Cica Riyani
Staf Pengajar Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan
Politeknik Muara Teweh
e-mail :cicariyani@yahoo.com
ABSTRAK
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 20
Volume 04, Nomor 1, Edisi April 2016
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 21
Volume 04, Nomor 1, Edisi April 2016
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 22
Volume 04, Nomor 1, Edisi April 2016
Warna Simplisia
Warna simplisia terlihat berbeda
antara perlakuan pengeringan panas
buatan (oven) dan panas matahari.
Perbedaan warna terlihat dari tingkat
kecerahan simplisia. Warna pada
perlakuan panas buatan lebih cerah
dibandingkan dengan panas matahari
(Gambar 4). Dari perbedaan warna
dapat diketahui bahwa pengeringan
dengan panas matahari memerikan efek
gelap jika dibandingkan dengan panas
buatan. Hal tersebut disebabkan Gambar 5. Grafik susut bobot simplisia
terdapatnya sinar UV pada panas
matahari membuat warna simplisia Kadar Air
menjadi lebih gelap. Proses pengeringan yang
dilakukan pada pembuatan simplisia
bertujuan untuk mengurangi kadar air
dari bahan simplisia. Kadar air dapat
mempengaruhi kualitas simplisia seperti
mudah terkontaminasi mikroba dan
fisik simplisia menjadi rusak. Menurut
Ma’mun dkk (2006) bahwa kandungan
Gambar 4. Warna simplisia berdasar- air yang tinggi dalam suatu bahan dapat
kan metode pengeringan mendorong terjadinya reaksi enzimatik
yang mengakibatkan terjadinya
perubahan-perubahan kimia. Perubahan
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 23
Volume 04, Nomor 1, Edisi April 2016
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 24
Volume 04, Nomor 1, Edisi April 2016
Teweh, diketahui kadar abu 1,6%. 1,6 %, T60 1,8 % dan M 1,6%. Semua
Menurut standar mutu Materia Medika perlakuan termasuk dalam persyaratan
Indonesia (MMI) bahwa kadar abu MMI untuk kadar abu simplisia akar
untuk simplisia akar pasak bumi adalah pasak bumi (≤ 3%). Untuk penelitian
3%. Hasil yang diperoleh dari semua pada simplisia komersial produksi Sari
perlakuan menunjukkan bahwa cemaran Akar Muara Teweh, kadar ai 11 % dan
bahan anorganik yang ada relatif kecil, kadar abu 1,6%.
ini menunjukkan bahwa proses
pengeringan yang dilakukan sudah DAFTAR PUSTAKA
cukup baik.
Azizah, N. 2008. Produksi Tanaman
Obat dan Aromatik. Fakultas
Pertanian. Universitas Brawijaya
Malang.
BPOM. 2014. Persyaratan Mutu Obat
Tradisional.Badan Pengawas
Obat Dan Makanan. Republik
Indonesia. Jakarta.
Feri M. 2006. Pengaruh Cara
Pengeringan Terhadap Mutu
Simplisia Sambiloto. Bul. Littro.
17 (1) : 1 – 5.
Gambar 8. Kadar abu simplisia Herawati, D., L. Nuraida, dan Sumarto.
2012. Cara Produksi Simplisia
KESIMPULAN Yang Baik. Seafast Center.
Institut Pertanian Bogor.
Metodepengeringan memiliki Katno. 2008. Pengelolaan Pascapanen
pengaruh terhadap pembuatan simplisia Tanaman Obat. Balai Besar
akar pasak bumi.Perlakuan pengeringan Penelitian dan Pengembangan
dengan menggunakan panas buatan dan tanaman obat dan obat tradisional.
panas matahari berpengaruh nyata pada Depkes.
warna, susut bobot dan kadar Ma’mun, S., dkk. 2006. Teknik
airsimplisia. Warna simplisia pada Pembuatan Simplisia Dan Ekstrak
perlakuan panas buatan lebih cerah dari Purwoceng. Penelitian Tanaman
pada panas dengan matahari. Susut Obat dan Aromatik .Hal : 1-11.
bobot simplisia lebih tinggi pada Rudi, T. 2001. Teknologi Pascapanen
perlakuan pengeringan panas buatan Tanaman Obat. Balai Besar
(T6 42,7) dan terendah pada panas Penelitian dan Pengembangan
matahari (M 35,1 %). Kadar air dari Pascapanen Pertanian.
perlakuan pengeringan panas buatan Winangsih, E. Prihastanti, dan S.
termasuk kedalam persyaratan simplisia Parman. 2013. Pengaruh Metode
(≤ 10%) yaitu T40 7,34%, T50 6% dan Pengeringan Terhadap Kualitas
T60 6,34%. Sedangkan perlakuan Simplisia Lempuyang Wangi
dengan panas matahari (M) 14%. Untuk (Zingiber aromaticum L.).
kadar abu total simplisia, nilainya tidak Buletin Anatomi dan Fisiologi21
dipengaruhi oleh metode pengeringan. (1) :19-25.
Kadar abu pada masing-masing
perlakuan berturut-turut T40 2%, T50
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 25
Volume 04, Nomor 1, Edisi April 2016
PolhaSains
Jurnal Sains dan Terapan Politeknik Hasnur 26
Nama : Yusril Izzamaulana
NIM : 199517
Kelas : 2B
Makul : Teori Farmakognosi