Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

PEMBUATAN SIMPLISIA NABATI


(RIMPANG BANGLE)

DISUSUN OLEH :
RESTU ROBY ISLAMIATY (17010153)
SI REGULER KHUSUS A

PROGRAM STUDI SI FARMASI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini fenomena meningkatnya penggunaan obat tradisional di masyarakat,
menunjukan adanya pergeseran minat masyarakat menuju konsep ‘back To Nature’.
Tentunya masyarakat indonesia telah menyadari akan keanekaragaman hayati yang
dimilikinya, dan mulai banyak masyarakat indonesia menggunakan obat tradisional.
WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam
pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit. WHO juga
mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat herbal
untuk meminimalisir efek samping dari obat tradisional meski pun efek samping dari
obat tradisional relatif lebih ringan dibandingkan obat-obat kimia karena obat
tradisional hal ini dikarenakan bahan baku ramuan tradisional sangat alami atau tidak
bersifat sintetik.
Farmakognosi merupakan bagian, biokimia, dan kimia sintesis sehingga ruang
lingkupnya menjadi luas seperti yang didefenisikan sebagai fluduger, yaitu penggunaan
secara serentak sebagai cabang ilmu pengetahuan untuk memperolehsegala segi yang
perlu diketahui tentang obat.
Dalam kehidupan sehari-sehari, kita ketahui bahwa banyak masyarakat didunia
ini sudah kenal bahwa sebagian dari tanaman ini adalah obat. Sering kita lihat bahwa
sebagian dari masyarakat memanfaatkan tanaman sebagai makanan,sedangkan pada
bidang farmasi mengenal bahwa sebagaian tanaman dapatdimanfaatkan sebagai obat-
obatan.
Sejalan kemajuan teknologi, kita sebagai masyarakat Indonesia khususnya
kefarmasi harus semakin mengenal tentang apa yang terkandung dalam tanaman
khususnya simplisia yang dapat dijadikan sebagai obat dan akan memiliki nilai guna
dalam kehidupan. Hal ini perlu kita ketahui agar pengetahuan kita semakin
berkembang.
Maka dari itu, pada percobaan kali ini akan membuat simplisia yang berasal dari salah
satu bagian tanaman yaitu Rimpang Bangle (Zingiber montanum) pada percobaan ini
akan dimulai dari pemeriksaan haksel.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Dapat mengidentifikasi beberapa macam haksel yang biasa digunakan dalam ramuan
untuk pengobatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Haksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga,


biji dan lain-lain yang dikeringkan tetapi belum dalam bentuk serbuk. Sedangkan
simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami
proses perubahan apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang
dikeringkan.
Simplisia terbagi atas simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia mineral.
1. Simplisia nabati
Simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel
dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya atau zat-zat nabati lainnya yang
dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia
murni.
2. Simplisia hewani
Simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang
dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3. Simplisia pelikan (mineral)
Simplisia yang berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah
diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.

Simplisia dianggap bermutu rendah jika tidak memenuhi persyaratan-


persyaratan yang telah ditetapkan, khususnya persyaratan kadarnya. Dianggap rusak
jika oleh sebab tertentu, keadaannya tidak lagi memenuhi syarat, misalnya basah oleh
air laut, tercampur minyak pelumas dan lain-lain. Dinyatakan bulukan jika kualitasnya
turun karena dirusak oleh bakteri, cendawan atau serangga. Dinyatakan tercampur jika
secara tidak sengaja terdapat bersama bahan-bahan atau bagian tanaman lain. Dianggap
dipalsukan jika secara sengaja diganti, diolah atau ditambahi bahan lain yang tidak
semestinya.
Cara-cara pemeriksaan untuk menilai simplisia ada 5 cara. Pemeriksaan haksel
dilakukan dengan cara pemeriksaan simplisia secara organoleptis, mikroskopik, dan
makroskopik.
 Secara Oranoleptik : Dengan pancaindera meliputi pemeriksaan bentuk, bau, rasa
pada lidah dan tangan, kadangkala dengan pendengaran. Dalam hal ini harus
diperhatikan bentuk, ukuran, warna bagian luar dan dalam, retakan-retakan atau
gambaran-gambaran dan susunan bahannya berserat-serat, penggumpalan dan
sebagainya.
 Secara Mikroskopik : Umumnya pemeriksaan terhadap serbuk dalam irisan
melintang.
 Secara Fisika : Meliputi pemeriksaan daya larut, bobot jenis, rotasi optik, titik
lebur, titik beku, kadar air, sifat-sifat simplisia dibawah sinar ultraviolet, penetapan
mikroskopis dengan sinar polarisasi.
 Secara Makroskopik : dilakukan dengan melihat simplisia dan serbuk simplisia
secara langsung dengan mata telanjang, memperhatikan bentuk dari simplisia.
 Secara Kimia : Secara kualitatif/identifikasi umumnya berupa reaksi warna atau
pengendapan.
 Secara Hayati/Biologi : Umumnya ditujukan pada pemeriksaan potensi zat
berkhasiat.
BAB III
METODE KERJA

A. ALAT
 Pisau
 Tampah
 Alas potong
 Gunting
 Timbangan
 Botol kaca gelap
 Blender
 Ayakan mesh 40
 Etiket

B. BAHAN
 Rimpang Bangle (Zingiber montanum)

C. METODE KERJA
Rimpang dicuci bersih dan diiris tipis-tipis memanjang atau melintang. Pada beberapa
rimpang tertentu perlu direndam air kapur atau dicelupkan air mendidih. Pengeringan
dengan sinar matahari atau dengan buatan, pengambilan dilakukan pada musim kering.
Dengan tanda mengeringnya bagian atas tanaman. Dalam keadaan ini rimpang dalam
keadaan besar maksimum.
Panen dapat dilakukan dengan tangan menggunakan alat atau menggunakan mesin
dalam hal ini ketrampilan memetik diperlukan agar diperoleh simplisia yang benar dan
tidak tercampur dengan bagian lain dan tidak merusak tanaman induk.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

 Klasifikasi Tanaman Bangle (Zingiber purpureum Roxb.)


Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Zingiber
Jenis : Zingiber purpureum Roxb
Sinonim : Zingiber Cassumunar Roxb
 Deskripsi
Herba semusim, tumbuh tegak, tinggi 1-1,5 m, membentuk rumpun yang agak padat, berbatang
semu, terdiri dari pelepah daun yang dipinggir ujungnya berambut sikat. Daun tunggal, letak
berseling. Helaian daun lonjong, tipis, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, berambut
halus, jarang, pertulangan menyirip, panjang 23–35 cm, lebar 20–40 mm, warnanya hijau.
Bunganya bunga majemuk, bentuk tandan, keluar di ujung batang, panjang gagang sampai
20 cm. Bagian yang mengandung bunga bentuknya bulat telur atau seperti gelendong,
panjangnya 6–10 cm, lebar 4–5 cm. Daun kelopak tersusun seperti sisik tebal, kelopak bentuk
tabung, ujung bergerigi tiga, warna merah menyala. Bibir bunga bentuknya bundar memanjang,
warnanya putih atau pucat. Bangle mempunyai rimpang yang menjalar dan berdaging,
bentuknya hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebal 2–5 mm. Permukaan luar
tidak rata, berkerut, kadang-kadang dengan parut daun, warnanya coklat muda kekuningan,
bila dibelah berwarna kuning muda sampai kuning kecoklatan. Rasanya tidak enak, pedas dan
pahit. Bangle digolongkan sebagai rempah-rempah yang memiliki khasiat obat. Panenan
dilakukan setelah tanaman berumur satu tahun. Perbanyakan dengan stek rimpang.

Tabel hasil pengamatan

Nama Suku
Pemeriksaan Organoleptis Kegunaan
No Haksel Warna Bau Rasa
1 Rimpang Zingiberaceae Putih menyen Pedas ekspektoran,
karminativa,
Bangle kekuni gat agak
antipiretik, vermifuge
(Zingiber ngan pahit
montanum)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Haksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, biji
dan lain-lain yang dikeringkan tetapi belum dalam bentuk serbuk.
2. Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami
perubahan proses apa pun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan
yang telah dikeringkan.
3. Pada percobaan ini pemeriksaan haksel yang dilakukan adalah bagian dari
Rimpang Bangle (Zingiber montanum)
4. Pemeriksaan organoleptis rimpang bangle yaitu rimpang bangle mempunyai
nama latin Zingiber montanum dari suku Zingiberaceae, berwarna putih
kekuningan, bau menyengat, rasa pedas agak pahit yang dapat digunakan sebagai
antipiretik, karminativa dan ekspektoran.
B. SARAN
Untuk praktikum selanjutnya praktikan harus lebih berhati-hati dan lebih teliti dalam
melakukan pengujian simplisia yang telah dibuat.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

http://cowner.net/rweasy/-81160TFPQ/2330430/http://tanaman--
herbal.blogspot.com/2015/11/manfaat-dan-khasiat-bangle-
zingiber.html?rndad=1941102497-1576328155

https://www.academia.edu/18242559/LAPORAN_PRAKTIKUM_SIMPLISIA
LAMPIRAN

1.Rimpang setelah di panen 2. Proses perajangan

3. Setelah proses pengeringan

Anda mungkin juga menyukai