Anda di halaman 1dari 183

MATA KULIAH

KIMIA KLINIK 1
DENGAN KODE

• AK- 304
• BOBOT SKS 3
• PENEMPATAN SMESTER 3
Kontra kuliah

• Matakuliah ini diberikan sbg


matakuliah keahlian dalam
Analisa kimia dan cairan tubuh.
• Selama mengikuti perkulihan
tdk dibenarkan menhidupkan HP
• Kehadiran utk teori 80 % dan
utk praktek 100 %
Sistem perkuliahan

• Tatap Muka : 40 %

• Belajar Mandiri : 60 %
Sistem penilaian

• UTS : 30 %
• UAS : 45 %
• TUGAS : 15 %
• ABSEN : 10 %
DI SAMPAIKAN OLEH

• YURMAN SKM,MSi
Pokok Bahasan :

• URINALISIS
• PEM MAKROSKOPIS URINE
• PEM KIMIA URINE 1
• PEM KIMIA URINE 2
• PEM MIKROSKOPISS(SEDIMEN
URINE )

POKOK BAHASAN

• CAIRAN TUBUH
• SPERMA
• TRANSUDAT & EKSUDAT
• CAIRAN OTAK/SEREBROSPINAL
(CSS)
• ANALISIS FESES
SISTEM PERKEMIHAN
• Sistem perkemihan adalah
sitem organ yg menjadi tempat
berlangsungnya proses
penyaringan darah sehingga
darah bebas zat-zat yg tidak
digunakan oleh tubuh.
• Zat zat tsb larut didalam air dan
dikeluarkan dalam bentuk urin
(air kemih )
lanjutan
• Analisis terhadap zat zat tsb dpt
memberikan informasi klinis
tentang gangguan fungsi ginjal.
• Sekitar 1500 L darah disaring
oleh ginjl hingga menghasilkan
0,5-2,0 L urin.
• Pada kondisi istirahat sebanyak
¼ dr jumlah total darah yg keluar
dr jantung (sekitar 1200
ml )masuk ke pembuluh darah
arteri ginjal utk disaring o/ ginjal
lanjutan
• Pembuluh darah arteri ginjal
berukuran besar dan mengarah
dr aorta abdominal ginjal
kemudian masuk kedalam
masing masing ginjal.
• Tekanan darah sangat
menentukan jumlah pasokan
darah keginjal yg secara lsg
mempengaruhi fungsi ginjal.
Sistem perkemihan
memiliki beberapa
fungsi
• 1. mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh
termasuk
• Mengangkut volume dan komposisi
dg menhilangkan zat zat tertentu
agar dpt mempertahankan bahan
bahan yg dibutuhkan.
• Mengatur pH darah
lanjutan
• Mengatur tekanan hidrostatik
darah dan secara langsung
mengatur cairan tubuh lain nya.
• 2.beberapa dalam metabolism
• Membantu sintesis
kalsitrol( bentuk aktif vit D)
• Menyekresi hormone eritropoitin
• Membantu proses gluconeogenesis
dalam keadaan puasa atau dalam
keadaan lapar.
GINJAL
• Ginjal terletak di dinding
abdomen posterior,dg bentuk
menyerupai bici kacang.
• Masing masing terletak di sisi
kiri dan kanan kolum vertebra
dibelakang peritonium dan
dibawa diaframa.
• Tinggi ginjal dimulai dari
vertebra torakalis ke 12 hingga
lumbar ke 3 dan dilindungi oleh
sangkar iga
BAGIAN GINJAL
• Ada tiga area jaringan pada
ginjal yg dpt dibedahkan secara
longitudinal dilihat dg mata
telanjang yaitu :
• Kapsul fibrosa bagian yg
mengelilingi ginjal.
• Kortek lapisan jaringan yg
berwarna coklat kemerahan yg
berada tepat dibawa kapsul dan
diluar piramid
lanjutan

• Medula lapisan terdapat ginjal yg


terdiri dari striase(garis –garis)
berbentuk kerucut yg pucat
(pyramid renal).

Fungsi ginjal
• Memegang peranan penting
dalam pengeluaran zat zat
toksit atau racun.
• Mempertahankan suasana
keseimbangan cairan.
• Mempertahankan keseimbangan
kadar asam dan basa dan cairan
tubuh.
lanjutan
• Mempertahankan keseimbangan
garam dan zat lain dalam tubuh.

• Mengeluarkan sisa sisa


metabolism hasil akhir dan
perotein,ureum,kretinin,dan
amoniak.
Uji fungsi ginjal
• Uji protein (albumin )
• Apabila ada kerusakan pada
glomerulus atau tubulus, protein
dpt bocor masuk ke dalam urin.
• Uji konsentrasi ureum, kreatinin
dan sistatin –C darah.
• Apabila ginjal tdk cukup
mengeluarkan ureum,ureum darah
naik diatas kadar normal 20-40 mg
%
lanjutan

• Uji konsentrasi
• Pada uji ini, klien dilarang makan
atau minum selama 12 jam utk
melihat sejauh mana peningkatan
berat jenis urin.
Pembentukan urin

• Ginjal pembentukan urin yg


mengalir melalui ureter ke
kandung kemih utk simpan
sebelum di ekskresikan.
• Komposisi urin menunjukan
pertukaran zat antara nefron
dan darah dikapiler renal.
lanjutan
• Produk sisa metabolism protein
di ekskresikan kadar elektrolit
di control dan pH di
pertahankan melalui ekskresi
ion hydrogen.
• Proses pembentukan urin
memiliki 3 tahap yaitu tahap
filtrasi,reabsorpsi,dan
augmentasi.
1.Proses filtrasi
• Adalah peroses perpindahan
cairan dari glomerulus menuju
ke kapsulbowman dg menebus
membrane filtrasi.
• Membran filtrasi terdiri dari tiga
bagian utama yaitu sel
endetelium glomerulus
membrane basiler dan epitel
kapsul bowman.
Lanjutan
• Didalam glomerulus terjadi
proses filtrasi sel sel darah,
trombosit dan protein agar tidak
ikut dikeluarkan oleh ginjal.
• Hasil penyaringan di glomerulus
akan menghasilkan urin primer
yg memiliki kandungan
elektrolit,kristaloid, Cl,HCO3,
garam –garam,glucose,Na,K,
dan As amino.
LANJUTAN

• Setelah terbentuk urin primer,


urin tdk lagi memiliki sel sel
darah dan Sebagian besar
protein krn sdh mengalami
proses filtrasi di glomerulus.
• Filtrasi ini menciptakan kondisi
urin primer yg isotonic dg
plasma.
2.Proses Reabsorpsi

• Proses reabsorpsi adalah


proses perpindahan cairan dr
tubulus renalis ke pembuluh
darah yg mengelilingi nya yaitu
kapiler peritubular.
• Sel sel tubulus renalis
mereabsorpsi zat zat yg tdpt pd
urin primer secara selektif.
lanjutan

• Proses reabsorpsi tsb


tergantung pd kebutuhan zat zat
makanan yg terdpt di urin
primer akan di reabsorpsi
secara keseluruhan.
• Proses reabsorpsi terjadi di
bagian tubulus kunturtus
proksimal yg akan menhasil…..
Lanjutan

• Urin sekunder stlh proses


reabsorpsi selesai.
• Komponen an organic utama
urin adalah kation, Na,K,Ca,Mg,
dan NH4, dan anion.
• Setlh melalui proses reabsorpsi,
augmentasi dan sekresi, urin
sekunder yg dihasilkan tubulus
proksimal akan mengalir ……….
Lanjutan
• Akan mengalir menuju tubulus
kontortus distal.
• Urin sekunder akan melalui
pembulu kapiler darah utk
melepaskan zat zat yg sdh tdk
lagi berguna bagi tubuh.
Selanjut nya urin tsb akan
mengalir dan berkumpul
ditubulus kolektivus utk kmd
bermuara ke rongga ginjal.
URINALISIS
• Urinalisis merupakan sebagai
pemeriksaan urin utk
mengetahui sipat fisik tertentu,
zat terlarut, sel, silinder, kristal,
organisme dan zat partikel
tertentu dalam specimen urine.
• Urine merupahkn specimen yg
paling mudah di dpt utk
pengujian di laboratorium.
Lanjutan

• Urinalisis merupahkn satu dr


pemeriksaan dasar dalam
mengevaluasi kelainan pd ginjal
dan system perkemihan.
• Tetapi pemeriksaan ini dpt jg
memberikan informasi ttg
kondisi organ tubuh yg lain nya .
1. Pengumpulan
spesimen
• A. Persiapan Pasien
• Cara pengumpulan dan
penanganan sampel urin sangat
mempengaruhi hasil urinalisi.
• Hasil urinalisis yg akurat hrs
diawali oleh tehnik sampling yg
tepat.
• Petugas lab wajib memberikn
informasi yg jelas kpd psien.
Lanjutan

• B. wadah Penampung Urine.


• Hal pertama yg hrs diperhatikan
dalam pengumpulan sampel urin
adalah wadah penampung urin.
• Wadah hrs bersih, kering, dan
bermulut lebar utk memudahkn
menampung urin.
lanjutan
• Tutup wadah sebaik nya berulir
utk menhindari specimen tumpa
• Penggunaan wadah urin sekali
pakai (disposable container ).
• Untuk pem kultur / mikrobiologi
hrs menggunakan wadah yg
steril.
• Wadah urin hrs diberi label, yg
berisi nama, nomor,tgl,dan wkt.
Beberapa hal yg
menyebabkn urin tdk
dpt diterimah di lab
• 1.wadah urin tidak berlabel
• 2.label pd wadah urin tdk sesuai
dg formular permintaan.
• 3.Urin sdh terkontaminasi dg
tinja atau kertas toilet.
• 4.Jumlah urin tdk mencukupi.
• 5.Proses pengiriman urin tdk
tepat, tdk boleh lebih dr 2 jam
Metode pengumpulan
sampel urin
• 1. Metode Clean-catch/Clean-
voided midstream.
• Metode ini dpt digunakan sbg
alternatif yg lebih aman,tdk
menimbulkan trauma dan lebih
muda baik utk kultur bacteri
maupun urinalisis rutin
• Urin yg pertama kali keluar tdak
ditampung kmd urin berikut nya br
ditampung.
lanjutan
• 2. Metode Kateterisasi
• Metode ini cr pengumpulan
specimen urin secara steril dg
melewatkan tabung hampa melaui
uretra kekandung kemih.
• Metode ini sering digunakan utk
mendiagnosa ISK.
• Urin yg diperoleh secara
kateterisasi esnsivitas kultur 95%
dan spesifitas 99 %.
Lanjutan

• 3. Metode Aspirasi Suprapubik


• Metode ini digunakan utk
menampung urin pd bayi dan balita
dg kantong pengumpulan urin
( urin collector bag ) yg dikaitkan
ke alat kelamin nya.
• Dapat digunakan utk mendiagnosa
ISK pada bayi dan anak.
Penanganan sampel urin

• Metode pengawetan urin yg


paling sering digunakan adalah
pendinganan pd suhu 2- 8 c yg
mampu mengurangi
pertumbuhan dam metabolism
bacteri
Jenis jenis pengawet
urin
• 1. Toluena
• Toluen dpt ditambahkan sebyk 2-5
ml kedalam sampel urin 24 jam
• Toluen mampu menghambat
perombakan urin krn bacteri
• Digunakan sbg pengawet utk pem
glucose dan keton
Lanjutan

• 2. Timol
• Timol memiliki kemampuan yg
sama dg toluene
• Penggunaan timol secara
berlebihan dpt menyebabkan hasil
positip palsu pd pem protein urin
dg pemanasan as asetat.
• Tetapi tdk berpengaruh pd hsl uji
protein dg reagen strip.
lanjutan
• 3. formaldehid
• Formaldehid palin baik utk pem
sedimen urin.
• Bila digunakan dlm konsentrasi
besar dpt mengendapkan protein
dan dpt memberikan hasil positip
palsu pd test Reduksi urin.
• Formaldehid 40% ditambahkan
sbyk 1-2 ml pd urin 24 jam
Lanjutan

• 4. Asam sulfat pekat ( H2SO4 ).


• Digunakan utk pem kuantitatif
kalsium, nitrogen, dan beberapa zat
organic lainnya.
• Diberikan dlm jumlah tertentu
sehingga pH urin tetap < 4,5.
• Reaksi asam mencegah unsur N
terlepas dlm bentuk ammonia dan
pengendapan kalsium fosfat.
lanjutan

• 5. Natrium Florida
• Baik digunakan utk analisis obat
dlm urin, tetapi berpengaruh pd
pem glukosa, darah, dan leukosit
dg reagen strip.
• 6. Asam Borak
• Mampu mencegah pertumbuhan
dan metabolismbacteri dlm urin
Macam-macam sampel
Urin
• 1.Urin Pagi
• Urin yg pertama dikeluarkan pd pagi hari
setlah bangun tidur.
• Baik utk pem sedimen, BJ, protein dan
hormone Human chorionic Gonadotropin
(HCG )
• 2. Urin Sewaktu
• Urin yg dikeluarkan pd suatu waktu
tanpa penentuan khusus.
• Urin ini paling byk digunakan krn muda
pengumpulan nya ,tetapi kesalahan
sangat besar krn pngaruh asupan
makanan/aktivitas fisik.
Lanjutan
• 3. Urin pascaprandial
• Urin yg pertama dikeluarkan 1,5 –
3 jam setelah makan
• Berguna utk penentuan kadar
glukosa dalam urin.
• 4.Urin 24 jam
• Digunakan utk penentuan zat
tertentu dalam urin secara
kuantitatif.
• Dikumpulkan mulai jam 7 pg sp 7
pg pd hr berikut nya
Lanjutan
• 5. Urin siang 12 jam dan malam
12 jam .
• Urin dikumpulkan selama 12 jam
• Mulai pukul 7 pg hingga 7 malam
utk urin siang 12 jam.
• Mulai pukul 7 malam hingga 7
keesokan harinya.
• Cara pengumpulan urin ini sama dg
urin 24 jam ,dimana urin yg
pertama keluar tdk ditampung.
Lanjutan
• 6. Urin 3 gelas dan urin 2 gelas
(specimen prostatisis).
• Digunakan utk menilai gambaran
letak radang atau lesi pd saluran
kemih peria yg menyebabkan urin
mgd nanah atau darah .
• Pada pengumpulan urin 3 gelas
pasien tdk boleh berkemih selama
beberapa jam sebelum pem
dilakukan.
Ketentuan penampunga
an urin 3 gelas
• 1. urin yg keluar pertama di tam
pung ke dlm glas pertama,
sekitar 20 -30 ml,
• Urin ini berisi sel sel dr pars
anterior dan prostatica uretra .
• 2. Urin yg keluar selanjut nya di
tampung ke dlm gelas ke dua .
• Urin ini mengandung unsur dr
kandung kemih.
lanjutan

• 3. urin yg keluar di akhir


ditampung ke dlm gelas ke tiga
urin ini diharapkan mengandung
unsur unsur khusus dr pars
prostatica uretra.
• 4. cara penampungan urin 2 gel
as hampir sama dg urin 3 gelas
tetapi gelas 1 50 -75 ml urin.
Pemeriksaan urin Rutin

• Pem Makroskopis
• Pem Mikroskopis
• Pem Kimiawi
Pem Makroskopis urine

• Makroskopis urin meliputi,


warna, kejernihan,bau, berat
jenis,pH, dan volume.
• Warna Urine
• Warna urin bervariasi dr tdk warna
kuning,oranye,merah,hijau
biru,cokelat,hingga hitam .
Warna urin Normal
• Warna urin normal adalah
kuning pucat,kuning,kuning
gelap, dan kuning.
• Warna kuning urin disebabkan
oleh pigmen urokrom.
• Urokrom adalah produk
metabolism endogen,
Warna urin tidak normal
1. Warna kuning tua/kuning/jingga
• Urin dg warna kuning tua/ kuning
dpt disebabkan oleh ada nya
bilirubin pigmen abnormal.
• Keberadaan bilirubin diduga jika
busa kuning muncul Ketika
specimen dikocok.
• Spesimen urin yg mengandung
bilirubin dpt mengandung virus
hepatitis.
Lanjutan

2. Warna merah/merah muda/coke


• Warna urin ini disebabkan krn
adanya darah
• Warna dpt berkisar dr merah muda
hingga cokelat, tergantung dr
jumlah darah,pH, urin dan lama
kontak
lanjutan

3. Cokelat /Hitam
• Melanin adalah produk oksidasi dr
pigmen tdk berwarna melanogen
yg diproduksi berlebih pd kasus
melanoma ganas sehingga
menyebabkan urin berwarna
cokelat kehitaman.
lanjutan

4. Biru/ Hijau
• Penyebab patogenik warna urin
biru/hijau meliputi infeksi bakteri
termasuk infeksi saluran kemih
oleh spesies psudomonas dan
infeksi saluran usus.
Kejernihan urin

• Kejernihan menggambarkan
kekeruhan urin yg disebabkan
oleh partikel tersuspensi yg
menhamburkan cahaya.
• Kategori umum yg digunakan
utk melaporkan kejernihan
meliputi jernih dan keruh.
Bau Urine

• Urin yg baru dikeluarkan


memiliki bau aromatic yg
samar.
• Pada saat urin dibiarkan atau
disimpan bau amoniak lebih
menonjol yg disebabkan
pemecahan molekul urea mjd
amoniak oleh bakteri.
Berat Jenis urin

• Berat jenis merupakan


kerapatan suatu larutan
dibandingkan dg kerapatan air
suling pd suhu dan volume yg
sama.
• Urin adalah air yg mengandung
bahan kimia terlarut
lanjutan
• Pengukuran berat jenis urin
dapat dilakukan dg menggunakn
strip reagen,urinometer, atau
refractometer.
• Metode strip reagen menggunak
an indicator konsentrasi ion utk
menentukan berat jenis.
• Metode refraktometrik adalah
dg mengukur kepadatan urin
relative terhadap kepadatan air.
pH Urine

• pH urin dilakukan utk mengetah


ui adanya gangguan asam basa
sistemik, sitem pernapasan dan
kondisi urin yg mengharuskan
urin dipertahankan pd pH
tertentu .
lanjutan

• Jika terjadi asidosis respiratorik


atau metabolic yg tdk
berhubungan dg gangguan
fungsi ginjal, urin akan bersipat
asam.
• Tiga alasan paling umum
penyebab pH lebih dr 8,0.
Lanjutan

• 1. specimen urin yg tdk


diawetkan dan tdk disimpan dg
benar sehigga menhasilkan
proliferasi bacteri penhasil urea
• 2. pasein sedang mengkonsumsi
zat zat yg bersipat basa.
• 3. specimen dipalsukan .
Metode pem pH urin

• 1. Tes strip reagen


• Metode ini menggunakan system
indicator ganda, yaitu menggunaka
bromotimol biru dam metil merah.
• Kombinasi indicator tsb
menhasilkan perubahan warna
khas dr jingga ( pH 5,0) hingga biru
( pH 9,0).
lanjutan

• 2. pH meter
• pH meter terdiri dari elektroda
indicator klorida perak dg
membrane kaca peka terhadap pH
di hubungkan oleh jembatan garam
pd elektroda standar.
• 3. Kertas tes pH .
Volume Urine

• Biasanya vol urin dr 600-1800 ml/


hari.
• Sampel urin tdk dinilai
berdasarkan volume nya saja .
• Pada saat seseorang
mengeluarkan lebih dr 500 ml
urin pd malam hari,kondisi ini di
sebut nocturia.
lanjutan

• Poliuria
• Adalah kondisi Ketika ekskresi
urin setiap hari lebih dr 3 L
• Poliuria akibat DM atau gagal
ginjal merupakan jenis poliuria
primer dg polidipsi sekunder.
• Kondisi lain yg dpt menyebabkan
polyuria adalah kehamilan .
lanjutan
• Oliguria dan Anuria
• Oliguria didefinisikan sbg ekskresi
urin kurang dr 400ml/24 jam atau
kurang dr 17 ml /jam pd org
dewasa. Hal ini dpt disebabkan krn
kekurangan air,keringat berlebih,
diare, atau muntah.
• Anuria adalah ekskresi urin
kurang dr 100 ml /24 jam atau 0
ml /12 jam
Pemeriksaan Kimia Urin
• Pem Kimia urine adalah
pemeriksaan sampel urin yg
bertujuan utk melakukan
skrining,
mendiagnosa,mengevaluasi
berbagai jenis penyakit ginjal,
ISK, dan batu ginjal,serta
memantau perkembangan
penyakit.
1. Pem Protein urin

• Fungsi protein sebagai fungsi


biologis :
1. Katalis enzim
• Enzim merupahkan protein katalis yg
mampu meningkatkan laju reaksi
hingga 1012 kali laju awal nya
2. Alat transport dan penyimpanan.
3. Fungsi mekanik
lanjutan
• 4. Pengatur pergerakan
• 5.Pelindung
• 6.proses informasi.
• Pada keadaan normal, tiap
manusia yg sehat mengeluarkan
kurng lebih sekitar 150 mg
perotein kedalam urin setiap
hari nya .
• Kadar normal protein urin<10mg
Lanjutan
• Proteinuria
• Adalah keadaan protein dlm urin
manusia melebihi nilai normal,
yaitu lebih dr 150 mg/ 24 jam.
• Defenisi lain proteinuria adalah
keadaan Ketika kadar protein dlm
urin lebih dr 200 mg/l selama 24
jam
• Proteinuria biasanya menandakan
penyakit ginjal atau nefritis.
Klasifikasi Proteinuria
• Proteinuria adalah manifestasi
besar penykit ginjal dan
merupakan indicator perburuk
an fungsi ginjal.
• Jenis proteinuria patologis yaitu
proteinuria glomerulus,proteinur
ia klinis, proteinuria tubular,
overflow proteinuria dan
proteinuria isolasi.
Lanjutan
• Protein glomerulus
• Bentuk proteinuria tampak pd
hampir semua penyakit ginjal.
• Albumin adalah jenis protein yg
paling dominan pd urin.
• Dua factor utama yg menyebab
peningkatan filtrasi glomerulus
protein plasma adalah :
1.Protein plasma terutama albumin
akan mengalami kebocoran ….
lanjutan

• Pada filtrat glomerulus akibat


kapasitas tubulus yg berlebihan
sehingga menyebabkan
proteinuria.
• 2. Faktor Hemodinamik menyeb
babkan proteinuria glomerulus
akibat peningkatan tekanan
disfus tanpa disertai perubahan.
Metode pem protein pd
urine
• 1.Uji kualitatif
• Metode pengujian ini protein dalam
urin dilakukan dg merebus urin dlm
suasana asam dg As asetat 6%.
• Hsil + didpt jika muncul endapan
atau kekeruhan pd urin yg
diperiksa.
Lanjutan

• 2. Uji semi kuantitatif


• Metode Ewitz digunakan utk meng
etahui kadar protein urin secara
semi kuantitatif.
• Protein ini dlm urin akan diendapk
an oleh As sulfosalisil 20 % tanpa
pemanasan.
Lanjutan
• 3. Uji kuantitatif
• Metode uji ini metode Esbach yg
merupakan pem utk menilai kadar
protein dalam urin.
• Pd uji ini pem urin dilakukan dg
cara mencampurkan larutan As
pikrat 1% dlm air dan as sitrat 2%
dlm air dg urin.
• Hasil + dilihat dg adanya kekeruh
an, dan tingkat kekeruhan sesuai
dg jumlah protein.
Pem protein bence
Jones
• Protein ini memiliki sipat larut
pd suhu didih urin.
• Jika urin dingin kekeruhan pd
tes pemanasan dg as asetat aka
n mulai terlihat kira2 pd suhu 60
c dan semakin jelas pd suhu
lebih rendah.
• Jika urin dipanaskn Kembali
kekeruhan akan menhilang .
Pem glukosa urin
• Glukosuria adalah ekskresi gluc
osa ke dlm urin,meskipun kadar
glukosa didalam darah normal
atau rendah.
• Glukosuria ada nya penyakit yg
ditandai oleh ada nya glikosa
dlm urin.
• Penyakit tsb sering jg disebut
penyakit gula atau kencing
manis.
Pem Benda benda Keton
pd urine
• Ketonuria
• Keton merupahkan produk pemeca
han asam lemak.
• Keberadaan keton di dlm urin men
nandakan bahwa tubuh mengguna
kan lemak sbg energi .
• Peroses pembentukan keton diseb
ut sbg ketogenesis.
lanjutan
• Pada saat tubuh mengalami kel
aparan Ketika jumlah karbohid
rat tdk mencukupi sbg energi,
as lemak akan diubah menjd
badan keton yg kmd akan
beredar dlm darah.
• Suatu keadaan jmlh keton yg
diproduksi melebihi nilai normal
disebut ketosis, yg kmd dpt
ditemukan dlm urin sbg ketonuri
Metode pem benda
keton
1. Test Rothera
Pem dg metoda ini didasarkan pd reaksi
antara nitroprusida da as aseto asetat /
aseton yg Menyusun suatu zat berwarna
ungu .
2. Tes Gerhardt
Didasarkan pd reaksi antara as aseto
asetat dan feri clorida dlm reagen akan
menghasilkan warna spt anggur (merah
coklat ).
Pem bilirubin urin
• Metabolisme Bilirubin
• Bilirubin adalah produk akhir/ pem
ecahan heme dr hemoglobin di dlm
darah manusia.
• Pembentukan bilirubin dimulai dr
heme dr hemoglobin oleh heme
oksigenasi menjadi biliverdin,
karbon monoksida , dan Fe .
• Biliverdin bersipat polar dan
nontoksik diubah mjd bilirubin dg
bantuan biliverdin reductase.
Metode pem bilirubin
urin
1. Percobaan busa
Dg percobaan busa tdk dpt memberikan
nilai diagnostic pasti adanya kandungan
bilirubin di dlm urin.
Tetapi tes ini dpt digunakan sbg tes
penyaring sbg petunjuk awal adanya
bilirubin dlm urin.
Hasil + jika trdpt busa berwarna
kekuningan dan tdk hilang dg segerah.
lanjutan
• 2.Tes Harrison
• Prinsip pemeriksaan
• Bilirubin dlm urin akan mereduksi
feri clorida mjd senyawa yg berwar
na hijau stlh sebelumnya bilirubin
diabsorpsi pd endapan BaCl2 dlm
urin.
• Bilirubin yg telah dikumpulkan itu
dioksidasi menjadi biliverdin yg
hijau dg reagen Fouchet.
Lanjutan
• Pem bilirubin metode carik
celup.
• Prinsip bilirubin dg garam
diazonium dlm suasana asam
membentuk azobilirubin yg
berwarna merah violet.
• Bilirubin yg dpt dijumpai dlm urin
adalah bilirubin direk
( terkonjugasi ). Krn tdk terkait
dg albumin.
Pem Urobilinogen urin
• Metabolisme urobilinogen
• Empedu yg Sebagian besar dibentu
k dr bilirubin terkonjugasi
mencapai duodenum,tempat bac
teri usus mengubah bilirubin
menjadi urobilinogen.
• Sejumlah besar urobilinogen berku
rang di feses sedangkan sejumlah
besar lain Kembali ke hati melalui
aliran darah.
Lanjutan
• Disini urobilinogen diproses
ulang menjadi empedu dan kira2
sebanyak 1% diekskresi oleh
ginjal ke dalam urin.
• Peningkatan ekskresi
urobilinogen dlm urin terjd apabi
la fungsi sel hepar menurun at
au terdpt kelebihan urobilinogen
dlm saluran gastrointestinal.
Pem urobilinogen urin

• Pem urobilinogen didasarkan pd


reaksi antara urobilinogen dg
reagen Ehrlich (para-
dimetylaminobenzaldehyde ser
ta buffer asam). Intensitas war
na yg terjd dr jingga hingga
merah tua dibaca dlm waktu 60
detik.
Pem urobilinogen dg
metode Ehrlich
• Prnsip pemeriksaan
• Adanya urobilinogen dalam urin
akan mengoksidasi reagen Ehrlich
sehingga menhasilkan warna mera
• Hasil + terbentuk warna merah yg
dpt diamati dg jelas.
Pem urobilin Urine
• Pem urobilin dilakukan utk men
deteksi urin yg berubah warna
dan biasanya berwarna cokelat
krn urobilinogen tlh beruba mjd
urobilin melalui oksidasi.
• Tujuan pem urobilin sebenarnya
sama dg urobilinogen utk
membantu mendiagnosa ada ke
rusakan hepar.pem urobilin ber
tujuan utk menilai kdr ekskresi
urobilinogen yg sdh teroksidasi.
Pem urobilin dg metode
Schlesinger
• Prinsip dasar pem urobilin
metode Schlesinger adalah
urobilin dlm urin ditambahkan
dg zinc asetat dlm alcohol akan
membentuk Fluoresensi
berwarna hijau.
Pem Mikroskopis Urine
(Sedimen Urin )
• Sedimen urin pertamakali diperi
ksa dibawah mikroskop dg per
besaran rendah menggunakan
lensa objektif 10x yg disebut lap
ang pandang kecil (LPK).
• LPK bertujuan utk mengidentifik
asi benda benda besar spt
silender dan kristal.
lanjutan

• Selanjutnya pem dilakukan dg


kekuatan tinggi menggunakan
lensa objektif 40x yg disebut la
pang pandang besar (LPB).
• LPB bertujuan utk mengidentifi
kasi sel sel ( eritrosit,leukosit,
epitel),jamur,bacteri,parasite,
sel sperma.
Lanjutan
• Bebrapa bidang dirata rata krn
jumlah elemen yg ditemukan
dlm setiap bidang dpt berbeda
dr satu bidang ke bidang lain.
• Cara pem mikroskop hrs
konsisten dan mencakup penga
matan minimal 10 bidang dibaw
ah daya rendah (10x) dan tinggi
(40x).
Prinsip pem sedimen
• Urin mengandung elemen sisa
hsl metabolism didlm tubuh. Ele
men tsb ada yg secara normal
dikeluarkan Bersama dg urin,
tetapi ada pula yg dikeluarkan
pd keadaan tertentu.
• Elemen tsb tdk larut sehingga
dpt dipisahkn dr urin dg jalan di
sentrifugasi.elemen akan
mengendap dan dilihat dg
mikroskop.
Jenis2 Unsur dlm
sedimen Urine
• 1.Eritrosit
• Berasal dr saluran kemih dan
glomerulus ke meatus uretra dan
pd Wanita merupakan hsl dr konta
minasi menstruasi.
• Eritrosit dpt muncul dlm berbagai
bentuk tergantung pd lingkungn
urin.
lanjutan

• Biasanya eritrosit tdk ada didlm


urin,meskipun tdpt 1-2 sel
eritrosit/LPB biasanya msh
dianggap normal.
• Hematuria adalah kondisi
peningkatan jumlah sel eritosit
dlm urin dan mencerminkan ada
nya sel eritrosit dan Hb bebas.
Lanjutan

• 3. Leukosit
• Leukosit dpt memasuki saluran
kemih dr glomerulus ke uretra .
• Rata rata urin normal dpt mengand
ung 2 sel leukosit/LPB.
• Peningkatan leukosit dlm urin
terkait dg proses inflamasi atau pe
radangan pd saluran kemih.
Lanjutan

• 4.Epitel
• Sel epitel dlm urin dpt berasal
saluran genitourinaria dr tubulus
proksimal hingga ke uretra /vagina
• Sel epitel tubular ginjal
• Sel epitel transisional
• Sel epitel skuamosa.
Lanjutan
• 5. Silinder ( cast )
• Silinder pd saluran kemih terbentu
k dilumen tubulus ginjal
• Silinder dpt terbentuk sebagai hasi
l dr endapan atau gelasi.
1. Silinder hialin
2. Silinder eritrosit
3. Silinder leukosit
4. Silinder berbutir
5. Silinder epitel
6. Silinder lilin
Lanjutan
• 6. bakteri
• Urin biasanya bebas dr bakteri keti
ka berada di ginjal dan kandug
kemih tetapi kontaminasi dpt terja
di akibat bakteri pd uretra ,vagina
dan sumber lain nya .
• 7.Spermatozoa
• Ada dlm urin pria setlh episode kej
jang epilepsy,emisi nuktural,stlh
koitus,penykit pd organ genital .
Lanjutan

• 8. Parasit
• Parasit kadang2 dpt ditemukan
dlm urin baik berasal dr saluran
kemih maupun sbg hsl kontaminas
• Enterobius vermicularis (cacing kermi
• Trichomonas vaginalis adalah parasit
menular seksual yg berasal dr urogeni
tal laki laki dan perempuan.
lanjutan

• Kadar glukosa dlm darah menin


gkat krn tubuh kekurangan
hormone insulin .
• Nefron tdk mampu menyerap
Kembali kelebihan glukosa
sehingga kelebihan glukosa
dibuang Bersama urin dlm
keadaan normal.
Pemeriksaan urin atas
indikasi
• Pem urobilin
• Pem urobilinogen
• Pem Bilirubin
• Pem Benda Keton
• Pem darah samar
Pemeriksaan
Makroskopis
• Volume
• Warna
• Kekeruhan
• Berat Jenis
• Keasaman
• Bau
Pemeriksaan
Mikroskopis
• Pemeriksaan Sedimen
Pemeriksaan Kimiawi

• Pem Protein
• Pem Glukosa
Pemeriksaan
makroskopis
• Volume : normal vol urin org dewasa
800- 1600 ml/24jam,tergantung dr
pemasukan cairan.
• Peningkatan jumlah urin terjadi pd
penderita diabetes melitus,nefritis
kronis.
• Penurunan jumlah urin terjadi pd
penderita nefritis
akut,eklampsi,diare berat, muntah
muntah hebat,terlalu banyak keluar
keringat
Lanjutan
• WARNA :Urin normal adalah kuning
muda,hal ini disebabkan krn adanya
pigmen dlm urin.
• Warna urin dpt dipengaruhi banyak faktor:
kosentrasi urin,keasaman urin,pigmen
pigmen abnormal dalam urin dan obat-
obatan, mis : darah dpt menyebabkan
warna merah,bilirubin dpt menyebabkan
kuning,Fenol,salisilat resolsinol
menyebabkan urin warna hijau gelap.
Lanjutan
• KEKERUHAN : urin normal biasanya
jernih,kekeruhan dpt tjd adanya
fosfat, dan nanah, bacteri, darah,
spermatozoa.
• BERAT JENIS : utk mengukur BJ urin
digunakan alat Urinometer.Normal
BJ urin sewaktu 1,002- 1,030,
sedangkan urin 24 jam : 1,015-
1,025.Hasil pem BJ harus dikoreksi
terhadap : Suhu,albumin ,glukosa.
Arti klinis pem Bj

• Membantu mendiagnosa
glukosuri pd penderita koma
• Utk membantu mengetahui faal
ginjal.
Pem
mikroskopis/sedimen
• Sedimen urin adlh partikel didlm
urin yg dpt berasal dr
darah,ginjal,sal kemih.
• Pem sedimen urin digunakan
utk diagnosa kelainan ginjal ,sal
kemih dan memantau
pengobatan.
Pem sedimen urin
melalui 3 tahap
• Tahap praanalitik
• analitk
• Pasca analitik
Tahap pra analitik

• Penampung urin
• Cara pengambilan urin
• Lamanya penundaan pem urin.
Tahapan pra analitik
• Utk pem sedimen urin
sebaiknya digunakan urin pekat,
yg langsung di tampung,segar
dan pH asam < 7,5.utk mencega
terjdnya kontaminasi dg unsur
diluar ginjal dan sal kemih.
• Khusus wanita digunakan urin
porsi tengah dan tdk sedang
haid.
lanjutan
• Urin di mskn dlm penampung yg
terbuat dr plastik,bermulut
lebar,kering,bersih,bertutup
rapat,dan digunakn sekali
pakai.
• Sedimen urin hrs dikerjakan dlm
waktu tdk lebih dr 2 jam sejak
urin dikumpulkn.
• Penundaan pem lebih dr 2 jam
dpt menyebabkn berkurang
lanjutan
• Jumlah sel spt
eritrosit,leukosit,epitel,dan
selinder.sedangkn bakteri dan
jamur akan meningkat.
• Bila pem ditunda maka urin hrs
disimpan pd suhu 4 derajat
celcius dpt thn selama 8 jam
atau diberi pengawet berupa
asam borat 1 g /100 ml
urin/formalin 16%/100 ml urin.
Tahapan analitik
• perlu diperhatikan cara
pemeriksaan yg mengikuti
standar oprating procedur (sop)
• Prinsip dan tujuan
pemeriksaan,raegen yg
digunakan, metoda yg
dipakai,bhn kontrol, nilai
rujukan.
Prinsip pem sedimen
• Urin dipekatkn dg menggunakn
sentrifus ,supernatan dibuang
dan endapan dibaca dg
menggunakn mikroskop
Alat dan reagen
• Alat yg digunakan
sentrifus ,tabung plastik
berbentuk kerucut,kaca
objek,deck glas,mikroskop
binokoler,
• Reagen : agar unsur sedimen dpt
dikenal dg muda menggunakn
pewarnaan supravital utk pem
rutin, sudan III utk zat lemak,biru
prusia utk hemosiderin
Cara pemeriksaa
• Sebelum pem sedimen urin
kocoklh botol penampung dan
tuang urin kedlm tab sentrifus
yg berbentuk kerucut dg vol 12
ml lalu disentrifus dg kecepatn
1500 RPM.
• Setelh sentrifus selesai lapisan
supernatan di buang dan
ditinggalkn endapan dg vol 0,4
ml.
lanjutan
• Utk mempermuda identifikasi
unsur sedimen, tambakan 1 tts
zat warna ke sedimen yg
diproleh ,isi tab di campur sampai
homogen.
• Satu tts sedimen tsb diletakan
diatas kaca objek yg ditutup dg
deck glass lalu dilihat
menggunakan mikroskop dg
pembesaran 10x10 (LPK)utk
unsur silinder
lanjutan
• Atau 10x 40 (LPB)untuk unsur
erirosit, leukosit dan hasilnya
dilaporkan secara
semikuantitatif.
• Metoda pem sedimen
• Metoda National Committee for
Clinical Laboratory
Standards(NCCLS ) dg kecepatan
sentrifus 450 g selama 5 menit
lanjutan
• Metoda Japanese Committee for
Clinical Laboratory Standards
(JCCLS) dg kecepatan sentrifus
500 g selama 5 menit
Macam’’Unsur sedimen
• Sedimen terdiri dari unsur
organik dan an organik
• Unsur Organik
• Epitel
• Leukosit
• Eritrosit
• Silinder
• Spermatozoa
• Parasit
• bakteri
Unsur an organik
• Kristal normal
• pH asam: as urat,natrium
urat,kalsium sulpat.
• pH asam/netral: kalsium oksalat.
• pH alkali/netral: tripel fosfat
• pH alkali : kalsium karbonat
• Kristal abnormal
• Sistin,Leusin ,tirosin,kolesterol,bili
rubin
• Obat : sulfonamid
Unsur Organik
• Eritrosit
• Dalam urin yg pekat (hipertonik) eritrosit akan
mengerut,dlm urin yg encer (hipotonik) eritrosit
akan membengkak dan dlm urin yg alkalis
eritrosit mengerut.

• Leukosit
• Leukosit nampak sebagai benda bulat yg
mengandung granula halus dg inti yg nampak
jelas.biasanya leukosit ini adalh sel
polimorfonuklear.

• Epitel
• Ada 3 mcm epitel yg mungkin didapat pada
sedimen urin yaitu epitel yg berasal dr ginjal
biasanya berbentuk bulat berinti satu,epitel yg
berasal dr kandung kemih yg disebut epitel
transisional dan epitel gepeng yg berasal dr
uretra bag distal,vagina dan vulva.
lanjutan
• Silinder
• Silinder adalh cetakan protein yg
terjadi pada tubuli ginjal .
• Silinder terdiri dr glikoprotein
disebut protein tamm-Horsfall yg
merupakn rangka dr silinder
terbentuk pada tubuli.
• utk terjadinya silinder diperlukan
protein Tamma-Horsfall,albumin,pH
urin yg asam,konsentrasi garam yg
tinggi dalam filtrat glomeruli .
lanjutan
• Spermatozoa
• Parasit
• Parasit yg ditemukan didalam urin
Trichomonas vaginalis atau
schistosoma haematobium.
• Bakteri
• Jamur.
Unsur anorganik
• Zat amorf
• Biasanya terdiri dr urat pd urin pH
asam dan fosfat pd urin pH alkalis.
• Kristal dlm urin normal
• Pd pH asam : as urat,Na urat,Ca
sulfat.
• Pd pH as /netral/alkalis : Ca
oksalat.
• Pd urin alkalis/netral :amonium –
mg fosfat,tripel fosfat,dikalsium fo
Penilaian unsur sedimen
• Pd penilaian unsur sedimen
digunakan mikroskop cahaya

• Utk mengurangi cahaya yg


masuk mikroskop diatur dg cara
menurunkn kondensor dan atau
mengecilkn diafragma.
Tahap pasca analitik
• Pelaporan
• Pelaporan sedimen urin dilakukan
secara semikuantitatif dg
menghitung rerata unsur sedimen
dlm >10 lapangan pandang
mikroskop.
• Sedimen urin dilaporkan dlm
lapangan pandang besar
(LPB)10x40 utk jumlah
leukosit,eritrosit,epitel,bakteri,jam
ur,kristal dan protozoa.
lanjutan

• Sedang lapangan pandang


kecil(LPK) 10x10 utk pelaporan
jmlh silinder
Contoh pelaporan hsl
sedimen
• Leukosit …………./LPB
• Eritrosit …………./LPB
• Silinder hialin …../ LPK
• leukosit ……/LPK
• eritrosit ……./LPK
• Epitel ……………
• Jamur …………….
• Hypha …………….
Nilai rujukan
• Utk jumlh leukosit < 5/LPB
• Utk jumlh eritrosit < 3/LPB
• Dan beberapa silinderhialin /LPK
Pemeriksaan kimia urin
• Pem kimia urin merupakan pem
penyaring di lab yg sering
diminta oleh klinisi.
• Pem ini dpt memberi informasi
mengenai kelainan fungsi organ
dan metabolisme
tubuh,membantu dlm
menegakan diagnosa,memantau
perjalanan penyakit ,dan
evaluasi hsl pengobatan.
lanjutan
• Pem kimia urin dapat dilakukan
dg reagen basah atau reagen
kering.

• Penggunaan reagen kering


berupa strip urin komersial lebih
praktis dan muda
mengerjakannya dibandingkn dg
reagen basah.
Pem strip urin
• Kegunaan
• Dapat mengetahui adanya kelainan
yg terkait dg organ spt :
1.Peny ginjal dan sal kemih
2.Gangguan metabolisme
karbohidrat
3.Gangguan sal cerna
4.Penyakit hemolitik
Dalam pem strip urin
ada 3 tahap

• Tahap pra analitik


• Tahap analitik
• Tahap pasca analitik
Tahap pra analitik
1. Pengumpulan bahan urin
• Bahan pem kimia urin yg terbaik
adalh urin pertama pagi hari.
• Cara pengambilan bahan pem
kimia urin yg terbaik adalh dr urin
pancar tengah(mid stream urin).
• Hal hal yg perlu diperhatikan
dlm proses pengumpulan bahan
urin sebagai berikut :
1. Gunakan wadah penampung urin
yg bersih dan kering.
lanjutan
1. Gunakan wadah penampung
urin yg bersih dan kering
2. Tidk dianjurkan menggunakan
pengawet urin
3. Bila urin tdk segerah diperiksa
dlm waktu 1 jam simpan urin
dlm kulkas pd suhu 2-8 C dan
bila urin akan diperiksa biarkn
urin pd suhu kamar terlebih
dahulu dan jgn lupa
dihomogenkan sblm dilaku pem
lanjutan
4. Utk tes nitrit sebaiknya diambil
dr bahan urin pertama pagi hari
dan urin berada didalam
kandung kemih minimal 4 jam
5. Utk pem bilirubin dan
urobilinogen periksalh urin
sesegera mungkin dan letakan
urin dalam ruang gelap.
6.Urin yg ditunda terlalu lama dpt
meyebabkn pertumbuhan
kuman.
Tahap analitik
• Tahap analitik merupakn tahap
dimana spesimen telah siap utk
diproses dilaboratorium.
• Hasil pengujian tahap ini
dipengaruhi oleh faktor:
pemeriksa (analis),penggunaan
bhn kontrol,reagen,prosedur
kerja,dan alat.
• Pd tahap analitik ini agar
ketepatan pemeriksaanterjamin
lanjutan
• Dilakukan pengontrolan dg
menggunakan bhn kontrol
komersial.
• Pem bhn kontrol dilakukan
setiap hari sebelum pem
dimulai,pergantian shift,setiap
menggunakan reagen baru dan
setelah melakukan kalibrasi
alat
Tahap pasca analitik
• Tahap ini adalah tahap dimana
hsl pem urin dicatat dan
dilaporkan kpd dokter yg
mengirim.
• Utk mengurangi kesalahan
dalam pelaporan hasil
digunakan Laboratory
information system
Pem Kimiawi dg reagen
basa
• Pemeriksaan Urin terhadap
Protein
• Pemeriksaan dg asam
sulfosalisilat (Exton )
• Test pemanasan dg asam asetat
• Pemeriksaan dg metode Bang.
• Pemeriksaan dg metode carik
celup
Pemeriksaan Urin
Terhadap Glukosa

• Berdasarkan reduksi tembaga


• Metode Fehling
• Metode Benedict
• Berdasarkan reaksi enzimatik
( carik Celup )
Pemeriksaan dg asam
sulfosalisilat ( Exton )
• Prinsip
• Protein akan membentuk endapan/
menggumpal dalam suasana asam.
• Cara kerja
• Urin + R/ exton sama banyak
• Hasil
Positip : Timbul kekeruhan
Negatip: tetap jernih.
Pemeriksaan dg as.
Asetat 10%
• Prinsip
• Protein akan membentuk endapan bila
dipanaskan dalam suasana asam.
• Hasil :
• (-) tdk terjadi kekeruhan
• (+) adanya kekeruhan
• (++) Kekeruhan berbutir- butir
• (+++) Kekeruhan hebat berkeping-keping
• (++++) Kekeruhan sp membeku
Pemeriksaan Glukosa
berdasarkan reduksi
tembaga
• Pinsip
• Dalam suasana alkali kuat dg
pemanasan glukosa (reduktor)
akan mereduksi ion cupri
Cupro CUOH yg berwarna
kuning atau Cu20 yg berwarna
merah.
Metode Fehling

• R/ Fehling I
• R/ Fehling 2
• Hasil
• ( + ) adanya andapan berwarna kuning
• ( - ) tdk ada perubahan dan endapan
Metode Benedict

• R/ Larutan benedict
• Hasil
• ( - ) tdk ada perubahan dan
• ( + ) warna biru menjadi hijau
• (++) warna hijau dg Kuning
• (+++) warna hijau sp oranye
• (+4 ) Warna merah batah.
Pemeriksaan Glukosa
berdasarkan reaksi
enzimatik
• Prinsip
• Enzim glukosa dioksidase secara
spesipik akan mengkatalisa reaksi
antara glukosa dg 02 di udara, shg
terbentuk H202 yg akan brx dg
indikator warna pd kertas
test.Intensitas warna yg timbul sesuai
dg konsentrasi glukosa .
Pemeriksaan Urin atas
Indikasi
• Urobilin
• Metode Schlesinger
• R/ Schlesinger
• Cara kerja
• 5 cc urin + 2 tts larutan lugol
• + 7,5 cc R/ schlesinger kucok saring sp
ada filtrat yg jernih
• Filtrat dilihat dg latar belakang hitam
• Hasil
• ( +) adanya fluoresensi hijau pd filtrat
Pemeriksaan
Urobilinogen
• Metode wallace Diamond
• Prinsip
• Urobilinogen+ paradimetilaminobenzaldehid
akan membentuk komplek warna merah
anggur
• R/ Ehrlich
• Cara kerja
• 5cc urin + 10 cc R/ erhlich
• Hasil
• (+) adanya warna merah anggur
Pemeriksaan bilirubin
urin
• Metode Harrison
• Prinsip
• BaCl2 brx dg sulpat dalam urin
membentuk endapan barium sulfat ,
dan bilirubin akan menempel pd
molekul. Feriklorida mengoksidasi
bilirubin menjadi biliverdin.
• R/ Fouchet
• Hasil
• (+) timbul warna Hijau/ biru kehijauan
Metode Hawkinson

• Prinsip
• Dg meggunakan kertas saring yg
tebal yg direndam dg BaCl2 jenuh.
• Hasil
• ( + ) terbentuk warna hijau
Pemeriksaan Benda
Keton
• Metode Rothera
• Prinsip
• Na nitroprusid akan brx dg asam
aseto asetat dan aseton dlm suasana
basa akan membentuk senyawa
berwarna ungu
• Hasil
• ( + ) Timbul cincin ungu kemerah-
merahan pd perbatasan kedua lapisan
cairan
Metode Gerhard

• Prinsip
• Feri klorida dg asam asetoasetat
akan menimbulkan zat berwarna
merah anggur.
• R/ FeCl3 10 %
• Hasil
• (+) terjadi warna merah anggur.
Pem Darah Samar
• Metode Benzidin
• Prinsip
• Hb sbg peroksidase yg berfungsi menguraikan
H202 menjadi H20 dan On
On akan mengoksidasi benzidin.
• R/ bubuk benzidin
As asetat Glasial
H202
• Hasil
• (+) timbul warna hijau biru
Liquor Ceresbrospinalis
(Cairan Otak )
• Cairan otak dpt dipengaruhi oleh
konsentrasi beberapa macam zat dalam
plasma darah.
• Pengambilan cairan otak dilakukan utk
diagnostik dan tindakan terapi.
• Kelainan dlm hasil pemeriksaan dpt
memberi petunjuk kearah suatu penyakit
susunan saraf pusat baik yg akut maupun
yg kronis dan penyakit trauma.
• Cairan otak diperoleh dg melakukan pungsi
kedalam cavum subarachnidale bagian
lumbal.
Pemeriksaan LCS

• Pemeriksaan Makroskopis
• Warna
• Normal : jernih spt aquadest
• Merah adanya darah
• Coklat adanya perdarahan yg
disebabkan eritrosit hemolisis
• Kuning adanya icterus berat/ kadar
protein tinggi
• Keabu abuan adanya jlh lekosit yg
banyak pd radang purulent
Lanjutan

• Kekeruhan
• Normal jernih
• Sedimen
• Normal : tdk ada endapan
• Bekuan
• Normal : tdk ada bekuan
Pemeriksaan
Mikroskopis
• Menghitung jumlah sel
• Normal : 0 – 5 sel/ul Lcs
• Menghitung jenis sel:PMN/MN
• Bakterioskopi
• Yg sering ditemukan M
tuberculosis,Meninggococci,
sreptococci dan H influenza.
Pemeriksaan Kimiawi

• Protein
• Tes busa
• Test Pandy
• Test Nonne
• Glukosa
• Normal 50 – 80 mg/ dl
• Chlorida
• Normal 720 – 750 mg/dl
Transudat Dan eksudat

Transudat :
Akumulasi Cairan serous yg terjadi
karena proses noninflamasi yg
disebabkan karena adanya
gangguan sirkulasi, dg kongesti
pasif dan udem.
Contoh : Efusi pleura,perikardial dan
peritoneal.
Lanjutan
• Eksudat :
• Akumulasi dlm jaringan dan rongga
sebagai akibat proses
inflamasi.disebabkan oleh infeksi
bacteri.
• Perbedaan transudat dan
eksudat.
Perbedaan Transudat
dan Eksudat
• Transudat :
• Jerni,kuning muda
• BJ : < 1,018
• Bekuan : tdk ada
• Protein : < 2,5 gr %
• Test Rivalta : Neg
• Sel : sedikit sel endotel
• Bacteri : Neg
Lanjutan

• Eksudat :
• Jernih berkabut, Fibrin
• BJ : > 1,018
• Bekuan : ada
• Protein : > 2,5 gr %
• Test rivalta : positip
• Sel : PMN pd infeksi akut
• Bacteri : Positip
Pemeriksaan Kimiawi

• Test Rivalta
• Prinsip : Seromusin dlm suasana
asam akan menimbulkan
kekeruhan.
• Cara Kerja
• 100 cc aguadest + 0,1 cc as asetat
glasial .
• Teteskan 1 tts sampel kedlm
larutan diatas.
Lanjutan

• Hasil :
• Transudat : Sedikit kekeruhan
• Eksudat : Kekeruhan jelas sp ke
dasar tabung.
• Normal : Tdk ada kekeruhan
• Hasil + : krn adanya seromusin
Pemeriksaan
Mikroskopis
• Hitung Jumlah sel
• Dg NaCl 0,85% sbg pengencer
• Dg meggunakan kamar hitung
• Hitung jenis sel
• 50 cc cairan dicentrifius dg
kecepatan tinggi selama 30 menit
• Buat sediaan hapus dg pewarnaan
Giemsa.
Analisa Sperma
• Sperma adalah Cairan kental
dan keruh yg berasal dari
seorang peria, berisi sekret dari
kelenjar prostat dan
spermatozoa.
• Analisa sperma digunakan utk
mengetahui Fertilitas dan
infertilitas seseorang peria
Cara memproleh sampel

• Harus puasa(tdk melakukan


hubungan sex) selama 3- 5 hari.
• Dikeluarkan sebaiknya pagi hari
• Wadah hrs terbuat dr gelas/plast
• Harus bermulut lebar,bersih dan
kering.
• Menampung dg kondom tdk
dianjurkan,krn dpt membunuh
spermatozoa.
• Sampel tdk boleh lebih dari satu jam
hrs sdh dikirim ke laboratorium.
Pemeriksaan Sperma

• Pem Makroskopi :
• Volume : mengukur volume
dilakukan dg menggunakan gelas
ukur 5/ 10 ml. volume diukur stlh
sperma mencair.
• Normal volume 2,5-5 ml.
• 1 ml/ < disebut infertilitas.
• Sperma mencair 10-20 menit.
• Warna : Putih/kekuning-kuningan.
• Kekeruhan : keruh.
• Bau : Khas spt akar sia
Lanjutan
• Kekentalan :
• Pd saat dikeluarkan sperma kental
sekali.
• Sperma dpt mencair pd suhu
kamar dlm waktu 10-20 menit.
• Apabila dlm waktu > 20 menit
belum mencair menunjukan
abnormal yg perlu dilaporkan.
• pH :
• Dpt ditentukan dg kertas indikator
pH,normal 7,0- 7,8
Pem mikroskopis

• Pem ini u/ menilai


motilitas,jumlah dan morfologi
spermatozoa.
• Uji motilitas :
• Setetes sperma yg sdh mencair
letakan diatas kaca objek dan tutup dg
penutup deck gelass,kmd periksa
menggunakn mikroskop dg lensa
objektif 40x.
• Lihatlah berapa % sperma itu bergerak
aktif dan yg tdk aktif
• Yg mati dg larutan eosin 0,5 %
Menghitung jumlah
sperma
• Menggunakan kamar hitung
Improved Neubauer.
• Pipet yg digunakan pipet lekosit
• Larutan pengencer aquadest.
• Isap sampel sampai garis tanda
0,5 dan aquadest sampai tanda 11.
• Hitung sperma dg kamar hitung IN.
• Sperma yg didapat X 200.000
itulah jumlah sperma dalam 1ml.
• Normal 70 – 120 juta/mm.
Morfologi sperma

• Dg membuat sediaan Apus,dan


pewarnaan giemsa,Wright.
• Perhatikan bentuk kepala dan
ekor sperma.
• Hitung berapa % yg mempunyai
kelainan mis tdk ada ekor,
berkepala besar ,dua kepal, dua
ekor dll.
Pem Kimiawi

• Karbohidrat yg ada dlm sperma


adalah fruktosa.
• Fruktosa mempunyai korelasi
positip dg kadar testosteron
dlm tubuh.
• Penetapan kadar fruktosa dg RX
selivanoff, pd rx itu fruktosa brx
dg resolsinol dg menimbulkan
warna merah.
• Normal fruktosa 120-450mg/dl

Anda mungkin juga menyukai