BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Maksud Praktikum
D. Tujuan Praktikum
Adapun maksud khusus dari praktikum ini yaitu untuk melakukan uji
reaksi identifikasi golongan tanin, dioksiantrakuinon, alkaloid, steroid,
saponin, flavonoid, pada sampel biji kopi (Coffea Semen)
E. Manfaat Praktikum
1. Manfaat Teoritis
Adapun manfaat teoritis dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa
dapat memahami cara melakukan uji skrining pada tumbuhan dengan baik
dan benar berdasarkan literatur yang diperoleh.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui
tumbuhan biji kopi (Coffea Semen) dan juga mampu membantu
mengevaluasi hasil yang didapat dari uji skrining fitokimia biji kopi dengan
melakukan uji pendahuluan, uji alkaloid, uji dioksiantrakuinon, uji
flavonoid, uji tanin, dan uji saponin.
BAB II
A. Uraian Tanaman
1. Taksonomi / Klasifikasi
a. Klasifikasi Tanaman (It is.gov)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorde : Asteranae
Orde : Gentianales
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea L.
Species : Coffea Arabica L.
b. Deskripsi Tanaman (Farhaty N, dkk)
Kopi adalah minuman yang dihasilkan dari tanaman, minuman
tersebut berasal dari seduhan kopi dalam bentuk bubuk. Kopi bubuk
adalah biji kopi yang telah disangrai digiling atau ditumbuk sehingga
mempunyai bentuk halus. Kopi merupakan keluarga dari Rubiaceae
genus Coffea. Sudah ada 80 spesies kopi yang diidentifikasi di dunia
namun kopi yang sering diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat
dunia adalah kopi robusta dan arabika. Kopi Arabika dan kopi
Robusta adalah jenis kopi yang banyak dikonsumsi masyarakat Aceh
yang mengandung asam klorogenat dan asam trigonelin. Kopi
Arabika memiliki pH yang lebih asam dibandingkan dengan kopi
Robusta. pH dapat berpengaruh terhadap viskositas saliva.
Kandungan kafein pada kopi Arabika 0,8–1,5% dan pada kopi
Robusta 1,6–2,5% (kopi mentah) sehingga kedua jenis kopi tersebut
diduga mempengaruhi viskositas saliva.12 Kebiasaan minum kopi
B. Skrining Fitokimia
e. Saponin
Saponin adalah glikosida triterpenoid dan sterol. Saponin
merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat sabun serta dapat
dideteksi berdasarkan kemampuannya dalam membentuk busa dan
menghemolisis darah (Harborne, 1987).
Selain itu saponin adalah senyawa aktif permukaan kuat yang
menimbulkan busa jika dikocok dalam air dan pada konsentrasi rendah
sering menyebabkan heomolisis sel darah merah (Robinson, 1995).
Sifatnya sebagai senyawa aktif permukaan disebabkan adanya
kombinasi antara aglikon lipofilik dengan gula yang bersifat hidrofilik
(Houghton dan Raman, 1998).
Banyak saponin yang mempunyai satuan gula sampai lima dan
komponen yang umum ialah asam glukuronat. Pembentukan busa
yang mantap sewaktu mengekstraksi tumbuhan atau memekatkan
ekstrak tumbuhan merupakan bukti terpercaya akan adanaya saponin.
Saponin jauh lebih polar daripada sapogenin karena ikatan
glikosidanya (Harborne, 1987).
f. Flavanoid
Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam yang
terbesar, mengandung 15 atom karbon dalam inti dasarnya, yang
tersusun dalam konfigurasi C6-C3-C6, yaitu dua cincin aromatis yang
dihubungkan oleh satuan tiga karbon yang dapat atau tidak dapat
membentuk cincin ketiga. Flavonoid serikng terdapat sebagai glikosida.
Flavonoid merupakan kandungan khas tumbuhan hijau yang terdapat
pada bagian tumbuhan daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nectar,
bunga, buah buni dan biji. Flavonoid bersifat polar karena
mengandung sejumlah hidroksil yang tak tersulih atau suatu gula
(Markham, 1988).
Flavanoid juga merupakan senyawa yang umumnya terdapat
pada tumbuhan berpembuluh, terikat pada gula sebagai glikosida dan
aglikon flavonoid. Dalam menganlisis flavonoid, yang diperiksa adalah
BAB III
METODE PRAKTIKUM
BAB IV
A. Hasil
Tabel 1. Hasil praktikum uji skrining fitokimia pada tanaman biji kopi
(Coffea Semen)
No. Senyawa Kimia Pereaksi/perlakuan Hasil keterangan
B. Pembahasan
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum uji skrining fitokimia yang telah dilakukan dapat
ditarik kesimpulan bahwa sampel biji kopi (Coffea Semen) tidak
mengandung senyawa alkaloid, dioksiantrakuinon, flavonoid, saponin,
steroid dan tanin pirogalotin. Karena hasil pengujian yang diperoleh tidak
sesuai dengan literatur. Menurut literatur biji kopi (Coffea Semen)
mengandung kafein, asam amino, karbohidrat, lemak. Hal ini mungkin
dikarenakan salah satu faktor kesalahan, yakni pada saat proses
menghaluskan sampel yang kurang tepat dan bersih.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hayati, Elok Kamilah, A., Ghanaim Fasyah, dan Lailis Sa’adah., 2010,
Fraksinasi dan identifikasi senyawa tanin pada daun belimbing
wuluh (Averrohoa bilimbi L.), Jurnal Kimia, 4 (2) : 193-200.
LAMPIRAN
Hijau
Dioksiantraukinon
Merah
Mayer
Endapan kuning
Bauchardat
-
Endapan coklat
Dragendroff
d. Saponin
Sampel
- 10 mL air panas
- Dinginkan
- Dikocok selama 10 detik (berbentuk buih)
- HCl 2 N
Buih tetap
e. Flavonoid
Sampel
- FeCl3
- HCl P
Merah
Gambar
Gambar 44 :: Hasil
Hasil identifikasi
identifikasi golongan
golongan Alkaloid
Alkaloid