TROMBOLITIK
SITI MARIAM
Hemostasis
• Lintasan ekstrinsik melibatkan faktor jaringan, faktor VII, X serta Ca2+ dan
meghasilkan faktor Xa. Faktor jaringan berinteraksi dengan faktor VII dan
mengaktifkannya. Faktor jaringan bekerja sebagai kofaktor untuk faktor VIIa untuk
mengaktifkan faktor X.
• Pada lintasan terakhir yang sama, faktor Xa yang dihasilkan oleh lintasan intrinsik
dan ekstrinsik, akan mengaktifkan protombin menjadi trombin yang kemudian
mengubah fibrinogen menjadi fibrin.
• Pengaktifan protombin terjadi pada permukaan trombosit aktif dan memerlukan
perakitan kompleks protombinase yang terdiri atas fosfolipid anionik platelet, Ca 2+,
faktor Va, faktor Xa dan protombin. Selain mengubah fibrinogen menjadi fibrin,
trombin juga mengubah faktor XIII menjadi faktor XIIa.
• Faktor ini merupakan transglutaminase yang sangat spesifik dan membentuk ikatan
silang secara kovalen antar molekul fibrin dengan membentuk ikatan peptida antara
gugus amida residu glutamin dan gugus ε mino residu lisin, sehingga menghasilkan
bekuan fibrin yang lebih stabil dengan peningkatan resistensi terhadap proteolisis
Fibrinolisis
• Fibinolisis : proses pelarutan gumpalan darah (fibrin)
• Sistim fibrinolisis penting untuk menyingkirkan deposit fibrin yang
berlebihan Pada tempat jaringan yang rusak (tissue injury), fibrinolisis
dimulai dengan perubahan plasminogen menjadi plasmin.
• Plasmin adalah enzim proteolitik yang mampu memecah silang-link
antara molekul fibrin, yang menyediakan integritas struktural pembekuan
darah aktivator plasminogen / obat fibrinolitik
• Gumpalan fibrin bersifat sementara setelah beberapa waktu dilarutkan
oleh plasmin (enzim protease) => factor pembeku V dan VII.
• Dalam darah plasmin berada dalam bentuk pro-enzim in aktif
plasminogen yang diaktifkan oleh zat-zat aktivator plasminogen (ZAP)
faal yaitu TPA (Tissue Plasminogen Activator), urokiriase dan f.XII
teraktivasi.
• Pembentukan berlebih plasmin dengan resiko pendarahan dihindari oleh
inhibitor ZAP (antiplasmin)
• Plasminogen dibentuk di hati, ZAP di banyak bagian jaringan.
• Antara pembentukan dan pelarutan fibrin terdapat keseimbangan
• Tissue plasminogen aktivator
menghasilkan lisis bekuan
melalui urutan berikut:
1. TPA mengikat fibrin pada
permukaan gumpalan
2. Mengaktifkan fibrin yang
terikat plasminogen
3. Plasmin dibelah dari
plasminogen terkait dengan
fibrin
4. Molekul fibrin yang rusak
terpisah oleh plasmin dan
gumpalan larut
OBAT TROMBOTIK
1. Trombolitik
Penggolongan
1.Fibrinolysin Enzim fibrinolitislangsung
merombak jaringan fibrin digunakan secara
demal untuk borok seperti ulcus cruris dan
decubilitus (karena tekanan)
2. Zat activator plasminogen streptokinase,
Anistreplase, Alteplase, Urokase)
– Streptokinase dari protein strepto CC,
hemoliticus => terbentuk kompleks dengan
plasminogen untuk mengubah plasmin emboli
paru, infark jantung, penyakit jantung koroner dll.
– Alteplase : mengikatkan diri pada fibrin dan
mengaktifkan plasminogen plasmin larut
– Anistreplase membentuk kompleks dengan
plasminogen => fibrin larut
Obat-obat Fibrinolisis
1. Streptokinase:
• Digunakan : Pengobatan fase dini emboli paru akut dan infark
miokard akut
• Mekanisme Kerja: Mengaktifasi plasminogen dengan cara tidak
langsung yaitu dengan bergabung terlebih dulu dengan plasminogen
untuk membentuk kompleks aktivator mengkatalisis perubahan
plasminogen bebas menjadi plasmin.
• Dosis : diberikan secara Intravena 1,5 juta IU pada infark miokard,
pada trombosis vena akut,emboli paru atau emboli diberikan
250.000 IU loading dose selama 30 menit diikuti 100.000 IU/jam
(diberikan selama 24 jam)
• Kinetik: T1/2 = 15 menit
2. Urokinase :
Enzim dari biakan sel ginjal manusia Untuk trombose vena dan
arteri, emboli paru
• Dosis : IV (infuse) 250.000 UI dalam larutan NaCl/glukosa.
3. Anistreptase :
• Kompleks streptokinase dengan plasminogen human Daya tarik
kuat terhadap fibrin.
• Dosis : 30 unit dalam waktu 5 menit
• Kontra indikasi : setelah persalinan, borok lambung, hipertensi,
dan setelah infeksi.
Penggunaan :
• Digunakan pada gangguan tromoemboli dan tromoflebitis (radang
vena) dan setelah pembedahan, juga mencegah terbentuknya
thrombus pada aterosklerolis.
• Efek samping dosis tinggi depresi jantung
3.
5. Heparin => Glukosamino glikon = Glukosamin =asam glukurorat
• Antikoagulan pertama banyak ditemukan di Hepar Heparin
• Heparin diperoleh dengan ekstrasi dari paru-paru dan hati sapi
• Heparin merupakan suatu mukopolisakarida yang mengandung sulfat Pemberian secara IV memempunyai 2
efek : 1. Gangguan koagulasi darah 2. Penurunan Konsenstrasi trigliserid plasma
• Heparin bekerja secara tidak langsung dengan bantuan suatu Plasma Kofaktor, yaitu : AntiTrombin III (suatu α-
globulin) untuk menetralisir faktor-faktor XIIa; Kalikrein; XIa; IIa; XIIIa
• AntiTrombin III + Heparin membentuk kompleks yang berafinitas lebih besar dari anti trombin III sendiri dan
irreversibel dengan Trombin, sehingga menjadi inaktif
• Heparin menurunkan konsentrasi Trigliserida darah. Hal ini disebabkan Heparin melepaskan enzim Lipoprotein
lipase (dari jaringan) yang akan menghidrolisis Trigliserida Chilomicron & VLDL yang terikat pada sel endotel
kapiler menjadi asam lemak & Gliserid
• Heparin sulit menembus membran sel, karena ukuran molekulnya besar dan juga bersifat polar. Karena itu
Heparin tidak diabsorbsi bila diberi per oral atau sublingual. Pemberian secara i.v; s.c dalam; intra Fat. Tidak
diberikan secara i.m, karena dapat Hematom besar pada tempat suntikkan
• Kontraindikasi Sensitif terhadap Heparin A l k o h o l i s m Perdarahan aktif H e m o f i l i a T r o m b o s i
t o p e n i a Tuberculosis aktif Perdarahan intracranial Ulcus Pepticum Hipertensi berat Keganasan
organ dalam
• Menetralkan trombin dengan segera untuk keadaan memerlukan pencairan darah segera. Contoh trombose
vena, emboli=> zat antitrombi
• Diberikan perenteral karena oral tidak diserap, effeknya singkat 3 jam karena ekskresi oleh ginjal cepat
• Dosis : pada trombo emboli ; IV tiap 4 jam 5000-10000 UI (1 mg = 150 UI)
• Profilaxis : sk : 5000 UI
• Pemakaian Heparin dinyatakan dalam UNIT. 1 unit Heparin
adalah banyaknya Heparin yang akan mencegah
penggumpalan 1 ml Plasma Pemberian I.V Heparin : 100
unit/kgBB, 400 unit/kgBB atau 800 unit /kgBB, pemberian
heparin melalui infus : 20.000-40.000 unit dilarutkan dalam
glukosa 5 % atau NaCl 0,9% dan diberikan dalam 24 jam
• Antidotum Heparin yaitu : PROTAMIN SULFAT • Pemberian
secara i.v perlahan dengan dosis tiap 1 mg menetralkan 80 -
100 unit aktivitas heparin yang ada dalam tubuh • Dosis
aman maksimal : 200 mg i.v dalam 2 jam
Obat Antikoagulansia
1. Enoxaparin = Nadroparin
• Adalah campuran dari sejumlah heparin BM rendah yang dibentuk
dengan jalan Faraksinasi dengan alkali (Enoxaparin) dengan asam
nitrat (Nadropin)
• Kerja lebih lemah dari heparan => Profilaksis, kerja lebih panjang
3,5-4 jam
• Dosis : sk 50 mg Enox. 2 jam sebelum pembedahan , lalu 1 dd 20
mg 7-10 hari Sk 750 unit Nadro – 12 jam sebelum pembedahan
2. Warfarin => Derv. asetonilbenzil dari kumarin
• Khasiat antikoagulansia berdasarkan mekanisme saingan terhadap
Vitamin K
• Digunakan untuk prevensi skunder infark otak dan jantung
• Dosis : oral 1 dd 10-15 mg 3 hari. Pemeliharaan 2-10 mg/hari
• Mulai kerja obat dan max 36-72 jam bertahan 4-5 hari
• Adalah obat yang mengurangi perubahan Fibrinogen Fibrin WARFARIN
banyak digunakan dalam klinik. Warfarin adalah sediaan sintetik dari
DIKUMAROL (antikoagulan alamiah yang berasal dari tanaman SWEET CLOVER)
• Efek utama adalah Hambatan terhadap pembekuan darah dengan cara
mengganggu sintesis faktor pembekuan bergantung Vit K (Faktor II; VII; IX; X)
dalam hati • Efek terapi timbul 8-12 jam setelah pemberian p.o atau i.v•
• P.O absorbsi cepat & sempurna dari TGI. • Di dalam Plasma diikat erat oleh
Albumin. • Kadar puncak dalam darah 1 jam setelah diminum, tapi puncak efek
Antikoagulan dicapai setelah 36-48 jam. Efek Antikoagulan mulai terlihat
setelah 12-16 jam dan berlangsung selama 4-5 hr. Metabolisme dalam Hati
dengan T1/2 40 jam. Menembus Plasenta dan terdapat dalam ASI
Asetokumoral => lebih kuat, bekerja agak lambat
2. Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya digunakan untuk antikoagulan di luar tubuh
(in vitro), sebab terlalu toksis untuk penggunaan in vivo (di dalam tubuh).
Mekanisme Kerja:
- Menghambat sintesis Protrombin juga faktor VII, IX dan X dalam hati
Antikoagulan tak langsung
- Mencegah γ-karboksilasi asam Glutamat menjadi prazat faktor
pembekuan
Efek Samping:
Kadang kadang dapat menimbulkan
Resiko pendarahan
Eksatem, Dermatitis
Rambut rontok
Nekrosa kulit/kumarin nekrosa
OBAT ANtitrombotik
3. Obat Antitrombotik
• Zat-zat antitrombotik berkhasiat menghindari terbentuknya
trombin dengan jalan menghambat penggumpalannya.
Hemofilia
• Hemofilia adalah penyakit perdarahan akibat kekurangan salah satu faktor
pembekuan darah (kaskade koagulasi) yang diturunkan terkait kromosom X.
• Hemofilia sendiri terbagi menjadi hemofilia A, B, dan C. Namun, kejadian yang
paling sering adalah hemofilian A dan B.
• Hemofilia A terjadi karena kurangnya faktor 8 di kaskade koagulasi pada tubuhnya,
sedangkan hemofilia B terjadi karena kurangnya faktor 9 di kaskade koagulasi.
• Penderita hemofilia baik A dan B terjadi
kekurangan faktor seperti gambar tersebut yang
akhirnya menyebabkan tidak terbentuknya fibrin.
• Jika fibrin tidak terbentuk, sumbat trombosit yang
bersifat rapuh tidak bisa digantikan olehfibrin.
Sehingga pasien tetap mengalami perdarahan
terus-menerus.
• Untuk mengatasi perdarahan akut yang terjadi,
dilakukan tindakan pertama yang disebut RICE,
singakatan dari rest (istirahat), ice (dikompres
dengan es/air dingin), compression (dibebat tekan
pada luka) dan elevation (meninggikan posisi luka
di atas jantung) Sebenarnya tindakan ini mirip
dengan hemostasis primer karena bertujuan untuk
memperlambat perdarahan melalui mekanisme
mengecilkan pembuluh darah sehingga diharapkan
terjadi agregasi trombosit/sumbat trombosit.
Obat Haemofilia
• Pengobatan ketika terjadi perdarahan harus secepatnya diberikan faktor 8
atau faktor 9 tersebut dengan tujuan membentuk fibrin sehingga terjadi
sumbatan hemostasis yang stabil
• Sedangkan pada pasien hemofilia tanpa perdarahan, tetap harus diberikan
suntikan faktor 8 atau 9 setiap minggunya untuk terapi pemeliharaan
untuk mencegah sewaktu-waktu kalau dia menderita luka maka tidak akan
terjadi perdarahan. Jika dianggap tiap minggu dia perlu suntikan faktor 8
atau 9 sebesar 3000 UI.
TERIMAKASIH