Anda di halaman 1dari 20

HASIL DISKUSI

REVIUW JURNAL

“DAUN SIRIH”

OLEH :

KELOMPOK 1

WA ODE NUR JALNA

WA ODE SITI MARWA

VIVI NOVITALIA

CITRA TANURISKA T.

NIKMATUN PATIMA NUR

MUHAJARIA

JUNIARTI LAKILI

WA ODE AYU APRIYANTI

NUNUNG SRI WAHYUNI

SUARNITA

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES MANADALA WALUYA
KENDARI
2018
1. Efek terapeutik

a. sediaan krim
Daun sirih atau disebut juga (Piper Betle Linn.) merupakan tanaman
asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada tanaman
lain. Daun sirih bersifat antioksidan, antidiabetik, anti kanker, dan
anti inflamasi. Senyawa alkaloid mempunyai sifat antineoplastik
yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Daun sirih
dapat menyembuhkan jenis penyakit seperti diabetes militus,
hepatitis, radang liver, batu ginjal, menurunkan kolesterol,
mencegah stroke, asam urat, hipertensi, radang prostat, radang
mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi, kanker tertentu, dan
memperhalus kulit. Daun sirih merah mengandung zat styptic yang
dapat membunuh bakteri sehingga banyak digunakan sebagai
antibakteri dan antijamur.
b. sediaan salep.
Daun sirih memiliki efek sebagai antimikroba yang mempunyai
daya antiseptik seperti halnya dengan antibiotika.
c. Sediaan effervescent.
Daun sirih memiliki sifat vulnerary (menyembuhkan luka), menahan
pendarahan, menguatkan gigi, dan membersihkan tenggorokan.
Daun sirih juga memiliki kemampuan antiseptik juga mempunyai
kekuatan sebagai antioksidasi dan fungsida, juga sebagai antibakteri
penyembuh luka.
2. Pelarut yang digunakan

Menurut beberapa jurnal yang diperoleh pada pengekstraksian daun


jambu biji pelarut yang digunakan yaitu etanol 90%. Pelarut etanol 90%
dipilih karena Menurut Robinson (2005) menyatakan apabila suatu
senyawa fenol dengan gugus hidroksil yang memiliki sifat polar, maka
untuk mengekstrak senyawa fenol dipilih pelarut polar. Pelarut etanol
90% merupakan pelarut polar, sehingga tepat digunakan untuk
mengekstrak senyawa fenolik. Senyawa fenolik merupakan senyawa
antioksidan yang dapat mendonorkan atom hidrogen kepada radikal
bebas.
Keuntungan penggunaan pelarut etanol 80% adalah tidak beracun
dan tidak berbahaya, digunakan etanol karena antioksidan yang hendak
diekstrak diharapkan dapat diaplikasikan pada bahan makanan.
Syaefudin (2008) melaporkan bahwa aktivitas anti bakteri dan anti
oksidasi formula daun sirih (Piper Batle L) yang diekstrak menggunakan
pelarut etanol 90% dengan metode maserasi menunjukkan bahwa
ekstrak tunggal daun sirih mempunyai aktivitas antibakteri yang tinggi.
Alasan penggunaan pelarut etanol karena Pelarut ini merupakan
pelarut yang tidak beracun, sulit ditumbuhi jamur untuk konsentrasi
20% ke atas serta juga karena senyawa yang terkandung didalam daun
sirih dapat larut dalam etanol.

3. Senyawa yang digunakan


a. Senyawa yang terdapat pada daun sirih yaitu :tannin, minyak atsiri,
minyak lemak, asam malat, flavanoid, terpenoid, polifenol, karoten,
steroid, kuinon, dan kuersetin,karetenoid, riboflavin.
b. Senyawa yang bekerja sebagai anti septik yaitu senyawa tannin.
senyawa tannin ini mempunyai daya anti septic yang mencegah
kerusakan yang di sebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Salah
satu bakteri yang dapt di hambat oleh senyawa ini yaitu Stapilococus
aureus. Senyawa fenol sebagai anti jerawat
c. Aktifitas senyawa yang bekerja sebagai anti oksidan yaitu fenol,
flavanoid, kuinon,dan steroid. Senyawa yang bekerja sebagai anti
oksidan pada daun sirih yaitu karetenoid atau sentawa fenolik
seperti vitamin C. Dengan adanya senyawa antioksidan dapat
mengurangi resiko terhadap penyakit kronis seperti kanker dan
penyakit jantung koroner.
d. Selain itu Senyawa yang bekerja sebagai anti oksidan seperti
kuersetin dapat melindungi tubuh manusia dari bahaya radikal
bebas. Kuersetin ini merupakan zat aktif kelas flavanoid golongan
flavanol yang secara biologis amat kuat, sehingga kuersetin di
percaya dapat melindungi tubuh dari kondisi stress oksidatif.

4. Apakah cocok dibuat dalam semua sediaan ?


Daun sirih (Piper batle L.) tidak cocok dibuat dalam semua
sediaan. Sediaan yang bisa digunakan dalam daun sirih yaitu salep,
krim dan tablet effervescent.
a. Tablet effervescent cocok di buat dalam bentuk sediaan karena
komponen sediaan tablet effervescent dari ekstrak daun sirih secara
oral dosis tunggal tidak menimbulkan gejala toksik. Pemberian
sediaan tablet effervescent dari ekstrak daun sirih secara ora; pada
tikus betina mempunyai LD50 termaksud dalam kriteria praktis tidak
toksik. Tablet effervescent juga digunakan karena mempermudah
penggunaannya dan efek terapi yang di inginkan lebih cepat terasa.
b. Krim cocok dibuat dalam bentuk sediaan karena menurut hasil
pengujian kemampuan pengurangan penguapan air dari kulit
menunjukkan semakin tinggi konsentrasi daun sirh yang
ditambahkan kedalam sediaan krim akan semakin besar
kemampuan sediaan krim tersebut untuk mengurangi penguapan
air dari kulit sehingga menyebabkan kulit menjadi lembab.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rina Septiana S (2011)
yaitu dengan penambahan ekstrak daun sirih merah dengan
konsentrasi 5% sehingga dapat membunuh bakteri yang dapat
menyebabkan jerawat yaitu bakteri S. aureus. Sediaan krim tipe m/a
memiliki berbagai keuntungan yaitu krim mudah menyebar rata,
praktis dalam pemakaiannya, mudah dibersihkan atau dicuci, cara
kerja berlangsung pada jaringan setempat, dan tidak lengket dalam
penggunaannya (Ansel, 1989).
c. Salep cocok dibuat dalam bentuk sediaan karena salah satu contoh
sediaan salep dari daun sirih adalah di buat dalam bentuk salep anti
bakteri Staphylococcus aureus dimana dengan kosentrasi
konsentrasi 3, 4, dan 5%. Dari ekstrak daun sirih dapat menghambat
pertumbuhan bakteri . Kajian mengenai tanaman sirih optimasi
pemilihan metode ekstraksi serta formulasi daun sirih hijau dalam
bentuk sediaan fitofarmaka tanaman obat telah dikaji aktifitas
antibakterinya, salah satunya adalah tanaman sirih (Piper betle L.).

5. Formula
a. Formula krim ekstrak daun sirih
 variasi basis cera alba dan vaselin album yang bertujuan untuk
mengetahui formulasi mana yang memenuhi kualitas sifat fisis krim.
 cera alba sebagai emulgator krim. Cera alba memiliki fungsi sebagai
stabilisator emulsi dalam sediaan krim
 vaselin album berfungsi sebagai pelicin dalam sediaan krim.
 Trietanolamin, nipagin sebagai pengawet.
 Aquadest sebagai pelarut
 Ekstrak daun sirih merah sebagai zat aktif

b. Formula salep daun sirih

6. Jumlah penelitian pendukung


Jawab :
Di bandingkan dengan jurnl penelitian kelompok lain, tanaman ekstrak
daun sirih telah dilakukan dengan beberapa penelitian dengan berbagai
metode pembuatan, seperti:
1. Pemanfaatan ekstrak daun sirih (Piper batle L.) sebagai antibakteri
dan antifungi. Kemampuan menghambat jamur dan bakteri
disebabkan oleh adanya senyawa aktif dalam daun sirih. Salah satu
senyawa aktif yang terkandung pada daun jambu biji adalah tannin
2. Ekstrak daun sirih dapat diformulasikan kedalam bentuk krim.
Dimana dalam pembuatan krim memiliki efek penyembuhan
terhadap jerawat yang terinfeksi dengan adahnya penambahan cera
alba dan vaselin album.
3. Memiliki aktivitas sebagai anti jerawat. Dalam penelitian, ekstrak
etanol dari daun sirih dapat menghambat pertumbuhan bakteri
yang menyebabkan jerawat.
4. Ekstrak daun sirih juga dapat diformulasikan sebagai salep
menghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus aerus pada
konsentrasi 3, 4, dan 5%.
5. Ekstrak dari daun sirih dapat diformulasikan menjadi sediaan
effervescent. secara umum daun sirih dalam sediaan effervescent
tidak menimbulkan effek toksik yang mengakibatkan kerusakan
pada organ paru-paru, hati, ginjal, jantung, limpa, lambung, dan
usus.
7. Dari segi mudahnya proses pembuatan
Jawab :
Pemilihan daun sirih dilihat juga dari proses pembuatannya disamping
itu juga daun sirih banyak terdapat dilingkungan sekitar kita adapun
proses pembuatan ekstrak daun sirih sangat mudah yaitu Serbuk kering
100 gram diekstraksi dengan metode maserasi selama 72 jam (3 hari dan
5 hari). Setelah itu disaring dan diuapkan menggunakan evaporator
selama 1 jam kemudian diletakkan diatas waterbath, sehingga
dihasilkan ekstrak kental. Ekstrak kental yang didapat dibuat
konsentrasi sebesar dengan berbagai konsentrasi.

8. Konsumen
Jawab :
1. Kenyamana pasien dalam menggunakan daun sirih sebagai krim
yaitu pada krim daun sirih dimana krim memiliki keuntungan yaitu
seperti mudah menyebar rata, praktis, mudah dibersihkan atau
dicuci, cara kerja berlangsung pada jaringan setempat, tidak lengket,
dan dapat memberikan rasa dingin, digunakan sebagai kosmetik
bahan untuk pemakaian topikal jumlah yang diabsorpsi tidak cukup
beracun.
2. Kenyamanan pasien dalam mengguanakan salep daun sirih Salep
dipilih dalam berbagai sediaan kosmetik karena penyebarannya
yang mudah diabsorbsi oleh kulit. Formulasi salep harus memiliki
stabilitas fisik yang baik agar dapat memberikan efek yang
diharapkan, aman dan nyaman. Pengobatan tradisional banyak
dikembangkan dengan pertimbangan faktor ekonomis karena
harganya yang murah dan mudah didapat serta faktor keamanaan
yang dilihat dari kecilnya efek samping obat tradisional
3. Pada formulasi pembuatan effervescent kenyamanan pasien dalam
menggunakan yaitu baik dimana telah dilakukan pada 30 panelis
diperoleh hasil berdasarkan aspek warna, rasa dan aroma.
Disamping itu juga tablet efferfescent digunakan karena dapat
mempermudah penggunaanya dan efek terapi yang diinginkan lebih
cepat terasa.
HASIL DISKUSI

REVIUW JURNAL

“KULIT MANGGIS”

OLEH :

KELOMPOK 1

WA ODE NUR JALNA

WA ODE SITI MARWA

VIVI NOVITALIA

CITRA TANURISKA T.

NIKMATUN PATIMA NUR

MUHAJARIA

JUNIARTI LAKILI

WA ODE AYU APRIYANTI

NUNUNG SRI WAHYUNI

SUARNITA

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES MANADALA WALUYA
KENDARI
2018
SEDIAAN GRANUL KAPSUL

1. Efek terapeutik
Sebagai suplemen yang mengandung aktivitas farmakologi seperti
antiinflamasi, antihistamin, antioksidan dan antimikroorganisme.
2. Pelarut yang digunakan
Pembuatan ekstrak kulit buah manggis yaitu dengan maserasi 500 gram
serbuk simplisia dengan derajat halus yang cocok dalam 3 liter pelarut
etanol 70%.
3. Senyawa yang digunakan
Aktifitas antioksidant pada kulit buah manggis seperti xanton, flavonoid
dan tannin. Xanton adalah antioksidant kuat yang sangat dibutuhkan
untuk penyeimbang pro-okidant di dalam tubuh dan lingkungan, yang
dikenal dengan radikal bebas. Daya antioksidan xanton melebihi
vitamin E dan vitamin C.
4. Apakah cocok dalam semua sediaan?
Ya cocok dalam banyak sediaan, seperti suplemen effervescent, salep
antibakteri, coldkrim luka bakar, sirup konsentrate antidiabetes
5. Formula, keunggulan atau manfaat dari bahan yang digunakan
a. Formula
Ektrak kulit manggis 200 mg
Aerosil 0 %
Avicel 60 %
b. Keunggulan
Bentuk sediaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah granul,
mengingat bentuk ini lebih stabil jika disimpan dalam jangka waktu
yang lama dan dalam hal tertentu relatif memiliki banyak
keuntungan dibanding bentuk sediaan lain. Kulit buah manggis yang
memenuhi persyaratan fisik granul yang baik.
c. Manfaat bahan yang digunakan
Ekstrak kulit manggis sebagai zat aktif kapsul suplemen antioksidant
Aerosil 0 % sebagai glidan
Avicel 60 % sebagai pengikat
d. Jumlah penelitian yang mendukung dibandingkan dengan kelompok
lain
Adapun jumlah penelitian yang mendukung yaitu 2 penelitian
sedangkan kelompok lain 1 penelitian dengan ekstrak tanaman yang
berbeda
e. Segi mudahnya proses pembuatan
Ektrak kental kulit buah manggis dimasukkan ke dalam lumping,
kemudian aerosol dan avicel ph 101 dicampurkan sesuai dengan
konsentrasi dalam formula. Dimasukkan sedikit demi sedikit
campuran aerosol dan avicel ph 101 ke dalam lumping yang telah
berisi ekstrak kentalm kulit buah manggis, sehingga tercampur
menjadi massa yang kompak dan dapat dikepal. Lewatkan pada
pengayak mesh 14, kemudian dikeringkan didalam oven suu 500C
selama 16 jam. Granul yang telah kering dilewatkan pada pengayak
mesh 16, granul kering ditimbang. Siap dimasukkan dalam cangkang
kapsul.
f. Konsumen
Dari anak-anak 12 tahun hingga dewasa, karna sediaan ini
merupakan suplemen antioksidant yang dapat mencegah radikal
bebas dalam tubuh.
SEDIAAN EFFERVESCENT

1. Efek Farmakologis
Sebagai suplemen yang mengandung antioksidant, yang mana
antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah
proses oksidasi oleh radikal bebas
2. Pelarut yang digunakan
Pembuatan ekstrak kulit buah manggis yaitu dengan maserasi
menggunakan pelarut etanol 70%.
3. Senyawa yang digunakan
Buah manggis (Garcinia mangostana L.) banyak mengandung senyawa
xanton yang meliputi α mangostin dan ẞ mangostin, mangosterol,
mangostinon a dan b, flavonoid.
4. Apakah cocok dalam semua sediaan?
Ya cocok dalam banyak sediaan, seperti suplemen effervescent, salep
antibakteri, coldkrim luka bakar, sirup konsentrate antidiabetes
5. Formula, keunggulan atau manfaat dari bahan yang digunakan
a. Formula
Ekstrak kulit manggis 500 mg
PVP 400 mg
Asam sitrat 500 mg
Asam Tartat 500 mg
Na. Bikarbonat 1000 mg
Aspartam 300 mg
Laktosa 900 mg
b. Keunggulan
Bentuk sediaan granul effervescent lebih disukai masyarakat
karena selain penyiapannya yang mudah, juga memunyai warna, bau,
dan rasa yang menarik. Granul effervescent memiliki keunggulan
lebih stabil secara fisik dan kimia serta tidak segera menggumpal
atau mengeras bila dibandin denagn sediaan serbuk.
c. Manfaat bahan yang digunakan
- Ekstrak kulit manggis sebagai zat aktif antioksidan
- PVP untuk memperbaiki kompresibilitas tanpa diubah menjadi
natrium karbonat, PVP jug adapt memperbaiki sifat alir granul
karena PVP dapat memperbaiki ikatan antar partikel sehingga
dapat mencegah timbulnya fines yang dapat menyebabkan sifat
alir buruk
- Asam sitrat sebagai asam tunggal dapat membuat campuran
lengket dan sulit menjadi granul, sedang penggunaan asam
tartrat tunggal membuat granul mudah menggumpal.
- Na. Bikarbonat merupakan garam yang berwujud Kristal dan
larut air yang bila bereaksi dengan sumber asam akan
menghasilkan buih pada sediaan effervescent. Penambahan na.
bicarbonate dalam sediaan effervescent dapat meningkatkan
kadar total padatan terlarut dan dapat memperbaiki rasa.
- Aspartam sebagai agen pemanis untuk meningkatkan rasa dan
menutupi rasa tidak enak
- Laktosa sebagai pengisi dan pemanis

6. Jumlah penelitian yang mendukung dibandingkan dengan kelompok


lain
Jumalah penelitian yang mendukung adalah 1 penelitian sedangkan
kelompok lain adalah 1 penelitian dari ekstrak temulawak,

7. Segi mudahnya proses pembuatan


Granul Effervescent ini dibuat dengan metode granulasi basah,
metode ini menggunakan proses granulasi terpisah antara komponen
asam dan komponen basa, granulasi komponen asam dibuat dengan
mencampur asam sitrat dan asam tartrat. Campuran ini kemudian
diayak dengan ayakan mesh 14 dan dikeringkan dalam suhu 400-500 C
selama 24 jam dalam oven. Granul yang sudah kering diayak lagi dengan
ayakan mesh 16. Granulasi dengan komponen basah dibuat dengan
mencampu natrium bicarbonate, laktosa, ekstrak kulit manggis, dan
aspartame kemudian ditetesi dengan larutan PVP sampai massa dapat
dikepal kemudian, diayak dengan ayakan mesh 14 dan dikeringkan pada
suhu suhu 400-500 C selama 24 jam dalam oven. Granul yang sudah
kering diayak lagi dengan ayakan mesh 16. Granul komponen asam dan
komponen basah selanjutnya dicampur hingga homogen.

8. Konsumen
Dari anak-anak 12 tahun hingga dewasa, karna sediaan ini
merupakan suplemen antioksidant yang dapat mencegah radikal bebas
dalam tubuh.

SEDIAAN SALEP

1. Efek Farmakologis
Sebagai sediaan salep yang mempunyai aktifitas sebagai antibakteri.
Kulit manggis mempunyai senyawa α mangostin sebagai antibakteri.
2. Pelarut yang digunakan
Pembuatan ekstrak kulit buah manggis yaitu dengan maserasi
menggunakan pelarut etanol 70%.
3. Senyawa yang digunakan
Garcinia mangostana L. mengandung senyawa xanton diantaranya α,
dan γ, mangostin, garsinon E, deoksigartinin dan gartanin. Kndungan
senyawa lain yaitu kuinon, asam karboksilat dan hydrogen aromatic
terhalogenasi. Kulit buah manggis selain bermanfaat sebagai
antioksidan bermanfaat juga sebagai antibakteri. Senyawa yang
bertanggungjawab sebagi antibakteri yaitu α mangostin. Berdasarkan
penelitian bahwa ektsrak etanol kulit buah manggis dengan konsentrasi
200 µg/sumuran memiliki zona hambat sebesar 24mm terhadap
Staphylococcus aureus
4. Apakah cocok dalam semua sediaan?
Ya cocok dalam banyak sediaan, seperti suplemen effervescent, salep
antibakteri, coldkrim luka bakar, sirup konsentrate antidiabetes
5. Formula, keunggulan atau manfaat dari bahan yang digunakan
a. Formula
Ekstrak Kulit Buah Manggis 12 gr
PEG 400 32 gr
PEG 4000 37 gr
Propilenglikol 15 gr
Nipagin 0,2 gr
Aquades add 100 gr

b. Keunggulan
Untuk memudahkan dalam penggunaan sehingga perlu
dilakukan formulasi dalam bentuk salep. Basis salep yang digunakan
adalah kombinasi PEG 400 dan PEG 4000. Basis PEG digunakan
karena memiliki daya lekat dan distribusi pada kulit yang baik, tidak
merangsang, mudah dicuci dengan air dan tidak menghambat
pertukaran gas dan produksi keringat. Penambahan PEG 4000 dalam
jumlah yang banyak akan meningkatkan nilai viskositas, daya sebar
kecil dan daya lekat semakin besar.
c. Manfaat bahan yang digunakan
- Ekstrak Kulit Buah Manggis sebagai zat aktif antibakteri
- PEG 400 sebagai basis salep yang dapat menurunkan viskositas
dan dapat meningkatkan aktivitas antibakteri. Viskositas yang
salep yang rendah menyebabkan laju difusi zat aktif dalam salep
lebih tinggi.
- PEG 4000 sebagai basis salep yang dapat meningkatkan viskositas.
Penambahan PEG dalam jumlah yang banyak akan meningkatkan
nilai viskositas, daya sebar kecil dan daya lekat semakin besar.

- Propilenglikol sebagai kosolven yang dapat melarutkan nipagin.


- Nipagin pengawet yang dapat meningkatkan aktivitas antibakteri
- Aquades sebagai pelarut yang biasa digunakan dalam sediaan
farmasetik
6. Jumlah penelitian yang mendukung dibandingkan dengan kelompok
lain
Jumlah penelitian yang mendukung adalah 2 penelitian sedangkan
kelompok lain adalah
7. Segi mudahnya proses pembuatan
Pembuatan salep dibuat dengan melebur PEG 400 dan PEG 4000,
nipagin dilarutkan dalam propilengikol kemudian dicampur dengan
campuran PEG 400 dan PEG 4000 diaduk sampai homogeny, kemudian
ditambahkan ekstrak kulit buah manggis sampai homogeny. Terakhir
ditambahkan air sampai 100 gr.
8. Konsumen
Segala usia karna zat aktif sendiri dari bahan alami dan penggunaan
secara topical yang praktis.

SEDIAAN COLD CREAM

1. Efek Farmakologis
Ekstrak etanol 95% kulit buah manggis dalam sediaan cold cream
terbukti memiliki aktivitas anti luka bakar pada keempat fase
penyembuhan luka bakardan secara histopatologis mampu menurunkan
infiltrasi sel radang serta meningkatkan pembentukan kolagen secara
signifikan padakasus luka bakar.
2. Pelarut yang digunakan
Pembuatan ekstrak kulit buah manggis yaitu dengan maserasi
menggunakan etanol 95%
3. Senyawa yang digunakan
Kulit buah manggis memiliki derivat xanton yaitu α-mangostin yang
terkandung daam kulit buah manggis memiliki aktivitasantioksidan dan
antimikroba yang paling besar.
4. Apakah cocok dalam semua sediaan?
Ya cocok dalam banyak sediaan, seperti suplemen effervescent, salep
antibakteri, coldkrim luka bakar, sirup konsentrate antidiabetes
5. Formula, keunggulan atau manfaat dari bahan yang digunakan
a. Formula
Ekstrak kulit manggis 10 gr
Cera Alba 12 gr
Cetaceum 12,5 gr
Paraffin cair 56,0 gr
Aquades 19 gr

b. Keunggulan
Cold cream merupakan emulsi air dalam minyak (a/m) dengan
kandungan fase minyak yang cukup tinggi. Sebagai salah satu
sediaan tropikal cold cream memiliki keuntungan dalam terapi luka
bakar seperti efek dingin yang ditimbulkan saat pemakaian karena
terjadi proses penguapan air yang bertahap. Fase luar dari cold cream
yang berupa minyak, menyebabkan sediaan inidapat melekat lebih
lama pada kulit sehingga akan memberikan efek terapi yang lebih
lama dibandingkan sediaan topikal lainnya. Dengan daya lekat yang
baik, cold cream dapat menjaga kelembaban kulit dalam waktu yang
lebih panjang.
c. Manfaat bahan yang digunakan
- Ekstrak kulit manggis sebagai zat aktif
- Cera Alba digunakan untuk meningkatkan konsistensi krim dan
untuk menstabilkan emulsi A/M (emulgator)
- Cetaceum digunakan sebagai emolien
- Paraffin cair digunakan sebagai basis krim
- Aquades sebagai pelarut yang biasa digunakan dalam sediaan
farmasetik
6. Jumlah penelitian yang mendukung dibandingkan dengan kelompok
lain
Jumlah penelitian yang mendukung adalah 2 penelitian sedangkan
kelompok lain adalah tidak ada
7. Segi mudahnya proses pembuatan
Metode pembuatan basis cold cream menggunakan metode hasil
modifikasi Putra (2014) yaitu terlebih dahulu fase minyak (cera alba,
cetaceum, parafin cair) dan fase air(akuades) dipanaskan dalam wadah
terpisah pada penangas air dengan suhu 700C sampaimelebur sempurna.
Fase air dimasukkan kedalam fase minyak sedikit demi sedikit dan
diaduk konstan menggunakan magnetic stirrer sampai terbentuk masa
krim. Setelah terbentuk massa krim kemudian ditambahkan masing-
masing ekstrak dengan pengadukan konstan.
8. Konsumen
Segala usia karna zat aktif sendiri dari bahan alami dan penggunaan
secara topical yang praktis.
SEDIAAN SIRUP KONSENTRATE

1. Efek Farmakologis
Bahan aktif yang digunakan yaitu konsentrat kulit buah manggis
yang memiliki senyawa flavonoid yang mampu memberikan aktivitas
antidibetes.
2. Pelarut yang digunakan
Pembuatan ekstrak kulit buah manggis dibuat jus dengan pelarut
aquades kemudian dipress untuk memperoleh konsentrate kulit buah
manggis
3. Senyawa yang digunakan
Bahan aktif yang digunakan yaitu konsentrat kulit buah manggis
yang memiliki senyawa flavonoid yang mampu memberikan aktivitas
antidiabetes.
4. Apakah cocok dalam semua sediaan?
Ya cocok dalam banyak sediaan, seperti suplemen effervescent, salep
antibakteri, coldkrim luka bakar, sirup konsentrate antidiabetes
5. Formula, keunggulan atau manfaat dari bahan yang digunakan
a. Formula
Konsentrat kulit manggis
Suspending Agent CMC
Pemanis Non Kalori Stevia
b. Keunggulan
Pemilihan formula dalam bentuk sirup baik untuk pasien yang
sukar menerima tablet/kapsul, mudah digunakan dan mudah
diabsorpsi oleh tubuh
c. Manfaat bahan yang digunakan
- Konsentrat kulit manggis sebagai zat aktif yang memiliki senyawa
flavonoid yang mampu memberikan aktivitas antidiabetes.
- Suspending Agent CMC. Penambahan Suspending Agent CMC ini
karena dari sifat bahan aktif itu sendiri sukar larut dalam air.
- Pemanis Non Kalori Stevia digunakan untuk meningkatkan cita
rasa dan aroma, memperbaiki sifat-sifat fisik dari sirup yang
terbentuk pengawet dan antioksidan yaitu Vitamin C.
6. Jumlah penelitian yang mendukung dibandingkan dengan kelompok
lain
Jumlah penelitian yang mendukung adalah 1 penelitian sedangkan
kelompok lain adalah tidak ada
7. Segi mudahnya proses pembuatan
Pembuatan konsentrate buah manggis dilakukan dengan cara dijus
lalu dipres. Cara ini lebih efisien dari segi waktu dan bahan. Kemudian
disaring untuk memisahkan ampas dengan filtrate. Proses pembuatan
sirup menggunakan prinsip sediaan suspense yaitu dengan penambahan
suspending agent CMC, konsentrate kulit manggis, dan pemanis non
kalori stevia. Dicampur kemudian dikemas dalam botol dan dilakukan
uji evaluasi produk
8. Konsumen
Untuk usia dewasa dan penderita diabetes.

Anda mungkin juga menyukai