KLINIS
Urinalisis
23 Agustus 2024
Kelompok 7
2. Urine pagi
Urine pagi adalah urine pertama yang dikeluarkan pada
pagi hari setelah bangun tidur. Urine ini lebih pekat
daripada urine yang dikeluarkan pada siang hari
Jenis-jenis urine ..
3. Urine postprandial
Urine ini didapat 90 menit - 3 jam setelah makan. Sampel
urine ini berguna untuk pemeriksaan glukosa
4. Urine 24jam
Urine ini digunakan untuk penetapan kuantitatif pada suatu
zat dalam urine.
Komposisi Urine
Urine terdiri dari air dengan bahan pelarut berupa sisa metabolisme
(seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Komposisi urin
berubah sepanjang proses reabsorbsi ketika molekul yang penting
bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui
molekul pembawa.
Syarat penampungan/ wadah urine :
• Bersih & kering
• Gelas bermulut lebar & dapat ditutup rapat
• Wadah urine harus diberi etiket mencakup nama dan nomor
registrasi atau kode yang lain.
• Wadah yang digunakan untuk pemeriksaan urin kultur harus steril.
Pengawet urine
Bahan pengawet berfungsi untuk melindungi sampel urine 24 jam dari
dekomposisi (berubahnya komposisi zat di dalam urine) dan
kontaminasi.
Macam-macam pengawet urine :
• Toluen
• Timol
• Formaldehid dan kloroform
• Asam sulfat pekat
• Natrium karbonat
• Asam hidroklorida 10 ml atau asam borat 50 g
Pemeriksaan urine
pemeriksaan makroskopis
pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan Makroskopis
• Pemeriksaan makroskopis pada volume urine
Prinsip :
banyaknya urine yang dikeluarkan ginjal dalam 24 jam bergantung
pada beberapa faktor. Pembacaan pada meniskus bawah gelas ukur.
Nilai Normal :
• Urine sewaktu : 4,6 – 8
• Urine 24 jam : ± 6,2
Pemeriksaan Makroskopis
5. Pemeriksaan makroskopis pada berat jenis urine
Prinsip :
Berat urine diukur dengan urinometer yang
mempunyai skala 1,000-1,060 pada temperatur
20°C karena temperature urine dapat berpengaruh
terhadap hasil yang diperoleh.
Nilai Normal :
Normal: 1,003- 1,030
Nilai rujukan berat jenis urin pagi: 1,015 - 1,025
Pemeriksaan Makroskopis
6. Pemeriksaan makroskopis busa/ buih urine
Prinsip :
Berdasarkan perubahan warna pada busa, maka bila
urine dikocok:
• Busa berwarna putih tidak hilang dalam waktu 5
menit berarti kemungkinan protein.
• Busa berwarna kuning tidak hilang dalam waktu 5
menit berarti kemungkinan bilirubin.
• Busa berwarna putih / kuning hilang dalam waktu 5
menit berarti protein dan bilirubin negatif.
Nilai Normal : Busa berwarna putih / kuning hilang
Pemeriksaan Kimia Urine
Pemeriksaan kimia urine bertujuan untuk menunjang diagnosa kelainan di
luar ginjal seperti kelainan metabolisme karbohidrat, fungsi hati, gangguan
keseimbangan asam basa, kelainan ginjal, dan saluran kemih seperti infeksi
traktus urinarius.
pemeriksaan kimia urine terdiri dari : protein urine, reduksi urine, bilirubin,
urobilin, urobilinogen, keton, kalsium, dan sulfonamid
Pemeriksaan Mikroskopis
Kristal leusin dan tirosin biasanya terjadi bersamaan dan ditemukan pada
penderita dengan gangguan hati yang berat. Pada urine normal dapat
ditemukan kristal asam urat, tripel fosfat, kalsium oksalat, kalsium fosfat,
kalsium karbonat, kalsium sulfat. Dalam keadaan abnormal dapat ditemukan
kristal sistin, leusin, tirosin, dan kolesterol. Dapat juga ditemukan kristal
sulfonamid yang berasal dari obat.
4. Gangguan Hati
Bila dalam tes urinalisis terdeteksi kadar bilirubin yang
tinggi di dalam urine, hal tersebut bisa menandai adanya
gangguan hati.
Penyakit/ kelainan
5. Preeklamsia
Urinalisi juga bisa dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan
kesehatan tertentu pada ibu hamil. Jika protein di dalam urine ibu
hamil jumlahnya berlebih, apalagi disertai dengan tekanan darah
tinggi, hal ini menandakan ibu hamil mengalami preeklamsia.
Video Prosedur Pemeriksaan Makroskopis Urine
Prosedur Pemeriksaan Mikroskopis Urine
1. Sampel urin dihomogenkan kemudian pindahkan ke dalam tabung
centrifuge sebanyak 10 ml.
2. Centrifuge dengan kecepatan relatif rendah (1500 - 2000rpm) selama 5
menit.
3. Tabung dibalik dengan cepat untuk membuang supernatant.
4. Endapan diteteskan ke gelas obyek dan ditutup dengan cover glass.
5. Endapan pertama kali diperiksa di bawah mikroskop dengan
perbesaran lensa obyektif 10X (mengidentifikasi benda-benda besar seperti
silinder dan kristal).
6. Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan dengan lensa obyektif 40X
(mengidentifikasi sel eritrosit, lekosit, epitel, ragi, bakteri, Trichomonas,
filamen lendir, sel sperma).
Nilai Normal dan Interpretasi Hasil
Kesimpulan
Urine adalah cairan sisa dari metabolisme tubuh
yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
akan dikeluarkan melalui proses urinasi.
Urinalisis dilakukan dengan tiga macam cara,
yaitu pemeriksaan makroskopis, pemeriksaan
kimia urine dan pemeriksaan mikroskopis urine.
Referensi
• Natsir, R.M. (2023) Buku Ajar Kimia Klinik 1, Google Buku. Dari
https://books. google.co.id/booksid=ZZ6vEAAAQBAJ&pg=PA25&dq=kimia
%2Bklinik%, diakses pada 21 Agt 2023
• NI PINASTI (2019) Repository Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, urinalisis.
Available at: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1054/4/Chapter2.pdf, diakses
pada 24 August 2023
• Atmojo, A.T. (2016) Pemeriksaan makroskopis urine, Indonesian Medical
Laboratory. Available at: https://medlab.id/pemeriksaan-makroskopis-urine/,
diakses pada 22 August 2023
• SANTHI, D., DEWI, R. and SANTA (2016) PENUNTUN PRAKTIKUM
KIMIA KLINIK URINALISIS DAN CAIRAN TUBUH. Available at:
https://simdos.unud.ac.id/
uploads/file_pendidikan_1_dir/063210596568b957e068644c46324bae.pdf,
diakses pada 22 August 2023
Terimakasih