Anda di halaman 1dari 15

T E K N .

S E D I A A N L I Q U I D A & S E M I S O L I D A

“LARUTAN”
ELIXIR BROMHEXIN
KELOMPOK 4
Restu Roby Islamiaty (17010153)
Deden Permana (18010110)
Ertina Izma N (18010118)
Siti Diba Mayasari (18010138)
Elixir/Eliksir
Farmakope Indonesia Edisi III 1979

Sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa
& bau sedap, mengandung selain obat juga
zat tambahan seperti gula & atau zat pemanis lainnya, zat 
warna, zat pewangi & zat
pengawet digunakan sebagai obat dalam
1. Zat aktif  
2. Pelarut
OMPONEN3. Pemanis  
ELIXIR 4. Zat penstabil
5. Pengawet
Kelebihan & Kekurangan Elixir
Kelebihan : Kekurangan :
a. Mudah ditelan dibandigkan tablet atau a. Alkohol kurang baik untuk kesehatan anak 
kapsul, sehingga banyakdisukai anak-anak, b. Mengandung bahan mudah menguap
bayi, maupun usia lanjut  sehingga harus disimpan dalam botol gelap
b. Rasanya dan baunya menyenangkan  dan jauh dari sumber api
c. Absorbsi obat lebih cepat karena telah
berbentuk sediaan cair (tidak mengalami
proses penghancuran atau disintegrasi
maupunpelarutan seperti pada tablet,kapsul,
pil, dll) 
d. Mengurangi resiko terjadinya iritasi
lambung 
e. Larutan jernih dan tidak perlu dikocok lagi 
Tu j u a n P e m b u a t a n E l i x i r
a. Mempertinggi kelarutan zat berkhasiat
b. Agar homogenitas lebih terjamin
c. Zat berkhasiat lebih mudah terabsorbsi dalam keadaan
terlarut
d. Sediaan berasa manis dan aroma lebih sedap
e. Dapat digunakan oleh orang yang sukar menelan obat
seperti anak-anak dan orang tua
CiriKhas Elixir
a. Mengandung alkohol 5-24% 
b. Rasa manis, tidak semanis sirup 
c. Warna sesuai aroma 
Pembuatan Sediaan Elixir Bromhexin
Syarat Sesuai Handbook
Nama Sediaan Fungsi
Eksipien
Formula Bromhexin Hydrochloride 100 mg Zat Aktif
Sorbitol Solution 30% Pemanis
Alkohol 10% Pelarut
Propilenglikol 5% Pelarut
Metil Paraben 0,2% Antifungistatik
Propil Paraben 0,03% Pengawet
Pewangi q.s Pewangi
Aquadest Ad 5 ml Pelarut

Akan dibuat sediaan eliksir, dengan sediaan 100mg/5ml sebanyak 100 botol.
Jumlah yang akan diserahkan sebanyak 100 botol ditambah untuk uji mutu sediaan akhir dibutuhkan :

Penentuan bobot jenis 1 botol


Penetapan pH  
Penetapan viskositas dan rheology (viscometer Brookfield) 2 botol
Volume terpindahkan (non-destruktif) 3 botol
Identifikasi 3 botol
Penetapan kadar 3 botol
Penetapan potensi bromhexine 888 botol
JUMLAH 900 botol

Karena dari seluruh uji diatas ada uji yang tidak destruktif sehingga dapat
digunakan untuk uji evaluasi yang lain. Jadi jumlah eliksir yang akan dibuat
adalah 100 + 900 = 1000 botol
Perhitungan
1. Jumlah yang akan diserahkan sebanyak 100 botol, ditambah untuk uji mutu sediaan
akhir dibutuhkan 900 botol. Maka akan dibuat total 1000 botol.
2. Volume tiap botol dilebihkan 3% untuk menjamin ketepatan volume sediaan setelah
dituang dari botol. Persentase penambahan volume mengacu pada FI IV (1131) hal.
1044
3. Volume sediaan tiap botol = 100 ml + (3% x 100 ml) = 103 ml
4. Total volume sediaan yang akan dibuat : 1000 botol x 103 ml = 103.000 ml

Untuk mencegah kehilangan selama pembuatan maka total


sediaan dilebihkan sehingga volume total yang dibuat =
103.000 ml + (10% x 103.000) ml = 113.300 ml
Penimbangan
Bahan yang ditimbang Untuk volume 5 ml Untuk volume 113.300 ml
Bromhexine Chloride 0,1 g 2.266 g
Sorbitol solution 1,5 g 33.990 g
Alkohol 0,5 g 11.330 g
Propilnglikol 0,25 g 5.665 g
Metil paraben 0,01 g 226,6 g
Propil paraben 0,0015 g 33,99 g
Pewangi q.s (dalam bentuk persen) -
Aquadest Ad 5 ml Ad 113.300 ml
Perhitungan untuk volume
Perhitungan untuk volume 5 ml
113.300 ml

Bromhexin : 100 mg/1000 = 0,1 g Bromhexine : 100 mg/5 ml x 113.300 ml

Sorbitol : 30% b/v x 5 ml= 1,5 g = 2.266.000 mg/1000

= 2.266 g
Alkohol : 10% b/v x 5 ml = 0,5 g
Sorbitol : 1,5 g/5 ml x 113.300 ml = 33.990 g
Propilenglikol : 10% b/v x 5 ml = 0,25 g
Alkohol : 0,5 g/5 ml x 113.300 ml = 11.330 g
Metil paraben : 5% b/v x 5 ml = 0,01 g
Propilenglikol : 0,25 g/5 ml x 113.300 ml = 5.665 g
Propil paraben : 0,2% b/v x 5 ml = 0,0015 g
Metil paraben : 0,01 g/5 ml x 113.300 ml = 226,6 g

Propil paraben : 0,0015 g/5 ml x 113.300 ml = 33,99 g


Prosedur
pembuatan
1. Air sebagai pembawa harus dididihkan kemudian didinginkan.
2. Bahan aktif dan bahan pembantu (jumlah yang diminta + evaluasi) ditimbang.
3. Pembuatan larutan sakarosa (FI. III. 567). Larutkan 65 bagian sakarosa dalam larutan metal
paraben 0,25 % b/v hingga terbentuk 100 bagian sirupus simpleks yang berfungsi sebagai
pengental dan pemanis.
4. Bahan aktif dihaluskan dalam mortar kemudian dilarutkan dalam satu pelarut yang paling
melarutkan zat-zat tersebut. Apabila kelarutan bahan berkhasiat di dalam masing-masing pelarut
yang akan dikombinasikan tidak tinggi, maka zat aktif dilarutkan sedikit demi sedikit ke dalam
pelarut campur tersebut.
5. Bahan pembantu dihaluskan dalam mortar kemudian dilarutkan dalam pelarut yang paling
melarutkan zat-zat tersebut.
6. Tambahkan berturut-turut larutan pengawet, larutan pewangi, larutan pewarna kedalam larutan
zat aktif. (Sedapat mungkin penambahan zat-zat pembantu dalam keadaan terlarut)
7. Tambahkan sisa pelarut campur
8. Masukkan pemanis.
9. Genapkan dengan air sampai volume yang diinginkan.
10. Masukkan kedalam wadah, tutup dan beri etiket.
Evaluasi &
Penyimpanan
Evaluasi Fisika

• Evaluasi organoleptik
• Evaluasi kejernihan
• Berat jenis
• pH
• Volume terpindahkan
• Viskositas
Evaluasi kimia Evaluasi Biologi

• Penetapan potensi antibiotik untuk eliksir


• Identifikasi dengan zat aktif antibiotika
• Penetapan kadar
Penyimpana
n
Karena eliksir mengandung alkohol dan
biasanya juga mengandung beberapa minyak
mudah menguap yang rusak oleh adanya udara
dan sinar, maka paling baik disimpan pada
wadah tertutup rapat dan tahan cahaya.
Contoh sediaan di
pasaran
1. Eliksir parasetamol
3. Eliksir piperazin sitrat
Contoh : dapyrin, decadol elixir
contoh :ascari, combantrinneo ultraxon

2. Eliksir teofilin
contoh : bronchophylin, bufabron, 4. Eliksir ambroxol HCl
brodilex, tusapres contoh : mucopect

Anda mungkin juga menyukai