FITOTERAPI
OLEH :
NAMA : ASRIDA
NIM : F201501023
KELAS : DI FARMASI
KELOMPOK: 2
KENDARI
2018
1. Obesitas
Buah Kelapa
Satu pohon kelapa dapat berbuah mulai dari 10 hingga 13 kali dalam
setahun. Buah kelapa tumbuh dalam rumpun, bisa mencapai 12 buah per
rumpun. Daging buah kelapa merupakan bagian yang paling penting dari
komoditi asal pohon kelapa. Daging buah merupakan lapisan tebal berwarna
putih. Bagian ini mengandung berbagai zat gizi. Kandungan zat gizi tersebut
beragam sesuai dengan tingkat kematangan buah.
Selama perkembangannya, buah kelapa secara kontinyu mengalami
kenaikan berat. Ukuran berat maksimum tercapai pada bulan ketujuh. Pada
saat itulah jumlah air kelapa mencapai maksimal. Setelah periode tersebut, air
kelapa berkurang jumlahnya dan daging kelapa mengalami penebalan.
Penebalan daging mencapai puncaknya pada bulan ke9. Di atas bulan ke10,
kelapa dapat dikatakan tua. Pada periode tersebut, kadar air semakin
berkurang. Itulah yang menyebabkan kelapa tua akan berbunyi jika dikocok-
kocok.
Buah kelapa tua terdiri dari empat komponen utama, yaitu: 35 persen
sabut, 12 persen tempurung, 28 persen daging buah, dan 25 persen air kelapa.
Daging buah tua merupakan bahan sumber minyak nabati (kandungan minyak
30 persen).
Perbedaan mendasar antara daging buah kelapa muda dan tua adalah
kandungan minyaknya. Kelapa muda memiliki rasio kadar air dan minyak
yang besar. Kelapa disebut tua jika rasio kadar air dan minyaknya optimum
untuk menghasilkan santan dalam jumlah terbanyak. Sebaliknya, bila buah
kelapa terlalu tua, kadar airnya akan semakin berkurang. Pada kondisi
tersebut, hasil santan yang diperoleh menjadi sedikit. Sumber
: www.situshijau.co.id
Tabel 2.1. Komposisi Kimia Daging Pada Berbagai Tingkat Kematangan
Minyak Kelapa
Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan ke
dalam minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar
jika dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Berdasarkan tingkat
ketidakjenuhannya yang dinyatakan dengan bilangan Iod (iodine value),
maka minyak kelapa dapat dimasukkan ke dalam golongan non drying oils,
karena bilangan iod minyak tersebut berkisar antara 7,510,5.
Minyak Kelapa Murni
Minyak kelapa murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil
adalah minyak perawan yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara
higienis tanpa sentuhan api secara langsung dan bahan kimia
tambahan. Dilihat dari warnanya, minyak kelapa murni jauh lebih bening
seperti air mineral. Selain itu kadar air dan asam lemak bebasnya kecil, serta
kandungan asam lauratnya tinggi. Minyak kelapa murni mengandung anti
oksidan bebas sehingga mampu menjaga kekebalan tubuh.
Proses pembuatan minyak kelapa murni ini sama sekali tidak
menggunakan zat kimia organis dan pelarut minyak. Dari proses seperti ini,
rasa minyak yang dihasilkan lembut dengan bau khas kelapa yang unik. Jika
minyak membeku, warna minyak kelapa ini putih murni. Sedangkan jika
cair, VCO tidak berwarna ( bening ). Minyak kelapa murni tidak mudah
tengik karena kandungan asam lemak jenuhnya tinggi sehingga proses
oksidasi tidak mudah terjadi. Namun, bila kualitas VCO rendah, proses
ketengikan akan berjalan lebih awal. Hal ini disebabkan oleh pengaruh
oksigen, keberadaan air, dan mikroba yang akan mengurangi kandungan
asam lemak yang berada dalam VCO menjadi komponen lain.
Minyak kelapa murni (VCO) mempunyai banyak manfaat terutama
dalam bidang kesehatan (Rindengan, B., dan Hengky, N., 2004,),
diantaranya :
- Merupakan antibakteri ,antivirus , antijamur dan antiprotozoa alamiah
- Membantu meredakan gejala gejala dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihubungkan dengan diabetes.
- Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis.
- Membantu mencegah tekanan darah tinggi.
- Membantu mencegah penyakit liver.
- Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
- Membantu mencegah penyakit kanker.
- Membantu menurunkan berat badan.
- Menjaga stamina tubuh.
- Memelihara kesehatan kulit dan rambut.
Prinsip Pembuatan Minyak Kelapa Murni (Setiaji, B dan Surip, P, 2006)
Pembuatan minyak kelapa murni dengan sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan salah satu pembuatan VCO dengan cara
mekanik. Pembuatan VCO dengan sentrifugasi juga dikelompokan menjadi
tiga, yaitu : pembuatan santan, pembuatan VCO serta penyaringan. Pada cara
ini krim dimasukan dalam tabung ke dalam sentrifuse. Pemutusan ikatan
lemak protein pada santan dilakukan dengan pemutaran (pemusingan), yaitu
dengan gaya sentrifugal karena berat jenis minyak dan air berbeda maka
setelah dilakukan sentrifugasi keduanya akan terpisah dengan sendirinya.
Berat jenis minyak lebih ringan dibanding air sehingga minyak akan
terkumpul pada lapisan atas.
Pembuatan VCO dengan sentrifugasi memiliki kelebihan dan kekurangan :
Kelebihan
- Berwarna jernih dan berbau khas minyak kelapa.
- Daya simpannya lama, sekitar 10 tahun.
- Proses pambuatannya sangat cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 15
menit.
- Kandungan asam lemak rantai sedang tidak mengalami denaturasi,
demikian juga dengan kandungan antioksidannya.
Kekurangan
- Membutuhkan biaya yang mahal untuk alat sentrifugenya.
- Membutuhkan tenaga listrik yang cukup tinggi sehingga bisa menambah
biaya produksi.
Pemanfaatan VCO Sebagai Alternatif Untuk Mengatasi Obesitas
Kegemukan dan obesitas sekarang mudah terlihat pada anak-anak
golongan menengah ke atas yang tinggal di kota-kota besar yang keranjingan
menyantap junkfoods, ayam goreng, kentang goreng, pop-corn, pizza. donat,
Oreo, kreker, biskuit, snacks dll yang digoreng dan atau diolah dengan
minyak sayur, margarin dan shortening.Kejadian ini sudah melanda di
Amerika Serikat, dan tidak kurang dari 60% golongan anak dan remaja
mengalami obesitas dan morbid obesitas.
Alasan VCO dapat menurunkan berat badan
Seorang pakar gizi dari Universitas Indonesia Prof. Dr. Walujo
Soerjodibroto MSc,PhD,SpG menguraikan bahwa minyak kelapa murni akan
memberi energi dengan cepat, sehingga jaringan tubuh akan cepat merasa
kenyang. Proses pembakaran akan menyebabkan suhu badan orang yang
mengkonsumsi minyak kelapa murni menjadi lebih tinggi ketimbang yang
tidak. Kondisi akan menyebabkan tubuh akan memerlukan energi lebih
banyak yang didapatkan dari cadangan lemak. Dalam beberapa saat
setelahnya refleksi rasa lapar dan kenyang akan menjadi normal. bahkan
asupan makanan sedikit saja, tubuh sudah merasa kenyang. Minyak kelapa
murni yang mengandung asam lemak rantai sedang ini lebih dikenal dengan
nama MCFA, sebuah senyawa yang gampang diserap oleh tubuh karena
molekulnya yang relatif kecil dibandingkan dengan asam lemak lainnya.
MCFA memiliki sifat metabolisme yang hampir sama dengan
karbohidrat,namun tidak menaikkan kadar gula darah.
(Sumber http://www.infopeluangusaharumahan.com/cara-minum-vco untuk-
diet/)
Lidah buaya dapat menurunkan berat badan, karena (1) Lidah buaya kaya
akan vitamin, klorofil, asam amino, sehingga merupakan bahan makanan
untuk diet yang ideal. (2) Lidah buaya mengandung selulosa, kaya akan gel,
sehingga tidak cepat merasa lapar dan mencegah makan berlebihan, (3) Lidah
buaya dapat meningkatkan motilitas saluran pencernaan, dan memperbaiki
pencenaan, penyerapan, dan ekskresi sehingga proses pencernaannya dapat
berjalan dengan normal, (4) Lidah buaya dapat mcningkatkan metabolisme
tubuh, khususnya, metabolisme lemak, menghilangkan kelebihan lemak, dan
(5) Lidah buaya memiliki efek diuretik.
Lidah buaya juga mengandung Glikosida, Flavonoid, dan Saponin
(Andriani,Ary 2011). Flavonoid dipercaya sebagai senyawa yang diduga
mempunyai peranan antiobesitas dengam mekanisme melalui penghambatan
aktivitas enzim lipase pankreas (Shimura et al. 1992 dalam Ruiz et al. 2005),
yang menghidrolisis lemak menjadi monogliserida dan asam lemak (Rahardjo
et al. 2005). Monogliserida ini selanjutnya akan diserap oleh usus halus yang
akan disimpan sebagai cadangan lemak dalam jaringan adiposa.
Rumus kimia dari aloe vera :
3. Caffeine
Klasifikasi Tanaman Kopi
Kindom : Plantae
Divisio : Spermatophita
Sub-divisio : Angeospermae
Kelas : Dicotiledónea
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea
Species : Coffea Sp
5. Ephedra
Klasifikasi Ephedra
Kingdom : Plantae
Division : Gnetophyta
Class : Gnetopsida
Order : Ephedrales
Family : Ephedraceae
Genus : Ephedra
Species : E. sinica
Ephedra (Ephedra sinica) mengandung amfetamin substansi yang
mirip efedrin dan merupakan bentuk alamiah dari phenyl propanolamine
(PPA). Ephedrine yang dikombinasikan dengan caffeine dan aspirin
menurunkan berat-badan.”! Ephedra merupakan agen penekan nafsu makan.
Penggunaan Ephedra sebaiknya tidak digunakan pada penderita yang
mengalami ansietas, glaukoma, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan
insomnia, demikian juga jangan diberikan pada penderita yang sedang
mengkonsumsi monoamine oxidase (MAO) inhibitor, suatu obat antidepresi.
Pemberian Ephedra dosis tinggi dapat menimbulkan kematian, oleh karena itu
penggunaannya harus hati-hati.
6. Cassia Senna
Klasifikasi Senna
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berleping dua/dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Cassia
Spesies : Cassia angustifolia Vahi.
Penelitian memperlihatkan bahwa pemberian ekstrak daun Cassia
fistula dan Senna alata efektif menurunkan berat badan dan berat lemak
parametrial pada hewan coba mencit secara signifikan. Hal ini diduga
merupakan efek tannin yang terkandung dalam daun Cassia fistula dan Senna
alata. Tannin yang terkandung dalam ekstrak memiliki potensi menghambat
aktivitas lipase, sehingga dapat menurunkan lemak tubuh. Selain itu, tannin
juga memiliki potensi sebagai agen hipolipidemik dan
antihiperkolesterolemia. Baik daun Cassia fistula maupun daun Senna alata
tampaknya memiliki potensi sebagai agen anti obesitas dan agen
hipolipidemik.”
1. Caralluma fimbriata
Caralluma fimbriata merupakan salah satu tumbuhan herbal di India
yang digunakan sebagai terapi tradisional untuk menurunkan berat badan
pasien obesitas. Caralluma fimbriata berupa kaktus yang dapat dimakan,
berasal dari famili Asclepiadaceae. Lebih sering dikenal sebagai penekan
nafsu makan dan tumbuh liar hampir di semua daerah di India.
Berdasarkan penelitian, Caralluma fimbriata mengandung pregnane
glycoside yang mem punyai mekanisme kerja mencegah penumpukan lemak
dengan cara memblok citrate lyase. Caralluma fimbriata merupakan inhibitor
ATP-citrate lyase kompetitif, sebagai tambahan enzim mitokondrial meliputi
25 tahap lipogenesis de novo. Caralluma fimbriata juga mempunyai
komponen aktif hydroxycitrate (HCA). HCA dilaporkan dapat menyebabkan
penurunan berat badan pada manusia tanpa merangsang sistem saraf pusat.
HCA akan menurunkan transformasi sitrat menjadi asetil ko-A, yang
merupakan satu tahapan yang dibutuhkan untuk pembentukan asam lemak di
hati.
Selain efeknya pada citrate lyase, Caralluma fimbriata juga dapat
menghambat malonil ko-A, sehingga menurunkan pembentukan lemak. Sel
lemak baru dibentuk menjadi preadiposit. Caralluma fimbriata akan
menghambat pembentukan sel lemak baru dengan mengaktifkan koenzim
malonil. Caralluma fimbriata juga menghambat mekanisme sensorik lapar di
hipotalamus. Pregnane glycoside yang terkandung di dalam Caralluma
fimbriata akan mengganggu sinyal dan membuat sinyal sendiri, seakan
menipu otak untuk berpikir bahwa perut terasa penuh, meskipun orang
tersebut tidak makan dalam jumlah banyak. Lebih khusus, pregnane glycoside
dipercaya dapat menghambat mekanisme sensor lapar di hipotalamus. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa aktivitas penekan nafsu makan dari
Caralluma fimbriata akibat kandungan pregnane glycoside.
Contoh sediaan
2. Hipertensi
Tanaman Obat Yang Dapat Mengatasi Antihipertensi
1. Nama : Daun Seledri
Nama latin : Apium graveolens L.
Gambar tanaman :
3. Nama : Mengkudu
Nama latin : Morinda citifolia
Gambar tanaman :
Senyawa yang berkhasiat : Senyawa Scopoletin dan Xeronine
Rumus struktur : scopoletin
4. Nama : Rosella
Nama latin : Hibiscus sabdariffa L.
Senyawa yang berkhasiat : Senyawa anthocyanins
Mekanisme kerja senyawa: Rosella juga memiliki efek diuretik, yang
mekanisme kerjanya serupa dengan obat penurun tekanan kelompok diuretik
dan efek penghambatan pada Angiotensin Converting Enzyme (ACE), yang
mekanisme kerjanya serupa dengan obat penurun tekanan kelompok ACE
inhibitor (Ojeda et al, 2010). Kandungan anthocyanins yang terkandung dalam
rosella berperan dalam efek antihipertensi.
Interaksi :-
Toksisitas :-
5. Nama : Manggis
Nama latin : Garcinia x mangostana L.
Senyawa yang berkhasiat : fenol
Mekanisme kerja senyawa: mekanisme kerja manggis sebagai antihipertensi
melalui antagonis ion kalsium (Hemshekhar et al, 2011). Komponen fenolik
dari manggis dapat mencegah terjadinya vasokonstriksi pembuluh darah
melalui mekanisme vasodilatasi langsung dan pembangkitan nitrit oksida
(Abdallah et al, 2016)
Interaksi :-
Cara penggunaan : memilih buah yang masih segar, kemudian
dikonsumsi
Toksisitas :-
7. Nama : Sirsak
Nama latin : Annona muricata L.
Senyawa yang berkhasiat : coreximine, anomurine, dan reticulin
Mekanisme kerja senyawa: melalui mekanisme perifer yang melibatkan
antagonis ion kalsium dengan blokade kanal ion kalsium (Nwokocha et al,
2012). Efek hipotensif daun sirsak disebabkan oleh kandungan alkaloid
seperti coreximine, anomurine, dan reticulin
Interaksi :-
Cara penggunaan : memakana buahnya
Toksisitas :-
8. Nama : Semangka
Nama latin : Citrullus lanatus (Tunb)
Senyawa yang berkhasiat : Sitrulin & Kandungan karetenoid
Mekanisme kerja senyawa: Buah semangka mengandung asam amino sitrulin
yang berperan dalam menurunkan tekanan darah, selain itu kandungan
karetenoid pada buah semangka dapat mencegah pengerasan dinding arteri
maupun pembuluh vena, sehingga dapat mengurangi tekanan darah.
Interaksi :-
Cara penggunaan : Pilihlah buah semangka yg matang & segar untuk di
konsumsi.
Toksisitas :-
9. Nama : Daun dewandaru
Nama latin : Eugenia uniflora
Senyawa yang berkhasiat : senyawa
Mekanisme kerja senyawa: Adanya kandungan senyawa flavonoid, saponin
dan tanin di daun dewandaru, yang mana senyawa flavanoid merupakan
senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon dan terdapat pada
semua bagian tanaman termasuk daun. Flavanoid dapat menurunkan
resistensi sistem vaskuler (SVR) karena menyebabkan vasodilatasi dan juga
mempengaruhi kerja ACE (Angiotensin Converting Enzyme) yang dapat
menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II. Efek
vasodilatasi dan ACE inhibitor dapat menurunkan tekanan darah sehingga
daun dewandaru dapat menurunkan tekanan darah.
Interaksi :-
Cara penggunaan : penggunaan untuk daun dewandaru sebagai obat
antihipertensi yakni dengan merebus daun dewandaru sebanyak 10 lembar
dengan 3 gelas air, dididihkan hingga 1 gelas.
Toksisitas :-
Cara penggunaan : petik lima belas daun tapak dara dan sepuluh
lembar daun beling. Semuanya dicuci bersih
lalu direbus dengan tiga gelas air hingga tersisa
setengah, Minum dua kali sehari, pagi dan sore.
Toksisitas : Walaupun berkhasiat dalam pengobatan, tapak
dara memberikan efek samping. vinkristin
menimbulkan efek periferal neurotoksik seperti
mialgia, parestesia, kehilangan refleks tendon,
depresi dan sakit kepala serta kesulitan
bernapas. Efek lainnya meliputi alopesia, distres
gastrointestinal (konstipasi) ulkus, amenorrhea,
dan azoospermia.
2. Temu hitam
Toksisitas :-
3. Temulawak
4. Cerme
Nama indonesia : Ceremai
Nama latin : Phyllanthus acidus (L.)
Senyawa berkhasiat : Flavonoid
Rumus struktur :
Interaksi :-
Meanisme kerja senyawa : flavonoid mampu menghambat
fosfodiesterase, aldoreduktase, monoamine
oksidase, protein kinase, DA polimerase,
lipoksigease. Flavonoid dapat meningkatkan
sistem imun baik sistem imun alamiah maupun
imun spesifik yang dapat digunakan sebagai
antiinflamasi dan anti alergi.
Cara penggunaan : Beberapa akar kering (1 gr) digiling halus,
seduh dengan air panas, minum (hati hati karena
akarnya agak beracun).
Toksisitas :-
5. Alang – alang
6. Bawang putih
7. Cabai jawa
8. Ki Tolod
9. Senggugu
10. Semanggi
Interaksi :
Meanisme kerja senyawa : Terpenoid sebagai antioksidan mekanismenya
ialah menghambat oksidasi atau menghentikan
reaksi berantai pada radikal bebas dari lemak
yang teroksidasi, dapat disebabkan oleh 4
macam mekanisme reaksi yaitu: (1) pelepasan
hidrogen dari antioksidan; (2) pelepasan
elektron dari
Toksisitas :
Ekstrak etanol daun kejibeling cukup aman, tidak menyebabkan
keracunan maupun kerusakan organ-organ penting, seperti jantung, paru,
hati, ginjal, lambung dan usus.
Kegunaan:
Cairan umbi bidara segar diminum sebagai obat pada radang
tenggorokan dan organ-organ pernafasan, disentri, demam, serta digunakan
sebagai obat luar pada bekas gigitan ular, luka bakar, keracunan, dan
pencahar ringan (Mansur, 2001 : 370). Selain itu juga dapat mengobati
radang tenggorokan, radang amandel, batuk, dan bronchitis (Depkes, RI.
1979 : 100).
Mekanisme Kerja obat :
Mekanisme senyawa fenolik sebagai antioksidan dijelaskan oleh
Janeiro dan Brett (2004) yaitu melalui kemampuan dari gugus fenol untuk
mengikat radikal bebas dengan memberikan atom hidrogennya melalui
proses transfer elektron, sehingga fenol berubah menjadi radikal fenoksil.
Radikal fenoksil yang terbentuk sebagai hasil reaksi fenol dengan radikal
bebas kemudian akan menstabilkan diri melalui efek resonansi. Karena
alasan ini maka derivat dari fenol merupakan donor hidrogen yang baik
yang dapat menghambat reaksi yang terjadi oleh senyawa radikal. Senyawa
fenol disebut juga sebagai inhibitor radikal (Togo, 2004).
Rumus Struktur Polifenol
Toksisitas :
Efek toksisitas akut dan sub akut akibat konsumsi bidara upas
punsudah diteliti. Hasilnya yaitu menunjukkan bahwa pascabemberian
ekstrak bidara upas, organ hati hewan uji tetap dalam kondisi baik. Jadi
umbi bidara tidak memiliki efek toksisitas yang merugikan (Prepti utami,
buku umbi ajaib).
Kandungan Kimia:
Tanaman kencur mempunyai kandungan kimia yaitu golongan
flavonoid, polifenol, tanin, kuinon, dan monoterpen/ seskuiterpen. Telah
banyak dilakukan penelitian terhadap kandungan dari rimpang kencur,
antara lain penelitian pengembangan turunan sinamat yang diduga
memiliki khasiat sebagai tabir surya dengan memodifikasi perpanjangan
rantai karbon. Selain itu hasil isolasi dari rimpang kencur yaitu etil p-
metoksisinamat diduga memiliki khasiat sebagai analgesik dan
antiinflamasi.
Kegunaan:
Secara empirik, kencur berkhasiat sebagai obat untuk batuk, gatal-
gatal pada tenggorokan, perut kembung, mual, masuk angin, pegal-pegal,
pengompres bengkak/radang, tetanus dan penambah nafsu makan (Miranti,
2009). ini juga melaporkan bahwa ekstrak air daun kencur mempunyai
aktivitas antiinflamasi yang diuji pada radang akut yang diinduksi dengan
karagenan (Nurmala sara, Uji toksisitas akut senyawa etil
pmetoksisinamatdari rimpang kencur) .
Mekanisme Kerja Obat :
Efek terapi AINS berhubungan dengan mekanisme kerja
penghambatan pada enzim siklooksigenase-1 (COX-1) yang dapat
menyebabkan efek samping pada saluran cerna dan penghambatan pada
enzim siklooksigenase-2 (COX-2) yang dapat menyebabkan efek samping
pada sistem kardiovaskular. Kedua enzim tersebut dibutuhkan dalam
biosintesis prostaglandin (Lelo dan Hidayat, 2004).
Rumus Struktur Flavanoid
Toksistas :
Hasil penelitian dari rimpang kencur memiliki senyawa etil
pmetoksisinamat adalah 3,6523 (3,1715– 4,2060) g/Kg BB, yang senyawa
merupakan senyawa dengan kategori toksik sedang (Nurmala sara, Uji
toksisitas akut senyawa etil pmetoksisinamatdari rimpang kencur) .
Mekanisme Kerja
Kristal thymoquinone, dithymoquinone, nigellon yang dikandung
oleh jinten hitam dapat menghambat protein kinase C sbg pemicu
pelepasan histamin, leukotrien, dan memiliki efek relaksan
Rumus struktur
Thymoquinone
Dithymoquinone
Toksisitas :
Toksisitas potensial dari minyak biji N. sativa diteliti pada mencit
dan tikus melalui penentuan LD50 dan pemeriksaan parameter biokimia,
hematologi dan perubahan hispatologi. Uji keamanan secara oral dari
minyak atsiri dan fixed oil telah dilakukan pada tikus Sprague Dewley
dengan indikator serologi dan hemologi pada konsentrasi 0,3-4% dan
hasilnya seluruh dosis dinyatakan aman untuk digunakan (Tauseef SM et
al., 2009).
Kandungan kimia:
Glisirhizin; Prekatorina; Abrin; Trigonelina; Kholina; Zat beracun
toksalbumin glikosida; Hemoglutinin; Zat racun abrulin (Buku Tanaman
Herbal).
Kegunaan:
Dapat digunakan sebagai Antiinflamasi; Diuretik; Antitusif;
Parasitisida (Buku Tanaman Herbal).
Mekanisme kerja obat :
Mekanisme kerja daun saga rambat sebagai antiinflamasi yaitu
senyawa asetat dalam ekstrak mampu menghambat senyawa
penyebab inflamasi.
Toksisitas :
Adapun toksisitas dari bunga pukul empat ini belum diketahui
toksisitasnya dikarenakan belum dilakukan penelitian lebih lajut.
6. Bunga Pagoda
Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiosperrnae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Solanales
Suku : Verbenaceae
Marga : Clerodendrum
Spesies : Clerodendrum paniculatum L.
Kandungan kimia:
Kandungan kimia dari bunga, daun dan batang tanaman pagoda
adalah saponin, polifenol, alkoloida dan flavanoida.
Kegunaan:
Selain digunakan sebagai tanaman hias, bunga ini juga mempunyai
banyak manfaat sehingga banyak digunakan sebagai obat tradisional, dari
akar hingga bunganya masingmasing mempunyai manfaat tersendiri bagi
kesehatan tubuh. Tanaman pagoda memilii kegunaan seperti Antiradang;
Diuretik; Sedatif; Hemostatis.
Mekanisme kerja obat :
Mekanismenya yaitu dengan menghambat pelepasan asam
arakidonat sebelum diubah menjadi prostaglandin sehingga tidak
terjadi peradangan.
Rumus Struktur :
Struktur kimia alkaloid menurut sirait, 2007 yaitu :
Toksisitas :
Adapun toksisitas dari bunga pagoda ini belum diketahui
toksisitasnya dikarenakan belum dilakukan penelitian lebih lajut.
7. Bunga Pukul Empat
Klasifikasi :
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Sub divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Suku : Caryophyllales
Famili : Nyctaginaceae
Marga : Mirabilis
Spesies : Mirabilis jalapa
Kandungan kimia:
Bunga pukul empat memiliki kandungan kimia yaitu Alkaloid
trigonelia yang memiliki khasiat sebagai antiinflamasi dan
Diuretik
Kegunaan:
Bunga pukul empat digunakan sebagai anti radang dan diuretik.
Cara penggunaan:
Radang amandel, Radang prostat: Akar bunga pukul empat segar
10 g; Air secukupnya, Dibuat jus atau dipipis, Dikompreskan pada
bagian yang sakit.
Mekanisme kerja obat :
Mekanismenya yaitu dengan menghambat pelepasan asam
arakidonat sebelum diubah menjadi prostaglandin sehingga tidak
terjadi peradangan.
Rumus Struktur :
Struktur kimia alkaloid menurut sirait,2007 yaitu :
Toksisitas :
Adapun toksisitas dari bunga pukul empat ini belum diketahui
toksisitasnya dikarenakan belum dilakukan penelitian lebih lajut.
8. Kapulaga
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Seper Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Amomum
Spesies : Amomum compactum Soland.
Kandungan kimia:
Kapulaga mengandung (Elettaria cardamomum Maton)
mengandung senyawa golongan alkaloid, tanin, terpenoid dan flavonoid.
Pada ekstrak metanol dan fraksi kapulaga lokal tidak terdeteksi adanya
alkaloid. Selain itu juga tanaman herbal ini diketahui mengandung
antioksidan misalnya senyawa fenolik (asam fenolat, flavonoid, kuinon,
kumarin, lignin, stilbenes, tannin), senyawa nitrogen (alkaloid, amina,
betalin), vitamin, terpenoid dan beberapa metabolit endogen (Winarsi,
2014: 1-5). Menurut Cowan (18), senyawa fenol, fenolat atau polifenol
merupakan salah satu golongan senyawa metabolit sekunder yang memiliki
aktivitas antimikroba.
Kegunaan:
Tanaman rempah-rempah ini banyak mengandung senyawa kimia
yang berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat membantu mencegah
penyakit dan menjaga kesehatan. Selain itu kapulaga juga diketahui
memiliki kahasiat sebagai antimikroba.
Cara penggunaan :
Batuk, Radang tenggorakan, Suara parau : Umbi bidara upas segar
8 g; Rimpang kencur 6 g; Daun sirih 3 helai; Buah kapulaga 3 g; Air
secukupnya, Dipipis, Beningan untuk berkumur kemudian diminum 2 kali
sehari; pagi dan sore. Radang amandel, gangguan haid, kejang perut, obat
kumur, influenza, radang lambung, sesak napas, badan lemah (sebagian
tonikum) : Buah direbus lalu dimakan.
Mekanisme kerja obat :
Mekanisme senyawa fenolik sebagai antioksidan dijelaskan oleh
Janeiro dan Brett (2004) yaitu melalui kemampuan dari gugus fenol untuk
mengikat radikal bebas dengan memberikan atom hidrogennya melalui
proses transfer elektron, sehingga fenol berubah menjadi radikal fenoksil.
Radikal fenoksil yang terbentuk sebagai hasil reaksi fenol dengan radikal
bebas kemudian akan menstabilkan diri melalui efek resonansi. Karena
alasan ini maka derivat dari fenol merupakan donor hidrogen yang baik
yang dapat menghambat reaksi yang terjadi oleh senyawa radikal. Senyawa
fenol disebut juga sebagai inhibitor radikal (Togo, 2004). Mekanisme
penghambatan bakteri oleh senyawa fenol dengan cara mengganggu
komponen penyusun peptidoglikan sel bakteri, sehingga lapisan sel bakteri
tidak terbentuk secara utuh. Mekanisme senyawa fenol sebagai antibakteri
pada konsentrasi rendah dengan merusak membran sitoplasma dan
menyebabkan kebocoran inti sel, sedangkan pada konsentrasi tinggi
senyawa fenol akan berkoagulasi dengan protein seluler.
Rumus Struktur :
Toksisitas :
Toksisitas dari kapulaga ini belum diketahui toksisitasnya
dikarenakan belum dilakukan penelitian lebih lajut.
Regnum : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Sub divisi : Spermatophytina
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Mimosa L.
Spesies : Mimosa pundica L.
Kandungan kimia:
Sebuah penelitian terdahulu telah berhasil mengisolasi dan
mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam putri malu, yaitu
senyawa flavonoid golongan flavon dan flavanol dalam ekstrak metanol
daunnya.
Kegunaan:
Daun bunga putri malu memiliki efek sebagai antibakteri.
10. Mengkudu
Tanaman mengkudu diklasifikasikan sebagai berikut (Djauhariya, 2003):
Filum : Angiospermae
Subfilum : Dicotyledonae
Divisi : Lignosae
Famili : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia
Kandungan kimia dan Kegunaan:
Sirait (2007) menyatakan bahwa alkaloid yang terkandung dalam
buah mengkudu sering digunakan dalam bidang pengobatan yang
dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan gram
negatif (Karou et al., 2006).
Mekanisme kerja obat :
Robinson (1995) menyatakan bahwa senyawa alkaloid dapat
mengganggu terbentuknya jembatan seberang silang komponen
penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding
sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel.
Rumus Struktur :
Struktur kimia alkaloid menurut sirait,2007 yaitu :
Toksisitas :
Toksisitas dari buah mengkudu ini belum diketahui toksisitasnya
dikarenakan belum dilakukan penelitian lebih lajut.
5. Gastritis
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Kandungan zat yang terdapat pada rimpang temulawak terdiri atas pati, abu,
serat, dan minyak atsiri.Rimpang yang dihasilkan dari dataran tinggi lebih banyak
kandungan minyak atsirinya dibandingkan dengan rimpang dari dataran rendah.
Komponen utama yag terdapat dalam rimpang temulawak adalah zat kuning yang
disebut “kurkumin”, dan juga protein, pati, serta zat – zat minyak atsiri.
Mekanisme Kerja
Rumus Struktur
Toksisitas
Interaksi
Interaksi molekuler inhibisi enzim siklooksigenase-2 oleh kurkumin
dan beberapa senyawa analognya secara in silico.Penelitian ini menggunakan
7 senyawa obat yaitu kurkumin, analog 1, 2, 3, 4, etodolac, dan asam
arakidonat.Senyawa penambatan yang digunakan adalah 1PXX yang didapat
dari situs PDB (Protein Data Bank).Senyawa agonis yang digunakan adalah
asam arakidonat, senyawa antagonis etodolac, sedangkan senyawa ujinya
yaitu kurkumin, analog 1, 2, 3, dan 4.Semua senyawa ditambatkan
menggunakan aplikasi ArgusLab 4.0.1.proses penambatan dilakukan dengan
metode ArgusDock. Hasil analisa menunjukkan bahwa energi bebas Gibs
(ΔG) kurkumin, analog 2, dan 3 lebih kecil dari pada asam arakidonat.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Umbillales
Genus : Centella
Mekanisme Kerja
Rumus Struktur
Toksisitas
Dan Tidak toksik sampai dosis 350 mg/kg BB, tetapi pada penggunaan
berulang bersifat karsinogenik pada kulit tikus (Anonim 2008).
Interaksi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Tabel 1. komponen protein, lemak, pati dan amilosa ganyong merah berbeda nyata
terhadap ganyong putih (P<0,05), sedangkan komponen amilopektin dan abu
keduanya tidak berbeda nyata (P>0,05).
Lemak lebih tinggi sebesar 62,2% dan 94,72% daripada ganyong putih,
sedangkan kandungan pati dan amilosa dari pati ganyong merah lebih rendah sebesar
1,61% dan 4,45% daripada ganyong putih. Komponen mikronutrien Fe dan Ca kedua
jenis umbi ganyong tidak berbeda nyata (P>0,05), sedangkan komponen P dan
vitamin C berbeda nyata (P<0,05). Pati ganyong merah mempunyai kandungan
vitamin C lebih tinggi sebesar 10,55% daripada ganyong putih, sedangkan kandungan
P pati ganyong merah lebih rendah sebesar 36,53% dari ganyong putih.
Rumus Struktur
4. Boesenbergiae Rhizoma
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Boesenbergia
Spesies : Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlect
Senyawa Kimia
Minyak atsiri (terdiri dari kamfer, sineol, metil sinamat, dan hidromirsen), d-
borneol, d-pinen sesquiterpen,Kurkumin,Tannin,Saponin,Flavonoid
Rumus Struktur
Toksisitas
Rumus struktur :
Mekanisme Kerja : Dengan mengkelat dan protektif dimana tanin akan
mengendap pada mukosa sepanjang dinding saluran pencernaan dan secara tidak
langsung juga menciutkan usus saat terjadi diare sehingga menekan gerak
peristaltik usus dan mengurangi rangsang terhadap aktivitas peristaltik yang
meningkat
Cara Penggunaan :
KONSTIPASI
Famili : Fabaceae
Rumus struktur :
Cara penggunaan : Teh senna yang berasal dari daun kering tanaman
semak Senna alexandrina ini mengandung senyawa glikosida.Glikosida memiliki
efek laksatif alami yang dapat membantu melemaskan otot-otot sistem
pencernaan agar membuat feses lebih bergerak dengan mudah disepanjang usus
hingga keluar lewat anusDikonsumsi sehari sekali pagi atau malam hari.Rasa teh
senna cukup pahit, bisa menambahkan madu sebagai pemanis agar rasanya lebih
bersahabat di lidah,
1. Glikosida tidak diserap dalam usus bagian atas tetapi diurai oleh mikroflora
dalam usus besar menjadi aglikon aktif, secara principal rhein anthron yang
menimbulkan efek laksatif pada usus besar .
2. Adanya empedu dan gula, aglikon bebas dapat diserap masuk ke dalam aliran
darah dan dikeluarkan kemudian ke dalam usus besar. Hasil akhirnya
Auerbach plexus menghasilkan peningkatan kontraksi otot usus. Selain itu
kandungan mucilage mengurangio penyerapan cairan yang menyebabkan
peningkatan kerja laksatif.
Efek samping : - Kadar kalium di dalam darah berada di bawah
Buah.Senosida A dan B serta suatu glikosida sejenis yaitu senosida A1. Senosida
tersebut, yang merupakan diantron, stereokimianya berbeda pada C10 dan C10
juga memiliki pola subsitusi yang berbeda C.senna biasanya mengandung jumlah
senosida yang lebih banyak.
MAAG
Famili : Zingiberaceae
Maag,
nyeri lambung
Kandungan kimia
Efek samping
Menyebabkan anemia
Mekanisme kerja
Gastrointestinal (Maag)
Sambung Nyawa
Famili: Asteraceae
Kandungan kimia
Cara penggunaan
Daun mentah segar3 lembar dicuci lalu dimakan sebagai lalapan (atau dijuice dan
diminum) setiap hari dan dilakukan secara teratur, setiap kali makan. Pantangan:
makanan yang pedas dan asam.
Efek samping
Rumus struktur :
Mekanisme kerja :-
Famili : Acanthaceae
Rumus struktur :
Kandungan kimia : Daun sambiloto banyak mengandung senyawa
Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Daun
dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari
deoksiandrografolid, andrografolid dan homoandrografolid, mineral (kalium,
kalsium, natrium), asam kersik dan damar. Zat aktif andrografolid terbukti
berkhasiat sebagai hepatoprotektor (melindungi sel hati dari zat toksik)
(Tjitrosoepomo, 2000).
Efek samping : Sakit kepala, fatique,rasa pahit, dan peningkatan enzim hati
dilaporkan terjadi pada uji klinis pada pasien yang terinfeksi HIV yang diberi
andrographolide dosis tinggi.25 Hal ini tidak ada dilaporkan pada orang yang
menggunakan andrographisatau ekstrak terstandard pada jumlah yang
direkomendasikan. Seperti semua herba yang pahit, sambiloto mungkin
menyebabkan ulkus dan adanya rasa terbakar. Keamanan terhadap wanita
hamil dan menyusui sampai saat ini belum diketahui.
Cara penggunaan : Daun kering seberat 5 gr, yang direbus bersama air 2 gelas
sampai sisa 1 gelas untuk satu hari (diminum 3 x 1/3 gelas). Jika
menggunakan daun segar, dosisnya adalah sekitar 30 lembar daun dengan cara
yang sama seperti merebus daun kering. Dalam bentuk ekstrak,
mengkonsumsi sampai dengan 1500 mg per hari masih dianggap aman.
“Berdasarkan pengalaman saya, sambiloto dalam bentuk ekstrak ternyata
terbukti lebih efektif mengatasi berbagai penyakit radang/infeksi” demikian dr
Sidhajatra menambahkan (Medatama, 1991).
Mekanisme kerja : Efek hipoglikemik sambiloto sudah diteliti dengan
berbagai cara. Salah satunya, penelitian Borhanuddin, dkk.21 pada kelinci
menunjukkan bahwa ekstrak air sambiloto dengan dosis 10 mg/kg berat badan
dapat mencegah hiperglikemia yang diinduksi dengan pemberian glukosa per
oral dengan dosis 2 mg/kg berat badan secara signifikan. Mekanismenya
kemungkinan sambiloto mencegah absorpsi glukosa dari usus.