Anda di halaman 1dari 7

Nama :

NIM :
Tanggal :

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat :

1. Ilmu yang mempelajari tentang kematian dan perubahan yang terjadi setelah
kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut :
a. Toksikologi.
b. Farmakologi.
c. Kardiologi.
d. Tanatologi.
e. Bukan salah satu diatas.
2. Pada kasus berikut ini diperlukan pemeriksaan toksikologi :
a. Kecelakaan terserempet kereta api.
b. Kasus tenggelam.
c. Kasus kematian mendadak pada sekelompok orang.
d. Kecelakan tertabrak bus.
e. Kasus kematian akibat kebakaran.
3. Jenis racun yang banyak beredar dikalangan medis :
a. Insektisida.
b. Herbisida.
c. Sedativa.
d. Opium.
e. Logam berat.
4. Ditemukannya racun yang paling bermakna pada kasus keracunan adalah pada :
a. Racun didalam lambung.
b. Racun pada pakaian jenazah.
c. Racun dalam urin.
d. Racun pada makanan korban
e. Bukan salah satu diatas.
5. Mati somatis atau mati klinis adalah :
a. Terjadi akibat terhentinya fungsi ketiga sistem penunjang kehidupan, yaitu
susunan saraf pusat, sistem kardiovaskuler, dan sistem pernapasan yang
menetap (irreversible).
b. Terhentinya ketiga sistem kehidupan (SSP, sistem kardiovaskular dan sistem
pernapasan) yang ditentukan dengan alat kedokteran sederhana.
c. Kematian organ atau jaringan tubuh.
d. Kerusakan kedua hemisfer otak yang irreversible kecuali batang otak dan
serebelum.
e. Kerusakan seluruh isi neronal intrakranial yang ireversibel, termasuk batang
otak dan serebelum
6. Seorang laki-laki berumur 35 tahun tidak sadarkan diri setelah mendapatkan
minuman dari orang yang tidak dikenalnya, ketika ia akan pulang kampung untuk
merayakan Hari Raya Idul Fitri, sehingga barang-barang berharga korban tersbut
hilang. Apabila pelaku yang memberikan minuman tersebut tertangkap maka dia
telah melakukan pidana sesuai dengan :
a. Pasal 356 KUHP ayat 3.
b. Pasal 352 KUHP.
c. Pasal 351 KUHP ayat 5.
d. Pasal 90 KUHP.
e. Pasal 378 KUHP.
7. Seorang wanita berumur 30 tahun meninggal dunia di kamar kostnya, penyidik
meminta pemeriksaan toksikologi dikarenakan di TKP diketemukan :
a. Surat wasiat dari korban tersebut.
b. Beberapa butir obat penenang di kamar tersebut.
c. Hasil alat tes kehamilan positif.
d. Ruangan yang masih tertata rapih.
e. Kartu berobat dari klinik terdekat.
8. Berdasarkan kasus diatas (soal no 7), ahli farmasi forensik memperkirakan saat
kematian sekitar kurang lebih 30 menit sampai dengan 2 jam sebelum dilakukan
pemeriksaan jenazah, hal ini berarti pada pemeriksaan jenazah telah ditemukan :
a. Belum ditemukan lebam mayat.
b. Ditemukan lebam mayat yang masih hilang pada penekan dan ditemukan
kaku mayat yang masih mudah dilawan.
c. Ditemukan lebam mayat yang masih hilang pada penekanan dan kaku mayat
belum timbul.
d. Ditemukan lebam mayat yang sudah menetap dan kaku mayat sudah timbul
namun masih mudah dilawan.
e. Hanya ditemukan kaku mayat saja.
9. Lebam mayat yang berwarna merah terang dapat diakibatkan oleh keracunan :
a. Nitrit.
b. Nitrat.
c. Anilin.
d. Fenasetin.
e. Karbon Monoksida (CO)
10. Pada saat pemeriksaan mayat yang tidak dikenal, ditemukan lebam mayat positif
dibagian tubuh belakang, dan pada saat lebam mayat ditekan masih dapat hilang,
kemudian kaku mayat ditemukan positif serta masih mudah dilawan, maka dapat
diperkirakan saat kematian :
a. Kurang dari 2 jam sebelum dilaksanakan pemeriksaan.
b. Kurang dari 30 menit sebelum dilakukan pemeriksaan.
c. Antara 30 menit sampai dengan 2 jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
d. Antara 2 jam sampai dengan 12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
e. Tidak dapat ditentukan perkiraan saat kematian.
11. Salah satu tanda kematian yang terjadi akibat proses pengeringan tubuh akibat suhu
keliling yang tinggi serta kelembaban yang rendah :
a. Decomposition.
b. Algor mortis.
c. Adiposera.
d. Mummifikasi.
e. Putrefaction.
12. Salah satu tanda kematian yang terjadi akibat cadangan glikogen otot yang habis :
a. Rigor mortis.
b. Algor mortis.
c. Adiposera.
d. Mummifikasi.
e. Putrefaction.
13. Seorang ahli farmasi forensik mempunyai tugas antara lain :
a. Menganalisa reaksi obat yang menyebabkan gangguan.
b. Memberi petunjuk penyidik untuk mengenali jenis obat.
c. Melakukan interpretasi mengenai tingkat kandungan obat
d. Sebagai ahli kriminal pada kepolisian.
e. Semuanya benar.
14. Racun yang banyak terdapat dialam bebas :
a. Pestisida.
b. Logam berat.
c. Narkotika.
d. Desinfektan.
e. Opium.
15. Mutu dari obat akan terjamin apabila :
a. Produk terdaftar diproduksi oleh produsen legal dan distribusi sesuai dengan
CDOB.
b. Produk tidak terdaftar dan disribusi oleh distibutor yag terdaftar.
c. Produk terdaftar dan distribusi oleh distributor yang tidak berwenang.
d. Produk tidak terdaftar dan distribusi oleh pengecer yang tidak berwenang.
e. Semua jawaban diatas menjamin mutu obat.
16. Setiap cedera, luka, keracunan atau penyakit yang mengakibatkan rangkaian
gangguan fisiologis tubuh yang berakhir dengan kematian disebut :
a. Mekanisme kematian.
b. Sebab kematian.
c. Syok.
d. Asfiksia.
e. Bukan salah satu diatas.
17. Sebuah mobil yang sedang berjalan perlahan tiba-tiba menabrak trotoar dan
kemudian mobil tersebut berhenti, dilakukan pemeriksaan ditemukan supir sudah
dalam keaadaan meninggal dunia dan pada jenazah ditemukan obat penenang
disaku celananya, maka sebab kematiannya adalah :
a. Keracunan obat penenang.
b. Serangan jantung.
c. Stroke.
d. Kelelahan.
e. Bukan salah satu diatas.
18. Suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara
pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai peningkatan
karbondioksida (hiperkapnia) disebut :
a. Mekanisme kematian.
b. Sebab kematian.
c. Syok.
d. Asfiksia.
e. Bukan salah satu diatas.

Jika soal berbentuk pilihan 1, 2, 3, 4 maka pilihlah :


( A ). Jika pernyataan 1, 2, dan 3 benar.
( B ). Jika pernyataan 1 dan 3 benar.
( C ). Jika pernyataan 2 dan 4 benar.
( D ). Jika pernyataan 4 saja yang benar.
( E ). Jika semua pernyataan benar.

19. Pada kasus kebakaran suatu rumah adakalanya ditemukan korban meninggal dunia
akibat kebakaran tersebut, sebab mati yang dapat ditimbulkan akibat kebakaran
adalah :
1. Keracunan karbon monoksida.
2. Sesak napas
3. Luka bakar yang luas pada tubuh korban.
4. Gagal jantung.
20. Pada kasus keracunan maka yg harus diperhatikan oleh seorang ahli farmasi adalah :
1. Apakah keracunan disengaja.
2. Apakah keracunan tidak disengaja.
3. Bagaimana racun masuk kedalam tubuh.
4. Kapan dibutuhkan pemeriksaan toksikologi.
21. Seorang ahli farmasi forensik harus dapat menentukan suatu bahan atau zat beracun
dengan memperhatikan :
1. Apabila bahan atau zat tersebut dalam jumlah relatif kecil, bila masuk
kedalam tubuh akan menimbulkan reaksi kimiawi yang menyebabkan
penyakit atau kematian.
2. Apabila bahan atau zat tersebut dalam dosis terapi menimbulkan efek
bercak-bercak kemerahan pada kulit dan terasa gatal.
3. Apabila bahan atau zat tersebut diberikan dengan tujuan untuk merusak atau
menyebabkan kematian.
4. Apabila bahan atau zat tersebut tidak disimpan dalam suhu ruangan.
22. Pada kasus keracunan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dilakukan
tindakan analisa kimia atau pemeriksaan toksikologi untuk membuktikan adanya
racun serta metabolitnya dalam tubuh atau cairan tubuh korban secara sistemik
maka melibatkan kelimuan dibidang :
1. Farmakodinamik.
2. Kimia Farmasi.
3. Farmakokinetik.
4. Farmakognosis.
23. Pada kasus kematian akibat keracunan morfin maka pada pemeriksaan jenazah
dapat ditemukan :
1. Lebam mayat berwarna merah terang.
2. Mata tampak terbuka.
3. Kaku mayat timbul kurang dari 2 jam.
4. Jaringan dibawah kuku berwarna kebiruan.
24. Kualitas mutu obat dan keamanan obat akan terjamin apabila :
1. Obat impor.
2. Produk terdaftar diproduksi oleh produsen legal.
3. Distribusi atau pengecer yang tidak berwenang.
4. Distribusi sesuai dengan Cara Distribusi Obat yang Baik.
25. Seorang gadis Y, setelah berobat di RS dengan keluahan gatal dan merah pada mata
kiri, kemudian Y menebus obat tersebut di apotik pada RS tersebut. Setelah ditebus
obat tersebut dipakai pada mata yang sakit namun setelah 3 kali dipakai mata
semakin perih dan gatal, kemudian ketika diperiksa kembali ternyata obat yang
dipakai adalah obat telinga. Pada kasus tersebut maka apoteker tersebut telah :
1. Melanggar Undang-Undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen pasal 4.
2. Apoteker tersebut dapat dituduh telah meracuni pasien.
3. Apoteker tersebut dapat diduga telah melakukan Malpraktik.
4. Telah terjadi pelanggaran Kode etik apoteker.
26. Untuk menganalisa kesalahan pada kasus dugaan reaksi obat yang tidak diharapkan
pada pasien di rumah sakit, seorang Ahli Farmasi Forensik akan mengkaji kembali :
1. Kebenaran pasien yang dimaksud.
2. Dokter yang memeriksa pasein.
3. Kebenaran dokumentasi obat.
4. Merk obat yang di berikan ke pasien
27. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan barang bukti di tempat
kejadian perkara adalah :
1. Gunakan sarung tangan
2. Jangan terlalu banyak memegang yang tidak perlu
3. Jangan banyak melakukan perubahan
4. Tidak terburu – buru waktu pemeriksaan
28. Seseorang dapat dipastikan telah meninggal dunia apabila ditemukan :
1. Kulit pucat.
2. Livor Mortis.
3. Tonus otot menghilang dan relaksasi.
4. Rigor Mortis.
29. Kaku mayat dapat digunakan untuk menunjukan :
1. Tanda pasti kematian.
2. Suhu Tubuh yang tinggi.
3. Memperkirakan saat kematian.
4. Suhu lingkungan.
30. Untuk diagnosa kasus kematian akibat keracunan dilakukan pemeriksaan :
1. Autopsi.
2. Pemeriksaan tempat kejadian perkara.
3. Analisis toksikologi.
4. Tersangka.
31. Berdasarkan pasal 184 KUHAP, maka alat bukti yang sah ialah :
1. Keterangan saksi.
2. Keterangan terdakwa
3. Keterangan ahli
4. Petunjuk.
32. Apabila seorang sarjana farmasi di mintai keterangannya sebagai ahli, namun tidak
memenuhi kewajibannya maka dapat dikenakan ancaman sesuai dengan :
1. Pasal 183 KUHAP
2. Pasal 216 KUHP
3. Pasal 133 KUHAP
4. Pasal 224 KUHP
33. Prosedur pengelolaan Barang bukti meliputi :
1. Penerimaan.
2. Penyimpanan.
3. Pengamanan dan perawatan.
4. Pengeluaran dan pemusnahan.
34. Faktor-faktor yang mempercepat kaku mayat :
a. Aktifitas fisik sebelum mati.
b. Suhu tubuh yang tinggi.
c. Bentuk tubuh kurus dengan otot-otot kecil
d. Suhu lingkungan.
35. Lebam mayat dapat digunakan untuk :
1. Tanda pasti kematian.
2. Memperkirakan sebab kematian.
3. Memperkirakan saat kematian.
4. Mengetahui posisi atau perubahan posisi mayat.

Soal terdiri dari Pernyataan, sebab dan alasan yang disusun berurutan. Pilihlan
A. Jika pernyataan benar, alasan benar dan keduanya menunjukan sebab dan akibat.
B. Jika penyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukan hubungan
sebab dan akibat.
C. Jika penyataan benar dan alasan salah.
D. Jika pernyataan salah dan alasan benar.
E. Jika pernyataan salah dan alasan salah.

36. Reaksi toksik merupakan kelanjutan dari efek farmakodinamik, sebab gejala toksik
merupakan efek farmakodinamik yang berlebihan.
37. Penurunan suhu tubuh pada mayat tidak dapat digunakan untuk memperkirakan
saat kematian, sebab tidak terjadi proses pemindahan panas tubuh pada mayat
dengan lingkungannya.
38. Pada kasus keracunan perlu diketahui riwayat kontak dengan racun, sebab hal
penting yang harus diketahui pada diagnosa kasus keracunan adalah bagaimana
racun tersebut diabsorbsi.
39. Pada kasus keracunan dengan korban hidup, maka korban dapat dinyatakan
keracunan dari wawancara dengan korban berdasarkan riwayat kontak dengan
racun, sebab pada korban yang hidup dapat diketahui cara masuknya racun dan jenis
racun dalam tubuh dari hasil wawancara tersebut.
40. Ahli farmasi forensik tidak harus mengetahui manajemen mutu obat sebab
manajemen mutu obat termasuk dalam ranah salah satu aspek cara distribusi obat
yang baik.
41. Pada kasus perkosaan dengan korban dibuat tidak sadar terlebih dahulu setelah
diberi obat tidur akan sulit dibuktikan adanya pengaruh obat tersebut pada korban
apabila korban melapor setelah 1 minggu kejadian, sebab obat yang masuk kedalam
tubuh melalui proses absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.
42. Pada kasus kesalahan pemberian obat tetes, yang seharusnya obat mata namun
diberikan obat tetes telinga,maka apoteker tersebut telah melakukan malpraktik,
sebab malpraktik adalah melakukan sesuatu yang harusnya tidak dilakukan atau
tidak melakukan sesuatu yang harusnya dilakukan.
43. Kaku mayat timbul 2 jam setelah kematian, sebab kaku mayat terjadi akibat gaya
gravitasi sel darah merah (eritrosit) yang mengisi pembuluh darah pada pembuluh
darah bagian terendah tubuh.
44. Pemeriksaan luar mayat dapat ditemukan kecurigaan penyebab kematian akibat
racun, sebab pada kematian yang dicurigai akibat keracunan pemeriksan tempat
kejadian perkara yang baik dapat membantu sebab matinya korban tersebut. B
45. Ciri kematian akibat racun asam kuat pada mayat tampak luka bakar pada kulit bibir
dan saluran pencernaan, sebab racun dapat masuk kedalam tubuh melalui mulut ke
saluran perncernaan.
46. Seorang sarjana farmasi dalam menjalankan praktiknya harus sesuai dengan
kewenangan yang didasarkan pada kompetensi yang dimilikinya, sebab hal ini sesuai
dengan pasal 62 ayat (1), Undang-undang No 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
47. Seseorang meninggal karena syok hipovolemik maka sebab matinya adalah syok
hipovolemik, sebab mekanisme kematian adalah suatu keadaan fisiologis yang tidak
cocok dengan kehidupan yang diakibatkan oleh sebab kematian.
48. Seseorang yang keracunan kodein dapat mengakibatkan kematian dengan asfiksia
sebab kodein dapat mengakibatkan depresi sistem nafas.
49. Pada jenazah yang ditemukan mengambang disungai maka kematian pada orang ini
dapat dikarenakan keracunan alkohol sebab pengaruh alkohol dapat mengganggu
kesadarannya sehingga tenggelam.
50. Seorang pria berumur 70 tahun ditemukan meninggal dunia diatas tempat tidur
suatu hotel/penginapan dan ditemukan obat kuat dua buah kapsul biru dimeja
kamar hotel tersebut serta riwayat penyakit jantung, maka cara kematian pria
tersebut dianggap mati wajar sebab mati wajar adalah Cara kematian oleh suatu
sebab yang alamiah.

Bobot nilai satu soal : 2


Selamat bekerja, waktu 100 menit. Silahkan open book.

Jawaban diketik dikotak merah ---> A

Anda mungkin juga menyukai