Anda di halaman 1dari 5

Nama : Niang Mentari Awan

NIM : 17300063
Kelas : A.92

Pengertian proses pembekuan darah (koagulasi) adalah proses yang


melibatkan berbagai macam faktor pembekuan yang berada di serum darah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembekuan darah terdiri dari faktor 1-
13.
1. Faktor I (fibrinogen). Fungsi sebagai komponen penting dalam protein
plasma hasil dari sintesis dalam hati dan diubah menjadi
fibrin. Kekurangan fibrinogen dapat mengakibatkan masalah seperti
afibrinogenemia atau hypofibrinogenemia.
2. Faktor II (protrombin). Fungsi sebagai protein plasma dan akan
dikonversi menjadi bentuk yang aktif berupa trombin (faktor IIa) melalui
pembelahan dengan aktivasi faktor X (Xa). Kekurangan protrombin dapat
mengakibatkan hypoprothrombinemia.
3. Faktor III (tromboplastin atau trombokinase). Fungsi sebagai aktivasi
faktor VII untuk membentuk trombin
4. Faktor IV (kalsium). Fungsinya digunakan disemua proses pembekuan
darah
5. Faktor V (Proakselerin, faktor labil, globulin akselator). Fungsi sebagai
sistem intrinsik dan ekstrinsik dan juga sebagai katalisis pembelahan
protrombin trombin yang aktif. Kekurangan faktor Proakselerin dapat
mengakibatkan parahemophilia.
6. Faktor VI. Faktor ini sudah tidak dipakai lagi karena fungsinya sama
seperti faktor V
7. Faktor VII (prokonvertin, faktor stabil). Fungsi sebagai sistem intrinsik.
8. Faktor VIII (Faktor antihemofilia/AHF, faktor antihemofilia A, globulin
antihemofilia/ AHG atau plasmokinin ). Fungsi sebagai sistem ekstrinsik.
9. Faktor IX (komponen tromboplastik plasma (PTC), faktor antihemofilia
B, protrombin beta). Fungsi sebagai sistem ekstrinsik.
10. Faktor X (faktor stuart-poweratau protrombokinase). Fungsi sebagai
sistem intrinstik dan ekstrinsik.
11. Faktor XI (Anteseden tromboplastin plasma, faktor antihemofilia C atau
faktor PTA ). Fungsi sebagai sistem intrinsik.
12. Faktor XII (Faktor hageman). Fungsi sebagai sistem intrinsik.
13. Faktor XIII (Faktor stabilisasi fibrin atau fibrinase ). Fungsi sebagai
penghubung silang filamen fibril.
Mekanisme pembekuan darah

Mekanisme pembekuan darah dibagi menjadi dua yaitu: sisten


ekstrinsik dan sistem intrinsik Reaksi awal pada sistem intrinsik adalah konversi
faktor XII inaktif menjadi faktor XII aktif (XIIa). Aktivasi ini dikatalisis oleh
kininogen HMW dan kalikrein. Faktor XII aktif kemudian mengaktifkan faktor
XI, dan faktor XI aktif mengaktifkan faktor IX. Faktor IX yang aktif membentuk
suatu kompleks dengan faktor VIII aktif. Kompleks IXa dan VIIIa mengaktifkan
faktor X. Fosfolipid dari trombosit dan Ca2+ diperlukan untuk mengaktifkan
faktor X secara sempurna.

Sementara sistem ekstrinsik dipicu oleh pelepasan faktor III (tromboplastin) dari
jaringan yang mengaktifkan faktor VII. Faktor III dan faktor VIIa mengaktifkan
faktor IX dan X. Dengan adanya fosfolipid, Ca2+, dan faktor V, maka faktor X
akan mengkatalisis konversi protrombin menjadi trombin. Selanjutnya trombin
mengkatalisis konversi fibrinogen menjadi fibrin

A. Mekanisme Ekstrinsik

Mekanisme ekstrinsik sebagai awal pembentukan activator protrombin


dimulai dengan dinding pembuluh luar yang rusak, dan berlangsung melalui
langkah-langkah, yaitu :
1. Pelepasan factor jaringan. Jaringan yang luka melepaskan beberapa factor
yang disebut factor jaringanatau tromboblastin jaringan. Faktor ini
terutama terdiri dari fosfolipid dari membrane jaringan dan kompleks
lipoprotein yang mengandung enzim preteolitik yang tinggi.
2. Aktivasi Faktor X- peranan factor VII dan factor jaringan. Kompleks
lipoprotein dari factor jaringan selanjutnya bergabung dengan factor VII
dan bersamaan dengan hadirnya ion kalsium, factor ini bekerja sebagai
enzim terhadap factor X untuk membentuk factor X yang teraktivasi.
3. Efek dari factor X yang teraktivasi dalam membantu aktifator protrombin-
peranan factor V. Faktor X yang teraktivasi segera berikatan dengan
fosfolipid jaringan, atau dengan fosfolipidtambahan yang dilepaskan dari
trombosi, juga dengan factor V, yang membentuk senyawa yang disebut
activator protrombin. Kemudian senyawa ini memecah protrombin
menjadi trombin, dan berlangsunglah proses pembekuan darah. Pada tahap
permulaan, factor V yang terdapat dalam kompleks activator protrombin
bersifat inaktif, tetapi sekali proses pembekuan darah ini dimulai dan
thrombin mulai terbentuk, kerja proteolitik dari thrombin akan
mengaktifkan akselerator tambahan yang kuat dalam mengaktifkan
protrombin. Pada akhirnya, factor X yang teaktivasilah yang menyebabkan
pemecahan protrombin menjadi thrombin.

B. Mekanisme Instrinsik
Mekanisme kedua untuk pembentukan activator protrombin, dan
dengan demikian juga merupakan awal dari proses pembekuan, dimulai dengan
terjadinya trauma terhadap darah itu sendiri atau berkontak dengan kolagen pada
dinding pembuluh darahyang rusak, dan kemudian berlangsunglah serangkaian
reaksi yang bertingkat.
1. Pengaktifan factor XII dan pelepasan fosfolipid trombosit oleh darah yang
terkena trauma. Trauma terhadap darah atau berkontaknya darah dengan
kolagen pembuluh darahakan mengubah dua factor pembekuan penting dalam
darah: Faktor XII dan Trombosit. Bila factor XII terganggu, misalnya karena
berkontak dengan kolagen atau dengan permukaan yang basah seperti gelas, ia
akan berubah menjadi bentuk baru yaitu sebagai enzim proteolitik yang
disebut factor XII yang teraktivasi. Pada saat bersamaan,trauma terhadap
darah juga akan merusak trombosit akibat bersentuhan dengan kolagen atau
dengan permukaan basah,dan ini akan melepaskan fosfolipid trombosit yang
mengandung lipoprotein, yang disebut 3 faktor pembekuan selanjutnya.
2. Pengaktifan factor XI, Faktor XII yang teraktivasi bekerja secara enzimatik
terhadap factor XI dan juga mengaktifkannya, ini merupakan langkah kedua
dalam jalur Instrinsik. Reaksi ini memerlukan Kininogen HMW( berat
molekul tinggi), dan dipercepat oleh prekalikrein.
3. Pengaktifan factor IX oleh factor XI yang teraktivasi bekerja secara enzimatik
terhadap factor XI dan mengaktifkannya.
4. Pengaktifan factor X-peranan Faktor VIII. Faktor IX yang teraktivasi, yang
bekerja sama dengan factor VIII teraktivasi dan dengan Fosfolipid trombosit
dan factor 3 dari trombosit yang rusak, mengaktifkan factor X.
5. Kerja factor X teraktivasi dalam pembentukan aktivastor protrombin-peranan
factor V. Langkah dalam jalur instrinsik ini pada prinsipnya sama dengan
langkah pada jalur ekstrinsik. Artinya, Faktor X yang teraktivasi berbentuk
suatu kompleks yang disebut activator protrombin.

Interaksi antara jalur intrinsik dan ekstrinsik ( Jalur Bersama )

Pembuluh darah rusak, pembekuan dimulai oleh kedua jalur secara


bersamaan. Factor jaringan mengawali jalur ekstrinsik, sedangkan berkontaknya
factor XII dan trombosit dengan kolagen di dinding pembuluh mengawali jalur
instrinsik. Pada lintasan terakhir yang sama, faktor Xa yang dihasilkan oleh
lintasan intrinsik dan ekstrinsik, akan mengaktifkan protombin menjadi trombin
yang kemudian mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Pengaktifan protombin
terjadi pada permukaan trombosit aktif dan memerlukan perakitan kompleks
proetombinase yang terdiri atas fosfolipid anionik platelet, Ca2+, faktor Va, faktor
Xa dan protrombin.

Anda mungkin juga menyukai