Anda di halaman 1dari 16

Faktor-Faktor Mempengaruhi

Mutu Simplisia & Ekstrak

apt.Hj. Ainun Jariah.,M.Kes


apt.Yuri Pratiwi Utami.,M.Si
OBAT BAHAN ALAM

Obat bahan alam merupakan obat yang menggunakan bahan baku berasal dari
alam (tumbuhan dan hewan).Obat bahan alam dapat dikelompokkan menjadi 3
jenis yaitu jamu, jamu herbal terstandar, dan fitofarmaka. Jamu (Empirical based
herbal medicine) adalah obat bahan alam yang disediakan secara tradisional,
misalnya dalambentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan
tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut dan digunakan secara tradisional
(Lestari, 2007).
Bahan Baku Obat Bahan Alam

SIMPLISIA EKSTRAK
SIMPLISIA
• Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami pengolahan
apapun juga, dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
• Simplisia dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu simplisia nabati, simplisia hewani dan
simplisia pelikan/mineral. Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh,
bagian tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya.
• Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara
tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya, eksudat tanaman dapat berupa zat-zat atau bahan-bahan
nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan atau diisolasi dari tanamannya.
• Simplisia tidak boleh mengandung organisme patogen dan harus bebas dari cemaran
mikroorganisme, serangga, dan binatang lain maupun kotoran hewan. Simplisia tidak boleh
menyimpang bau dan warnanya, tidak boleh mengandung lendir, atau menunjukkan kerusakan.
Sebelum diserbukkan, simplisia nabati dibebaskan dari pasir, debu, atau pengotor yang berasal
dari tanah maupun benda organik asing (Depkes RI, 1995).
Simplisia
Kontrol Mutu
Kontrol Mutu Simplisia/Ekstrak
STANDARDISASI
Kontrol Mutu
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Simplisia
Kualitas simplisia dipengaruhi oleh faktor bahan baku dan proses pembuatannya.
a. Bahan baku simplisia. Berdasarkan bahan bakunya, simplisia dapat diperoleh dari
tanaman liar atau dari tanaman yang dibudidayakan. Jika simplisia diambil dari tanaman
budidaya maka keseragaman umur, masa panen dan galur asal usul, garis keturunan
tanaman dapat dipantau. Sementara jika diambil dari tanaman liar maka banyak kendala
dan variabilitas yang tidak bisa dikendalikan seperti asal tanaman, umur dan tempat
tumbuh.
b. Proses pembuatan simplisia. Dasar pembuatan simplisia meliputi beberapa tahapan.
Adapun tahapan tersebut dimulai dari pengumpulan bahan baku, sortasi basah,
pencucian, pengubahan bentuk, pengeringan, sortasi kering, pengepakan, dan
penyimpanan.
Proses Pembuatan Simplisia
1. Pengumpulan bahan baku. Tahapan pengumpulan bahan baku sangat menentukan kualitas bahan baku. Faktor yang paling berperan dalam
tahap ini adalah masa panen.
2. Sortasi basah. Sortasi basah adalah pemilahan hasil panen ketika tanaman masih segar. Sortasi basah dilakukan terhadap tanah dan kerikil,
rumput-rumputan, bahan tanaman lain atau bagian lain dari tanaman yang tidak digunakan, dan bagian tanaman yang rusak.
3. Pencucian .Pencucian dilakukan untuk membersihkan kotoran yang melekat, terutama bahan-bahan yang berasal dari dalam tanah dan juga
bahan- bahan yang tercemar pestisida.
4. Pengeringan. Proses pengeringan simplisia terutama bertujuan untuk menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak mudah ditumbuhi
kapang dan mikroorganisme lain, menghilangkan aktivitas enzim yang bisa menguraikan lebih lanjut kandungan zat akif, serta memudahkan
dalam hal pengelolaan proses selanjutnya lebih ringkas, mudah disimpan, tahan lama, dan sebagainya. Faktor yang mempengaruhi
pengeringan diantaranya adalah waktu pengeringan, suhu pengeringan, kelembaban udara disekitar bahan, kelembaban bahan atau kandungan
air dari bahan, ketebalan bahan yng dikeringkan, luas permukaan bahan, dan sirkulasi udara.
5. Sortasi kering. Sortasi kering adalah pemilihan bahan setelah mengalami proses pengeringan. Pemilihan dilakukan terhadap bahan-bahan yang
terlalu gosong dan bahan yang rusak.
6. Penyimpanan Setelah tahap pengeringan dan sortasi kering selesai maka simplisia perlu ditempatkan dalam suatu wadah tersendiri dan disimpan
di tempat yang memenuhi persyaratan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpanan adalah cahaya, oksigen atau sirkulasi udara, reaksi kimia yang terjadi antara kandungan
aktif dengan wadah, penyerapan air, kemungkinan terjadinya proses dehidrasi, pengotoran dan atau pencemaran, baik yang diakibatkan oleh
serangga, kapang, atau pengotor lain. Persyaratan wadah untuk penyimpanan simplisia adalah harus inert tidak mudah bereaksi dengan bahan
lain; tidak beracun; mampu melindungi bahan simplisia dari cemaran mikroba, kotoran, dan serangga; mampu melindungi bahan simplisia dari
penguapan kandungan zat aktif, pengaruh cahaya, oksigen dan uap air.
Kontrol Mutu Simplisia
Syarat Bahan Baku Simplisia
Standardisasi Ekstrak
Faktor Yang Mempengaruhi
Mutu Ekstrak
Faktor Yang Mempengaruhi
Mutu Ekstrak
Thank You

Anda mungkin juga menyukai