OLEH
Kelompok 1
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar.........................................................................
Daftar isi....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................
A. Latar belakang...............................................................
B. Rumusan masalah..........................................................
C. Tujuan ..........................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................
I.I Landasan Teori..............................................................
A. Pengertian syok.............................................................
B. Klasifikasi.....................................................................
C. Etiologi .........................................................................
D. Patofisiologi..................................................................
E. Tanda dan Gejala..........................................................
F. Pemeriksaan Penunjang ...............................................
G. Pathway.........................................................................
I.II Asuhan Keperawatan...................................................
A. Pengkajian....................................................................
B. Diagnosa ......................................................................
C. Rencana Asuhan Keperawatan.....................................
BAB III PENUTUP..................................................................
Kesimpulan .....................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Syok hipovolemik adalah suatu kondisi medis darurat yang terjadi akibat
kekurangan volume darah dalam sirkulasi tubuh. Kondisi ini mengancam jiwa dan
merupakan salah satu bentuk syok yang paling umum. Syok hipovolemik terjadi ketika
tubuh kehilangan volume darah yang cukup besar sehingga tidak dapat memenuhi
internal atau eksternal, dehidrasi berat, atau penyakit tertentu. Gejalanya meliputi
penurunan tekanan darah, denyut jantung yang cepat, kulit pucat atau dingin, perubahan
Pengenalan dini dan penanganan segera sangat penting untuk mencegah komplikasi
serius atau bahkan kematian. Hal ini melibatkan pemberian cairan intravena atau transfusi
darah sesuai kebutuhan. Memahami syok hipovolemik dan tindakan yang diperlukan
dalam situasi darurat ini adalah kunci untuk memberikan perawatan yang efektif dan
menyelamatkan nyawa pasien. Dalam konteks medis, syok hipovolemik adalah kondisi
B. Rumusan Masalah
4
b) Apa saja klasifikasi,etiologi,patofisiologi,tanda dan gejala dari syok
hipovolemik?
C. Tujuan
Agar kita bisa memahami segala sesuatu terkait dengan syok hipovolemik
5
BAB II
PEMBAHASAN
tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Bahaya syok adalah tidak adekuatnya
perfusi ke jaringan atau tidak adekuatnya aliran darah ke jaringan. Jaringan akan
kekurangan oksigen dan bisa cedera. Syok hipovolemik merupakan suatu keadaan
dimana volume cairan tidak adekuat didalam pembuluh darah. akibatnya perfusi
jaringan.
Syok hipovolemik terjadi apabila ada defisit volume darah ≥15%, sehingga
diakibatkan oleh kehilangan cairan tubuh secara akut atau kronik, misalnya karena
Syok hipovolemik merupakan tipe syok yang paling umum ditandai dengan
intraselular dan ekstraseluler. Cairan intra seluler menempati hamper 2/3 dari air tubuh
total sedangkan cairan tubuh ekstraseluler ditemukan dalam salah satu kompartemen
intravascular dan intersisial. Volume cairan interstitial adalah kira-kira 3-4x dari cairan
6
intravascular. Syok hipovolemik terjadi jika penurunan volume intavaskuler
1. Tahap I :
2. Tahap II:
pucat.
3. Tahap III :
secara cepat
B. Klasifikasi
1. Kehilangan cairan
7
Akibat diare, muntah-muntah atau luka bakar, bisa berakibat dehidrasi. Derajat
dehidrasi:
2. Perdarahan
Syok yang diakibatkan oleh perdarahan dapat dibagai dalam beberapa kelas:
Variabel Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Sistolik (mmHg) >110 >100 >90 <90
Nadi (x/mnt) <100 >100 >120 >140
Napas (x/mnt) 16 16-20 21-26 >26
Mental Anxious Agitated Confused Lethargic
Kehilangan darah <750 ml 750-1500 ml 1500-2000 ml >2000 ml
<15% 15-30% 30-40% >40%
C. Etiologi
1. Absolut
1) trauma
2) pembedahan
3) perdarahan gastrointestinal
b. kehilangan plasma
8
1) luka bakar
2) lesi luas
1) muntah hebat
2) diare berat
3) diuresis massive
2. Relatif
1) Ruptur limpa
3) Pankreatitis hemoragi
4) Hemothorax / hemoperitoneum
5) Diseksi arteri
b. peningkatan permeabilitas
1) membran kapiler
2) sepsis
3) anaphylaxis
4) luka bakar
2) hypopituitarism
3) cirrhosis
4) obstruksi intestinal
9
D. Patofisiologi
Patofisiologi syok hipovolemik secara umum dapat dibagi menjadi tiga stadium,
kehilangan darah, yaitu Stadium I, II, III, dan IV. Berikut adalah penjelasan mengenai
setiap stadium:
1. Stadium I: Kehilangan darah hingga maksimal 15% dari total volume darah. Tubuh
kapiler. Pasien mungkin menjadi sedikt cemas atau gelisah, namun tekanan darah
dan tekanan nadi rata-rata, frekuensi nadi dan nafas masih dalam kedaan normal
2. Stadium II: Perdarahan sekitar 15-30%. Vasokonstriksi arteri tidak lagi mampu
tekanan darah terutama sistolik dan tekanan nadi, refiling kapiler yang melambat,
stadium II menjadi semakin berat. Frekuensi nadi terus meningkat hingga diatas 120
kali permenit, peningkatan frekuensi nafas hingga diatas 30 kali permenit, tekanan
nadi d an tekanan darah sistolik sangat menurun, refiling kapiler yang sangat lambat
4. Stadium IV: Kehilangan darah lebih dari 40%. Pada saat ini takikardi lebih dari 140
kali permenit dengan pengisian lemah sampai tidak teraba, dengan gejala-gejala
klinis pada stadium III terus memburuk. Kehilangan volume sirkulasi lebih dari
10
40% menyebabkan terjadinya hipotensi berat, tekanan nadi semakin kecil dan
tidak mendapatkan penanganan tepat dan berkelanjutan. Pada stadium ini, tubuh
dalam sel. Gejala yang dapat dilihat pada stadium ini meliputi nadi tak teraba,
premorbid, besarnya volume cairan yang hilang, dan lamanya berlangsung. Kecepatan
kehilangan cairan tubuh merupakan faktor kritis respon kompensasi. Pasian muda
vasokontriksinya dan takikardia. Kehilangan volume yang cukup besar dalam waktu
lambat, meskipun terjadi pada pasien usia lanjut, masih dapat ditolerir juga
dibandingkan kehilangan dalam waktu yang cepat atau singkat. (Toni Ashadi, 2006).
Apabila syok talah terjadi, tanda-tandanya akan jelas. Pada keadaan hipovolemia,
penurunan darah lebih dari 15 mmHg dan tidak segera kembali dalam beberapa menit.
1. Kilit dingin, pucat, dan vena kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapiler
11
ke homeostasis penting untuk hopovolemia.peningkatan kecepatan aliran
sistemik dan curah jantung, vasokontriksi perifer adalah faktor yang esensial
Oliguria pada orang dewasa terjadi jika jumlah urin kurang dari 30ml/jam.
F. Pemeriksaan Penunjang
4. Tes kimia darah: Untuk memeriksa fungsi ginjal dan elektrolit darah
7. Pemeriksaan CT Scan atau USG: Untuk mengetahui bagian dalam tubuh yang
mengalami perdarahan
12
G. PATHWAY
13
I.II Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Pengkajian untuk pasien yang mengalami syok hipovolemik meliputi
2. Pemeriksaan fisik: Meliputi pemeriksaan dari kepala hingga kaki untuk menilai
darah, dan analisis gas darah untuk menilai kondisi pasien secara lebih
mendalam
Selain itu, pengkajian juga mencakup gejala dan tanda mayor serta minor yang
B. Diagnosa Keperawatan
14
1. Perfusi jaringan perifer tidak efektif: Terjadi ketika pasokan oksigen dan nutrisi
2. Resiko penurunan volume cairan: Terjadi ketika ada potensi penurunan volume
C. Intervensi
2. Penggantian darah: Transfusi darah kecil atau besar tergantung pada kondisi
gangguan hemodinamik
15
6. Pengalaman pasien: Melibatkan dukungan emosional dan perencanaan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kondisi serius yang memerlukan penanganan medis yang cepat dan tepat.
Selain itu, pemeriksaan darah lengkap, tes kimia darah, dan analisis gas darah
juga penting untuk menilai kondisi pasien secara lebih mendalam. Dengan
penanganan yang tepat, diharapkan pasien dapat pulih dari kondisi syok
hipovolemik.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
18