1 FIBRINOGEN -
II PROTROMBIN -
• Proses pembekuan darah dimulai melalui dua jalur yaitu jalur intrinsic
yg dicetuskan oleh aktivasi kontak dan melibatkan F XII, XI, IX, VIII,
HMWK, Prekallikrein, platelet factor III, dan ion kalsium, serta jalur
ekstrinsik yg dicetuskan oleh thromboplastin jaringan dan melibatkan
F VII, Ion Kalsium.
• Terdapat dua cara pemerikasaan perdarahan yaitu cara IVY dan DUKE.
1. CARA IVY
• Mula mula dipasang tensimeter dg tekanan 40 mmHg pada lengan
atas
• Setelah dilakukan Tindakan antisepsis dg kapas alcohol, kulit lengan
bawah bagian voler di renggangkan lalu dilakukan tusukan dg lanset
sedalam 3 mm
• Stopwatch dijalankan waktu darah keluar,setiap 30 detik darah
dihisap dg kertas saring.
• Setelah darah tidak keluar lagi ,stopwatch dihentikan
• Nilai normal berkisar antara 1- 6 menit.
2. CARA DUKE
• Mula mula dilakukan Tindakan antisepsis pada anak daun telingah
• Dengan lancet dilakukan tusukan pada tepi anak daun telingah
• Stopwatch dijalankan waktu darah keluar ,setiap 30 detik darah
dihisap dg kertas saring.
• Setelah darah tidak keluar lagi stopwatch dihentikan ,
• .nilai normal berkisar antara 1- 3 menit.
• Cara Duke sebaik nya hanya dipakai utk bayi dan anak kecil , dimana
sukar atau tidak mungkin dilakukan pembendungan.
lanjutan
• Pemeriksaan masa perdarahan merupahkan suatu test yg kurang
memuaskan karena tidak dapat dilakukan standarisasi tusukan baik
mengenai dalam nya, Panjang nya, lokalisasinya maupun arah nya
sehingga korelasi antara hasil test ini dan keadaan klinik tidak begitu
baik.
• Hasil pemeriksaan menurut cara IVY lebih dapat dipercaya daripada
cara Duke karena pada Duke tidak diadakan pembendungan sehingga
mekanisme hemostasis kurang dapat di nilai.
• Apabila pada cara Ivy perdarahan berlangsung lebih 10 menit dan hal
ini diduga karena tertusuk Vena, perludilakukan pemeriksaan ulang
pada lengan yg lain.
• Kalau hasil nya tetap lebih dari 10 menit, hal ini membuktikan adanya
suatu kelainan dalam mekanisme hemostasis.
PEMERIKSAAN HITUNG TROMBOSIT
• Hitung trombosit dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak
langsung.
• Cara langsung dpt dilakukan dg cara manual,semiotomatik, dan
otomatik.
• Pada cara manual ,mula mula darah diencerkan dg larutan pengencer
lalu diisikan ke dalam kamar hitung dan jumlah trombosit nya dihitung
dg menggunakan mikroskop.
• Utk larutan pengencer dpt dipakai larutan Rees Ecker atau larutan
Amonium oksalat 1 %.
• Cara manual mempunyai ketelitian dan ketepatan yg kurang baik krn
trombosit kecil sekali sehingga sukar dibedahkan dari kotoran kecil.
lanjutan
• Lagi pula trombosit muda pecah dan cendrung saling melekat
membentuk gumpalan serta muda melekat pada permukaan asing.
• Oleh krn itu alat alat yg digunakan harus betul betul bersih dan
larutan pengencer harus disaring lebih dahulu.
• Sebagai bahan pemeriksaan dipakai darah dg antikoagulan sodium
etylendeamine tetra acetat yg masih dalam batas waktu yg diizinkan
artinya tidak lebih dari 3 jam setelah pengambilan darah.
• Pada cara semiotomatik dan otomatik dipakai alat electronic particle
counter sehinggah ketelitian nya lebih baik dari pada cara manual.
• Akan tetapi cara ini masih mempunyai kelemahan krn trombosit yg
besar (giant trombosit) atau beberapa trombosit yg mengumpal tdk
ikut terhitung, sehinggah jumlah trombosit yg dihitung menjadi lebih
rendah.
Pemeriksaan Trombosit Cara Tdk Langsung
• Jumlah trombosit pada sediaan hapus dibandingkan dg jumlah
eritrosit kemudian jumlah mutlak nya dapat diperhitungkan dari
mutlak eritrosit pada sediaaan hapus darah tepi, selain dapat
dilakukan penilaian semikuantitatip juga dapat diperiksa morphologi
trombosit serta kelainan hematologi lain nya.