Anda di halaman 1dari 18

HOMEOSTASIS

Dr HENI SETYOWATI ,MKKK


HOMEOSTASIS
KOAGULASI

FIBRINOLISIS
Hemostasis bertujuan untuk :
• menjaga agar darah tetap cair didalam arteri dan vena,
• mencegah kehilangan darah karena luka,
• memperbaiki aliran darah selama proses penyembuhan luka.
• Koagulasi (pembekuan)yang merupakan salah satu proses
hemostasis terpenting .
Ada suatumekamisme lain dengan efek antagonis yang
bertujuan untukmengimbangi mekanisme koagulasi dan
memelihara agar darah tetap cair; salah satu diantaranya adalah
proses fibrinolisis. Dengan adanya mekanisme fibrinoloisis
bekuan yang terjadi dapat di batasi dan pembuluh darah yang
tersumbat dapat dialirakan darahkembali. Koagulasi dan
fibrinolisis merupakan mekanisme yang saling berkaitan erat
sehingga seorang tidak dapat membicarakan masalahkoagulasi
tanpa di sertai dengan fibrinolisis
• Dalam sistem koagulasis dan fibrinolisis
terdapat sistem lain yangmengatur agar kedua
proses tidak langsung berlebihan. Sistem
tersebutterdiri dari faktor-faktor penghambat
(inhibitor).
• Seluruh prosesmerupakan mekanisme terpadu
antara :
– aktifitas pembuluh darah,
– fungsitrombosit,
– interaksi antara prokoagulan dalam sirkulasi
dengan trombosit,
– aktifasi fibrinolisis, dan
– aktifitas inhibitor.
• Faktor koagulasi atau faktor pembekuan darah
adalah protein yang terdapat dalam darah
(plasma) yang berfungsi dalam proses
koagulasi. Proses pembekuan darah bertujuan
untuk mengatasi vascular injury sehingga tidak
terjadi perdarahan berlebihan, tetapi proses
pembekuan darah ini harus dilokalisir hanya
pada daerah injury, tidak boleh menyebar ke
tempat lain karena akan membahayakan
peredaran darah
pembekuan darah (koagulasi) adalah proses
yang melibatkan berbagai macam faktor
pembekuan yang berada di serum darah.
TES KOAGULASI
untuk membantu dokter dalam mengevaluasi
kemampuan dan lama proses pembekuan darah
dalam tubuh. 
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembekuan darah terdiri dari faktor 1-13.
DILAKUKAN SAAT :
• dokter ingin mengetahui penyebab terjadinya pendarahan
pada tubuh Anda
• ketika Anda akan mengonsumsi warfarin, tes ini
bermanfaat untuk menentukan dosis warfarin yang harus
Anda konsumsi
• dilakukan untuk mendeteksi penyakit turunan seperti
hemofilia
• mengecek jika Anda kekurangan vitamin K. Vitamin K
merupakan zat penting dalam proses pembekuan darah
• menguji apakah Anda siap untuk dioperasi atau tidak
• mengecek apakah fungsi hati bekerja dengan baik, karena
hati memproduksi zat penting dalam proses pembekuan
darah
faktor pembekuan :

KOAGULAN FUNGSI
FAKTOR 1 MENGHASILKAN FIBRIN
( FIBRINOGEN )

FAKTOR II MENGHASILKAN TROMBIN


( PROTROMBIN ) (prekursor enzim proteolitik tromion )
MEMBUTUHKAN VIT K
FAKTOR III AKTIVASI FAKTOR VII
( TROMBOPLASTIN )

FAKTOR IV DIGUNAKAN DISEMUA PROSES


( KALSIUM ) PEMBEKUAN DARAH

FAKTOR V KATALISIS PEMBELAHAN PROTROMBIN


( PROAKSELERIN ) MENJADI TROMBIN YANG AKTIF

FAKTOR VI  SAMA SEPERTI FAKTOR V


( SUDAH TIDAK DIPAKAI )
KOAGULAN FUNGSI
Faktor VII  sistem intrinsik.
(prokonvertin, faktor stabil) ( mengaktifkan faktor IX dan faktor X. )
Membutuhkan vit K
FAKTOR VIII sistem ekstrinsik, ANTI HEMOFILI A,
GLOBULIN ANTI HEMOFILIA

FAKTOR IX sistem ekstrinsik, ANTI HEMOFILIA B


komponen tromboplastik plasma ( mengaktifkan faktor X )
(PTC), faktor antihemofilia B) Membutuhkan vit K

FAKTOR X sistem intrinsik dan ekstrinsik.


(faktor stuart-power).  ( mengaktifkan protrombin )
Membutuhkan vit K
KOAGULAN FUNGSI
Faktor XI sistem intrinsik, ANTI HEMOFILIA C
mengaktifkan faktor XII dan faktor IX

FAKTOR XII sistem ekstrinsik.


(Faktor hageman) faktor plasma yang berfungsi untuk mengaktifkan
faktor XII dan PK
FAKTOR XIII sistem ekstrinsik.
( Faktor stabilisasi ( menimbulkan bekuan fibrin )
fibrin)
Faktor Pembekuan Darah Intrinsik dan Ekstrinsik 
• Mekanisme pembekuan dibagi menjadi dua, yaitu sistem
intrinsik dan sistem ekstrinsik. Reaksi awal pada sistem
intrinsik adalah konversi faktor XII inaktif menjadi faktor XII
aktif (XIIa). Aktivasi ini dikatalisis oleh kininogen HMW dan
kalikrein. Faktor XII aktif kemudian mengaktifkan faktor XI, dan
faktor XI aktif mengaktifkan faktor IX. Faktor IX yang aktif
membentuk suatu kompleks dengan faktor VIII aktif. Kompleks
IXa dan VIIIa mengaktifkan faktor X. Fosfolipid dari trombosit
dan Ca2+ diperlukan untuk mengaktifkan faktor X secara
sempurna. 
• Sementara sistem ekstrinsik dipicu oleh pelepasan faktor III
(tromboplastin) dari jaringan yang mengaktifkan faktor VII.
Faktor III dan faktor VIIa mengaktifkan faktor IX dan X. Dengan
adanya fosfolipid, Ca2+, dan faktor V, maka faktor X akan
mengkatalisis konversi protrombin menjadi trombin.
Selanjutnya trombin mengkatalisis konversi fibrinogen menjadi
fibrin.
FAKTOR PEMBEKUAN DARAH
INTRINSIK
F XII XI IX VIII X
Fosfolipid
Ca
Trombosit
PROTROMBIN
EXTRINSIK
F III & VII IX & X FIBRINOGEN
TROMBIN

FIBRIN
PEMERIKSAAN HOMEOSTASIS
 ANAMNESA ;
– Mencari riwayat perdarahan abnormal
– Mencari kelainan yang mengganggu faal
hemostasis, misalnya penyakit hati kronik, SLE
(systemic lupus erythematosus), gagal ginjal
kronik, keganasan hematologik, dll
– Riwayat pemakaian obat
– Riwayat perdarahan dalam keluarga
• Tes penyaring terdiri atas :

– Tes untuk menilai pembentukan hemostatic plug,


seperti: hitung trombosit, apusan darah tepi,
bleeding time, tes torniquet (Rumple- Leede).
– Tes untuk menilai pembentukan trombin terdiri
atas tes PT (Prothrombin Time) dan aPTT
(Activated Partial Thromboplastin Test).
– Tes untuk menilai reaksi trombin-fibrinogen terdiri
atas thrombin time
– Tes prakoagulasi
• Tes Khusus
• Tes khusus lanjutan, yaitu tes untuk
mengetahui penyebab kelainan faal
hemostasis tersebut. Tes ini dilakukan sesuai
petunjuk tes penyaring yaitu: tes faal
trombosit, tes Ristocetin, pengukuran faktor
spesifik (faktor pembekuan), dan pengukuran
alpha-2 antiplasmin
Fibrinolisis
• Ketika tubuh terluka dan cedera menyebabkan pendarahan,
sangat penting bahwa tubuh mampu untuk membendung
aliran darah. Hanya jika pendarahan dihentikan, tubuh akan
mampu bertahan dan itulahsebabnya koagulasi adalah
proses penting dalam hemostasis,
• koagulasi diikuti dengan melarutkan gumpalan darah
dankemudian memperbaiki jaringan yang terluka.
• Setelah dipulihkan dan jaringan diperbaiki, bekuan darah
atau trombus harus disingkirkan dari jaringan yang cedera.
Hal ini dicapai dengan jalur fibrinolisis. Fibrinolisis adalah
mekanisme fisiologis yang bekerja secara konstan dengan
sistim pembekuan darah untuk menjamin lancarnya aliran
darah ke organ perifer atau jaringan tubuh.
PROSES PENYEMBUHAN LUKA :

1. Pembuluh darah mengkerut untuk memperkecil kebocoran.

2. P darah menarik trombosit untuk datang ke tempat itu dan trombosit akan teraktifasi,

menggerombol, yang berfungsi sebagai sumbatan (gumpalan)hemostasis yang

menutupi luka tadi.

3. Setelah terbentuk sumbatan hemostasis, maka terjadilah proses selanjutnya yaitu kerja

dari beberapa factor pembekuan yang berguna untuk memperkuat sumbatan

hemostasis dalam menutup kebocoran tadi, sehingga perdarahan terhenti..

4.  Proses penyembuhan dinding pembuluh darah berjalan beriringan,sehingga luka

menutup dan dinding pembuluh darah tidak ada lukalagi.

5. Tubuh melakukan mekanisme fibrinolisis yaitu proses selanjutnya yang berfungsi

menghancurkan sumbatan hemostasis tadi yang sudahselesai tugasnya.

6. Hasil akhir, pembuluh darah mulus kembali sumbatan hilang. 


faktor yang dapat mempengaruhi fibrinolisis
yaitu :
• Usia : Proses fibrinolisis pada Anak dan
dewasa lebih cepat daripada orangtua. Orang
tua lebih sering terkena penyakit kronis,
penurunan fungsi hati dapat mengganggu
sintesis dari faktor pembekuan darah.
• Merokok : menaikkan fibrinogen darah,
menambah agregrasi trombosit, menaikkan
viskositas darah .
• Aktivitas fisik

Anda mungkin juga menyukai