Anda di halaman 1dari 12

KIMIA ANALITIK I ( PANG4207 )

TUTORIAL ONLINE ( TUGAS 2 )

JIDAN HERDIYANTA SUKMANA ( 044111926 )

UPBJJ : YOGYAKARTA
EKSTRAKSI VIRGIN COCONUT OIL METODE BASAH
DENGAN PEMANASAN

Latar Belakang

Kelapa merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting bagi Indonesia di samping
kelapa sawit, kakao, kopi, lada dan vanili. Komoditi ini telah lama dikenal dan sangat berperan
bagi kehidupan bangsa Indonesia baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun aspek sosial budaya.
Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) disebut juga tanaman kehidupan karena setiap bagian tanaman
tersebut bermanfaat bagi kehidupan manusia. Mulai dari akar, batang, daun danbuah dapat
dimanfaatkan sebagai kebutuhan hidup, daging buah segar atau kering dapat diolah menjadi
minyak. Selama ini petani hanya mengolah buah kelapa menjadi kopra atau menjadi minyak
goreng. Oleh karena itu minyak kelapa mempunyai porsi yang paling besar baik untuk kebutuhan
dalam negeri maupun ekspor. Lembaga analist Asian and Pasific Coconut Community (APCC)
menyatakan bahwa dari 700 ribu – 800 ribu ton produksi minyak kelapa Indonesia sekitar 500 ribu
– 800 ribu ton dikonsumsi sebagai minyak goreng. Ditinjau dari konsumen kelapa di Indonesia
yang jumlahnya sekitar 16 %, maka seharusnya dapat menjadi peluang bagi petani kelapa untuk
memperoleh peningkatan pendapatan yang memuaskan. Bahkan jika sektor ini dapat
dimaksimalkan dengan tepat, maka pendapatan yang akan diperoleh petani akan semakin tinggi,
hal ini disebabkan dengan adanya kecenderungan peningkatan permintaan terhadap kelapa dan
produk–produk hasil olahan kelapa seiring dengan pertambahan jumlah penduduk Indonesia.
Kecenderungan ini mengindikasikan bahwa kelapa masih merupakan andalan produk perkebunan
yang menjanjikan keuntungan, asalkan dikelolah dengan baik. Dengan upaya diversifikasi maka
dari produk kelapa ini akan tercipta aneka produk olahan lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Hal ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya fluktuasi harga kopra di masyarakat
pada saat panen raya kelapa, sehingga masyarakat tidak dirugikan. Mengingat bahwa tanaman
kelapa ini cukup banyak terdapat di daerah Kalimantan Timur pada umumnya dan sampai saat ini
khususnya buah kelapa belum dimanfaatkan secara optimal, maka perlu dilakukan penelitian untuk
memaksimalkan pengolahan buah kelapa menjadi minyak kelapa murni yang dipasaran biasanya
dikenal dengan Virgin Coconut Oil.
Tujuan

Tujuan percobaan ini yaitu Untuk mengetahui berapa persen minyak kelapa murni yang
dapat dihasilkan dari beberapa gram kelapa parut dengan metode basah dan dapat melakukan
ekstraksi senyawa organik dari kelapa.

Teori Singkat

Minyak kelapa murni (virgin coconut oil, VCO) merupakan senyawa organik berupa
minyak nabati yang diekstrak dari daging buah kelapa. Minyak kelapa murni tidak berwarna,
sekilas seperti air, akan tetapi memiliki kandungan nutrisi, aroma, dan rasa kelapa yang tetap
terjaga dengan baik. Minyak kelapa murni memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan
minyak kelapa jenis yang lain. Terdapat dua metode dalam ekstraksi minyak kelapa murni, yakni
metode basah dan metode kering. Minyak kelapa yang dihasilkan memiliki kadar air dan kadar
asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, serta berbau harum. Daya simpannya menjadi
lebih lama, bisa lebih dari 12 bulan. Selain itu, minyak ini tidak mengandung kolesterol dan asam
laurat yang diubah menjadi monolaurin sehingga bersifat antivirus. Minyak tersebut selanjutnya
disebut virgin coconut oil atau minyak kelapa murni.

Alat, Bahan dan Langkah Kerja


Alat
5 wadah Timbangan neraca
Saringan Kompor
Spatula wajan Wajan
Sendok
Bahan

Kelapa parut 500 gr

Air 1000 gr
Cara Kerja :

Persiapkan alat dan bahan sebelum memulai proses


Pertama, timbang air 1kg dan kelapa parut 500 gr dengan neraca/timbangan

Kedua, campurkan kedua bahan tersebut dan aduk kurang lebih 5 menit hingga membentuk
campuran(santan)
Ketiga, saring hasil campuran dengan saringan sambil di tekan dengan sendok agar kandungan
minyak dalam kelapa parut dapat terekstrak lebih maksimal.
Keempat, setelah tersaring, lalu diamkan selama 2-3 jam agar terbentuk 2 komponen/fasa air dan
minyak secara terpisah.
Kelima, setelah terpisah, ambil bagian atasnya atau bagian yang kental dipermukaan larutan
tersebut.

Hijau : Bagian atas(krim )yang terambil

Keenam, kemudian, panaskan krim tersebut diatas wajan dengan api kecil-sedang hingga
terbentuk 2 komponen padatan dan cairan terpisah.
Ketujuh, kemudian, ambil cairan tersebut dari wajan dan pisahkan dari padatan.

Cairan yang dihasilkan yaitu VCO berwarna bening

Timbang berat cairan tersebut.


Hasil dan Pembahasan

Minyak kelapa murni (virgin coconut oil, VCO) merupakan senyawa organik berupa
minyak nabati yang diekstrak dari daging buah kelapa. Minyak kelapa murni tidak berwarna,
sekilas seperti air, akan tetapi memiliki kandungan nutrisi, aroma, dan rasa kelapa yang tetap
terjaga dengan baik. Minyak kelapa murni memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan
minyak kelapa jenis yang lain. Terdapat dua metode dalam ekstraksi minyak kelapa murni, yakni
metode basah dan metode kering. Minyak kelapa yang dihasilkan memiliki kadar air dan kadar
asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, serta berbau harum. Metode basah yang
dimaksud adalah daging buah kelapa dibentuk menjadi santan. Proses pembuatan santan
merupakan tahap yang paling penting dalam pembuatan minyak. Untuk membuat minyak lebih
banyak maka jenis buah kelapa yang dipilih yaitu kelapa setengah tua dan kelapa tua. Santan
sendiri merupakan jenis emulsi minyak dalam air, dimana peran pemisah atau pendispersinya ialah
air dan fasa yang terdispersi adalah minyak. Fasa yang terdispersi dalam santan dikelilingi oleh
lapisan tipis protein. Untuk dapat menghasilkan minyak, maka lapisan tersebut perlu dipecah
dengan cara denaturasi protein yaitu dengan pemanasan. Metode ini cukup sederhana, karena
prinsipnya hanya memanaskan santan yang telah dibuat. Tetapi, pada percobaan kali ini tidak
memanaskan santan dengan keseluruhan. Akan tetapi, dipilih bagian yang di permukaan yaitu krim
santan. Karena pada saat menjadi santan terbentuk 2 fasa terpisah yaitu minyak dan air. Berat jenis
air lebih berat daripada minyak, sehingga minyak berada pada permukaan santan. Pada proses
pemisahan yang dilakukan 2-3 jam terdapat fasa minyak pada permukaan santan dan kemudian
diambil, lalu dipanaskan untuk memecah ikatan-ikatan kovalen protein yang menyelimuti minyak.
Hingga pada pemanasan terbentuk 2 komponen kasar dan cair. Komponen cair tersebut yaitu
adalah minyak kelapa murni atau VCO. Pada saat pemanasan, warna komponen kasar tidak boleh
sampai menghitam atau gosong. Karena terlalu lama memanaskan krim santan dapat menyebabkan
minyak kelapa tersebut lama-lama rusak dan warna menjadi cokelat. Minyak yang bagus,
warnanya yaitu bening kekuningan.

Hasil dari percobaan yang dilakukan yaitu berat minyak kelapa murni yang dihasilkan
adalah 52 gram dengan warna bening kekuningan. Artinya, dalam 500 gr kelapa parut dihasilkan
sebanyak 10,4% minyak kelapa murni.
Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa metode basah pada
ekstraksi minyak kelapa murni cukup sederhana dengan hanya membutuhkan pemanasan dan
minyak kelapa murni yang dihasilkan yaitu 10,4% dari berat parutan kelapa atau sebanyak 52
gram dari 500 gram.

Daftar Pustaka

https://diploma.chemistry.uii.ac.id/teknik-teknik-pembuatan-minyak-kelapa/

https://docplayer.info/54483264-Abstrak-pengolahan-minyak-kelapa-murni-vco-dari-proses-
basah-dan-proses-kering.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Denaturasi

Anda mungkin juga menyukai