Anda di halaman 1dari 17

NAMA : NIVTI AINI

NPM : 08210100208

TUGAS RESUM METODOLOGI MENGENAI POPULASI,SAMPELE DAN TEKNIK


SAMPEL

EBOOK 1
Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif

Penulis : Hardani, S.PD.,M.Si.,dkk


Penerbit : Penerbit Pustaka Ilmu Yogyakarta
Tahun Terbit : 2020 ( cetakan pertama)

ISBN : 978-632-7066-330
EBOOK 2
Metode penelitian Kuantitatif

Penulis : Dr.Priyono,MM
Penerbit :Zifatama publishing
Tahun terbit : 2008

ISBN : 978-602-6930-31-6
EBOOK 3
Metodologi Penelitian Pada kesehatan masyarakat
Penulis : Ade Heryana
Tahun : 2019

Ebok 1 METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

KONSEP DASAR DALAM PENELITIAN

MANUSIA YANG SERBA INGIN TAHU DALAM MENCARI KEBENARAN

Manusia dilahirkan seperti kertas putih/pitra dan oleh karena itu manusia memiliki rasa ingintahu
dengan apa yang manusia lihat dan rasakan di lingkungan alam sekitar.melalui rasa inin tahu ini
lah manusia mulai mengali ilmu pengetahuan untuk mencari tahu gejala-gejala alam yang terjadi
di sekitar kita,baik itu penemuan virus dan anti biotik yang di butuhkan dalan dunia
kesehatan.kadang pemikiran manusia tidak sesuai dengan perkembangan zaman,untuk itu rasa
ingin tahu tersebut dituangkan dalam sebuah karya yang tela diuji dan di buktikan secara ilmiah
baik itu kebenaran dan metodenya.

Populasi Dan Sampel

Dalam pembutan sebuah kayara ilmiah peneliti hasur menentukan objek yang dijadikan landasan
dalam membut karya ilmiah sepedti populasi yang diamati dan sempel yang dijadikan pedoman
dalam mentukan arah karya ilmiah tersebut.

A. Populasi

Populasi dapat dispikulsiakan seluruh bagian elemem baik itu benda mati atau benda hidup di
ruang lingkup penelitian yang kita lakukan untuk mendapatkan sebuah keterangan yang memgatas
namakan sebuah populasi,sepeerti kita mangatan sebuah keluara,disitu memiliki ayah,ibu dan
anak-anak.

B. Sempel

Sempel merupakan satu perwakilan yang diambil untuk mewakili seluruh populasi yang kita
amati,dalam pengambilan sempel kita harus memiliki kriteria-kretiria yang membatasi agar tidak
mendapati informasi yang ambigu,seperti yang di jelaskan di atas tadi misalkan sebuah keluarga,
jadi yang kita ambil sempel nya adalah kepala keluarga yang bias mewakili keluarga tersebut.

Pertimbangan Dalam Memilih Sampel atau sensus

Pertimbangan Sampel Sensus

1 Anggaran Kecil Besar


2 Waktu yang tersedia Singkat Panjang
3 Ukuran populasi Besar Kecil
4 Sifat dari pengukuran Destructive Nondestructive
5 Biaya kesalahan Rendah Tinggi
sampling
6 Biaya kesalahan non Tinggi Rendah
sampling

C. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran
sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya. pengambilan sampel secara umum dapat
dikelompokkan menjadi dua teknik, yaitu nonprobability sampling dan probability sampling.

1. Probability Sampling
Probability sampling (sampling random) adalahteknik sampling yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsure(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Dalam probability ada 4 teknik samling yang digunakan

a) Simple Random Sampling


setiap unsur dipilih dengan bebas dari setiap unsur lainnya.Caranya ialah dengan
menggunakan undian/lotre, yang nama-namanya ditempatkan dalam suatu wadah, dan
wadah tersebut dikocok-kocok

b) Proportionate Stratified Sampling


Sampling ini berdiri atas kelompok-kelompok bertingkat dan berdasarkan karateristik
tertentu

c) Disproportionate stratified random


Ciri utama dari teknik sampling ini adalah apabila populasi berstrata atau bertingkat
tetapi kurang proposional.
d) Cluster Sampling
Ciri utama pada sampling ini dari yang terbesar ke yang kecil seperti propinsi,
kabupaten, kecamatan dan seterusnya

2. Non Probability Sampling


Non probability sampling adalah teknik yang tidak memberi peluang/kesempatan yang
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Dalam teknik non probability sampling ini ada 6 macam teknik memilih sampel yaitu :

1) Sampling Sistematis
Ciri utama dari sampling ini ialah apabila pengambilan sampel dipilih berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
2) Sampling Insidental
Ciri utama dari sampling ini ialah apabila pemilihan anggota sampelnya
berdasarkankebetulan dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada
dijumpai
3) Sampling Purposive
Ciri utama dari sampling ini ialah apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus
berdasarkan tujuan penelitian.
4) Sampling Kuota
Ciri utama sampling ini ialah apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan
jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu

5) Sampling Jenuh
Ciri utama sampling ini dikatakan jenuh (tuntas) apabila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel

6) Snowball Sampling
Ciri utama sampling ini ialah digunakan untuk menyelidiki hubungan antar manusia
dalam kelompok yang akrab dengan cara informasi tersebar dikalangan tertentu
D.Penentuan Ukuran Sempel
Ukuran sempel merupakan banyak nya jumlah sempel yang kita ambil,untuk saan ini nelum ada
Batasan secara ilmiah mengenai acuan jumlah sempel yang di ambil.

Sedangkan teknik untuk menghitung besarnya anggota sampel secara umum dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut

1. Besar sampel penelitian deskriptif

a. Studi Proporsi (one group)


ada pun cara untuk menghitung anggota besaran sempel dengan proporsi dapat menggunakan
sejumlah rumus salah satunya seperti uraian berikut ini :
𝑍 2 𝛼. Ƥ(1 − Ƥ)
𝑛=𝑥=
𝑒2

Keterangan :

𝑍𝛼2 =1,96

Ƥ=proporsi

e=presesi

b. Studi mean (one grup)


Untuk studi mean atau nilai rata-rata, maka kita dapat menggunakan rumus berikut ini :

𝑍𝛼2 .𝜎2
n= 𝑒2

𝑍𝛼𝑋 𝑆
n=[ ]2
ԁ
Keterangan :

𝑍𝛼 = Kesalahan tipe1(1.96)
𝛼 2 =Variace
e =Presesi
d =Presesi
S =Standar deviasi

2. Besar sampel penelitian analitik


Penelitian analitik juga menggunakan perhitungan sampel yang akurat juga tetapi setiap desain
menngunakan rumus yang berbeda-beda. Dikarnakan rumus yang berbeda-beda maka di
rumuskan besaran simpelnya (sastroasmoro dan ismal, 2012) dalam swarjana:

a. Dua populasi independen (mean)


Bila penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mean pada dua populasi yang bersifat
independen, maka rumus berikut ini dapat digunakan untuk menghitung besar sampel yang akan
digunakan.

(𝑍𝛼 +𝑍𝛽 )𝑆
𝑛1=𝑛2=2{ }2
𝑋1−𝑋2

Keterangan:
n1=besarsampelkelompok 1
n2=besarsampelkelompok 2
z∝ =kesalahantipe 1 (∝)
zβ=kesalahantipe 2 (β)
S=standardevisiasi
X1 X2= perbedaaan klinis yang di inginkan

b. Dua populasi berpasangan


Rumus besar sampel untuk penelitian mencari mean pada populasi yang dipilih secara
berpasangan (matching) ;
(𝑍𝛼+𝑍𝛽)𝑆𝑑
𝑛={ }
𝑋1−𝑋2

Keterangan :
n = besar sampel
Zα = kesalahan tipe 1 (α)
Zβ = kesalahan tipe 2 (β)
Sd= simpangan baku dari rerata selisih (didapatkan dari pustaka)
d = selisih mean dua kelompok yang bermakna

E. Kesalahan-Kesalahan Umum Dalam Menentukan Ukuran Sampel


Kesalahan yang sering terjadi dalam menentukan besarnya ukuran sampel simple
1. Peneliti gagal dalam menetapkan jumlah anggota populasi yang dapat diperoleh

2. Peneliti tidak menggunakan teknik sampling yang disyaratkan untuk menentukan anggota
sampel subgrupnya sehingga analisis statistika para meter tidak berlaku pada populasi yang
sebenarnya.

3. Peneliti merubah prosedur teknik sampling

4. Peneliti merubah rumus untuk menghitung besaran anggota sampel

5. Peneliti memilih anggota sample yang tidak sesuai dengan tujuan penelitiannya

6. Peneliti mengurangi anggota sampel yang telah ditentukan oleh perhitungan

7. Peneliti tidak memberikan alasan-alasan mengapa rumus dan teknik sampling yang digunakan
di dalam penelitian itu

8. Peneliti memilih grup eksperimen dan grup kontrol dari populasi yang berbeda

Ebook 2 METODE PENELITIAN KUANTITATIF


Teknik Penarikan Simpel
Sebut saja dalam dunia marketing seseorang menawarkan satu prodok dengan membawakan satu
barang sebagai simpel,lalu apa hubunganya sempel tersebut dengan data statistic.
Salah satu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan prosedur quick count dilakukan oleh
LP3ES bekerja sama dengan NDI dan SCTV.LP3ES-NDI melakukannya dengan cara mengambil
sekitar. 2500 Lokasi Tempat Pemungutan Suara (lTS) yang tersebar di Indonesia dengan metode
stratitikasi sebagai sampel. Hasll quick count ini menunjukkan perbedaan yang tipis dengan hasil
akhir penghitungan resmi KPU yaitu 0,15 persen, Sementara itu, SCTV menggunakan data yang
berasal dari 2.000 tempat pemung-utan suara di 17 kota di seluruh Indonesia dengan tingkat
kesalahan lima persen. Respondennya sebanyak 6.000 orang, terdiri dari 3.000 perempuitll dan
3.000 laki-kiki. Selain pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan suara terbanyak, survei
ini juga akan mengetahui karakteristik pemilih, seperti jenis kelamin,pekerjaan, dan pendidikan
responden. Metode penelitian Kuontitatif
Dengan contoh statistik terapan di atas, Anda mungkin sudah mulai dapat mencari kesamaan, apa
yang dimaksud dengan sampel sebagai conloh dan sampel pada penelitian.
A. Definisi
Salah satu konsep yang berhubungan erat dengan sampel adalah populasi. Populasi adalah
keseluruhan gejala/satuan yang ingin diteliti. Semenlara itu, sampel merupakan bagian dari
populasi yang ingin diteliti. Oleh karena ilu, sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan
terhadap populasi dan bukan populasi itu sendiri.Untuk membuat sebuah batasan populasi,
lerdapat tiga kriteria yang harus terpenuhi, yaitu isi, cakupan, rvaktu. Kita
ambil contoh sebagai berikut. Jika akan melakukan penelilian tentang kemampuan berlahan
industri kecil di daerah kasongan.rumusan populasi yang baik adalah industri kecil di daerah
kasongan pada lahun 20A6.Industri kecil merupakan kriteria isi; daerah kasongan merupakan
cakupan serta tahun 2006 merupakan waktu. Batasan populasi juga mengandung konsep populasi
target dan populasi survei. Populasi target merupakan batasan populasi yang sudah direncakan
oleh peneliti di dalam rancangan penelitian. Populasi sun'ei merupakan Batasan populasi yang
ditemukan di lapangan. 1'ang bisa saja berbeda dengan batasan targetn)-a. Berkaitan dengan
Batasan targernya.oleh karena itu,materi tentang penarikaan simpel ini akan juga menjelaskan
apayang terjadi jika kerangka simpel tidak tersedia.
Populasi-sampel-sampel-estimasi
Dalam penjabaran tentang sampel, kita juga diperkenalkan dengan konsep unit analisis dan unit
observasi. Unit analisis merupakan satuan menjadi sumber data. Pada kasus-kasus tertentu unit
analisis dapat sama dengan unit Selain konsep tentang unit analisis dan unit observasi, dalam
proses penarikan sarnpel, terdapat juga konsep sampling unit dan sampling element. Sampling unit
adala& satuan yang muncul dalarn proses penarikan sampel secara bertahap, sedangkan sampling
element adalah satuan yang menjadi target
akhir dalam proses penarikan sampe obervasinya. Dalam kasus lain, unit analisis mungkin berbeda
dengan unit observasinya.
Metode penelitian kuantitatif
sampling unit akan sama dengan sampling element jika proses penarikan sampel dilakukan dalam
satu tahap, sedangkan sampling unit akan berbeda dengan sampling elementjika proses penarikan
sampel dilakukan dalam beberapa tahap.

B. Alasan Penarikan Sampel


Kita melakukan penelitian untuk mengambil kesimpulan baik atau buruk mengenai sesuatu
prilaku atau hal-hal lain,yang dilakukan dan didasari tengan metode-metode ilmiah yang kita
lakukan tidak perlu berulang-ulang kali dengan satu atau dua kali penelitian kita suda bias menarik
hasil penelitian yang kita lakukan.

C. Teknik-teknik Penarikan Sampel


Ada dua jenis teknik penarikan sampel, yaitu Teknik penarikan sampel probabilita dan teknik
penarikan sampel nonprobabilita. Teknik penarikan sampel probabiliti adalah suatu teknik
penarikan sampel yang mendasarkan diri bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Dengan kesempatan yang sama ini, hasil dari suatu
penelitian dapat digunakan untuk memprediksi populasi.
teknik penarikan sampel nonprobabilita adalah suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan
pada setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama. Anggota yang satu memiliki
kesempatan lebih besar dibandingkan dengan anggota yang lain sehingga hasil dari suatu
penelitian yang menggunakan teknik ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi populasi.
1) Teknik Penarikan Sampel Probabilita
Ada beberapa teknik penarikan sampel.probabilita, yaitu teknik acak sederhana (simple
random sampling teknik acak sistematis (sustematic random sarnpling), teknik acak
terlapis (stratified random sampling), dan teknik acak berkelonipuk (cluster random
sampling).
a. Teknik Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Teknik acak sederhana adalah teknik penarikan sampel yang paling mudah dilakukan.
Anda mungkin tahu bagaimana suatu arisan atau undian berhadiah dilaksanakan. Misalnya
l0 orang ibu mengikuti Tahapan yang dilakukan dalarn menarik sampel ini adalah
1. membentuk kerangka sampel dan kemudian memben nomor urut seluruh unsur yang
ada dalam kerangka sampel;
2. memilih unsur yang akan dijadikan sampel dengan cara undian atau menggunakan
Tabel Angka Acak.
Contoh: Terdapat 125 anggota koperasi ABC. Akan diambil l0 orang sebagai sampel
Populasi Anda (N) berjumlah 125 dengan nomor populasi mulai dari 001-125. Sehihgga
kita akan menggunakan tiga digit nomor pada Tabel Angka Acak. Tiga nomor terpilih
adalah:
l. 830
2. 162
3. 692
4. 546
5. 736
6. 607
7. 115
8. 639
9. 262
10.865
sampel I dan seterusnya. Cara seperti ini tidak efektif. Kita akan banl-ak membuang
nomor yang sudah terpilih. Untuk mempermudah, kita dapat mengantisipasinya dengan
menggunakan kelipatan angka maksimum. Kelipatan angka maksimum dibuat dengan
mendasarkan pada jumlah populasi dan kelipatannya tertinggi sampai batasan digit
populasi. maksimum yang dapat kita gunakan adalah p.S,250.375, 500,625,7,50, dan 875.
Angka 875 adalah kelipatan tertinggi dari125 pada tiga digit nomor populasi. Kemudian,
nomor yang sudah terpilih (yang jumlahnya di atas nomor populasi) dikurangi dengan
kelipatan angka maksimum yang terdekat. Dengan bantuan kelipatan angka maksimum
tersebut, nomor populasi yang terpilih adalah sebagai berikut :
l. 830 - 750 : 090
2.162-125:037
3. 692-625:067
4. 546- 500 = 046
5. 736 - 625: lll
6. 607 - 500: 107
7. ll5
8. 639 - 625:014
9. 262 -250:012
10. 865 -750: 1 l5
Berarti sampel yang kita miliki saat ini adalah sebagai berikut
1. 080 BBB
2. 037 ABK
3. 067 BAO
4. 046 ABT
5. lll CAG
6. 107 cAc
7. l r5 cAK
8. 014 AAN
9. 012 AAL
10. 116 CAL
Jika ternyata ada nomor populasi terpilih kembali, kita dapat menggantinya dengan nomor
berikutnya sesuai dengan angka acak 1'ang ada pada Tabel Angka Acak.

b. Teknik Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)


Jika jumlah populasi sangat banyak dan homogen, dan jumlah sampel yang akan didmbil
juga banyak, teknik penarikan sampel acak sederhana akan menyulitkan karena merepotkan
dan lebih lama. Untuk itu, jika syarat populasi homogen, dapat digunakan carc yang lain
yaitu teknik penarikan sampel acak sistematis (systematic random sampling).

Tahapan yang dilakukan untuk menarik sampel ini adalah sebagai berikut.
1.susunan angka sempel (daftar nama populasi) dalam kelompok dengan cara membagi
jumlah populasi dengan jumlah responden.
2.pilih salah satu kelompok yang ada dengan cara acak.
Susunlah kerangka undian berdasarkan kelompok kemudian,dengan mengunakan undian
kita memilih kelompok 1 samapai 50 secara acak.misalnya yang terpilih adalah kelopok
5,maka seluruh anggota kelompok 5 adalah sampelnya.jadi sampel yang kita ambil adalah
nomor urut populasi:

5 55 105 155 205 255 305 355 ……… 4905 4955


Atau dapat kita katakan kita menggunakan angka kelipatan 50.
Akan tetapi, tidak selamanya populasi. yang kita miliki jumlahnya genap. Sering kali kita
memiliki populasi yang jumlahnya ganjil. Oleh karena itu, kita tidak dapat menggunakan
langsung kelipatan yang kita peroleh dari pembagian jumlah populasi dengan jumlah sampel.
Melainkan menggunakan interval fraksional.
c. Teknik Acak Terlapis (Stratified Rnndom Sampling)
Dalam melaksanakan.suatu penelitian, sering kita jumpai populasi yang kita miliki tidak
memiliki sifat homogen, tetapi heterogen, yaitu karakterisik populasi yang kita miliki
bervariasi.
Misalnya penduduk Indonesia akan sangat heterogen jika dilihat dari pendidikan, agama,
tempat tinggal. dan penghasilan. Oleh karena itu, teknik penarikan sampel yang digunakan
pun harus
melihat pada perbedaan sifat dari populasi. Teknik ini disebut teknik penarikan sampel
terlapis (Stratified Rqndom Sampling).
Ada dua jenis stratified random sampling,yaitu proporsional sampel sebanding dengan
jumlah populasi dan non proporsional sampel tidak sebanding dengan jumalah populasi.
𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖
1
𝑆𝑎𝑚𝑝𝑖𝑙𝑒1 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 x Total sampele

Contoh cara proporsiona:


Kita akan menarik sempel sebanya 50 orang dari suatu populasi penduduk dengan
karaktristik :

Lulus SD 20 orang
Lulus SMP 40 orang
Lulus SMA 55 orang
Lulus PT 15 orang
Populasi selurunya =130 orang
Sampel lulus SD =20/130x50=7,69 = 8
Sampel lulus SMP=40/130x50=15,38 =15
Sampel lulus SMA=55/130x50=21,15 =21
Sampel lulus PT=15/130x50=5,77 = 6
Pembulatan dilakukan mengingat jumlah orang memiliki ciri variable diskrit, tahapan.
1.tentukan karekteristik/lapisan/kelompok populasi
2.tentukan sampel dari setiap lapisan/kelompok
3.pilih anggota sampeldari setiap lapisan/kelompok dengan bantuan Teknik penarikan
sampel acak sederhana.
d. Teknik Acak Berkelompok (Cluster Random Sampling)
Teknik ini digunakan jika kita memiliki keterbatasan karena ketiadaan kerangka sampel
(daftar nama seluruh anggota populasi), namun kita memiliki data yang lengkap tentang
kelompok. yaitu teknik penarikan sampel kelompok satu tahap stage cluster random
sampling atau lebih dikenal dengan (cruster rundom sampling) dan banyak tahap
(multistages cluster random sampling) dan banyak tahap (multistages cluster random
sampling)

2) Teknik penarikan sampel Nonprobalitas


peneliti tidak memiliki kerangka sampel yang memadai. Berbeda dengan teknik penarikan
sampel probabilita yang memadai sedangkan kelemahannya adanya kesempatan yang
sama bagi anggota sehinga hasil penelitian dgn mengunakan Teknik ini tidak dapat
digunakan untuk menyimpulkan kondisi pada populasi

D. Masalah-masalah yang Dihadapi dalam Pembuatan Kerangka Sampel


ada beberapa hal yang dapat dialami peneliti, terulama jika kerangka sampelnya adalah
penduduk Indonesia, yaitu sebagai berikut.
1. Blank Foreign Elements
ketika kita akan menemui orang yang harus diwawancarai, ternyata kita hanya
menemuinya dalam daftar nama, tetapi tidak dalam kenyataannya
2. Incomplete Frsme
Ketidaklengkapan kerangka sampel dapat dialami karena penyebab yang sama dengan
blank tbreign elements.
3. Cluster of Elements
Kerangka sampel yang kita miliki tidak selamanya sama dengan yang kita butuhkan.
Misalnya jika kita ingin meneliti pelajar sekolah dasar yang bertempat tinggal di
Kabupaten A,

EBOOK 3
METODOLOGI PENELITIAN PADA KESEHATAN MASYARAKAT

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


Lokasi penelitian merupakan tempat dilakukannya seluruh tahapan sejak penentuan masalah
hingga pengumpulan data. Dilihat dari jumlahnya, maka lokasi penelitian dapat terbagi menjadi
dua yaitu, yang pertama Single-location atau single-site yaitu jika penelitian dilakukan hanya
di satu lokasi tertentu dan yang kedua Multiple-location atau multiple-site, yaitu jika penelitian
dilakukan pada lebih dari satu lokasi.
Kemudian lokasi penelitian juga dapat dibedakan berdasarkan perlakuan terhadap subyek
penelitian, yaitu pertama lokasi penelitian di laboratorium dapat diartikan sebagai lokasi untuk
mengamati subyek penelitian yang akan diberikan intervensi. Kedua Lokasi penelitian di
masyarakat, studi yang berada di lapangan atau lokasi terbuka yang melibatkan manusia itu
sendiri. Ketiga Gabungan lokasi, penelitian ini dapat dilakukan baik di laboratorium dan di
lapangan. Tergantung pada tujuannya, penelitian laboratorium dapat dipakai untuk memperkuat
analisis dari studi lapangan, atau sebaliknya.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam menentukan lokasi penelitian yaitu, Lokasi
penelitian sebaiknya dipilih sesuai dengan permasalahan yang terjadi, Lokasi penelitian
sebaiknya digunakan sebagai dasar penentuan populasi penelitian dan terakhir Dalam
menentukan lokasi penelitian sebaiknya mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki peneliti
baik dari segi tenaga, biaya dan waktu.
Beralih dari lokasi penelitian ke waktu penelitian, pada dasarnya waktu mempunyai peran
penting dalam penelitian, jadi bagaimana bis akita melakukan penelitian jika tidak mempunyai
waktu. Mengenai alokasi waktu, umumnya alokasi waktu penelitian pada tahap penyusunan
proposal, pengurusan perijinan, pengumpulan data, dan analisis data membutuhkan waktu yang
lebih lama dibanding tahap yang lain. Akan tetapi tidak ada standar yang baku pada masing-
masing tahap, begitupun untuk menentukan kapan dimulai dan diakhirinya penelitian berbeda-
berbeda pada setiap jenis penelitian bahkan antar peneliti sendiri.

B. POPULASI DAN SAMPEL


Definisi populasi dan sampel sendiri sudah dibahas di paragraph sebelumnya, yaitu populasi
merupakan sekumpulan atau seluruh kelompok yang lengkap baik itu orang atau objek tertentu
yang menarik untuk diteliti atau dicari kebenarannya. Sedangkan sampel ialah pecahan dari
sekumpulan atau seluruh kelompok yang diteliti oleh peneliti.
Dalam memilih populasi untuk penelitian, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Populasi sebaiknya berkaitan dengan permasalahan penelitian yang diangkat dalam
rumusan masalah. Misalnya jika masalah penelitian adalah perilaku pemberian ASI
eksklusif yang rendah pada ibu bayi di kota A, maka sebagai populasi adalah ibu bayi di
kota A bukan di kota B.
2. Memperhatikan sumberdaya yang dimiliki peneliti (biaya, tenaga peneliti, dan waktu yang
dialokasikan).
3. Ukuran populasi jangan terlalu luas agar peneliti dapat menyelesaikan laporan dalam waktu
yang telah ditentukan, namun juga jangan terlalu kecil untuk menjamin hasil penelitian
yang dapat dipertanggungjawabkan.
4. Keterjangkauan peneliti saat pengambilan data juga harus diperhatikan. Jangan sampai ada
responden/sampel yang tidak tercapai akibat jangkauan populasi ang terlalu luas.
Alasan dilakukannya sampling dalam suatu penelitian adalah (Williamson, 2018):
1. Berbiaya murah dan membutuhkan waktu yang tidak lama untuk dilakukan pengumpulan
data, dibandingkan melakukannya kepada seluruh populasi
2. Untuk melakukan pengumpulan data kepada seluruh populasi merupakan pekerjaan yang
tidak praktis dan tidak mungkin dijalankan.
Menentukan Sample Size, pengertian sample size atau ukuran sampel atau besaran sampel
merupakan jumlah sampel yang paling sedikit atau minimal harus diambil oleh peneliti untuk
pengumpulan data sebagai syarat keterwakilan dan generalisasi hasil penelitian terhadap
populasi. yarat keterwakilan dan generalisasi hasil penelitian terhadap populasi. Hal ini sesuai
dengan tujuan penelitian kuantitatif adalah membuat generalisasi hasil studi kepada sampel
yang terpilih secara representatif terhadap populasi penelitian. Prinsip utama dalam menentukan
jumlah sampel dengan metode probablitas adalah semakin besar jumlah sampel semakin baik.
Namun demikian jumlah sampel yang ditentukan sebaiknya tidak terlalu kecil (undersize) dan
tidak terlalu besar (oversize), karena memiliki dampak negative pada penelitian.
Menentukan Sampling Frame, tahap selanjutnya setelah besar sampel ditentukan, adalah
menentukan teknik pemilihan sampel dari populasi yang disebut dengan sampling frame atau
metode sampling.
Hal yang perlu mendapat perhatian peneliti setelah menentukan metode sampling adalah
menentukan kriteria inklusi sampel. Kriteria ini disebut juga kriteria eligibilitas berguna untuk
menentukan individu atau obyek penelitian dapat diikutkan/ dimasukkan atau tidak dalam
sampel penelitian). Sedangkan kriteria eksklusi bertujuan menghilangkan/mengeluarkan
subyek yang tidak memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab, seperti: 1. Terdapat satu
kondisi (mis: penyakit) yang akan mengganggu pengukuran dan interpretasi hasil 2. Terdapat
keadaan yang mengganggu kemampuan pelaksanaan, seperti tidak punya tempat tinggal 3.
Hambatan etis 4. Subyek menolak partisipasi.

C. KESIMPULAN
Kesimpulannya, penentuan populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif berkaitan dengan
penentun lokasi dan waktu penelitian. Sehingga dalam menentukan populasi dan sampel
peneliti harus memperhatikan lokasi dan waktu yang tersedia. Penelitian kuantitatif bertujuan
melakukan generalisasi terhadap populasi penelitian sehingga data yang dikumpulkan harus
memenuhi syarat keterwakilan (representatif) dan kecukupan.
Pada penelitian kuantitatif sangat dianjurkan menggunakan teknik probabilitas dalam
menentukan besar sampel (sample size) dan pemilihan sampel (sampling method) karena
sampel dipilih secara acak/random. Penentuan besar sample dengan teknik probabilitas dapat
dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu (1) dengan menentukan power penelitian; (2) dengan
menentukan confidence interval penelitian; dan (3) dengan menggunakan simulasi komputer
(bootstraping dan monte carlo simulation).
Sedangkan metode sampling dengan teknik probabilitas terdiri dari empat macam yaitu: Simple
random sampling, Stratified random sampling, Systematic random sampling, dan Cluster
random sampling. Teknik nonprobabilitas pada penelitian kuantitatif dapat dilakukan jika tidak
memungkinkan menerapkan teknik probabilitas. Teknik metode sampling non-probabilitas
antara lain: Purposive sampling, Convenience sampling, Quota samping, dan Snowball
sampling.

Anda mungkin juga menyukai