Semester IV 2018/2019
LAPORAN PRAKTIKUM
Anggota kelompok :
1. Firdayanti (33117002)
2. Ainun Tasbih (33117007)
3. Nur Fadillah (33117011)
4. Nur Ilmi Diniyah (33117015)
5. Fardiman Jamhal (33117017)
6. Sri Wahyuni (33117019)
Minyak kelapa murni atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil
(VCO) merupakan merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa
sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas
yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan
yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan. Pembuatan minyak kelapa murni
ini memiliki banyak keunggulan yaitu tidak membutuhkan biaya yang mahal
karena bahan baku mudah didapat dengan harga yang murah, pengolahan
yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta penggunaan energi yang
minimal karena tidak menggunakan bahan bakar sehingga kandungan kimia
dan nutrisinya tetap terjaga terutama asam lemak dalam minyak. Jika
dibandingkan dengan minyak kelapa biasa atau sering disebut dengan minyak
goreng (minyak kelapa kopra) minyak kelapa murni mempunyai kualitas
yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning kecoklatan,
berbau tidak harum dan mudah tengik sehingga daya simpannya tidak
bertahan lama (kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi minyak kelapa
murni mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa
kopra sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan (anonim,
2009).VCO sangat kaya dengan kandungan asam laurat (laurat acid) berkisar
5070 %. Di dalam tubuh manusia asam laurat akan diubah menjadi
monolaurin yang bersifat antivirus, antibakteri dan antiprotozoa serta asam-
asam lain seperti asam kaprilat, yang didalam tubuh manusia diubah menjadi
monocaprin yang bermanfaat untuk penyakit yang disebabkan oleh virus
HSV2 dan HIV1 dan bakteri neisseria gonnorhoeae.
Virgin Coconut Oil juga tidak membebani kerja pankreas serta dalam
energi bagi penderita diabetes dan mengatasi masalah kegemukan/obesitas.
Oleh karena pemanfaatannya yang cukup luas, maka dengan pembuatan
minyak kelapa murni ini dapat menjadi salah satu obat alternatif, selain itu
juga dapat meningkatkan nilai ekonomi (anonim, 2009).
Kelapa
Pada dasarnya dikenal dua varietas kelapa, yaitu varietas Nana yang
umum disebut kelapa genjah dan varietas Typica yang umum disebut kelapa
dalam. Kelapa genjah berdasarkan sifatnya dibagi 5 yaitu : kelapa gading,
kelapa raja, kelapa puyuh, kelapa raja malabr, kelapa hias. Kelapa dalam
berdasarkan sifatnya dibagi 6 yaitu : kelapa hijau, kelapa merah, kelapa
manis, kelapa bali, kelapa kopyor, kelapa lilin (Wahyuni, Mita, Ir., 2000).
Buah kelapa terdiri dari bagianbagian seperti:
Buah Kelapa
Satu pohon kelapa dapat berbuah mulai dari 10 hingga 13 kali dalam
setahun. Buah kelapa tumbuh dalam rumpun, bisa mencapai 12 buah per
rumpun. Daging buah kelapa merupakan bagian yang paling penting dari
komoditi asal pohon kelapa. Daging buah merupakan lapisan tebal berwarna
putih. Bagian ini mengandung berbagai zat gizi. Kandungan zat gizi tersebut
beragam sesuai dengan tingkat kematangan buah.
Buah kelapa tua terdiri dari empat komponen utama, yaitu: 35 persen
sabut, 12 persen tempurung, 28 persen daging buah, dan 25 persen air kelapa.
Daging buah tua merupakan bahan sumber minyak nabati (kandungan
minyak 30 persen).
Perbedaan mendasar antara daging buah kelapa muda dan tua adalah
kandungan minyaknya. Kelapa muda memiliki rasio kadar air dan minyak
yang besar. Kelapa disebut tua jika rasio kadar air dan minyaknya optimum
untuk menghasilkan santan dalam jumlah terbanyak. Sebaliknya, bila buah
kelapa terlalu tua, kadar airnya akan semakin berkurang. Pada kondisi
tersebut, hasil santan yang diperoleh menjadi sedikit.
Daging buah kelapa yang sudah masak dapat dijadikan kopra dan bahan
makanan, daging buah merupakan sumber protein yang penting dan mudah
dicerna. Komposisi kimia daging buah kelapa ditentukan oleh umur buah.
Pada tabel 1 dapat dilihat komposisi kimia buah kelapa pada berbagai tingkat
kematangan.
Protein 1 gr 4 gr 3,4 gr
Karbohidrat 14 gr 10 gr 14 gr
Kalsium 17 mg 10 mg 21 mg
Fosfor 30 mg 8 mg 21 mg
Besi 1 mg 1,3 mg 2 mg
Minyak Kelapa
Komposisi asam lemak minyak kelapa dapat dilihat pada tabel 2.2. Dari
tabel tersebut dapat dilihat bahwa asam lemak jenuh minyak kelapa kurang
dari 90 persen. Minyak kelapa mengandung 84 persen trigliserida dengan tiga
molekul asam lemak jenuh, 12 persen trigliserida dengan dua asam lemak
jenuh dan 4 persen trigliserida dengan satu asam lemak jenuh.
Minyak kelapa murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil adalah
minyak perawan yang berasal dari sari pati kelapa, diproses secara higienis
tanpa sentuhan api secara langsung dan bahan kimia tambahan. Dilihat dari
warnanya, minyak kelapa murni jauh lebih bening seperti air mineral. Selain
itu kadar air dan asam lemak bebasnya kecil, serta kandungan asam lauratnya
tinggi. Minyak kelapa murni mengandung anti oksidan bebas sehingga
mampu menjaga kekebalan tubuh.
Secara fisik, VCO harus berwarna jernih. Hal ini menandakan bahwa di
dalamnya tidak tercampur oleh bahan dan kotoran lain. Apabila didalamnya
masih terdapat kandungan air, biasanya akan ada gumpalan berwarna putih.
Keberadaan air ini akan mempercepat proses ketengikan. Selain itu,
gumpalan tersebut kemungkinan juga merupakan komponen blondo yang
tidak tersaring semuanya. Kontaminasi seperti ini secara langsung akan
berpengaruh terhadap kualitas VCO.:
Kandungan kimia yang paling utama (tinggi) dalam sebutir kelapa yaitu
air, protein, dan lemak. Ketiga senyawa tersebut merupakan jenis emulsi
dengan protein sebagai emulgatornya. Emulsi adalah cairan yang terbentuk
dari campuran dua zat atau lebih yang sama, di mana zat yang satu terdapat
dalam keadaan terpisah secara halus atau merata di dalam zat yang lain.
Sementara yang dimaksud dengan emulgator adalah zat yang berfungsi untuk
mempererat (memperkuat) emulsi tersebut.
Kelebihan
- Berwarna jernih dan beraroma harum khas minyak kelapa.
- Penggunaan energi yang minimal karena tidak menggunakan bahan bakar.
- Pengolahan sederhana dan tidak terlalu rumit.
- Tingkat ketengikan rendah dan daya simpan lebih lama.
Kekurangan
- Proses fermentasi lama karena membutuhkan waktu 24 jam.
V. PROSEDUR KERJA
a. Membuat Media Starter
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang kelapa parut sebanyak 1000 gram
3. Menambahkan air dengan perbadingan 1:1
4. Memeras campuran kelapa dan air hingga membentuk santan
5. Menyaring santan untuk memisahkanya dari ampas kelapa
6. Memasukkan santan ke dalam corong pisah, kemudian tunggu
hingga bagian krim (atas) dan skim (bawah) terpisah.
7. Mengambil bagian krim sebanyak 70 ml, lalu masukkan ke dalam
erlenmeyer 250 ml
8. Menambahkankan air kelapa sebanyak 30 ml, gula pasir 10 gram,
dan urea sebanyak 0,1 gram ke dalam krim
9. Memanaskan campuran tersebut menggunakan hot plate sambil
terus diaduk
10. Setelah mendidih, mematikan hot plate dan mendinginkan
campuran sampai suhu ruang lalu menutupnya dengan sumbat
kapas
11. Menambahkan ragi sebanyak 0,25 gram
12. Memasukkan campuran tersebut ke dalam inkubator selama 24 jam
b. Membuat Media Fermentasi
1. Menyiapkan 4 erlenmeyer 250 ml
2. Membuat santan dari 1,5 kg kelapa parut
3. Memasukkan santan ke dalam corong pisah, kemudian tunggu
hingga bagian krim (atas) dan skim (bawah) terpisah.
4. Mengambil bagian krim sebanyak 100 ml, lalu masukkan ke dalam
masing-masing erlenmeyer 250 ml
5. Memberi label A8, A12, B8, B12 pada masing masing erlenmeyer
6. Menambahkan 8 ml starter ke dalam erlenmeyer A8 dan B8
7. Menambahkan 12 ml starter ke dalam erlenmeyer A12 dan B12
8. Melarutkan 10 gram gula dan 0,1 gram urea ke dalam air kelapa 30
ml
9. Memasukkan larutan tersebut ke dalam masing-masing erlenmeyer
B8 dan B12
10. Menambahkan air kelapa 30 ml ke dalam erlenmeyer A8 dan A12
11. Menutup erlenmeyer dengan menggunakan sumbat kapas
12. Memasukkan erlenmeyer A8 dan A12 ke dalam shaker selama 1
hari
13. Setelah itu, memisahkan minyak dan air yang terbentuk dengan
menggunakan corong pisah
14. Mengambil lapisan minyak dan memasukkannya ke dalam
erlenmeyer
15. Menyaring minyak dengan menggunakan corong kaca yang dialasi
dengan kasa dan kapas
16. Menimbang erlenmeyer yang berisikan minyak (VCO)
B. Pembuatan Produk
Vol. Vol. Vol. Air
Berat Berat
Erlenmeyer Santan Starter Kelapa
Gula (g) Urea (g)
(ml) (ml) (ml)
A8 8 - -
A12 12 - -
100 30
B8 8 10,5255 0,1006
B12 12 10,2141 0,1025
1500 g
=
8
= 187,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
Untuk Erlenmeyer B8
C. Menghitung % yield
Untuk Erlenmeyer A8
9,2627 g
= × 100 %
187,5 g
= 4,9401 %
6,1868 g
= × 100 %
187,5 g
= 3,2996 %
Untuk Erlenmeyer B8
14,0717 g
= × 100 %
187,5 g
= 7,5049 %
16,9526 g
= × 100 %
187,5 g
= 9,0414 %
Erlenmeyer Perlakuan % yield
A8 Dishaker dan tanpa penambahan gula dan urea 4,9401 %
A12 Dishaker dan tanpa penambahan gula dan urea 3,2996 %
B8 Tidak dishaker dan penambahan gula dan urea 7,5049 %
B12 Tidak dishaker dan penambahan gula dan urea 9,0414 %
VIII. PEMBAHASAN
1. Pembahasan (Firdayanti)
Pada praktikum kali ini akan dibuat VCO (Virgin Coconut Oil).
Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak kelapa yang diperoleh
tanpa mengubah sifat fisika kimia minyak karena hanya diberi
perlakuan mekanis dan penggunaan panas rendah. Ada lima metode
pembuatan VCO yaitu metode pancingan, fermentasi, enzimastis,
pengasaman dan sentrifugasi. Pada praktikum ini, proses embuatan
VCO dilakukan dengan metode fermentasi.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Berat minyak (VCO)
- Untuk erlenmeyer A8 = 9,2627 g
- Untuk erlenmeyer A12 = 6,1868 g
- Untuk erlenmeyer B8 = 14, 0717 g
- Untuk erlenmeyer B12 = 16,9526 g
2. % yield
- Untuk erlenmeyer A8 = 4,9401 %
- Untuk erlenmeyer A12 = 3,2996 %
- Untuk erlenmeyer B8 = 7,5049 %
- Untuk erlenmeyer B12 = 9,0414 %
X. DAFTAR PUSTAKA
https://yagami95kashiko.wordpress.com/2015/06/01/laporan-praktikum-
proses-pembuatan-vco-virgin-coconut-oil/
https://www.scribd.com/doc/209592370/Laporan-VCO
http://nafaly.blogspot.com/2013/05/laporan-praktikum-pembuatan-
virgin.html