URIN
• Urine 2 jam postprandial digunakan untuk pemeriksaan glukosa urine pada penderita diabetes melitus. Pada umumnya penderita
diminta untuk berkemih sesaat sebelum makan dan 2 jam setelah makan. Hasil pemeriksaan ini pada umumnya digunakan untuk
pemantauan terapi diabetes melitus.
• Urin kateter
adalah urin
yang diambil
pada saat
pasien sedang
menggunakan
kateter.
Urine terbaik dalam
urinalisis adalah
Freshly voided
urine specimen
Metode Untuk Mendapatkan
Spesimen Urine:
•Toluen
•Timol: Dapat menghasilkan reaksi positif palsu untuk albumin.
•Formaldehida: Dapat menyebabkan hasil positif palsu untuk esterase leukosit,
reaksi peroksidase, urobilinogen, dan glukosa jika strip digunakan.
•Asam klorida: Meskipun digunakan untuk mengawetkan struktur sel dan
menentukan konsentrasi steroid, hal itu mempengaruhi pH sampel.
•Garam Merkuri: Dapat menghasilkan hasil negatif palsu untuk reaksi esterase
leukosit.
•Asam borat: Meskipun biasanya digunakan untuk mengawetkan bakteri yang ada
dalam urin, zat ini dapat mengurangi sensitivitas reagen leukosit pada dipstick dan
mengubah nilai pH awal. Selain itu, konsentrasi yang berlebihan dapat mencegah
pertumbuhan bakteri dalam sampel yang dicadangkan untuk kultur
Arti Klinis Warna Urin
•Normal: "Urinoid“/amoniak”
•Dekomposisi Sistin: Bau belerang
•Dehidrasi/Suhu Ruangan Berkepanjangan: Bau menyengat
•Diabetes Mellitus: Madu
•Ketoasidosis Diabetik: Buah/manis
•Gastrointestinal-bladder Fistula: Bau feses
•Penyakit Urine Sirup Maple: "Gula yang terbakar."
•Retensi Kandung Kemih Berkepanjangan: Amoniakal
•Infeksi Saluran Kemih: Pedas atau berbau busuk
• Obat dan Diet: Bawang merah, bawang putih, asparagus
TEKNIK HANDLING URIN
• Penyimpanan urin:
Pemeriksaan urinalisis yang baik (kurang dari 1 jam), atau
selambat-lambatnya dalam waktu 2 jam setelah
dikemihkan.
• Untuk mendeteksi dini adanya beberapa penyakit atau masalah pada organ.
Seperti deteksi dini adanya penyakit pada organ ginjal atau hati dan penyakit
diabetes.
• Untuk mendeteksi adanya masalah pada kehamilan atau adanya gangguan pada
tubuh sebelum dilakukan operasi.
• Untuk membantu menegakkan diagnosis jika Anda mengalami beberapa gejala
seperti nyeri perut bawah, nyeri pinggang, nyeri saat berkemih atau buang air
kecil dan sering buang air kecil.
• Untuk memantau kondisi penyakit yang Anda alami saat ini dan mengetahui
tingkat keparahan dari penyakit.
• Untuk mengetahui kemungkinan adanya bakteri yang terdapat di dalam urine.
Kelainan di luar ginjal-sal.kemih
-DM: glukosuria,poliuria, BJ,keton (+)
-D.Insipidus: poliuria dengan BJ
-P.Perdarahan: hematuria/Hb.uria
-Kehamilan:proteinuria,deskuamasi epitel,glukosa(+),
HCG(+)
-Payah jantung:proteinuria, fase edema vol.urin
-Hepatitis:bilirubinuria, urobilinogenuria
-MM: Protein Bence Jones (+)
-Panas/febris : proteinuria, hematuria mikros
Macam pemeriksaan urin:
Abnormal :
-Bau buah-buahan :asaal benda keton
-Amoniak : perombakan amoniak
-Asam sulfat : perombakaan protein
-Bau tinja : perforasi usus ke VU
-Busuk : keganasan sal.kemih
7. Glukosuri:
Normal : negatif
Patologis : bilirubin positip (liver disease, obstruksi bilier)
A.Kelainan morfologik/anatomik:
1.Proteinuria menetap
jenis protein : albumin(selektif)
globulin(non-selektif)
2.SDM>5/LPB
3.Silinderuria patologik (broad cast)
4.epithel tubulus, oval fat bodies
5.RTA(Renal Tubuler Antigen)
6.NAG(N-asetl-beta-D-glukosamidase)
Contoh :
1.Kerusakan glomerulus a.l : peny.imun, hipertensi lama,
DM, toksin
2.Kerusakan tubulus a.l : GFR meningkat memperberat kerja
reabsorbsi tubulus kerusakan tubulus, peradangan,
sumbatan tubulus oleh protein, Hb, mioglobin, obat-
obatan.
Hematuria
Fisiologis Patologis
- aktifitas fisik >> -perdarahan
UCR
CCR = X VOL
PCR