Anda di halaman 1dari 8

19/2/2015

arief yats: Makalah Pemeriksaan Urine


0

Lainnya

Blog Berikut

Buat Blog

Masuk

arief yats

Senin, 07 Oktober 2013

Mengenai Saya
arief

Makalah Pemeriksaan Urine

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.

MAHASISWA PLTEKKES
KEMENKES MATARAM | 02
JUNI 1995 fb:
/ariefhidayat95 twiter:
@ariefyats
Lihat profil lengkapku

Total Tayangan Laman

30,939

Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti sering mendengar istilah urine. Bukan hanya
mendengar namun kita selalu menemui dan melakukan pembuangan urine atau metabolisme
tubuh melalui urine yang biasa kita sebut buang air kecil (BAK). Buang air kecil merupakan
suatu hal yang normal namun kenormalan tersebut dapat menjadi tidak normal apabila urine
yang kita keluarkan tidak seperti biasanya. Mengalami perubahan warna atau merasakan
nyeri saat melakukan proses buang air kecil. Jika hal itu terjadi maka yang perlu kita lakukan
adalah dengan cara melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan urine merupakan pemeriksaan yang menggunakan bahan atau specimen
urine. Pemeriksaan pada urine dapat menentukan penyakit apa yang sedang diderita oleh
seseorang. Oleh sebab itu dalam makalah ini kami akan membahas bagaimana proses
pengumpulan urine.
B. Tujuan.

1. Menguraikan dan menjelaskan cara pengambilan spesimen urine.


2. Menambah pengetahuan mengenai spesimen urine.

Ada kesalahan di dalam gadget ini

Arsip Blog
2011 (7)
2012 (7)
2013 (2)
Maret (1)
Oktober (1)
Makalah Pemeriksaan
Urine

3. Memahami cara pengambilan spesimen urine yang benar pada pasien.


4. Memberikan intervensi terhadap penyakit yang dialami pasien.
Pengikut

C. Rumusan Masalah.
Bagaimana prosedur yang baik dan benar untuk pengambilan spesimen urine pada klien ?.
Bagaimana proses mengidentifikasi adanya kelainan yang dialami pasien melalui tes urine?
Bagaimana memutuskan tindakan yang diberikan perawat kepada pasien penderita kelainan?

D. Manfaat.
Untuk mengetahui kelainan yang ada di dalam tubuh pasien.
Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam urine.
Untuk mengetahui tindakan selanjutnya atas penyakit yang diderita pasien.

http://ariefyats.blogspot.com/2013/10/makalah-pemeriksaan-urine.html

Join this site


w ith Google Friend Connect

Members (2)

Already a member? Sign in

Masuk

1/8

19/2/2015

arief yats: Makalah Pemeriksaan Urine


Share it
Share this on Facebook
Tweet this

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian.
Suatu tindakan mengambil sejumlah urine sebagai sampel untuk pemeriksaan laboratorium. Urin atau
air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa
dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urin disaring di
dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
B. Komposisi dan Fungsi Urine.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam
terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan
interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting
bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan
yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih
atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin
dapat diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen
yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos.
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari
dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang "kotor". Hal ini berkaitan
dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran kencing yang terinfeksi,
sehingga urinnya pun akan mengandung bakteri. Namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran
kencing yang sehat, secara medis urin sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan
berasal dari urea. Sehingga bisa diakatakan bahwa urin itu merupakan zat yang steril.
Urin dapat menjadi penunjuk dehidrasi. Orang yang tidak menderita dehidrasi akan
mengeluarkan urin yang bening seperti air. Penderita dehidrasi akan mengeluarkan urin berwarna
kuning pekat atau cokelat. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin.
Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urin
orang yang sehat.

View stats
(NEW) Appointment gadget >>

Ada kesalahan di dalam gadget ini

Ada kesalahan di dalam gadget ini

lihat waktumu
Adsense Alternative

Facebook
Share

Share
View stats

C. Pemeriksaan Urine.
Hasil pemeriksaan urine tidak hanya dapat memberikan informasi tentang ginjal dan
saluran kemih, tetapi juga mengenai faal berbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu,
pancreas, dsb. Namun, untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, diperlukan
specimen yang memenuhi syarat. Pemilihan jenis sampel urine, tehnik pengumpulan sampai
dengan pemeriksaan harus dilakukan dengan prosedur yang benar.
Jenis pengambilan sampel urine :

a. Urine sewaktu/urine acak (random)


Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan setiap saat dan tidak ditentukan
secara khusus. Mungkin sampel encer, isotonik, atau hipertonik dan mungkin
mengandung sel darah putih, bakteri, dan epitel skuamosa sebagai kontaminan. Jenis
sampel ini cukup baik untuk pemeriksaan rutin tanpa pendapat khusus.
b. Urine pagi
Pengumpulan sampel pada pagi hari setelah bangun tidur, dilakukan sebelum makan
atau menelan cairan apapun. Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan
cairan yang lama, sehingga unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. Urine pagi
baik untuk pemeriksaan sedimen dan pemeriksaan rutin serta tes kehamilan berdasarkan
adanya HCG (human chorionic gonadothropin) dalam urine.
c. Urine tampung 24 jam
Urine tampung 24 jam adalah urine yang dikeluarkan selama 24 jam terus-menerus
dan dikumpulkan dalam satu wadah. Urine jenis ini biasanya digunakan untuk analisa
kuantitatif suatu zat dalam urine, misalnya ureum, kreatinin, natrium, dsb. Urine
dikumpulkan dalam suatu botol besar bervolume 1.5 liter dan biasanya dibubuhi bahan
pengawet, misalnya toluene.
Hal-hal yang perlu di infeksi dalam pemeriksaan urine:
1. Volume urine
Banyaknya urine yang dikeluarkan oleh ginjal dalam 24 jam. Dihitung dalam gelas
ukur. Volume urine normal : 1200-1500 ml/24 jam. Volume urine masingmasing orang
http://ariefyats.blogspot.com/2013/10/makalah-pemeriksaan-urine.html

2/8

19/2/2015

arief yats: Makalah Pemeriksaan Urine

bervariasi tergantung pada luas permukaan tubuh, pemakaian cairan, dan kelembapan
udara / penguapan.
2. Bau
Bau urine yang normal, tidak keras. Bau urine yang normal disebabkan dari
sebagian oleh asam-asam organik yang mudah menguap.
3. Buih
Buih pada urine normal berwarna putih. Jika urine mudah berbuih, menunjukkan
bahwa urine tersebut mengandung protein. Sedangkan jika urine memiliki buih yang
berwarna kuning, hal tersebut disebabkan oleh adanya pigmen empedu(bilirubin) dalam
urine.
4. Warna urine
Warna urine ditentukan oleh besarnya dieresis. Makin besar dieresis, makin muda
warna urine itu. Biasanya warna urine normal berkisar antara kuning muda dan kuning
tua. Warna itu disebabkan oleh beberapa macam zat warna, terutama urochrom dan
urobilin. Jika didapat warna abnormal disebabkan oleh zat warna yang dalam keadaan
normal pun ada, tetapi sekarang ada dalam jumlah besar.
Kemungkinan adanya zat warna abnormal, berupa hasil metabolism abnormal,
tetapi mungkin juga berasal dari suatu jenis makanan atau obat-obatan. Beberapa
keadaan warna urine mungkin baru berubah setelah dibiarkan.
5. Kejernihan
Cara menguji kejernihan sama seperti menguji warna yaitu jernih, agak keruh,
keruh atau sangat keruh. Tidak semua macam kekeruhan bersifat abnormal. Urine
normal pun akan menjadi keruh jika dibiarkan atau didinginkan. Kekeruhan ringan
disebut nubecula dan terjadi dari lender, sel-sel epitel, dan leukosit yang lambat laun
mengendap.

D. Proses Pengambilan Urine.


Persiapan alat

Botol yang telah disterilkan(tempat penampung spesimen)

Label spesimen

Sarung tangan sekali pakai

Larutan anti septik

Kapas sublimat

Formulir Laboratorium

Urinal (Pispot) jika klien tidak dapat berjalan

Baskom air hangat

Waslap

Sabun

Handuk
Prosedur plaksanaan

oBeritahu klien tujuan prosedur pelaksanaan


oUntuk klien yang dapat berjalan
-

Antar klien ke kamar kecil

Antar klien untuk membasuh dan mengelap daerah ginetal dan parineal dengan sabun
dan air

Untuk klien wanita


Bersihkan daerah parineal dari depan kebelakang dengan menggunakan kapas
desinfektan steril hanya sekali pakai
Untuk klien laki laki
-

Tarik perlahan kulit penis sehingga saluran penis tertarik

Dengan gerakan memutar, bersihkan saluran kencing. Gunakan steril hanya sekali
pakai kemudian buang. Bersihkan area beberapa inci dari penis

http://ariefyats.blogspot.com/2013/10/makalah-pemeriksaan-urine.html

3/8

19/2/2015

arief yats: Makalah Pemeriksaan Urine

oUntuk klien yang memerlukan bantuan


-

Siapkan klien dan peralatannya

Bersihkan daerah parineal dengan sabun kemudian keringkan

Posisikan klien setegak mungkin jika di perbolehkan

Buka peralatan, hati hati jangan sampai mengontaminasi tempat sampel

Pakai sarung tangan

Bersihkan saluran kencing seperti yang dijelaskan di atas

o Ambil sampel dari klien yang tidak dapat berjalan atau ajarkan klien yang dapat berjalan
bagaimana mengambil sampel.
-

Perintah klien untuk BAK

Tempatkan wadah di tempat aliran urine dan ambil sampel, jangan sampai wadah
tersentuh penis

Ambil 30 60 ml urine di dalam wadah

Tutup wadah sentuh hanya dalam luar wadah

Jika perlu, bersihkan wadah dengan disinfektan

Untuk pengambilan urine aliran tengah anjurkan, klien kencing dulu kemudian
menahannya dan kencing kembali, lalu urine dimasukkan kedalam botol +_ 30 60
cc, kemudian klien di anjurkan mengeluarkan urine/ mengosongkan kandung kemih
secara keseluruhan.

oBeri label pada botol dan bawa kelaboratorium


-

Pastikan pada label tertera informasi yang sesuai dan benar, letakkan pada botol

Usahakan agar spesiment dapat dibawa ke laboratorium secepatnya

oCatat data yang bersangkutan


-

Catat data seperti warna,bau, konsistensi , dan kesulitan yang di alami klien selama
pengambilan sampel

oSpesimen kulit periodik(urine tampung)


-

Dapatkan wadah spesimen dengan zat pengawet dari laboratorium , labeli wadah
dengan identitas klien, kapan pengumpulan dimulai dan selesai.

Guanakan tempat yang bersih untuk mengambil sampel

Simpan semua sampel dari setiap pengambilan sampel dalam wadah dan disimpan
wadah dari lemari pendingin. Jagalah sampel agar tidak terkontaminasi dengan kertas
toilet atau feses.

Pada akhir periode pengambilan, perintahkan klien untuk mengosongkan kantong


kemih dan simpan urine sebagai bagian spesimen ,
laboratorium

bawa semua sampel ke

Catat dalam dokumen sampel, waktu pengambilan dan waktu selesainya serta hasil
pengamatan lain terhadap urine

oPengambilan spesimen urine dari kateter


-

Gunakan sarung tangan sekali pakai

Jika tidak ada urine dalam kateter , jepit tabung penampung selama +_ 30 menit.hal
ini menyebabkan segera terkumpul di dalam kateter .

Bersihkan daerah penyuntikan jarum dengan menggunakan desinfektan. Daerah


penyuntikan ini sebaiknya agak jauh dari gelembung tabung untuk mencegah
tertusuknya gelembung tersebut. Dengan menyucihamakan jarum , mikroorganisme
akan menghilang pada pembukaan kateter. Jadi , cegahlah kontaminasi jarum dan
masuknya mikroorganisme dalam kateter

Masukkan jarum dengan sudut 30 450

Lepaskan penjepit kateter

Ambil sampel urin secukupnya ( 3cc untuk kultur urine dan 30cc untuk analisis urine
rutin)

Pindahkan urine kedalam wadah, pastikan jarum tidak menyenth luar wadah

Buang jarum dan suntikkan kedalam tempat penampungan

http://ariefyats.blogspot.com/2013/10/makalah-pemeriksaan-urine.html

4/8

19/2/2015

arief yats: Makalah Pemeriksaan Urine

Tutup wadahnya

Lepaskan sarung tangan , dan taruh pada tempat yang disediakan

Beri label dan kirim kelaboratorium secepatnya untuk analisis atau taruh di lemari
pendingin

Catat dan dokumentasikan hasil spesimen dan pengamatan spesimen.

E. Cara Pengambilan Sampel


Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari. Pengambilan
spesimen urine dilakukan oleh penderita sendiri (kecuali dalam keadaan yang tidak
memungkinkan). Sebelum pengambilan spesimen, penderita harus diberi penjelasan tentang tata
cara pengambilan yang benar. Bahan urin dapat diambil dengan cara punksi suprapubik
(suprapubic puncture=spp), dari kateter dan urin porsi tengah (midstream urine). Bahan urin yang
paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang ditampung dalam wadah bermulut lebar dan
steril.
Punksi Suprapubik.
Pengambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari kandung
kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril. Yang penting pada punksi
suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk, anestesi lokal
pada daerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga. Bila keadaan asepsis
baik, maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada biakan, dapat
dipastikan merupakan penyebab ISK.
Kateter.
Bahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril. Pada cara ini juga
penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus
elalu dijaga. Tempat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang
berada di dalam kandung kemih (ujung distal). Penilaian urin yang diperoleh dari kateter sama
dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik.

Urin Porsi Tengah.


Urin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang
paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita. Akan tetapi
resiko kontaminasi akibat kesalahan pengambilan cukup besar. Tidak boleh menggunakan
antiseptik untuk persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur
false-negatif.

1.

Cara pengambilan dan penampungan urine porsi tengah pada wanita :


Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah vagina dan muara uretra.
Satu potong kasa steril dibasahi dengan air sabun, dua potong kasa steril dibasahi air atau salin
hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam keadaan kering. Jangan memakai larutan antiseptik

untuk membersihkan daerah tersebut. Siapkan pula wadah steril dan jangan buka tutupnya
sebelum pembersihan daerah vagina selesai.
2. Dengan 2 jari pisahkan kedua labia dan bersihkan daerah vagina dengan potongan kasa steril
yang mengandung sabun. Arah pembersihan dari depan ke belakang. Kemudian buang kasa yang
telah dipakai ke tempat sampah.
3.

Bilas daerah tersebut dari arah depan ke belakang dengan potongan kasa yang dibasahi dengan
air atau salin hangat. Selama pembilasan tetap pisahkan kedua labia dengan 2 jari dan jangan
biarkan labia menyentuh muara uretra. Lakukan pembilasan sekali lagi, kemudian keringkan
daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering. Buang kasa yang telah dipakai ke
tempat sampah.

4.

Dengan tetap memisahkan kedua labia, mulailah berkemih. Buang beberapa mililiter urin yang
mula-mula keluar. Kemudian tampung aliran urin selanjutnya ke dalam wadah steril sampai kurang

lebih sepertiga atau setengah wadah terisi.


5. Setelah selesai, tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari urin
yang tertumpah. Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke
laboratorium.
Cara pengambilan dan penampungan urine porsi tengah pada pria :
http://ariefyats.blogspot.com/2013/10/makalah-pemeriksaan-urine.html

5/8

19/2/2015

arief yats: Makalah Pemeriksaan Urine

1. Siapkan beberapa potongan kasa steril untuk membersihkan daerah penis dan muara uretra. Satu
potong kasa steril dibasahi dengan air sabun, dua potong kasa steril dibasahi dengan air sabun,
dua potong kasa steril dibasahi dengan air atau salin hangat dan sepotong lagi dibiarkan dalam
keadaan kering. Jangan memakai larutan antiseptik untuk membersihkan daerah tersebut. Siapkan
pula wadah steril dan jangan buka tutupnya sebelum pembersihan selesai.
2. Tarik prepusium ke belakang dengan satu tangan dan bersihkan daerah ujung penis dengan kasa
yang dibasahi air sabun. Buang kasa yang telah dipakai ke tempat sampah.
3. Bilas ujung penis dengan kasa yang dibasahi air atau salin hangat. Ulangi sekali lagi, lalu keringkan
daerah tersebut dengan potongan kasa steril yang kering. Buang kasa yang telah dipakai ke dalam
tempat sampah.
4. Dengan tetap menahan prepusium ke belakang, mulailah berkemih. Buang beberapa mililiter urin
yang keluar, kemudian tampung urin yang keluar berikutnya ke dalam wadah steril sampai terisi
sepertiga sampai setengahnya.
5. Setelah selesai, tutup kembali wadah urin dengan rapat dan bersihkan dinding luar wadah dari urin
yang tertumpah. Tuliskan identitas penderita pada wadah tersebut dan kirim segera ke
laboratorium.
Bahan urin harus segera dikirim ke laboratorium, karena penundaan akan menyebabkan
bakteri yang terdapat dalam urin berkembang biak dan penghitungan koloni yang tumbuh pada
biakan menunjukkan jumlah bakteri sebenarnya yang terdapat dalam urin pada saat pengambilan.
Sampel harus diterima maksimun 1 jam setelah penampungan.2 Sampel harus sudah diperiksa
dalam waktu 2 jam. Setiap sampel yang diterima lebih dari 2 jam setelah pengambilan tanpa bukti
telah disimpan dalam kulkas, seharusnya tidak dikultur dan sebaiknya dimintakan sampel baru.3
Bila pengiriman terpaksa ditunda, bahan urin harus disimpan pada suhu 40 C selama tidak lebih
dari 24 jam.

NO
I

LANGKAH KERJA

NILAI
1

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN


1. Urinal
2. Pengalas
3. Tissu
4. Sampiran
5. Baskom
6. Sabun

II

A. TAHAP PRA INTERAKSI


1. Periksa catatan keperawatan
2. Kaji kebutuhan pasien
3. Ekplorasi dan falidasi perasaan pasien
B. TAHAP ORIENTASI
1.

Beri salam dan panggil pasien dengan


namanya
2. Jelaskan pada pasien tentang tujuan dan
prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Berikan kesempatan kepada pasien atau
keluarga untuk bertanya sebelum tindakan
dimulai
4. Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang
ada pada pasien, lalu pasang sampiran
C. PROSEDUR PELAKSANAAN

http://ariefyats.blogspot.com/2013/10/makalah-pemeriksaan-urine.html

6/8

19/2/2015

arief yats: Makalah Pemeriksaan Urine


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Cuci tangan
Jelakan prosedur pada pasien
Pasang sampiran, tutup kelambu atau pintu
Pasang alas urinal dibawah glutea
Lepas pakaian bawah pasien
Pasang urinal dibawah glutea/pinggul atau
diantara kedua paha
7. Anjurkan pasien untuk berkemih
8. Setelah selesai rapikan alat
9. Cuci tangan, catat warna dan jumlah produksi
urine
D. TAHAP TERMINASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tanyakan perasaan pasien setelah dilakukan


tindakan
Simpulkan hasil prosedur yang dilakukan
Rapikan peralatan dan cuci tangan
Catat tanggal dan jam defikasi serta
karakteristiknya
Dokumentasikan tindakan yang telah
dilakukan serta hasilnya
Lakukan observasi

BAB 3
PENUTUP
A.

Kesimpulan.
Dengan menggunakan prosedur baik dan benar serta pengetahuan tentang pengambilan

spesimen urine, kita dapat mengetahui kandungan dan kelainan yang terdapat dalam urine
sehingga kita dapat lebih cepat mencegah dan menanggulanginya.
Pada proses pengambilan spesimen urine harus mempersiapkan alat-alatnya dengan
lengkap dan memberikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan bila pasien sadar serta
mengetahui dengan baik tentang tata cara pelaksanaannya.
B.
Saran
Hal-hal yang penting dilakukan sebelum dan sesudah pengambilan spesimen urine:
1.
Cuci tangan dengan baik menggunakan air hangat, kemudian bersihkan dengan sabun
sebelum dan sesudah mengambil sampel urine.
2. Lakukan tata cara pengambilan urine dengan baik dan benar.
3. Gunakan sarung tangan jika menyentuh urine orang lain.
4. Gunakan plastik bening dan bersih untuk membawa sampel ke laboratorium.
5. Spesimen urine harus segera dibawa ke laboratorium

DAFTAR PUSTAKA
Uliyah, Musrifatul dan alimul, Aziz.2008.Keterampilan Dasar Praktik Klinik.Jakarta: penerbit salemba medika
http://subijakto.blogspot.com/2010/11/makalah-urine-2010.html

http://ariefyats.blogspot.com/2013/10/makalah-pemeriksaan-urine.html

7/8

19/2/2015

arief yats: Makalah Pemeriksaan Urine

Kusyati Eni. 2006.Keterampilan dan Prosedur Laboratorium, Cetakan Pertama.Jakarta : EGC.


Murwani Arita. 2009. Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan, Cetakan Kedua. Yogyakarta : Fitramaya.

Diposkan oleh arief di 20.25


Rekomendasikan ini di Google

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Google Account

Pratinjau

Beranda

Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.

http://ariefyats.blogspot.com/2013/10/makalah-pemeriksaan-urine.html

8/8

Anda mungkin juga menyukai