Anda di halaman 1dari 21

T

UGAS STATISTIK

DISUSUN OLEH:
ADES NADYA
BERTI
JEANSEN
NIM:2211E215
3

PRODI DIII ANALIS KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG
2
022/2023
LATIHAN 1

1. Jelaskan Perbedaan Statik deskriptif dan statistik inferensia

⮚ statistik deskriptif hanya digunakan untuk merangkum data,

⮚ statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat kesimpulan


berdasarkan sampel yang diambil dari populasi.

2. Jelaskan Perbedaan Statistik parametris dan non parametis serta berikan contoh
nya

⮚ Statistik parametris adalah pengujian yang memanfaatkan informasi mengenai parameter


populasi.
Contoh:

● analisis regresi, analisis korelasi, analisis varians.

⮚ Statistik non parametis adalah sebuah metode pengujian dimana kita tidak mengetahui
parameter dalam populasi.
Contoh :

● Uji Wilcoxon, Uji Mann-Whitney, dan Uji Kruskal-Wallis

3. jelaskan apakah yang dimaksud dengan Data Nominal,Ordinal, interval, rasio serta
berikan contohnya

⮚ Data nominal adalah data yang diberikan pada objek atau kategori, yang tidak memberikan
informasi mengenai kedudukan objek tersebut, tetapi hanya berfungsi sebagai label atau
kode.
Contoh :
● Jenis kelamin: laki-laki dan perempuan.

● Agama: Islam, Kristen, Hindu, Budha, dll.


● Golongan darah: A, B, AB, O

⮚ Data ordinal adalah data di mana obyek atau kategori disusun dalam urutan tertentu
berdasarkan tingkat besarnya, mulai dari yang terendah ke yang tertinggi atau
sebaliknya, namun rentang/jarak antar nilai tidak harus sama.
Contoh :

● Dalam suatu kelas terdapat peringkat ranking, seperti Ihsan yang berada di
peringkat 1 dan Udin yang berada di peringkat 2, yang menandakan bahwa
Ihsan lebih pandai daripada Udin.

⮚ Data interval adalah jenis data di mana obyek atau kategori dapat diurutkan berdasarkan
suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval yang sama antara setiap obyek
atau kategori, data ini ditandai dengan urutan kategori yang tidak memiliki jarak yang
sama, tetapi tidak memiliki nilai nol absolut.
Contoh :

● Suhu diukur dalam Fahrenheit dan Celsius, tetapi tidak dalam Kelvin. Jika kita
mengukur suhu dalam Fahrenheit dan Celcius maka data interval akan dianggap
sebagai 0 sembarang. Tapi dalam Kelvin, 0 mutlak. Tidak boleh ada suhu di
bawah nol derajat di Kelvin.

⮚ Data rasio adalah jenis data di mana jarak antara nilai-nilai sama dan memiliki nilai nol
absolut.
Contoh :

● Bayi A memiliki berat badan 3kg. Bayi B memiliki berat 1kg. Maka berat
badan bayi A = 3 kali berat badan bayi B
LATIHAN 1.3

1. Jelaskan perbedaan mendasar antara teknik sampling secara acak dan tidak acak
⮚ Teknik sampling secara acak adalah teknik menentukan jumlah sampel dengan
dipilih secara acak karna anggota populasi dianggap sama
⮚ Teknik samping secara tidak acak adalah teknik pengambilan sampel dengan
tujuan tertentu yang sudah fi tatakan sebelumnya

2. Jelaskan keuntungan dan kelebihan antara metode sampling secara acak dan
tidak acak ( jabarkan di setiap jenis sampling acak dan tidak acak )

⮚ Jenis-jenis sampling acak


o Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
teknik pengambilan sampel yang paling sederhana dan mudah diterapkan.
Teknik ini digunakan untuk pengambilan sampel yang dilakukan secara
acak serta berasal dari anggota populasi yang ada. Meski acak, namun
setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel.
o Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara bertingkat pada suatu
populasi. Teknik ini umumnya digunakan pada populasi yang memiliki
unsur yang berstrata atau bertingkat.
o Sampel Acak Berdasarkan Area (Cluster Random Sampling)
teknik pengambilan sampel, di mana populasi yang digunakan tidak
berasal dari individu, melainkan kelompok atau cluster. Teknik ini
biasa dilakukan pada area yang memiliki banyak populas dan tersebar
secara geografisi, seperti wilayah perkotaan atau sekolah.
o Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
teknik pengambilan sampel dari unsur pertama dari anggota populasi saja.
Untuk melakukannya, peneliti harus mengambil sampel acak secara
sistematis dengan memerhatikan setiap urutan dari anggota populasi yang
terdaftar.
⮚ Kelebihan sampling acak
o Memiliki Sedikit Bias
o Mudah Dilakukan
o Tidak memerlukan banyak teori
⮚ Kekurangan sampling acak
o Sulit Mengakses Daftar Keseluruhan Populasi
o Membutuhkan Waktu yang Lama
o Memerlukan biyaya
⮚ Jenis jenis sampling tidak acak
o Purposivo sampling
Teknik pengambilan sampel jenis ini umumnya digunakan oleh
medis keyika akan meminta pendapat dari publik mengenai suatu hal
o Snowball sampling
Metode pengambilan sampel yang di terapkan ketika subjek sulit di lacak
o Accidental sampling
Pengambilan sampel bergantung pada kemudahan akses ke subjek seperti
survei pelanggan di mal atau orang yang lewat dijalan.

⮚ Kelebihan sampling tidak acak


o Menghemat biyaya
o Melibatkan tingkat penilaian yang lebih rendah
o Pengambilan sampel yang relatif lebih mudah
o Menghemat waktu

⮚ Kekurangan sampling tidak acak


o Peluang memilih kelas sampel tertentu saja
o Pekerjaan yang berlebihan dan monoton
o Sampel mewakili populasi
o Menghindari pertimbangan
TUGAS 2.1

1. Bedah 5 jurnal kesehatan / kimia ( sesuai dengan konsentrasi analisnya)


kemudian jelaskan bagaimana jenis data yang di gunakan

⮚ Bidang kesehatan
o Judul Jurnal : "Hubungan antara Aktivitas Fisik dan Kesehatan Jantung
pada Lansia"
o Konsentrasi Analis : Menilai hubungan antara tingkat aktivitas fisik
dan kesehatan jantungpada populasi lansia.
o Jenis data :
✔ Data Kuantitatif: Data tentang durasi dan intensitas aktivitas fisik
yang dilakukan oleh lansia, serta parameter kesehatan jantung
seperti
tekanan darah, kadar kolesterol, dan detak jantung.
✔ Data Demografis: Informasi tentang usia, jenis kelamin, riwayat
penyakit jantung, danfaktor-faktor lain yang mempengaruhi
kesehatan jantung

⮚ Bidang Kimia: Jurnal Kimia Analitik


o Judul Jurnal: "Analisis Kualitatif Senyawa dalam Minyak Atsiri dari
Tanaman Aromatik"
o Konsentrasi Analisis: Analisis untuk mengidentifikasi senyawa kimia
tertentu dalam minyak atsiridari tanaman aromatik
o Jenis data :
✔ Data Kualitatif: Hasil analisis spektroskopi (seperti spektrum
inframerah dan resonansi magnet inti) yang digunakan untuk
mengidentifikasi senyawa-senyawa kimia dalam minyakatsiri
✔ Data Kimia: Data tentang struktur molekuler, pola spektrum,
dan kemiripan dengansenyawa referensi

⮚ bidang Kesehatan: Jurnal Gizi dan Dietetika


o Judul Jurnal: "Pengaruh Diet Rendah Karbohidrat terhadap Penurunan
Berat Badan danMetabolisme"
o Konsentrasi Analisis: Menilai efek diet rendah karbohidrat pada
penurunan berat badan danperubahan metabolisme.
o Jenis data :
✔ Data Kuantitatif: Data berat badan awal dan akhir partisipan,
konsumsi karbohidrat harian,profil lipid, kadar gula darah, dan
parameter metabolik lainnya.
✔ Data Nutrisi: Komposisi nutrisi dari makanan yang dikonsumsi
oleh partisipan selamapenelitian
⮚ bidang Kimia: Jurnal Kimia Organik

o Judul Jurnal: "Sintesis dan Karakterisasi Polimer Konduktif untuk


Aplikasi Elektronik"
o Konsentrasi Analisis: Sintesis dan karakterisasi polimer konduktif
untuk digunakan dalam aplikasielektronik
o Jenis data :
✔ Data Kuantitatif: Rendemen sintesis polimer, data titik leleh,
analisis spektroskopiinframerah, serta konduktivitas listrik polimer.
✔ Data Fisika: Sifat-sifat fisik dan listrik polimer, seperti konduktivitas
dan kemampuanpenghantar listrik

⮚ bidang Kesehatan: Jurnal Kedokteran Klinis

o Judul Jurnal: "Efektivitas Terapi X dalam Mengatasi Gejala Kanker


Stadium Lanjut"
o Konsentrasi Analisis: Mengevaluasi efektivitas terapi X dalam meredakan
gejala dan mengelolakualitas hidup pasien dengan kanker stadium lanjut.
o Jenis data :
✔ Data Kuantitatif: Pengukuran parameter medis seperti ukuran
tumor, kadar enzim,parameter hematologi, serta hasil tes diagnostik
yang relevan.
✔ Data Klinis: Data gejala pasien sebelum dan sesudah terapi, catatan
efek samping, dan skalakualitas hidup yang diisi oleh pasien.
LATIHAN 2.2

BEDAH JURNAL YANG MENGGUNAKAN DATA :

A. Nominal (1jurnal )
o Jurnal: ‘’Preferensi Jenis Makanan pada Anak Usia Prasekolah: Studi Kasus di Kota ABC"
o Data Nominal: Preferensi anak-anak terhadap jenis makanan tertentu.
o tujuan Jurnal: Mengetahui preferensi jenis makanan pada anak usia prasekolah di
Kota ABC untuk mendukung pengembangan program gizi yang lebih efektif.
o Metode penelitian :
✔ Pengumpulan Data: Peneliti mengumpulkan data dari 300 anak usia 3-5 tahun
di Kota ABC. Setiap anak diminta untuk memilih makanan favoritnya dari
beberapa pilihan yang diberikan.
✔ Jenis Makanan: Peneliti memilih jenis makanan yang umum dikonsumsi oleh
anak-anak prasekolah, seperti buah-buahan, sayuran, makanan ringan,
makanan berlemak, dan makanan cepat saji.
✔ Kuesioner: Peneliti menggunakan kuesioner sederhana dengan daftar pilihan
makanan dan meminta anak-anak untuk memilih beberapa pilihan yang
mereka sukai.
✔ Data Kategori: Data ang dihasilkan adalah data kategori atau nominal, karena
pilihan makanan tidak memiliki urutan atau peringkat tertentu, hanya
mewakili preferensi makanan.
o Analisis data

✔ Presentasi Frekuensi: Data dihitung untuk setiap jenis makanan, dan


frekuensi pilihan anak-anak untuk masing-masing jenis makanan direkam
✔ Grafik Pie atau Batang: Hasilnya dapat diilustrasikan dalam bentuk grafik
pie atau grafik batang untuk memvisualisasikan proporsi preferensi
makanan.
✔ Perbandingan: Penelitian ini juga dapat melakukan analisis
perbandingan antara jenis kelamin anak-anak atau kelompok umur
dalam hal preferensi makanan.
o Hasil dan implikasi

✔ Hasil dari penelitian ini akan memberikan informasi tentang jenis makanan
yang paling disukai oleh anak-anak prasekolah di Kota ABC. Informasi ini
dapat digunakan oleh lembaga gizi dan pendidikan untuk merancang
program makanan yang lebih sesuai dengan preferensi anak-anak, sehingga
meningkatkan asupan gizi mereka.
o Keterbatasan
✔ Data nominal ini tidak memberikan informasi tentang intensitas
preferensi atau peringkat makanan yang lebih disukai
B. Ordinal ( 1jurnal )

o Jurnal: "Tingkat Keparahan Gejala Pasien dengan Penyakit Autoimun:


Studi pada Pasien Lupus Eritematosus Sistemik"
o Data Ordinal: Tingkat keparahan gejala pada pasien lupus
eritematosus sistemik.
o Tujuan Jurnal: Menganalisis tingkat keparahan gejala pada pasien
lupus eritematosus sistemik untuk membantu pemahaman tentang
perjalanan penyakit dan pengembangan rencana perawatan yang lebih
baik.
o Metode Penelitian:
✔ Pengumpulan Data: Data dikumpulkan dari 150 pasien lupus
eritematosus sistemik di rumah sakit tertentu. Masing-masing pasien
diminta untuk menilai tingkat keparahan gejala yang mereka alami
selama 1 bulan terakhir.
✔ Skala Penilaian: Peneliti menggunakan skala penilaian ordinal dengan
beberapa tingkat keparahan, seperti "Ringan", "Sedang", dan "Berat".
✔ Daftar Gejala: Peneliti menyusun daftar gejala umum lupus
eritematosus sistemik, seperti ruam kulit, nyeri sendi, kelelahan,
dan gangguan pencernaan.
✔ Penilaian oleh Pasien: Masing-masing pasien diminta untuk menilai
setiap gejala dengan memilih tingkat keparahan yang sesuai dengan
kondisi mereka
o Analisis data :

✔ Presentasi Frekuensi: Data dihitung untuk setiap gejala dan tingkat


keparahan, dan frekuensi pilihan untuk masing-masing kategori direkam.
✔ Rata-rata dan Median: Selain itu, rata-rata dan median tingkat keparahan
dapat dihitung untuk setiap gejala, memberikan gambaran tentang
tingkat keseluruhan keparahan pada kelompok pasien.
✔ Uji Statistik: Penelitian ini dapat menggunakan uji statistik non-parametrik
seperti uji Kruskal-Wallis untuk melihat perbedaan signifikan dalam
tingkat keparahan antara kelompok gejala atau kelompok usia pasien.

o hasil dan Implikasi:


✔ hasil dari penelitian ini memberikan gambaran tentang tingkat keparahan
gejala pada pasien lupus eritematosus sistemik. Informasi ini dapat membantu
tim medis untuk mengidentifikasi gejala yang paling dominan dan
mengarahkan upaya perawatan dan manajemen yang lebih baik
o keterbatasan:
✔ Data ordinal memberikan informasi tentang urutan keparahan, tetapi
tidak memberikan informasi pasti tentang selisih antara tingkat keparahan
C. Interval ( 1 jurnal)

o Jurnal: "Pemantauan Suhu Tubuh Pasien Selama Perawatan di Unit Perawatan Intensif"
o Data Interval: Data suhu tubuh dalam derajat Celsius selama perawatan di
unit perawatan intensif.
o Tujuan Jurnal: Menganalisis perubahan suhu tubuh pasien selama perawatan di unit
perawatan intensif dan mengidentifikasi tren suhu yang mungkin berhubungan
dengan kondisi pasien
o Metode Penelitian:
✔ Pengumpulan Data: Data suhu tubuh dikumpulkan dari 100 pasien
yang dirawat di unit perawatan intensif dalam periode waktu tertentu.
✔ Pengukuran Suhu: Suhu tubuh pasien diukur secara teratur (misalnya setiap
4 jam) menggunakan termometer yang akurat.
✔ Data Interval: Data yang dihasilkan adalah data interval, karena jarak
antara nilai - nilai suhu memiliki arti dan kesetaraan interval
o Analisis Data:

✔ Statistik Deskriptif: Statistik deskriptif seperti rata-rata, deviasi standar, dan


rentang digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang distribusi suhu
tubuh.
✔ Grafik Garis: Data suhu tubuh pasien selama periode waktu tertentu
dapat diilustrasikan dalam bentuk grafik garis, yang memungkinkan
melihat tren perubahan suhu dari waktu ke waktu.
✔ Analisis Korelasi: Penelitian ini dapat melakukan analisis korelasi untuk
melihat apakah ada hubungan antara perubahan suhu tubuh dan parameter
lain seperti kondisi klinis pasien
o Hasil dan Implikasi:

✔ Hasil dari penelitian ini akan memberikan informasi tentang perubahan suhu
tubuh pasien selama perawatan di unit perawatan intensif. Informasi ini dapat
membantu tim medis mengidentifikasi kondisi pasien yang mempengaruhi suhu
tubuh dan memonitor respons terhadap perawatan.

o Keterbatasan
✔ Meskipun data interval memberikan informasi tentang perbedaan suhu, suhu
nol dalam skala Celsius tidak berarti tidak adanya suhu, tetapi hanya suatu
titik acuan
D. Rasio ( 1jurnal )

o Jurnal: "Analisis Rasio Berat Badan dan Tinggi Badan pada Pasien Anak dengan
Gizi Buruk"
o Data Rasio: Rasio berat badan (kg) dan tinggi badan (cm) pada pasien anak dengan
gizi buruk.
o Tujuan Jurnal: Menganalisis rasio berat badan dan tinggi badan pada pasien
anak dengan gizi buruk untuk memahami sejauh mana masalah gizi terkait
dengan
pertumbuhan.
o Metode penelitian :
✔ Pengumpulan Data: Data dikumpulkan dari 200 pasien anak dengan
diagnosa gizi buruk yang dirawat di rumah sakit tertentu.
✔ Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan: Berat badan dan tinggi
badan setiap pasien diukur secara akurat selama pemeriksaan klinis.
✔ Data Rasio: Data yang dihasilkan adalah data rasio, yaitu rasio antara
berat badan dan tinggi badan.
o Analisi data :
✔ Rasio Berat Badan dan Tinggi Badan (Body Mass Index - BMI): Rasio ini
dihitung menggunakan rumus BMI = berat badan (kg) / (tinggi badan (m))^2.
✔ Klasifikasi Gizi: Hasil rasio BMI digunakan untuk mengklasifikasikan status
gizi pasien anak menjadi kategori seperti kurus, gizi kurang, atau obesitas.
✔ Analisis Perbandingan: Penelitian ini dapat melakukan analisis perbandingan
BMI antara kelompok usia anak atau jenis kelamin, untuk melihat apakah
ada perbedaan signifikan
o Hasil dan Implikasi:

✔ Hasil dari penelitian ini memberikan informasi tentang sejauh mana


masalah gizi mempengaruhi rasio berat badan dan tinggi badan pada pasien
anak.
Informasi ini dapat membantu tim medis untuk merencanakan intervensi
gizi yang lebih tepat sesuai dengan status gizi pasien.
o Keterbatasan
✔ Data rasio ini memberikan informasi tentang hubungan proporsional
antara berat badan dan tinggi badan, tetapi tidak memberikan informasi
tentang perbandingan absolut antara berat badan dan tinggi badan.
LATIHAN 2.3

BEDAH JURNAL YANG MENGGUNAKAN DATA :

A. Skala likert ( 1 jurnal )


o Jurnal: "Penilaian Kualitas Hidup Pasien Pasca-Operasi Jantung dengan
Menggunakan Skala WHOQOL-BREF"
o Data Skala: Penilaian kualitas hidup pasien pasca-operasi jantung menggunakan
skala WHOQOL-BREF.
o Tujuan Jurnal: Menilai kualitas hidup pasien yang telah menjalani operasi
jantung dengan menggunakan skala kesehatan dunia WHOQOL-BREF
o Metode penelitian
✔ Pengumpulan Data: Data dikumpulkan dari 120 pasien yang telah
menjalani operasi jantung di rumah sakit tertentu.
✔ Skala WHOQOL-BREF: Pasien diminta untuk mengisi kuesioner WHOQOL-
BREF, yang melibatkan pertanyaan tentang berbagai aspek kualitas hidup
seperti fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan.
✔ Data Skala: Data yang dihasilkan adalah data skala, yaitu data yang
mengukur tingkat persepsi pasien terhadap kualitas hidup mereka dalam
skala ordinal.
o Analisis data
✔ Skor Kualitas Hidup: Setiap pertanyaan dalam kuesioner memiliki
skala penilaian. Skor kualitas hidup dihitung berdasarkan total skor
yang
diakumulasikan dari semua pertanyaan relevan.
✔ Subskor dan Total Skor: Data skor dapat diurai menjadi subskor untuk
masingmasing domain (fisik, psikologis, sosial, lingkungan) serta total
skor kualitas hidup.
✔ Analisis Perbandingan: Penelitian ini dapat melakukan analisis
perbandingan skor kualitas hidup antara kelompok usia atau jenis kelamin

o Hasil dan implikasi


✔ Hasil dari penelitian ini memberikan wawasan tentang persepsi pasien
pasca-operasi jantung terhadap kualitas hidup mereka dalam berbagai
aspek. Informasi ini dapat membantu tim medis untuk lebih
memahami dampak operasi jantung pada kualitas hidup pasien dan
merancang
perawatan pasca-operasi yang lebih baik

o Keterbatasan
✔ Skala kualitas hidup ini didasarkan pada persepsi subjektif pasien
dan tidak mencakup aspek objektif tertentu tentang kesehatan.
B. Skala guttman ( 1 jurnal )

o Jurnal: "Pengembangan dan Validasi Skala Guttman untuk Mengukur


Tingkat Keberhasilan Program Diet dalam Pengelolaan Diabetes Tipe 2"
o Tujuan Jurnal: Mengembangkan dan memvalidasi skala Guttman baru untuk
mengukur tingkat keberhasilan program diet dalam mengelola diabetes tipe 2.
o Metode penelitian :
✔ Pengembangan Skala: Peneliti bekerja dengan ahli gizi dan
spesialis diabetes untuk mengembangkan daftar pernyataan yang
mencakup berbagai aspek keberhasilan program diet, seperti pola
makan sehat, pengendalian gula darah, dan penurunan berat
badan
✔ Validasi Ahli: Skala ini dievaluasi oleh panel ahli terkait gizi dan
diabetes untuk memastikan bahwa pernyataan-pernyataan tersebut
konsisten dengan konsep yang ingin diukur.
✔ Pilot Testing: Skala diujicobakan pada sekelompok
pasien diabetes tipe 2 untuk mendapatkan umpan balik
awal dan memastikan pemahaman yang baik terhadap
pernyataan- pernyataan tersebut.
✔ Penentuan Urutan: Pernyataan-pernyataan ditempatkan dalam
urutan yang mencerminkan kompleksitas dan tingkat keberhasilan
yang semakin tinggi.
✔ Penilaian oleh Responden: Pasien diabetes tipe 2 diminta untuk
menjawab pernyataan-pernyataan sesuai urutan tertentu.
Pernyataan hanya boleh dijawab dengan benar jika pernyataan
sebelumnya juga dijawab dengan benar
o Analisis Data:
✔ Analisis Pola: Data skor dari pasien dianalisis untuk mengidentifikasi
pola dalam mereka menjawab pernyataan yang semakin kompleks.
✔ Validitas: Validitas skala dinilai dengan membandingkan skor yang diukur
dengan skala Guttman dengan metode pengukuran keberhasilan
program diet yang sudah

o Hasil dan implikasi


✔ Hasil dari penelitian ini akan memberikan informasi tentang
keberhasilan pengembangan skala Guttman untuk mengukur tingkat
keberhasilan program diet pada pasien diabetes tipe 2. Implikasinya
adalah bahwa skala ini dapat digunakan dalam penelitian lebih lanjut
atau dalam
pengembangan intervensi yang lebih efektif dalam pengelolaan diabetes
tipe 2 melalui perubahan pola makan.
C. Skala semantic diferensial ( 1 jurnal )

o Jurnal: "Analisis Persepsi Pasien tentang Kualitas Pelayanan Rumah


Sakit Menggunakan Semantic Differential"
o Tujuan Jurnal: Menganalisis persepsi pasien tentang kualitas pelayanan di sebuah
rumah sakit dengan menggunakan skala Semantic Differential untuk
mendapatkan wawasan tentang aspek pelayanan yang paling dihargai atau
perlu ditingkatkan
o Metode penelitian
✔ Pengumpulan Data: Data dikumpulkan dari 200 pasien yang
telah menerima pelayanan di rumah sakit tertentu.
✔ Skala Semantic Differential: Peneliti menggunakan skala
Semantic Differential yang terdiri dari pasangan kata sifat yang
berlawanan
(misalnya, "ramah" dan "tidak ramah", "efisien" dan "tidak efisien", dsb.)
✔ Daftar Aspek Pelayanan: Peneliti menyusun daftar aspek pelayanan
rumah sakit, seperti komunikasi staf, waktu tunggu, kebersihan,
dan perawatan medis.
✔ Penilaian oleh Pasien: Setiap pasien diminta untuk menilai setiap
aspek pelayanan dengan menghubungkan salah satu kata dari
pasangan yang ada dalam skala Semantic Differential
o Analisis data

✔ Presentasi Visual: Hasil dari penilaian pasien dijelaskan dalam bentuk


grafik atau tabel untuk menggambarkan persepsi mereka tentang
setiap aspek pelayanan.
✔ Analisis Sentimen: Data dari skala Semantic Differential dapat
digunakan untuk mengidentifikasi tren umum dalam persepsi pasien,
seperti aspek pelayanan yang dinilai positif atau negatif secara
konsisten.
✔ Analisis Perbandingan: Pasien dengan karakteristik yang berbeda-
beda dapat , misalnya usia atau jenis kelamin, untuk melihat apakah
ada
perbedaan dalam persepsi terhadap kualitas pelayanan
o Hasil dan implikasi
✔ Hasil dari penelitian ini akan memberikan gambaran tentang
bagaimana pasien mempersepsikan kualitas pelayanan rumah sakit.
Implikasinya adalah bahwa rumah sakit dapat menggunakan wawasan
ini untuk
meningkatkan aspek pelayanan yang dinilai rendah oleh pasien dan
mempertahankan aspek yang dinilai tinggi.
D. Skala rating (1 jurnal )

o Jurnal: "Evaluasi Efektivitas Program Pendidikan Kesehatan


dengan Menggunakan Data Rating"
o Tujuan Jurnal: Mengevaluasi efektivitas program pendidikan kesehatan
terkait penyakit jantung melalui pengumpulan dan analisis data rating dari
peserta
o Metode penelitian :
✔ Pengumpulan Data: Data rating dikumpulkan dari peserta yang
mengikuti program pendidikan kesehatan tentang pencegahan
penyakit jantung.
✔ Data Rating: Peserta diminta memberikan peringkat atau penilaian
terhadap berbagai aspek program, seperti konten presentasi,
kejelasan informasi, kepuasan terhadap materi yang disajikan, dan
kualitas
penyajian.
✔ Skala Rating: Penilaian dilakukan pada skala 1 hingga 5, di mana
1 menunjukkan tidak puas dan 5 menunjukkan sangat puas.
o Analisis data :

✔ Analisis Skor Rata-rata: Data rating dari semua peserta


dihitung untuk masing - masing aspek program. Skor rata-rata
dianalisis untuk melihat seberapa baik program dinilai oleh
peserta.
✔ Analisis Variasi: Variasi dalam skor rating dapat dianalisis
untuk melihat sejauh mana pendapat peserta bervariasi
terhadap
berbagai aspek program.

✔ Korelasi: Korelasi antara skor rating pada aspek yang berbeda


dapat dianalisis untuk melihat apakah ada aspek yang
berhubungan secara signifikan.
o Hasil dan implikasi

✔ Hasil dari penelitian ini memberikan wawasan tentang


bagaimana peserta mempersepsikan program pendidikan
kesehatan. Implikasinya adalah bahwa hasil rating ini
dapat
membantu penyedia program untuk memahami kekuatan
dan kelemahan program, serta melakukan perubahan yang
diperlukan untuk meningkatkan efektivitasnya

Anda mungkin juga menyukai