Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH ANALISIS KASUS DAN JURNAL

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

DOSEN PENGAMPU
Ns. Dita Amita, S.Kep, M.Kep

DISUSUN OLEH
Kelompok 5

NAMA KELOMPOK

Fadel Hidayat (2212614029) Nabila Az Zahra (2212614056)


Asiah Nurhasanah (22126140006) Nurul Fadila (2212614178)
Teguh Anggraini (2212614094) Deka Aprianti (2212614012)
Letri Jinarti (2212614041) Weni Usmiarti (2212614100)
Ranita Santia (2212614078) Shella Dwi Cahya (2212614087)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan
dalam profesi keguruan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini, kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 07 Desember 2022

KELOMPOK 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 3

2.1. Hipovolemia ....................................................................................................... 3

2.2. Analisa Data dan Intervensi Asuhan Keperawatan ............................................. 4

2.3. Lampiran Jurnal ................................................................................................. 8

2.4. Analisa Jurnal ................................................................................................... 16

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 22

3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 22

3.2. Saran................................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Syok hipovolemik merupakan masalah yang serius karena menyebabkan seseorang


kehilangan lebih dari 20 persen (1/5) cairan atau darah yang ada di dalam tubuh (Zou et al.,
2017). Kehilangan cairan dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat membuat
jantung sulit memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh nantinya dalam keadaan
hipoksia ataupun iskemia (Hobson and Chima, 2013).

Insiden tahunan terjadinya syok berdasarkan berbagai macam penyebab yaitu 0.3
sampai 0.7 per 1000, dimana penyebab yang paling sering muncul di ruang IGD yaitu syok
hemoragic. Syok hemoragic merupakan kondisi dari syok hipovolemik yang dikarenakan
kehilangan darah atau cairan tubuh yang berlebih (Taghavi and Askari, 2019). Kematian akibat
syok di negara berkembang terjadi pada sekitar 50% dalam waktu 24 jam pertama setelah
tanda-tanda syok timbul. Hal ini berhubungan dengan beberapa faktor yang mempengaruhi
kematian di antaranya, dokter terlambat dalam mengenali tanda awal syok yang berimplikasi
terhadap penatalaksanaan, sekitar 54% disebabkan keterlambatan mencapai fasilitas pelayanan
dan faktor biaya (Al Aseri, 2012). Sebanyak 500.000 pasien syok hipovolemik pada wanita
karena kasus perdarahan obsetri meninggal pertahunnya dan 99% terjadi pada negara
berkembang. Sebagian besar penderita meninggal setelah beberapa jam terjadi perdarahan
karena tidak mendapat perlakuan yang tepat dan adekuat (Kakunsi, Killing and Supit, 2015).

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ditetapkan berdasarkan latar belakang adalah sebagai
berikut:

A. Apa itu hipovolemia?


B. Bagaimana asuhan keperawatan yang berhubungan dengan hipovolemia?
C. Penelitian apa yang dilakukan dalam jurnal yang menyangkut hipovolemia?

1
1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan adalah
agar bisa memahami dan mengetahui apa itu hipevolemia, bagaimana ashuan keperawatan
yang diterapkan dalam kasus hipovolemia, serta apa yang ada dalam jurnal penelitian yang
menyangkut hipovolemia.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hipovolemia

Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler


(CES), dan dapat terjadi karena kehilangan cairan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal,
perdarahan sehingga dapat menimbulkan syok hipovolemia (Tarwoto & Wartonah, 2015).

Hipovolemia merupakan penurunan volume cairan intravaskular, interstisial, dan/ atau


intraselular (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016). Untuk penyebabnya sendiri seperti berikut:

A. Kehilangan cairan aktif


B. Kegagalan mekanisme regulasi
C. Peningkatan permeabilitas kapiler
D. Kekurangan intake cairan
E. Evaporasi

Adapun gejala dari hipovolemia adalah seperti frekuensi nadi meningkat, nadi terasa
lemah, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit
menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, dan hematokrit meningkat.

Dampak dari kondisi ini dimana kehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan
masalah penting, terutama pada balita-balita. Pada diare akut, kehilangan cairan secara
mendadak dapat mengakibatkan terjadinya syok hipovolemik yang cepat. Kehilangan elektrolit
melalui feses potensial mengarah ke hipokalemia dan asidosis metabolik. Pada kasus-kasus
yang terlambat meminta pertolongan medis dapat mengakibatkan syok hipovolemik yang
terjadi sudah tidak dapat diatasi lagi sehingga menimbulkan komplikasi lain yakni Tubular
Nekrosis Akut pada ginjal yang selanjutnya terjadi gagal multi organ (Irianto Koes, 2014).

3
2.2. Analisa Data dan Intervensi Asuhan Keperawatan

ANALISA DATA

Nama (Inisial) : Ny.Z


Ruang/Kamar : Ruang Kemuning/4.2
No. Register : R21043619700058

No Data Etiologi Masalah

1. DS : Kadar hematokrit tinggi Hipovolemia

- Klien mengatakan
demam tinggi
DO:

- Mukosa bibir kering


- Badan terasa lemas Suhu tubuh meningkat
- Hb 17,2 g/dl
- Ht 51%
- Trombosit 44.000/mm3
- Leukosit 3.800/mm3
- Volume urin 200 cc/8
Badan terasa lemas
jam
- Suhu: 39,8֯C
- Terapi cairan RL
2500/hari, faktor tetes
20x/menit

Hipovolemia

4
DIAGNOSA KEPERAWATAN

(1) Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif dan kegagalan mekanisme
regulasi ditandai dengan membran mukosa kering, hematokrit meningkat, dan suhu
meningkat.

INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama (Inisial) : Ny.Z


Ruang/Kamar : Ruang Kemuning/4.2
No. Register : R21043619700058

Tujuan & Kriteria


No. Nama Diagnosa Intervensi Rasional
Dx Hasil

Dx1 Hipovolemia Status Cairan Manajemen


Hipovolemia
(Kode: D.0023) (Kode: L.03028)
(Kode: l.03116)
Hipovolemia Setelah dilakukan
berhubungan pengkajian selama Observasi: Observasi:
dengan 2×24 jam
- Periksa tanda dan - Agar tanda dan
kehilangan cairan diharapkan status
gejala gejala pasien yang
aktif dan cairan menjadi
hipovolemia mengalami
kegagalan efektif dengan
hipovolemia bisa
mekanisme kriteria hasil:
ditangani segera
regulasi ditandai
- Membran - Monitor intake - Untuk memantau
dengan membran
mukosa dan output cairan pemasukan dan
mukosa kering,
lembap pengeluaran
hematokrit
meningkat cairan tubuh
pasien

5
meningkat, dan - Perasaan Teraputik: Teraputik:
suhu meningkat lemah
- Hitung kebutuhan - Agar dapat
menurun
cairan memberikan
- Hematokrit
dosis/kadar cairan
membaik
yang cukup dan
- Suhu tubuh
seimbang pada
membaik
pasien

- Berikan posisi - Untuk


modified memprediksi
Trendelenburg perbaikan
hemodinamik
pasien dalam
pemberian asupan
cairan

- Berikan asupan - Untuk


cairan oral menggantikan
cairan dan
elektrolit tubuh
yang hilang dari
pasien

Edukasi: Edukasi:

- Anjurkan - Untuk
memperbanyak memperbaiki
asupan cairan oral keseimbangan
cairan tubuh
pasien
- Anjurkan - Agar sirkulasi
menghindari darah yang

6
perubahan posisi beredar tetap
mendadak stabil
Kolaborasi: Kolaborasi:

- Kolaborasi - Agar kebutuhan


pemberian cairan cairan pasien
IV isotonis tercukupi
- Kolaborasi - Untuk
pemberian produk mengembalikan
darah kadar darah
menjadi seimbang

7
2.3. Lampiran Jurnal

8
9
10
11
12
13
14
15
2.4. Analisis Jurnal

No. Item Ringkasan Jurnal Analisis

1. Abstrak Salah satu kondisi yang memerlukan Dari abstrak yang dijabarkan
tindakan segera di IGD adalah syok penjabaran yang melatarbelakangi
hipovolemik. Pasien syok sangat penelitian, metodologi, hasil dan
memerlukan pemantauan ketat kesimpulan mencakup semuanya.
terhadap tanda-tanda klinis serta Bisa dilihat dari tujuannya dimana
status hemodinamik dan status untuk mengetahui hubungan
intravaskular. Sebagai perawat, harus pengetahuan perawat tentang syok
mengenal dan mempunyai hipovolemik dengan
kemampuan atau kecakapan untuk penatalaksanaan awal pasien di
menangani kondisi ini disetiap IGD RSUP Prof Dr. R. D. Kandou
tempat/ruangan Manado. Selain itu, metode yang
digunakan juga dicantumkan
dengan jelas bahwa menggunakan
metode pendekatan cross
sectional, dan pemilihan sampel
dengan purposive sampling. Untuk
hasil penelitian juga dijabarkan
menggunakan uji chi square, serta
pada kesimpulannya terdapat
bahwa pengetahuan perawat
tentang syok hipovolemik dengan
penatalaksanaan awal pada pasien
ada hubungannya.

2. Latar Salah satu kondisi yang memerlukan Pada bagian latar belakang cukup
Belakang tindakan segera di IGD adalah syok dijabarkan dengan jelas bahwa
hipovolemik. Pasien syok sangat dasar penelitian yang dilakukan
memerlukan pemantauan ketat berdasarkan syok hipovolemik
terhadap tanda-tanda klinis serta merupakan kondisi yang
status hemodinamik dan status memerlukan tindakan segera di
16
intravaskular. Syok hipovolemik IGD. Selain itu dicantumkan juga
yang disebabkan oleh terjadinya data bahwa angka kematian akibat
kehilangan darah secara akut sampai syok hipovolemik mencapai
saat ini merupakan salah satu 500.000 per tahun dan 99%
penyebab kematian di negara-negara kematian tersebut terjadi di negara
dengan mobilitas penduduk yang berkembang.
tinggi. Syok hipovolemik juga terjadi
pada wanita dengan perdarahan
karena kasus obstetri, angka kematian
akibat syok hipovolemik mencapai
500.000 per tahun dan 99% kematian
tersebut terjadi di negara
berkembang. Sebagian besar
penderita syok hipovolemik akibat
perdarahan meninggal setelah
beberapa jam terjadinya perdarahan
karena tidak mendapat
penatalaksanaan yang tepat dan
adekuat. Diare pada balita juga
meruapakan salah satu penyebab
terjadinya syok hipovolemik. Perawat
harus memberikan intervensi yang
tepat atau manajemen
kegawatdaruratan untuk mengobati
syok hipovolemik. Berdasarkan studi
pendahuluan, pada Rumah Sakit Prof.
Kandou Manado, pada ruangan
Triase Instalasi Gawat Darurat
menerima 10848 pasien dalam kurun
waktu Januari 2014 sampai Maret
2014. Dalam kurun waktu tersebut,
kejadian syok hipovolemik yang

17
terjadi di Instalasi Gawat Darurat
mencapai 191 kasus.

3. Metodologi Desain penelitian yang digunakan Penggunaan metode penelitian


pada penelitian ini adalah penelitian yang digunakan menjabarkan data
analitik observasional dengan yang jelas dimana menggunakan
menggunakan metode pendekatan desain penelitian berupa analitik
cross-sectional. Teknik penentuan observasional, pendekatannya
sampling yang akan digunakan dalam dengan cross-sectional, penentuan
penelitian ini adalah non probability sampling dengan non probability
sampling. Teknik sampling yang sampling dan penentuan sample
digunakan peneliti adalah purposive dengan pertimbangan yang sudah
sampling, yaitu teknik penentuan dibuat oleh pembuat jurnal
sampel berdasarkan pada sehingga data yang didapatkan dari
pertimbangan tertentu yang dibuat penelitian bisa dijadikan dasar
peneliti dengan kata lain sampel yang akan topik yang diteliti.
sesuai dengan kriteria inklusi.
Instrumen penelitian yang digunakan
adalah lembar kuesioner tentang
pengetahuan mengenai syok
hipovolemik dan lembar observasi
untuk menilai penatalaksanaann awal
pada pasien syok hipovolemik.

4. Hasil Pada analisa univariat dan bivariat, Hasil penelitian yang ada pada
yang menguji hubungan pengetahuan jurnal ini, menjabarkan dengan
perawat tentang syok hipovolemik jelas bahwa tingkat pengetahuan
dengan penatalaksanaan awal pasien dan penatalaksanaan awal pasien
terdapat hasil analisis chi square syok hipovolemik berhubungan
menunjukkan bahwa ada hubungan erat. Ini dihubungkan dengan
yang bermakna antara pengetahuan semakin tingginya pengetahuan
perawat tentang syok hipovolemik seseorang, maka penatalaksanaan
dan penatalaksanaan pasien, dimana yang dilakukan juga akan semakin
diperoleh nilai ρ < 0,05 yaitu 0,014. baik. Dengan hasil yang bisa

18
Hal ini menyatakan bahwa ada mewakili sebuah topik dan
hubungan antara pengetahuan masalah yang dibahas membuat
perawat tentang syok hipovolemik jurnal ini menarik untuk ditelaah.
dengan penatalaksanaan awal pada
pasien di Instalasi Gawat Darurat
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado.
5. Pembahasan Hasil analisis chi square Pada bagian pembahasan jurnal
menunjukkan bahwa ada hubungan ini, konsep dasar yang mendasari
yang bermakna antara pengetahuan penelitian ini adalah berdasarkan
perawat tentang syok hipovolemik teori Notoatmojo dimana
dan penatalaksanaan pasien, dimana menjabarkan bahwa semakin
diperoleh nilai < 0,05 yaitu 0,014. Hal tinggi tingkat pengetahuan
ini sejalan dengan penelitian Faridah seseorang maka akan berpengaruh
yang menunjukkan ada hubungan terhadap upaya peningkatan
pengetahuan dengan peran perawar perilaku kesehatan. Sesuai dengan
sebagai pelaksana dalam penanganan metode penelitian yang dilakukan,
pasien gawat darurat. Penelitian dimana sudah dijelaskan pada
Eriawan juga menunjukkan bahwa bagian metodologi didapatkan chi
terdapat hubungan yang bermakna square dengan nilai < 0,05 yaitu
antara tingkat pengetahuan perawat 0,014 dengan menggunakan
dengan tindakan keperawatan. analisis univariat dan bivariat
Tindakan keperawatan adalah
tindakan mandiri perawat profesional
melalui kerjasama berbentuk
kolaborasi dengan klien dan tenaga
kesehatan lain dalam memberikan
asuhan keperawatan atau sesuai
dengan lingkungan wewenang dan
tanggung jawabnya. Hasil penelitian
ini sejalan dengan teori Notoatmodjo
yang menjelaskan bahwa semakin
tinggi tingkat pengetahuan seseorang
19
maka akan berpengaruh terhadap
upaya peningkatan perilaku
kesehatan.

6. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan Dari kesimpulan yang


pembahasan yang telah diuraikan dicantumkan, tujuan dari
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan dilakukan penelitian sudah sesuai
sebagai berikut: dengan poin bahwa sebagian besar
• Sebagian besar perawat di perawat di IGD RSUP Prof. Dr. R.
IGD RSUP Prof. Dr. R. D. D. Kandou Manado memiliki
Kandou Manado memiliki pengetahuan dan penatalaksanaan
pengetahuan yang baik yang baik pada pasien syok
tentang syok hipovolemik. hipovolemik serta terdapat
• Sebagian besar perawat di hubungan yang bermakna antara
IGD RSUP Prof. Dr. R. D. pengetahuan perawat tentang syok
Kandou Manado melakukan hipovolemik dengan
penatalaksanaan yang baik penatalaksanaan pasien di IGD
pada pasien syok RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
hipovolemik. Manado.
• Ada hubungan yang
bermakna antara pengetahuan
perawat tentang syok
hipovolemik dengan
penatalaksanaan pasien di
IGD RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado
7. Implikasi - Setelah menelaah jurnal ini, hal
yang dapat menjadi terapan dalam
dunia keperawatan adalah bisa
dilihat dari kesimpulan bahwa
tingkat pengetahuan dan
penatalaksanaan akan pasien
hipovolemik berkaitan erat dalam

20
penerapannya. Sehingga dari
penelitian ini bisa menjadi acuan
bagi perawat di pusat pelayanan
kesehatan untuk selalu
meningkatkan pengetahuan baik
secara teori dan implementasinya.
Saran kedepannya, sangat
diharapkan untuk mengkaji dan
meneliti lebih luas lagi akan jurnal
ini bagi penelitian selanjutnya
yang tidak hanya berdasarkan
tingkat pengetahuan dan
penatalaksanaan akan suatu
tindakan kesehatan, namun juga
dari segi faktor lingkungan atau
keluarga.

21
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien syok hipovolemik yang mengalami
masalah keperawatan hipovolemia, pada umumnya antara teori dan penemuan di lapangan
praktik sama. Penerapan teori pada kedua kasus kelolaan terkait proses asuhan keperawatan
yang diawali dengan pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, penyusunan rencana
keperawatan, penerapan implementasi serta hasil evaluasi keperawatan telah dilakukan sesuai
dengan teori dan langkah- langkah pemberian asuhan keperawatan yang ada. Simpulan yang
didapatkan dari karya tulis ilmiah akhir ini antara lain yaitu:

A. Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler


(CES), dan dapat terjadi karena kehilangan cairan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal,
perdarahan sehingga dapat menimbulkan syok hipovolemia.
B. Dari asuhan keperawatan yang telah dianalisis, terdapat diagnosa dimana pasien
mengalami kondisi hipovolemia dikarenakan salah satu penyebabnya adalah
hematokrit yang meningkat.
C. Berdasarkan jurnal yang telah dianalisis, terdapat kesimpulan bahwa tingkat
pengetahuan dan penatalaksanaan awal pasien syok hipovolemik berkaitan erat dimana
hubungannya adalah semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka akan
semakin baik juga penatalaksanaan akan tindakan suatu masalah.

3.2. Saran

Kita sebagai calon perawat yang profesional tentunya harus memiliki pengetahuan dan
pemahaman dalam menangani suatu kondisi yang diderita oleh pasien/klien. Oleh karena itu
sangat disarankan untuk mengetahui apa itu hipovolemia, karena ini akan meningkatkan
pengetahuan seorang perawat sehingga bisa meningkatkan tingkat kesehatan pasien.

22
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia:


Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Dewi, E. dan Rahayu, S. 2010. Kegawatdaruratan Syok Hipovolemik.
http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bit stream/handle/123456789/2043/BI
K_Vol_2_No_2_8_Enita_Dewi.pd f?sequence=1. Diakses tanggal 06
Desember 2022.

Doenges, Moorhouse & Geissler. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan.


Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Sastroasmoro & Ismael. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis
Edisi 3. Jakarta: Bina Rupa Aksara

23

Anda mungkin juga menyukai