KIMIA KLINIK 1
DENGAN KODE
• AK- 304
• BOBOT SKS 3
• PENEMPATAN SMESTER 3
Kontra kuliah
• Tatap Muka : 40 %
• Belajar Mandiri : 60 %
Sistem penilaian
• UTS : 30 %
• UAS : 45 %
• TUGAS : 15 %
• ABSEN : 10 %
DI SAMPAIKAN OLEH
• YURMAN SKM,MSi
Pokok Bahasan :
• URINALISIS
• PEM MAKROSKOPIS URINE
• PEM KIMIA URINE 1
• PEM KIMIA URINE 2
• PEM MIKROSKOPISS(SEDIMEN
URINE )
•
POKOK BAHASAN
• CAIRAN TUBUH
• SPERMA
• TRANSUDAT & EKSUDAT
• CAIRAN OTAK/SEREBROSPINAL
(CSS)
• ANALISIS FESES
SISTEM PERKEMIHAN
• Sistem perkemihan adalah
sitem organ yg menjadi tempat
berlangsungnya proses
penyaringan darah sehingga
darah bebas zat-zat yg tidak
digunakan oleh tubuh.
• Zat zat tsb larut didalam air dan
dikeluarkan dalam bentuk urin
(air kemih )
lanjutan
• Analisis terhadap zat zat tsb dpt
memberikan informasi klinis
tentang gangguan fungsi ginjal.
• Sekitar 1500 L darah disaring
oleh ginjl hingga menghasilkan
0,5-2,0 L urin.
• Pada kondisi istirahat sebanyak
¼ dr jumlah total darah yg keluar
dr jantung (sekitar 1200
ml )masuk ke pembuluh darah
arteri ginjal utk disaring o/ ginjal
lanjutan
• Pembuluh darah arteri ginjal
berukuran besar dan mengarah
dr aorta abdominal ginjal
kemudian masuk kedalam
masing masing ginjal.
• Tekanan darah sangat
menentukan jumlah pasokan
darah keginjal yg secara lsg
mempengaruhi fungsi ginjal.
Sistem perkemihan
memiliki beberapa
fungsi
• 1. mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh
termasuk
• Mengangkut volume dan komposisi
dg menhilangkan zat zat tertentu
agar dpt mempertahankan bahan
bahan yg dibutuhkan.
• Mengatur pH darah
lanjutan
• Mengatur tekanan hidrostatik
darah dan secara langsung
mengatur cairan tubuh lain nya.
• 2.beberapa dalam metabolism
• Membantu sintesis
kalsitrol( bentuk aktif vit D)
• Menyekresi hormone eritropoitin
• Membantu proses gluconeogenesis
dalam keadaan puasa atau dalam
keadaan lapar.
GINJAL
• Ginjal terletak di dinding
abdomen posterior,dg bentuk
menyerupai bici kacang.
• Masing masing terletak di sisi
kiri dan kanan kolum vertebra
dibelakang peritonium dan
dibawa diaframa.
• Tinggi ginjal dimulai dari
vertebra torakalis ke 12 hingga
lumbar ke 3 dan dilindungi oleh
sangkar iga
BAGIAN GINJAL
• Ada tiga area jaringan pada
ginjal yg dpt dibedahkan secara
longitudinal dilihat dg mata
telanjang yaitu :
• Kapsul fibrosa bagian yg
mengelilingi ginjal.
• Kortek lapisan jaringan yg
berwarna coklat kemerahan yg
berada tepat dibawa kapsul dan
diluar piramid
lanjutan
• Uji konsentrasi
• Pada uji ini, klien dilarang makan
atau minum selama 12 jam utk
melihat sejauh mana peningkatan
berat jenis urin.
Pembentukan urin
• 2. Timol
• Timol memiliki kemampuan yg
sama dg toluene
• Penggunaan timol secara
berlebihan dpt menyebabkan hasil
positip palsu pd pem protein urin
dg pemanasan as asetat.
• Tetapi tdk berpengaruh pd hsl uji
protein dg reagen strip.
lanjutan
• 3. formaldehid
• Formaldehid palin baik utk pem
sedimen urin.
• Bila digunakan dlm konsentrasi
besar dpt mengendapkan protein
dan dpt memberikan hasil positip
palsu pd test Reduksi urin.
• Formaldehid 40% ditambahkan
sbyk 1-2 ml pd urin 24 jam
Lanjutan
• 5. Natrium Florida
• Baik digunakan utk analisis obat
dlm urin, tetapi berpengaruh pd
pem glukosa, darah, dan leukosit
dg reagen strip.
• 6. Asam Borak
• Mampu mencegah pertumbuhan
dan metabolismbacteri dlm urin
Macam-macam sampel
Urin
• 1.Urin Pagi
• Urin yg pertama dikeluarkan pd pagi hari
setlah bangun tidur.
• Baik utk pem sedimen, BJ, protein dan
hormone Human chorionic Gonadotropin
(HCG )
• 2. Urin Sewaktu
• Urin yg dikeluarkan pd suatu waktu
tanpa penentuan khusus.
• Urin ini paling byk digunakan krn muda
pengumpulan nya ,tetapi kesalahan
sangat besar krn pngaruh asupan
makanan/aktivitas fisik.
Lanjutan
• 3. Urin pascaprandial
• Urin yg pertama dikeluarkan 1,5 –
3 jam setelah makan
• Berguna utk penentuan kadar
glukosa dalam urin.
• 4.Urin 24 jam
• Digunakan utk penentuan zat
tertentu dalam urin secara
kuantitatif.
• Dikumpulkan mulai jam 7 pg sp 7
pg pd hr berikut nya
Lanjutan
• 5. Urin siang 12 jam dan malam
12 jam .
• Urin dikumpulkan selama 12 jam
• Mulai pukul 7 pg hingga 7 malam
utk urin siang 12 jam.
• Mulai pukul 7 malam hingga 7
keesokan harinya.
• Cara pengumpulan urin ini sama dg
urin 24 jam ,dimana urin yg
pertama keluar tdk ditampung.
Lanjutan
• 6. Urin 3 gelas dan urin 2 gelas
(specimen prostatisis).
• Digunakan utk menilai gambaran
letak radang atau lesi pd saluran
kemih peria yg menyebabkan urin
mgd nanah atau darah .
• Pada pengumpulan urin 3 gelas
pasien tdk boleh berkemih selama
beberapa jam sebelum pem
dilakukan.
Ketentuan penampunga
an urin 3 gelas
• 1. urin yg keluar pertama di tam
pung ke dlm glas pertama,
sekitar 20 -30 ml,
• Urin ini berisi sel sel dr pars
anterior dan prostatica uretra .
• 2. Urin yg keluar selanjut nya di
tampung ke dlm gelas ke dua .
• Urin ini mengandung unsur dr
kandung kemih.
lanjutan
• Pem Makroskopis
• Pem Mikroskopis
• Pem Kimiawi
Pem Makroskopis urine
3. Cokelat /Hitam
• Melanin adalah produk oksidasi dr
pigmen tdk berwarna melanogen
yg diproduksi berlebih pd kasus
melanoma ganas sehingga
menyebabkan urin berwarna
cokelat kehitaman.
lanjutan
4. Biru/ Hijau
• Penyebab patogenik warna urin
biru/hijau meliputi infeksi bakteri
termasuk infeksi saluran kemih
oleh spesies psudomonas dan
infeksi saluran usus.
Kejernihan urin
• Kejernihan menggambarkan
kekeruhan urin yg disebabkan
oleh partikel tersuspensi yg
menhamburkan cahaya.
• Kategori umum yg digunakan
utk melaporkan kejernihan
meliputi jernih dan keruh.
Bau Urine
• 2. pH meter
• pH meter terdiri dari elektroda
indicator klorida perak dg
membrane kaca peka terhadap pH
di hubungkan oleh jembatan garam
pd elektroda standar.
• 3. Kertas tes pH .
Volume Urine
• Poliuria
• Adalah kondisi Ketika ekskresi
urin setiap hari lebih dr 3 L
• Poliuria akibat DM atau gagal
ginjal merupakan jenis poliuria
primer dg polidipsi sekunder.
• Kondisi lain yg dpt menyebabkan
polyuria adalah kehamilan .
lanjutan
• Oliguria dan Anuria
• Oliguria didefinisikan sbg ekskresi
urin kurang dr 400ml/24 jam atau
kurang dr 17 ml /jam pd org
dewasa. Hal ini dpt disebabkan krn
kekurangan air,keringat berlebih,
diare, atau muntah.
• Anuria adalah ekskresi urin
kurang dr 100 ml /24 jam atau 0
ml /12 jam
Pemeriksaan Kimia Urin
• Pem Kimia urine adalah
pemeriksaan sampel urin yg
bertujuan utk melakukan
skrining,
mendiagnosa,mengevaluasi
berbagai jenis penyakit ginjal,
ISK, dan batu ginjal,serta
memantau perkembangan
penyakit.
1. Pem Protein urin
• 3. Leukosit
• Leukosit dpt memasuki saluran
kemih dr glomerulus ke uretra .
• Rata rata urin normal dpt mengand
ung 2 sel leukosit/LPB.
• Peningkatan leukosit dlm urin
terkait dg proses inflamasi atau pe
radangan pd saluran kemih.
Lanjutan
• 4.Epitel
• Sel epitel dlm urin dpt berasal
saluran genitourinaria dr tubulus
proksimal hingga ke uretra /vagina
• Sel epitel tubular ginjal
• Sel epitel transisional
• Sel epitel skuamosa.
Lanjutan
• 5. Silinder ( cast )
• Silinder pd saluran kemih terbentu
k dilumen tubulus ginjal
• Silinder dpt terbentuk sebagai hasi
l dr endapan atau gelasi.
1. Silinder hialin
2. Silinder eritrosit
3. Silinder leukosit
4. Silinder berbutir
5. Silinder epitel
6. Silinder lilin
Lanjutan
• 6. bakteri
• Urin biasanya bebas dr bakteri keti
ka berada di ginjal dan kandug
kemih tetapi kontaminasi dpt terja
di akibat bakteri pd uretra ,vagina
dan sumber lain nya .
• 7.Spermatozoa
• Ada dlm urin pria setlh episode kej
jang epilepsy,emisi nuktural,stlh
koitus,penykit pd organ genital .
Lanjutan
• 8. Parasit
• Parasit kadang2 dpt ditemukan
dlm urin baik berasal dr saluran
kemih maupun sbg hsl kontaminas
• Enterobius vermicularis (cacing kermi
• Trichomonas vaginalis adalah parasit
menular seksual yg berasal dr urogeni
tal laki laki dan perempuan.
lanjutan
• Pem Protein
• Pem Glukosa
Pemeriksaan
makroskopis
• Volume : normal vol urin org dewasa
800- 1600 ml/24jam,tergantung dr
pemasukan cairan.
• Peningkatan jumlah urin terjadi pd
penderita diabetes melitus,nefritis
kronis.
• Penurunan jumlah urin terjadi pd
penderita nefritis
akut,eklampsi,diare berat, muntah
muntah hebat,terlalu banyak keluar
keringat
Lanjutan
• WARNA :Urin normal adalah kuning
muda,hal ini disebabkan krn adanya
pigmen dlm urin.
• Warna urin dpt dipengaruhi banyak faktor:
kosentrasi urin,keasaman urin,pigmen
pigmen abnormal dalam urin dan obat-
obatan, mis : darah dpt menyebabkan
warna merah,bilirubin dpt menyebabkan
kuning,Fenol,salisilat resolsinol
menyebabkan urin warna hijau gelap.
Lanjutan
• KEKERUHAN : urin normal biasanya
jernih,kekeruhan dpt tjd adanya
fosfat, dan nanah, bacteri, darah,
spermatozoa.
• BERAT JENIS : utk mengukur BJ urin
digunakan alat Urinometer.Normal
BJ urin sewaktu 1,002- 1,030,
sedangkan urin 24 jam : 1,015-
1,025.Hasil pem BJ harus dikoreksi
terhadap : Suhu,albumin ,glukosa.
Arti klinis pem Bj
• Membantu mendiagnosa
glukosuri pd penderita koma
• Utk membantu mengetahui faal
ginjal.
Pem
mikroskopis/sedimen
• Sedimen urin adlh partikel didlm
urin yg dpt berasal dr
darah,ginjal,sal kemih.
• Pem sedimen urin digunakan
utk diagnosa kelainan ginjal ,sal
kemih dan memantau
pengobatan.
Pem sedimen urin
melalui 3 tahap
• Tahap praanalitik
• analitk
• Pasca analitik
Tahap pra analitik
• Penampung urin
• Cara pengambilan urin
• Lamanya penundaan pem urin.
Tahapan pra analitik
• Utk pem sedimen urin
sebaiknya digunakan urin pekat,
yg langsung di tampung,segar
dan pH asam < 7,5.utk mencega
terjdnya kontaminasi dg unsur
diluar ginjal dan sal kemih.
• Khusus wanita digunakan urin
porsi tengah dan tdk sedang
haid.
lanjutan
• Urin di mskn dlm penampung yg
terbuat dr plastik,bermulut
lebar,kering,bersih,bertutup
rapat,dan digunakn sekali
pakai.
• Sedimen urin hrs dikerjakan dlm
waktu tdk lebih dr 2 jam sejak
urin dikumpulkn.
• Penundaan pem lebih dr 2 jam
dpt menyebabkn berkurang
lanjutan
• Jumlah sel spt
eritrosit,leukosit,epitel,dan
selinder.sedangkn bakteri dan
jamur akan meningkat.
• Bila pem ditunda maka urin hrs
disimpan pd suhu 4 derajat
celcius dpt thn selama 8 jam
atau diberi pengawet berupa
asam borat 1 g /100 ml
urin/formalin 16%/100 ml urin.
Tahapan analitik
• perlu diperhatikan cara
pemeriksaan yg mengikuti
standar oprating procedur (sop)
• Prinsip dan tujuan
pemeriksaan,raegen yg
digunakan, metoda yg
dipakai,bhn kontrol, nilai
rujukan.
Prinsip pem sedimen
• Urin dipekatkn dg menggunakn
sentrifus ,supernatan dibuang
dan endapan dibaca dg
menggunakn mikroskop
Alat dan reagen
• Alat yg digunakan
sentrifus ,tabung plastik
berbentuk kerucut,kaca
objek,deck glas,mikroskop
binokoler,
• Reagen : agar unsur sedimen dpt
dikenal dg muda menggunakn
pewarnaan supravital utk pem
rutin, sudan III utk zat lemak,biru
prusia utk hemosiderin
Cara pemeriksaa
• Sebelum pem sedimen urin
kocoklh botol penampung dan
tuang urin kedlm tab sentrifus
yg berbentuk kerucut dg vol 12
ml lalu disentrifus dg kecepatn
1500 RPM.
• Setelh sentrifus selesai lapisan
supernatan di buang dan
ditinggalkn endapan dg vol 0,4
ml.
lanjutan
• Utk mempermuda identifikasi
unsur sedimen, tambakan 1 tts
zat warna ke sedimen yg
diproleh ,isi tab di campur sampai
homogen.
• Satu tts sedimen tsb diletakan
diatas kaca objek yg ditutup dg
deck glass lalu dilihat
menggunakan mikroskop dg
pembesaran 10x10 (LPK)utk
unsur silinder
lanjutan
• Atau 10x 40 (LPB)untuk unsur
erirosit, leukosit dan hasilnya
dilaporkan secara
semikuantitatif.
• Metoda pem sedimen
• Metoda National Committee for
Clinical Laboratory
Standards(NCCLS ) dg kecepatan
sentrifus 450 g selama 5 menit
lanjutan
• Metoda Japanese Committee for
Clinical Laboratory Standards
(JCCLS) dg kecepatan sentrifus
500 g selama 5 menit
Macam’’Unsur sedimen
• Sedimen terdiri dari unsur
organik dan an organik
• Unsur Organik
• Epitel
• Leukosit
• Eritrosit
• Silinder
• Spermatozoa
• Parasit
• bakteri
Unsur an organik
• Kristal normal
• pH asam: as urat,natrium
urat,kalsium sulpat.
• pH asam/netral: kalsium oksalat.
• pH alkali/netral: tripel fosfat
• pH alkali : kalsium karbonat
• Kristal abnormal
• Sistin,Leusin ,tirosin,kolesterol,bili
rubin
• Obat : sulfonamid
Unsur Organik
• Eritrosit
• Dalam urin yg pekat (hipertonik) eritrosit akan
mengerut,dlm urin yg encer (hipotonik) eritrosit
akan membengkak dan dlm urin yg alkalis
eritrosit mengerut.
• Leukosit
• Leukosit nampak sebagai benda bulat yg
mengandung granula halus dg inti yg nampak
jelas.biasanya leukosit ini adalh sel
polimorfonuklear.
• Epitel
• Ada 3 mcm epitel yg mungkin didapat pada
sedimen urin yaitu epitel yg berasal dr ginjal
biasanya berbentuk bulat berinti satu,epitel yg
berasal dr kandung kemih yg disebut epitel
transisional dan epitel gepeng yg berasal dr
uretra bag distal,vagina dan vulva.
lanjutan
• Silinder
• Silinder adalh cetakan protein yg
terjadi pada tubuli ginjal .
• Silinder terdiri dr glikoprotein
disebut protein tamm-Horsfall yg
merupakn rangka dr silinder
terbentuk pada tubuli.
• utk terjadinya silinder diperlukan
protein Tamma-Horsfall,albumin,pH
urin yg asam,konsentrasi garam yg
tinggi dalam filtrat glomeruli .
lanjutan
• Spermatozoa
• Parasit
• Parasit yg ditemukan didalam urin
Trichomonas vaginalis atau
schistosoma haematobium.
• Bakteri
• Jamur.
Unsur anorganik
• Zat amorf
• Biasanya terdiri dr urat pd urin pH
asam dan fosfat pd urin pH alkalis.
• Kristal dlm urin normal
• Pd pH asam : as urat,Na urat,Ca
sulfat.
• Pd pH as /netral/alkalis : Ca
oksalat.
• Pd urin alkalis/netral :amonium –
mg fosfat,tripel fosfat,dikalsium fo
Penilaian unsur sedimen
• Pd penilaian unsur sedimen
digunakan mikroskop cahaya
• R/ Fehling I
• R/ Fehling 2
• Hasil
• ( + ) adanya andapan berwarna kuning
• ( - ) tdk ada perubahan dan endapan
Metode Benedict
• R/ Larutan benedict
• Hasil
• ( - ) tdk ada perubahan dan
• ( + ) warna biru menjadi hijau
• (++) warna hijau dg Kuning
• (+++) warna hijau sp oranye
• (+4 ) Warna merah batah.
Pemeriksaan Glukosa
berdasarkan reaksi
enzimatik
• Prinsip
• Enzim glukosa dioksidase secara
spesipik akan mengkatalisa reaksi
antara glukosa dg 02 di udara, shg
terbentuk H202 yg akan brx dg
indikator warna pd kertas
test.Intensitas warna yg timbul sesuai
dg konsentrasi glukosa .
Pemeriksaan Urin atas
Indikasi
• Urobilin
• Metode Schlesinger
• R/ Schlesinger
• Cara kerja
• 5 cc urin + 2 tts larutan lugol
• + 7,5 cc R/ schlesinger kucok saring sp
ada filtrat yg jernih
• Filtrat dilihat dg latar belakang hitam
• Hasil
• ( +) adanya fluoresensi hijau pd filtrat
Pemeriksaan
Urobilinogen
• Metode wallace Diamond
• Prinsip
• Urobilinogen+ paradimetilaminobenzaldehid
akan membentuk komplek warna merah
anggur
• R/ Ehrlich
• Cara kerja
• 5cc urin + 10 cc R/ erhlich
• Hasil
• (+) adanya warna merah anggur
Pemeriksaan bilirubin
urin
• Metode Harrison
• Prinsip
• BaCl2 brx dg sulpat dalam urin
membentuk endapan barium sulfat ,
dan bilirubin akan menempel pd
molekul. Feriklorida mengoksidasi
bilirubin menjadi biliverdin.
• R/ Fouchet
• Hasil
• (+) timbul warna Hijau/ biru kehijauan
Metode Hawkinson
• Prinsip
• Dg meggunakan kertas saring yg
tebal yg direndam dg BaCl2 jenuh.
• Hasil
• ( + ) terbentuk warna hijau
Pemeriksaan Benda
Keton
• Metode Rothera
• Prinsip
• Na nitroprusid akan brx dg asam
aseto asetat dan aseton dlm suasana
basa akan membentuk senyawa
berwarna ungu
• Hasil
• ( + ) Timbul cincin ungu kemerah-
merahan pd perbatasan kedua lapisan
cairan
Metode Gerhard
• Prinsip
• Feri klorida dg asam asetoasetat
akan menimbulkan zat berwarna
merah anggur.
• R/ FeCl3 10 %
• Hasil
• (+) terjadi warna merah anggur.
Pem Darah Samar
• Metode Benzidin
• Prinsip
• Hb sbg peroksidase yg berfungsi menguraikan
H202 menjadi H20 dan On
On akan mengoksidasi benzidin.
• R/ bubuk benzidin
As asetat Glasial
H202
• Hasil
• (+) timbul warna hijau biru
Liquor Ceresbrospinalis
(Cairan Otak )
• Cairan otak dpt dipengaruhi oleh
konsentrasi beberapa macam zat dalam
plasma darah.
• Pengambilan cairan otak dilakukan utk
diagnostik dan tindakan terapi.
• Kelainan dlm hasil pemeriksaan dpt
memberi petunjuk kearah suatu penyakit
susunan saraf pusat baik yg akut maupun
yg kronis dan penyakit trauma.
• Cairan otak diperoleh dg melakukan pungsi
kedalam cavum subarachnidale bagian
lumbal.
Pemeriksaan LCS
• Pemeriksaan Makroskopis
• Warna
• Normal : jernih spt aquadest
• Merah adanya darah
• Coklat adanya perdarahan yg
disebabkan eritrosit hemolisis
• Kuning adanya icterus berat/ kadar
protein tinggi
• Keabu abuan adanya jlh lekosit yg
banyak pd radang purulent
Lanjutan
• Kekeruhan
• Normal jernih
• Sedimen
• Normal : tdk ada endapan
• Bekuan
• Normal : tdk ada bekuan
Pemeriksaan
Mikroskopis
• Menghitung jumlah sel
• Normal : 0 – 5 sel/ul Lcs
• Menghitung jenis sel:PMN/MN
• Bakterioskopi
• Yg sering ditemukan M
tuberculosis,Meninggococci,
sreptococci dan H influenza.
Pemeriksaan Kimiawi
• Protein
• Tes busa
• Test Pandy
• Test Nonne
• Glukosa
• Normal 50 – 80 mg/ dl
• Chlorida
• Normal 720 – 750 mg/dl
Transudat Dan eksudat
Transudat :
Akumulasi Cairan serous yg terjadi
karena proses noninflamasi yg
disebabkan karena adanya
gangguan sirkulasi, dg kongesti
pasif dan udem.
Contoh : Efusi pleura,perikardial dan
peritoneal.
Lanjutan
• Eksudat :
• Akumulasi dlm jaringan dan rongga
sebagai akibat proses
inflamasi.disebabkan oleh infeksi
bacteri.
• Perbedaan transudat dan
eksudat.
Perbedaan Transudat
dan Eksudat
• Transudat :
• Jerni,kuning muda
• BJ : < 1,018
• Bekuan : tdk ada
• Protein : < 2,5 gr %
• Test Rivalta : Neg
• Sel : sedikit sel endotel
• Bacteri : Neg
Lanjutan
• Eksudat :
• Jernih berkabut, Fibrin
• BJ : > 1,018
• Bekuan : ada
• Protein : > 2,5 gr %
• Test rivalta : positip
• Sel : PMN pd infeksi akut
• Bacteri : Positip
Pemeriksaan Kimiawi
• Test Rivalta
• Prinsip : Seromusin dlm suasana
asam akan menimbulkan
kekeruhan.
• Cara Kerja
• 100 cc aguadest + 0,1 cc as asetat
glasial .
• Teteskan 1 tts sampel kedlm
larutan diatas.
Lanjutan
• Hasil :
• Transudat : Sedikit kekeruhan
• Eksudat : Kekeruhan jelas sp ke
dasar tabung.
• Normal : Tdk ada kekeruhan
• Hasil + : krn adanya seromusin
Pemeriksaan
Mikroskopis
• Hitung Jumlah sel
• Dg NaCl 0,85% sbg pengencer
• Dg meggunakan kamar hitung
• Hitung jenis sel
• 50 cc cairan dicentrifius dg
kecepatan tinggi selama 30 menit
• Buat sediaan hapus dg pewarnaan
Giemsa.
Analisa Sperma
• Sperma adalah Cairan kental
dan keruh yg berasal dari
seorang peria, berisi sekret dari
kelenjar prostat dan
spermatozoa.
• Analisa sperma digunakan utk
mengetahui Fertilitas dan
infertilitas seseorang peria
Cara memproleh sampel
• Pem Makroskopi :
• Volume : mengukur volume
dilakukan dg menggunakan gelas
ukur 5/ 10 ml. volume diukur stlh
sperma mencair.
• Normal volume 2,5-5 ml.
• 1 ml/ < disebut infertilitas.
• Sperma mencair 10-20 menit.
• Warna : Putih/kekuning-kuningan.
• Kekeruhan : keruh.
• Bau : Khas spt akar sia
Lanjutan
• Kekentalan :
• Pd saat dikeluarkan sperma kental
sekali.
• Sperma dpt mencair pd suhu
kamar dlm waktu 10-20 menit.
• Apabila dlm waktu > 20 menit
belum mencair menunjukan
abnormal yg perlu dilaporkan.
• pH :
• Dpt ditentukan dg kertas indikator
pH,normal 7,0- 7,8
Pem mikroskopis