Anda di halaman 1dari 25

Populasi, Sampel dan sampling

pada penelitian kuantitaf


EKA WAHYUNINGRUM, S.KEP., NS., M.KEP
Tujuan

1. Mahasiswa mampu memahami tentang populasi, sampel dan sampling


2. Mahasiswa mampu memahami alasan pemilihan sampel
3. Mahasiswa mampu memahami karakteristik sampel yang baik
4. Mahasiswa mampu memahami kesalahan dalam sampling yang sering terjadi
5. Mahasiswa mampu memahami proses pemilihan sampel yang baik
6. Mahasiswa mampu memahami faktor yang mempengaruhi penetapan jumlah sampel
7. Mahasiswa mampu memahami cara penghitungan besar sampel (sample size)
8. Mahasiswa mampu memahami probability dan non probability sampling
Analize!
1. Populasi, Sampel dan Sampling

► Populasi= keseluruhan unit dari kasus/ masalah yang diteliti oleh peneliti.
► Exaple= Ibu hamil trimester 3
► Sampel penelitian adalah unit yang lebih kecil= sekelompok individu yang merupakan bagian
dari populasi terjangkau dimana peneliti langsung mengumpulkan data atau melakukan
pengamatan/ pengukuran pada unit ini.
► Populasi kriteria sampel penelitian + teknik sampling sampel
► Selain kriteria sampel, dalam menentukan sampling juga dikenal metode sampling.
1. Populasi, Sampel dan Sampling

► Metode sampling= suatu cara yang ditetapkan peneliti untuk menentukan atau memilih
sejumlah sampel dari populasinya.
► Sampling is the proses selecting a portion of the population to represent the entire
population.
2. Alasan Pemilihan Sampel

► Metode sampling ditentukan oleh jenis penelitian, desain penelitian dan kondisi populasi

► Penggunaan sampel dalam penelitian lebih menguntungkan karena (Sastrooasmoro, 2008)


► Lebih murah
► Lebih mudah
► Lebih cepat
► Lebih akurat
► Mewakili populasi
► Lebih spesifik untuk bisa mengontrol variable perancu
2. Alasan Pemilihan Sampel

Dalam penetapan kriteria inklusi dan eksklusi, merefleksikan beberapa isu (Polit& Beck, edisi 7)
► Cost
Sebagai contoh bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara lisan dan tulisan
► Practical concerns (memperhatikkan kepentiangan praktek)
Sebagaii contoh, kadang-kadang ada kenadala praktis seperti mencari orang dari daerah rural dengan
kgangguan pendengaran.

► Kemampuan partisipan dalam berpartisipasi dalam studi


► Mendesain beberapa pertimbangan untuk menjaga populasi yang homogen
3. Karakteristik Sampel yang Baik

► Diperlukan sampel yang baik utk validitas eksternal (validitas eksternal b/d kemampuan suatu hasil penelitian diterapkan
pada populasi target)
► Untuk dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi maka sampel yang baik memenuhi syarat berikut ini:
1. Akurasi
► Tingkat ketepatan atau keakuratan dalam penentuan sampel.
► Semakin akurat mengurangi bias penentuan sampel.
► Contoh
Pada penelitian “hubungan pengetahuan dan sikap perawat terhadap pencegahan penularan HIV/AIDS di RS x.
Fact= banyak yang DIII
Sample= perawat s1 minimal 5 th kerja
Jika hasil menunjukkan tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku perawat dalam kategori baik dan berhubungan signifikan, maka kemungkinan akan
ada kesalahan interprestasi.
► Sehingga diharapkan sampel yang terpilih memppunyai selengkap mungkin karakteristik populasi
3. Karakteristik Sampel yang Baik

► Untuk dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi maka sampel yang baik
memenuhi syarat berikut ini
2. Presisi
► Tingkat presisi berhubungan dengan sejauh mana data yang dihasilkan oleh sampel terpilih menyamai data pada
populasinya.
► Semakin dekat data hasil pengukuran/ penilaian diperoleh dari sampel dg data sebenarnya populasi yang
diwakilinya, maka semakin besar tingkat presisinya dan semakin baik metode sampling yang digunakan.
► Contoh
“hubungan antara pengetahuan perawat tentang hak dan kewajibannya dengan kinerja perawat dalam melakukan askep di RS A”
Hasil sekarang: 70; hasil terdahulu= 78; perbedaan; 8; semakin kecil perbedaan menunjukkan presisi semakin tinggi

► Tingkat presisi dapat ditingkatkan dengan menambah jumlah sampel, karena semakin banyak sampel maka
kesalahan akan berkurang.
4. Kesalahan dalam Sampling yang Sering Terjadi

► = Sampling Bias
► Sampling bias menunjuk pada over-representation atau under-representation dalam istilah
dari karakteristik yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian.
► Contoh pada bias yang disadari:
Peneliti menginvestigasi responsiveness pasien terhadap sentuhan perawat, kemudian peneliti
menggunakan 50 pasien yang memenuhi kriteria. Pada pelaksanaan kita mengeluarkan Mr. X karena
orangnya ramah dan mengeluarkan mr. Y karena mengalami depresi.. menimbulkan bias karena
responsiveness terhadap sentuhan perawat mungkin mempengaruhi perasaan pasien tenteng
pernyataan emosi perawat.
4. Kesalahan dalam Sampling yang Sering Terjadi

► Contoh pada bias yang tidak disadari


Peneliti meneliti mahasiswa keperawatan dan secara sistematik mewawancarai mahasiswa yang ke
sepuluh yang masuk di perpustakaan, sampel mahasiswa akan di biaskan dengan mahasiswa yang
suka pergi ke perpus saja, walaupun mungkin peneliti dengan teliti mengambil sampel yang ke 10
saja tandpa melihat penampilan mahasiswa, jenis kelamin atau hal lain.
► Sampling bias sebagian berfungsi untuk homogenitas populasi.
5. Proses Pemilihan Sampel yang Baik

► Akurasi
► Presisi
► Sampling bias dihindari

► Memperhatikan homogenitas populasi


► Memperhatikan jenis dan tujuan penelitian
► Besar sampel
► Metode sampling
5. A Tahapan pemilihan sampel dalam
penelitian kuantitatif

1. Identifikasi populassi
2. Tentukan kriteria persyaratan (inklusi dan eksklusi)
3. Tentukan metode sampling
4. Rekruitmen sampel
6. Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Jumlah
Sampel

► Perhitungan besar sampel ditentukan berdasarkan tujuan analisis data penelitian.


► Analisis data yang berbeda maka berbeda pula cara menentukan besar sampel.
6. Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Jumlah
Sampel

► Beberapa hal yang perlu dipahami dalam perhitungan jumlah sampel


► Kesalahan tipe 1 (α)
Nilai α yaitu probalitas menolak hipotesis null (H0) yang seharusnya pada populasi hipotesis null diterima.
Nilai α yang biasa ditetapkan oleh peneliti= 0,05 untuk dua sisi (2 sided)

► Kesalahan tipe 2 (β)


Nilai β probabilitas menerima hipotesis null (H0) yang seharusnya pada populasi hipotesis null di tolak.
Nilai β yang digunakan peneliti= 0,20 atau 0,10. nilai β menentukan power of test the test dari suatu
penelitian. Jika peneliti menggunakan power of test the test 80% maka nilai β 1,00-0,80=0,20
6. Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Jumlah
Sampel

► Beberapa hal yang perlu dipahami dalam perhitungan jumlah sampel


► Pengetahuan tentang karakteristik statistik dari kelompok kontrol aeperti proporsi/ nilai mean
yang didapat dari literatus, pendapat pakar, pengalaman peneliti secara empiric atau melalui pilot
study pada sekelompok responden.
► Effect size
Effect size adalah perbedaan nilai variable dependen yang diharapkan (bermakna secara klinik) antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penentuan besarnya effect size didasarkan pada keputusan
klinik yang dianggap bermakna antara kelompok kekperimen dan kelompok kontrol. Jika terdapat lebih dari
satu outcome pada suatu penelitian maka besar effect size ditentukan berdasarkan outcome utama.
7. Perhitungan Besar Sampel

► 6 formula untuk penentuan besar sampel (lihat buku Dharma dan polit & beck)
1. Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan mengetahui proporsi suatu kejadian.
2. Estimasi besar sampel untu penelitian yang bertujuan mengetahui nilai mean suatu variable.
3. Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 proporsi kelompok
independen
4. Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 mean kelompok
independen
5. Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 proporsi kelompok
berpasangan
6. Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 mean kelompok
berpasangan
7. Perhitungan Besar Sampel

► Contoh Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 mean kelompok
independen (lihat buku Dharma dan polit & beck)
8. Probability dan Non Probability Sampling
8. Probability dan Non Probability Sampling

Simple random sampling


► Susun kerangka sampling yang lengkap,
berurutan anggota populasi terjangkau.
► Hitung dan tetapkan jumlah sampel dengan
perhitungan yang sesuai
► Tentukan alat yang digunakan (tabel angka/
undian
► Lakukan pemilihan sampel sejumlah yang
diinginkan
8. Probability dan Non Probability Sampling

Sistematik random sampling Stratified random sampling


► Susun kerangka sampling yang lengkap, berurutan ► Susun kerangka sampling yang lengkap, berurutan
anggota populasi terjangkau. anggota populasi terjangkau.
► Hitung dan tetapkan jumlah sampel dengan ► Bagi kerangka sampel berdasarkan strata yang
perhitungan yang sesuai dikehendaki dengan cara membuat daftar urutan
► Tentukan kelas interval (nilai K) dg cara membagi ► Hitung dan tetapkan jumlah sampel yang akan diambil
jumlah populasi dg jumlah sampel yang diinginkan
pada setiap strata. (berdasarkan proporsi setiap strata
► Tentukan nomor pertama (m) dari kelas interval pada populasi)
pertama secara random
► Lakukan pemilihan sampel secara random dari setiap
► Urutan sampel berikutnya ditentukan dengan strata sampai jumlah terpenuhi
menjumlahkan K dengan m sampai jumlah sampel
terpenuhi
8. Probability dan Non Probability Sampling

Cluster sampling
► Susun kerangka sampling berdasarkan cluster dg cara
mengurutkan cluster yang ada (cth 50 RW)
► Tentukan jumlah cluster yang akan diambil sebagai
sampel
► Pilih cluster yang akan dijadikan sampel dengan
metode random. (cth: secara random dipilih 10 cluster)
► Lakukan penelitian pada setiap sampel yang terdapat
pada cluster terpilih (semua balita pada 10 RW
tersebut diteliti semua
8. Probability dan Non Probability Sampling

Consecutive Sampling Convinience Sampling


► Memilih semua individu yang ditemui dan ► = accidental sampling
memenuhi kriteria pemilihan.
► Pemilihan sampel dengan pertimbangan
► Sebaiknya menggunakan jangka waktu kemudah peneliti dalam memilih sampel.
tertentu
► Sering pada penelitian experimen
8. Probability dan Non Probability Sampling

Purposive Sampling
► Suatu metode pemilihan sampel yang dilakuka
berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang
ditentukan peeliti.
Daftar Pustaka

► Lemeshow, S., Jr, D. W. H., Klar, J., & Lwanga, S. K. (1990). Stanley Lemeshow, David
W Hosmer Jr, Janelle Klar, and Stephen K. Lwanga. Chicester: World Health
Organization.
► Polit. D.F., Beck. C.T., 2010. Essentials of Nursing Research: Appraising Evidence for
Nursing Practice, 6th edition. Lippincott William and Wilkins
► Dharma, KK. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: CV Trans Info Media
► Wahyuningrum, E., Yulianti, N. R. and Gayatina, A. K. (2020) ‘Factors Affecting Sleep
Problems in Preschoolers’, Nurse Media Journal of Nursing, 10(2), pp. 107–118. doi:
10.14710/nmjn.v10i2.26649.

Anda mungkin juga menyukai