http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kelompok 3
S1 Reguler Khusus A
Abdulah Alfi
01 18010101
Eliesa Wulandari
04 18010117
a) Alkaloid
b) Flavonoid
c) Glikosida
d) Terpen
e) Kuinon
f) tannin dan saponin
Metabolit Sekunder
Metabolit sekunder merupakan hasil metabolis yang memiliki kriteris khusus dalam makhluk
hidup dan diperoleh melalui jalur khusus dari metabolit primer seperti karbohidrat, lemak dan
asam amino. Metabolit sekunder dibentuk untuk meningkatkan pertahanan diri.
Pembentukan metabolit sekunder dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : suhu, pH,
aktivitas air dan intensitas cahaya. Laju reaksi thermal (non fitokimia) peka terhadap suhu
dan beberapa laju reaksi akan meningkat seiring dengan peningkatan suhu 10°C.
Lahan yang relatif kering, pH dan kelembaban tanah adalah merupakan parameter yang
relevan untuk terbentuknya metabolit sekunder.
Kultur jaringan telah lama digunakan sebagai metode
untuk produksi senyawa bioaktif dari tumbuhan.
Kelebihan penggunaan kultur jaringan dalam produksi
Produksi metabolit
senyawa bioaktif dibanding dengan budidaya tanaman
Sekunder melalui
teknik secara utuh antar alain adalah tidak adanya keterbata
Kultur In Vitro san iklim, tidak memerlukan lahan yang luas, dan
senyawa bioaktif dapat dihasilkan secara terus
menerus dalam keadaan yang terkontrol.
Peran PEG 6000 dalam memproduksi Metabolit Sekunder
Pemanis Stevia
Pengecilan Ukuran
Pengeringan
(T: 40-70 OC, t: 5-24 jam)
proses yang sangat mempengaruhi dalam pengolahan
pemanis stevia adalah proses ekstraksi. Ekstraksi
(T: 100 OC, t: 30 menit
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia
yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tid Penyaringan
ak dapat larut dengan menggunakan pelarut cair .
Pemurnian
Proses ekstraksi secara umum dapat dilakukan dengan
cara maserasi,perkolasi, refluks, ekstraksi dengan alat Spray Dryer
soxhlet, digesi, dan infusa.
Finish product
Proses Ekstraksi Steviosida dari
daun kering stevia
Teknik ektraksi steviosida yang paling sederhana dan biasa dilakukan a
dalah ekstraksi dengan pelarut. Pelarut air (panas) merupakan medium
untuk ekstraksi yang banyak diminati, hal ini disebabkan karena rebaud
iosida A (yang memiliki rasa lebih baik dibandingkan steviosida) lebih m
udah larut dalam air panas. Beberapa peneliti menyatakan bahwa pelar
ut pelarut organic seperti etanol, methanol/kloroform, gliserin, sorbitol a
tau propilen glikol memberikan perolehan yang lebih besar dibandingka
n menggunakan air. Namun bila dipandang dari sudut produk makanan
yang layak konsumsi (food grade) dan teknologi bersih maka air tetap
menjadi pilihan.
Isolasi
Isolasi
Menggunakan Kromatografi cair Kinerja Tinggi (HPLC)