan kadar sari ini di tetapkan pada kelarutan senyawa
yang terkandungn di dalam simplisia. Kadar sari larut air dan etanol
dapat terlarut dalam air (kadar sari larut air) dan kandungan senyawa yang
dapat terlarut dalam etanol (kadar sari larut etanol) (Ditjen POM, 2000).
Penentuan kadar sari juga dilakukan untuk melihat hasil dari ekstraksi,
terarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling
campur (Ibrahim,2009).
mutu ekstrak dengan dasar semakin halus serbuk simplisia proses ekstraksi
makin efektif efisien namun semakin halus serbuk , maka akan semakin
simplisia dapat terekstraksi dan tertarik oleh pelarut. Pada kadar sari larut
air pelarut yang digunakan yaitu air-kloroform sedangkan pada kadar sari
sel dan masuk ke dalam sel yang kaya akan zat aktif, karena adanya
pertemuan antara zat aktif dan penyari, maka terjadi proses pelarutan (zat
aktifnya larut dalam penyari) sehingga penyari yang masuk kedalam sel
konsentrasi zat aktif didalam dan diluar sel ini akan muncul gaya difusi,
keseimbangan konsentrasi antara zat aktif di dalam dan diluar sel. Proses
(jenuh). Dalam kondisi ini, proses ekstrasi dinyatakan selesai, akan zat
aktif didalam dan diluar sel akan memiliki konsentrasi yang sama, yaitu
ini yaitu untuk mengendapkan zat-zat yang tidak diperlukan serta tidak
pada kadar sari larut etanol ini tidak ditambahkan adanya kloroform
dan melarutkan lemak sehingga membran sel rusak dan enzim-enzim akan
merupakan wadah yang berisis air yang bisa mempertahankan suhu air
di oven pada suhu 1050C sampai bobot tetap. Fungsi dari peng-oven an ini
adalah untuk proses pengeringan ekstrak yang telah dipekatkan dan untuk
sebesar 11,94 % sedangkan kadar sari larut etanol sebesar 3,77 % angka
simplisia, karena berdasarkan material medika kadar sari larut air yang
H. Kesimpulan
cairan penyari menembus dinding sel dan masuk ke dalam sel yang
kaya akan zat aktif, karena adanya pertemuan antara zat aktif dan
2. Pada kadar sari larut etanol ini tidak ditambahkan adanya kloroform
3. Kadar sari larut air dari ekstrak daun jati yaitu sebesar 11,94 %
Utami, Prapti dan Tim Lentera. 2015. Tanaman Obat Untuk Mengatasi Diabetes
Dalimartha, Setiawan dan Felix Adrian. 2013. Ramuan Herbal Tumpas Penyakit.
Jakarta.
Indonesia: Jakarta.
Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: