► Populasi= keseluruhan unit dari kasus/ masalah yang diteliti oleh peneliti.
► Exaple= Ibu hamil trimester 3
► Sampel penelitian adalah unit yang lebih kecil= sekelompok individu yang merupakan bagian
dari populasi terjangkau dimana peneliti langsung mengumpulkan data atau melakukan
pengamatan/ pengukuran pada unit ini.
► Populasi kriteria sampel penelitian + teknik sampling sampel
► Selain kriteria sampel, dalam menentukan sampling juga dikenal metode sampling.
1. Populasi, Sampel dan Sampling
► Metode sampling= suatu cara yang ditetapkan peneliti untuk menentukan atau memilih
sejumlah sampel dari populasinya.
► Sampling is the proses selecting a portion of the population to represent the entire
population.
2. Alasan Pemilihan Sampel
► Metode sampling ditentukan oleh jenis penelitian, desain penelitian dan kondisi populasi
Dalam penetapan kriteria inklusi dan eksklusi, merefleksikan beberapa isu (Polit& Beck, edisi 7)
► Cost
Sebagai contoh bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara lisan dan tulisan
► Practical concerns (memperhatikkan kepentiangan praktek)
Sebagaii contoh, kadang-kadang ada kenadala praktis seperti mencari orang dari daerah rural dengan
kgangguan pendengaran.
► Diperlukan sampel yang baik utk validitas eksternal (validitas eksternal b/d kemampuan suatu hasil penelitian diterapkan
pada populasi target)
► Untuk dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi maka sampel yang baik memenuhi syarat berikut ini:
1. Akurasi
► Tingkat ketepatan atau keakuratan dalam penentuan sampel.
► Semakin akurat mengurangi bias penentuan sampel.
► Contoh
Pada penelitian “hubungan pengetahuan dan sikap perawat terhadap pencegahan penularan HIV/AIDS di RS x.
Fact= banyak yang DIII
Sample= perawat s1 minimal 5 th kerja
Jika hasil menunjukkan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku perawat dalam kategori baik dan berhubungan signifikan, maka kemungkinan akan
ada kesalahan interprestasi.
► Sehingga diharapkan sampel yang terpilih memppunyai selengkap mungkin karakteristik populasi
3. Karakteristik Sampel yang Baik
► Untuk dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi maka sampel yang baik
memenuhi syarat berikut ini
2. Presisi
► Tingkat presisi berhubungan dengan sejauh mana data yang dihasilkan oleh sampel terpilih menyamai data pada
populasinya.
► Semakin dekat data hasil pengukuran/ penilaian diperoleh dari sampel dg data sebenarnya populasi yang
diwakilinya, maka semakin besar tingkat presisinya dan semakin baik metode sampling yang digunakan.
► Contoh
“hubungan antara pengetahuan perawat tentang hak dan kewajibannya dengan kinerja perawat dalam melakukan askep di RS A”
Hasil sekarang: 70; hasil terdahulu= 78; perbedaan; 8; semakin kecil perbedaan menunjukkan presisi semakin tinggi
► Tingkat presisi dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah sampel, karena semakin banyak sampel maka
kesalahan akan berkurang.
4. Kesalahan dalam Sampling yang Sering Terjadi
► = Sampling Bias
► Sampling bias menunjuk pada over-representation atau under-representation dalam istilah
dari karakteristik yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian.
► Contoh pada bias yang disadari:
Peneliti menginvestigasi responsiveness pasien terhadap sentuhan perawat, kemudian peneliti
menggunakan 50 pasien yang memenuhi kriteria. Pada pelaksanaan kita mengeluarkan Mr. X karena
orangnya ramah dan mengeluarkan mr. Y karena mengalami depresi.. menimbulkan bias karena
responsiveness terhadap sentuhan perawat mungkin mempengaruhi perasaan pasien tenteng
pernyataan emosi perawat.
4. Kesalahan dalam Sampling yang Sering Terjadi
► Akurasi
► Presisi
► Sampling bias dihindari
1. Identifikasi populassi
2. Tentukan kriteria persyaratan (inklusi dan eksklusi)
3. Tentukan metode sampling
4. Rekruitmen sampel
6. Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Jumlah
Sampel
► 6 formula untuk penentuan besar sampel (lihat buku Dharma dan polit & beck)
1. Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan mengetahui proporsi suatu kejadian.
2. Estimasi besar sampel untu penelitian yang bertujuan mengetahui nilai mean suatu variable.
3. Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 proporsi kelompok
independen
4. Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 mean kelompok
independen
5. Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 proporsi kelompok
berpasangan
6. Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 mean kelompok
berpasangan
7. Perhitungan Besar Sampel
► Contoh Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 mean kelompok
independen (lihat buku Dharma dan polit & beck)
8. Probability dan Non Probability Sampling
8. Probability dan Non Probability Sampling
Cluster sampling
► Susun kerangka sampling berdasarkan cluster dg cara
mengurutkan cluster yang ada (cth 50 RW)
► Tentukan jumlah cluster yang akan diambil sebagai
sampel
► Pilih cluster yang akan dijadikan sampel dengan
metode random. (cth: secara random dipilih 10 cluster)
► Lakukan penelitian pada setiap sampel yang terdapat
pada cluster terpilih (semua balita pada 10 RW
tersebut diteliti semua
8. Probability dan Non Probability Sampling
Purposive Sampling
► Suatu metode pemilihan sampel yang dilakuka
berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang
ditentukan peeliti.
Daftar Pustaka
► Lemeshow, S., Jr, D. W. H., Klar, J., & Lwanga, S. K. (1990). Stanley Lemeshow, David
W Hosmer Jr, Janelle Klar, and Stephen K. Lwanga. Chicester: World Health
Organization.
► Polit. D.F., Beck. C.T., 2010. Essentials of Nursing Research: Appraising Evidence for
Nursing Practice, 6th edition. Lippincott William and Wilkins
► Dharma, KK. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: CV Trans Info Media
► Wahyuningrum, E., Yulianti, N. R. and Gayatina, A. K. (2020) ‘Factors Affecting Sleep
Problems in Preschoolers’, Nurse Media Journal of Nursing, 10(2), pp. 107–118. doi:
10.14710/nmjn.v10i2.26649.