Anda di halaman 1dari 25

UJIAN TENGAH SEMESTER

RESEARCH METODHOLOGY
Dosen Pengampu : Endang Lestari, PhD.

Nama Mahasiswa : Fitri Anindyasarathi

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU BIOMEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2023
UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2023/2024 PRODI
MAGISTER ILMU BIOMEDIK FK UNISSULA
=======================================================
Mata Kuliah : Research Methodology
Smt : I (Satu)
Hari/ Tanggal : Kamis, 2 November 2023
Penguji : Endang Lestari, PhD.

Open book dan dikumpulkan maksimal jam 24.00 tanggal 9 November 2023

Berikut adalah artikel penelitian kualitatif. Tugas Anda adalah melakukan analisis artikel
kualitatif tersebut berdasarkan teori penelitian kualitatif yang sudah Anda pelajari.
Analisislah artikel tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apakah latar belakang yang mendasari peneliti melakukan penelitian tersebut?
Jawaban : Penelitian ini mengeksplorasi pengetahuan dan praktik pendidik diabetes dan
ahli diet mengenai manajemen pola makan dan gaya hidup pada wanita dengan diabetes
mellitus gestasional (GDM).
Eksplorasi lebih lanjut mengenai pengetahuan dan praktik para pendidik diabetes dan ahli
diet agar GDM dapat memberikan informasi terbaik dalam strategi penerapan
penerjemahan pengetahuan manajemen nutrisi
2. Apakah tujuan dari penelitian tersebut?

Jawaban : Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan praktik pendidik
diabetes dan ahli gizi mengenai manajemen pola makan dan gaya hidup pada wanita
dengan GDM dan, khususnya, hambatan dan fasilitator yang mempengaruhi praktik

3. Apakah subjek penelitian tersebut? 2

Jawaban : Wanita pasien GDM

4. Bagaimana Teknik sampling yang dipergunakan peneliti? Jelaskan Teknik tersebut!


Jawaban : Desain. Penelitian ini, dengan menggunakan desain kualitatif, menyelidiki
“bagaimana” dan “mengapa” tentang keyakinan, prosedur profesional, fasilitator, dan
hambatan yang mempengaruhi pola makan dan perilaku. intervensi gaya hidup yang
diberikan kepada wanita dengan GDM. Diabetes para pendidik dan ahli diet juga direkrut
untuk ambil bagian tatap muka atau melalui konferensi video, secara semi terstruktur
wawancara.
Pengambilan Sampel dan Rekrutmen. Pendidik diabetes dan ahli diet direkrut
menggunakan purposive dan snowballing sampling [20] di tiga rumah sakit bersalin
umum di Adelaide (Australia Selatan, Australia). Totalnya 22 orang dihubungi untuk
berpartisipasi. Empat belas (64%) calon peserta dihubungi langsung melalui email, dan
delapan (36%) diperoleh dengan efek bola salju. Sembilan pendidik diabetes dan ahli diet
tidak merespons ketika dihubungi langsung. Korespondensi dengan resepsionis rumah
sakit juga terjadi untuk memperoleh calon peserta, namun tidak ada peserta yang direkrut
melalui metode ini. Kriteria inklusi adalah pendidik diabetes atau ahli gizi yang saat ini
menangani pasien GDM di rumah sakit bersalin di Adelaide. Karena peserta dipilih
secara sengaja, tidak ada peserta yang dikecualikan. Setiap pendidik diabetes atau ahli
gizi diberikan informasi tentang belajar dan memberikan persetujuan (ditandatangani
atau direkam) sebelum setiap wawancara. Peserta direkrut hingga tercapai kejenuhan
data yaitu pada 13 kali wawancara, dan wawancara dilakukan antara bulan Juni hingga
September 2021.

Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel. Jadi, sebuah
penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik dalam
menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian.

Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam
menentukan sampel, yaitu:
1. Menentukan populasi,
3
2. Mencari data akurat unit populasi,
3. Memilih sampel yang representative,
4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.

Jenis Teknik Penentuan Sampel


Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik pengambilan sampel
yang digunakan. Teknik sampling berdasarkan adanya randomisasi, yakni pengambilan
subyek secara acak dari kumpulannya, dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu sampling
nonprobabilitas dan sampling probabilitas. Teknik-teknik sampling tersebut dapat dilihat
pada skema berikut.
Menurut Sugiyono (2001), untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Secara skematis
ditunjukkan pada diagram berikut ini:

Teknik Sampling
Dari diagram di atas menjelaskan pada kita bahwasanya teknik penentuan sampel dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Teknik pengambilan sampel pertama adalah
Probability Sampling dan kedua adalah Nonprobability Sampling.
Yang termasuk ke dalam kelompok probability sampling antara lain: simple random
sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random
sampling, dan area (cluster) sampling (disebut juga dengan sampling menurut daerah).
Sedangkan yang termasuk ke dalam jenis nonprobability sampling antara lain: sampling
sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive
4 sampling, sampling jenuh, dan
snowball sampling.
Berikut penjelasannya:
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan probability
sampling, maka pengambilan sampel secara acak atau random dari populasi yang ada.

Teknik sampel probability sampling meliputi:


a. Simple Random Sampling
Simple Random Sampling dinyatakan simple (sederhana) karena pengambilan sampel
anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu.

Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung
dilakukan pada unit sampling. Maka setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang
terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili
populasinya. Cara tersebut dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

Teknik tersebut dapat dipergunakan bila jumlah unit sampling dalam suatu populasi
tidak terlalu besar. Cara pengambilan sampel dengan simple random sampling dapat
dilakukan dengan metode undian, ordinal, maupun tabel bilangan random.
Untuk penentuan sample dengan cara ini cukup sederhana, tetapi dalam prakteknya akan
menyita waktu. Apalagi jika jumlahnya besar, sampelnya besar.

b. Proportionate Stratified Random Sampling


Proportionate Stratified Random Sampling biasa digunakan pada populasi yang
mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis. Teknik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Kelemahan dari cara ini jika tidak ada investigasi mengenai daftar subjek maka tidak
dapat membuat strata.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling


5
Disproportionate Stratified Random Sampling digunakan untuk menentukan jumlah
sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional.

d. Cluster Sampling (Area Sampling)


Cluster Sampling (Area Sampling) juga cluster random sampling. Teknik pengambilan
sampel ini digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan
terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Teknik sampling daerah digunakan
untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

Kelemahan teknik pengambilan sampel ini dapat dilihat dari tingkat error samplingnya.
Jika lebih banyak di bandingkan dengan pengambilan sampel berdasarkan strata karena
sangat sulit memperoleh cluster yang benar-benar sama tingkat heterogenitasnya dengan
cluster yang lain di dalam populasi.

2. Nonprobability sampling
Nonprobability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.

Jenis teknik sampling ini antara lain:


a. Sampling Sistematis atau Systematic Sampling
Sampling sistematis adalah teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut.

b. Sampling Kuota atau Quota Sampling


Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Teknik ini jumlah populasi
tidak diperhitungkan akan tetapi diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel
diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok.
Pengumpulan data dilakukan langsung pada unit sampling. Setelah jatah terpenuhi,
maka pengumpulan data dihentikan.

Teknik ini biasanya digunakan dan didesain untuk penelitian yang menginginkan
sedikit sampel dimana setiap kasus dipelajari secara mendalam. Dan bahayanya, jika
6
sampel terlalu sedikit, maka tidak akan dapat mewakili populasi.

c. Sampling Aksidental atau Accidental Sampling


Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.

Dalam teknik sampling aksidental, pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu.
Peneliti langsung saja mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui.

d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri
tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi
yang sudah diketahui sebelumnya. Maka dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi
disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan
penelitian atau permasalahan penelitian.

e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif
kecil, kurang dari 30 orang. Sampel jenuh disebut juga dengan istilah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel.

f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang awal mula jumlahnya kecil,
kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Dan
begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel makin lama makin banyak. Ibaratkan sebuah
bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif
banyak menggunakan sampel purposive dan snowball.

Teknik pengambilan sampel.

Pemilihan Jenis Teknik Penetapan Sampel


Pemilahan jenis teknik pengambilan sampel probabilitas dan nonprobabilitas didasarkan
adanya randomisasi atau keacakan, yakni pengambilan subjek secara acak dari
kumpulannya. Dalam hal randomisasi berlaku, setiap subjek penelitian memiliki
kesempatan yang sama untuk dijadikan anggota sampel sejalan dengan anggapan bahwa
pada dasarnya probabilitas distribusi kejadian ada pada seluruh bagian.
Tujuan Teknik Pengambilan Sampel
Tujuan pengambilan sampel menurut ahli adalah (Soegeng dalam Tahir):
Mengurangi jumlah objek atau orang yang diteliti, jumlah tenaga yang terlibat, waktu yang
diperlukan, dan biaya yang harus dikeluarkan. Membuat simpulan atau ringkasan dari
fenomena yang sangat banyak jumlahnya. Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi,
ciri-ciri khas individual diabaikan. (Soegeng dalam Tahir, 2011:37).

Tujuan pengambilan sampel menurut Sugiarto dalam Martono (2010:75). Apabila kita
tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi yang ada, hal tersebut dapat terjadi
jika anggota populasi sangat banyak.

Pengamatan terhadap seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak. Menghemat biaya,
waktu dan tenaga yang digunakan. Mampu memberikan suatu informasi yang akurat, lebih
menyeluruh dan mendalam (komprehensif). (Martono, 2011:75).

Pemilihan teknik pengambilan sampel harus berdasarkan 2 hal penting yaitu, reliabilitas
dan efisiensi. Sampel yang reliable adalah sampel yang memiliki reliabilitas tinggi. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa semakin kecil kesalahan sampling, reliabilitas sampling
semakin rendah. Jika dikaitkan dengan varian nilai statistiknya berlaku kriteria bahwa
semakin rendah varian, maka reliabilitas sampel yang diperoleh semakin tinggi pula.

5. Apakah Teknik pengumpulan data yang dipergunakan


8 peneliti? Jelaskan menggunakan
teori pengumpulan data pada penelitian kualitatif.
Jawaban : Pengumpulan data. Penelitian ini berpedoman pada kriteria konsolidasi
pedoman pelaporan penelitian kualitatif, untuk meningkatkan validitas penelitian
(pengambilan sampel yang bertujuan, jejak audit), ketelitian (saturasi data, persetujuan
etika), kredibilitas (pemeriksaan anggota), dan keumuman (kriteria inklusi).

Wawancara awalnya menggunakan pendekatan refleksif, memungkinkan fleksibilitas


bagi peneliti untuk menguraikan atau memperjelas tanggapan tertentu tanpa asumsi yang
telah ditetapkan sebelumnya. Pendekatan wawancara memastikan bahwa pertanyaannya
benar relevan, terbuka, dan bersifat eksploratif.
Dasar data demografi termasuk jenis kelamin, usia, tahun dan tempat latihan, dan
frekuensi pertemuan GDM per minggu dikumpulkan dengan kuesioner sebelum
wawancara dimulai.

Wawancara mengeksplorasi persepsi, pengetahuan, dan dan tata cara penatalaksanaan


gaya hidup bagi wanita dengan GDM. Setiap pendidik diabetes dan ahli diet menjelaskan
caranya sering kali mereka menangani wanita penderita GDM, bagaimana dan apa saran
dan informasi diberikan pada setiap pengangkatan, fasilitator dan hambatan dalam
mengelola GDM selama dan di luar janji temu, dan rekomendasi apa pun untuk
mengatasinya masalah. Wawancara semi terstruktur dilakukan oleh seorang peneliti (AH),
mengikuti pelatihan oleh (JAG) dan Mahasiswa PhD berpengalaman dalam penelitian
kualitatif (JM). Seorang pewawancara diperbolehkan untuk mengumpulkan data secara
kontinyu dan simultan pengumpulan, pemeriksaan silang tema, dan konfirmasi saturasi
data. Wawancara direkam secara audio dan dilakukan di lokasi yang nyaman bagi pendidik
diabetes dan ahli gizi seperti ruang konsultasi, perpustakaan, atau melalui video
konferensi.

Metode pengumpulan data adalah berbagai cara yang dilakukan untuk mengumpulkan,
mengukur, dan menganalisis data. Data diambil dari berbagai sumber akurat. Setelahnya,
data akan dianalisis guna menemukan jawaban atas berbagai permasalahan penelitian.
Pengumpulan data juga digunakan untuk mengevaluasi hasil dan memperkirakan
tren/probabilitas. 9

Selama proses pengumpulan data, peneliti harus mengidentifikasi sumber data, jenis data,
dan metode yang digunakan. Hal ini dikarenakan ada banyak pengumpulan data berbeda
sesuai kebutuhan masing-masing.

Metode pengumpulan data kuantitatif


Question Pro membagi metode pengumpulan data kuantitatif menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Time series
Time series adalah metode mengurutkan nilai variabel pada interval waktu yang sama
atau dikenal dengan tren. Metode ini dilakukan menggunakan pola.
Nantinya, pola yang didapat akan dipakai perusahaan untuk memperkirakan
permintaan produk/layanan dalam jangka waktu tertentu.
b. Smoothing technique
Smoothing technique adalah metode pengumpulan data yang dilakukan jika time
series tidak dapat menunjukkan tren secara signifikan. Teknik ini dilakukan dengan
cara menghilangkan noise dari kumpulan data sehingga pola-pola penting akan
terlihat.
Smoothing technique sangat cocok untuk market analysis sebab dapat digunakan
untuk mengidentifikasi perubahan ekonomi. Pengumpulan data ini juga memudahkan
ahli statistik atau peneliti yang perlu menganalisis data dalam jumlah besar.
c. Barometric method
Barometric method adalah metode yang digunakan untuk memprediksi tren masa
depan berdasarkan perkembangan yang terjadi saat ini.
Misal, indikator ekonomi yang relevan di masa sekarang digunakan untuk
memprediksi tren bisnis di masa depan. Dengan ini, perusahaan bisa memperkirakan
bagaimana permintaan produk yang mungkin akan terjadi beberapa tahun lagi.

Metode pengumpulan data kualitatif


Metode pengumpulan data kualitatif berkaitan dengan kata, kalimat, perasaan, warna,
emosi, dan unsur lain yang tidak bisa diukur dengan angka. Metode ini didasarkan pada
penilaian, pengalaman, dugaan, dan sebagainya.
10

Dirangkum dari Question Pro dan Simplilearn, metode pengumpulan data kualitatif dibagi
menjadi:
a. Interview
Metode interview dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan, baik
secara online maupun offline. Di sini, peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan
wawancara terbuka yang perlu dijawab oleh responden. Interview bisa dilakukan
melalui telepon, Zoom meeting, tatap muka langsung, dan sebagainya.
Metode interview cocok digunakan jika penelitian tidak memerlukan banyak
responden, sebab interview satu responden saja biasanya memakan waktu lama.
b. Survei
Survei adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan data
dari responden berupa pendapat, preferensi, feedback, dan pilihan mereka tentang
produk/layanan. Survei biasanya disebarluaskan melalui e-mail marketing, media
sosial, website, aplikasi, dan lain-lain.
Saat data sudah berhasil dikumpulkan, peneliti dapat mem-filter sesuai kebutuhan
yang ingin dianalisis, seperti melihat umur, demografi, dan banyak lainnya.

6. Bagaimanakah data dianalisis? Jelaskan menggunakan teori analisis data pada


penelitian kualitatif
Jawaban : Analisis data. Rekaman audio yang tidak teridentifikasi ditranskripsikan
kata demi kata, dan transkripsinya ditinjau oleh AH untuk ketepatan. Transkrip
dianalisis secara tematis dan dikodekan menggunakan NVivo versi 12 Plus
(Windows) 2018 QSR Perangkat Lunak International Pty. Ltd. Menggunakan Braun
dan Clarke metode, membiasakan transkrip adalah langkah pertama analisis data yang
dilanjutkan dengan identifikasi unsur-unsur tertarik pada datanya. Kode awal ini
kemudian ditautkan membuat tema. Tema akhir ditinjau untuk memastikan hal itu
mereka mencerminkan transkrip asli dan pertanyaan penelitian. AH mengkodekan
semua transkrip, dan JAG secara independen mengkodekan sepertiga dari transkrip
11
yang kemudian ditinjau dan dibandingkan dengan pengkodean oleh AH untuk
memastikan konsistensi dan keandalan. Diskusi antar penyidik dilakukan tiga kali
untuk mendapatkan konsensus mengenai kode dan tema. Tema akhir ditinjau untuk
memastikan hal itu mereka mencerminkan transkrip asli dan pertanyaan penelitian.
AH mengkodekan semua transkrip, dan JAG secara independen mengkodekan
sepertiga dari transkrip yang kemudian ditinjau dan dibandingkan dengan
pengkodean oleh AH untuk memastikan konsistensi dan keandalan. Diskusi antar
penyidik dilakukan tiga kali untuk mendapatkan konsensus mengenai kode dan tema.

Teknik analisis data merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh para mahasiswa
ketika mereka duduk di bangku kuliah. Kegiatan ini juga lazim dilakukan oleh para peneliti
untuk membutikan kebenaran data yang mereka dapatkan. Biasanya merupakan teori baru
atau menemukan hepotesa dari sebuah permasalahan yang ada. Untuk itu, proses penelitian
merupakan bagian penting yang harus dilalui oleh para peneliti tersebut. Proses ini
terkadang menjadi fase sulit. Penyebabnya tidak lain karena kurang pahamnya terhadap
metode analisis dan pisau yang digunakan untuk mengolah data. Jika kedua hal ini dikuasai
dengan baik, maka kegiatan penelitian pasti mudah dan cepat terselesaikan

Pengertian Teknik Analisis Data Dan Jenisnya


Secara istilah analisis data merupakan sebuah kegiatan analisa penelitian yang dilakukan
dengan cara memeriksa segala bentuk data dari komponen penelitian, seperti catatan,
dokumen, hasil tes, rekaman, oral history dan lain sebagainya. Pengertian lainnya adalah
sebuah metode untuk memproses atau mengolah data menjadi informasi valid yang mudah
dipahami ketika diasajikan kepada khalayak umum untuk kemudian dimanfaatkan untuk
menemukan solusi dari permasalahan.
a. Teknik Analisis Kualitatif
Adalah teknik analisis yang tidak bisa dilihat dari hasil perhitungan angka. Artinya
sumber data yang diolah berasal dari selain skoring angka, seperti rekaman, catatan,
tinjauan pustaka, partisipasi dan wawancara. Tumpuan teknik analisis ini terletak pada
penyebab, penjelasan dan hal yang melatarbelakangi topik yang sedang diteliti.
Dengan kata lain merupakan teknik untuk mendalami fenomena secara alami (natural
setting). Tajuk pertanyaannya seputar kenapa dan bagaimana. Dalam teknik analisis
kualitatif ini ada beberapa jenis seperti analisis konten, naratif, wacana, kerangka kerja
dan teori beralas. 12

b. Teknik Analisis Kuantitatif


Teknik analisis data kuantitatif ini adlah kebalikan dari kualitatif. Artinya teknik untuk
sebuah penelitian yang datanya dapat diukur secara skoring atau dinumerikkan. Data
yang didapatkan diolah melalui metode statistik dan komputerisasi. Perlu diketahui
bahwa dalam analisis kuantitatif, statistika sangatlah lekat karena hampir semua proses
pengolahan data dilakukan menggunakan disiplin ilmu statistika. Secara hitungan
matematis, hasil teknik kuantitatif ini lebih objktif, masuk akal dan tidak ada bias di
dalamnya. Karena hasil data didapatkan dari hitungan matematika. Selain itu juga
dianggap merepresentasikan populasi karena sampelnya diambil dari beberapa
populasi. Di dalam teknik ini ada beberapa jenis seperti analisis deskripstif, statistik
inferensial dan diskriminan.

c. Teknik Analisis Data Taksonomi


Teknik analisis ini memiliki tujuan memberi domain atau variabel pada permasalahan
penelitian. Untuk penggunaannya sendiri dibagi menjadi beberapa subvariabel untuk
memudahkan peneliti mendalami tiap-tiap variabel tersebut. Jika dirasa
pembahahasannya kurang rinci, maka subvariabel tersebut dapat dibagi atau
dipisahkan kembali dan seterusnya hingga pembahasannya dapat diperinci secara
jelas. Teknik ini hanya dapat digunakan untuk membantu kualitatif dengan
menggunakan metode observasi dan wawancara pada sampel dan dokumentasi.
Sedangkan untuk penyajiannya menggunakan diagram bentuk dan garis agar mudah
dipahami.

d. Teknik Menganalisis Isi Data


Data yang digunakan dalam teknik ini biasa diperoleh dari media massa. Seperti
koran, majalah, televisi, radio artikel, sosial media dan media massa lainnya. Selain
itu biasanya menggunakan teknik koding simbol yang di dalamnya disajikan
penjelasan dari hasil pengkodingan data tersebut.

13
e. Teknik Analisis Domain
Teknik pengumpulan data domain ini merupakan analisis data yang menggunakan
gambaran dalam mendapatkan data. Objek penelitiannya lebih dinamis dibanding
teknik lainnya, sehingga sangat cocok untuk sebuah penetilian yang membutuhkan
eksplorasi yang lebih mendalam. Karena penyajiannya dalam bentuk sebuah
gambaran, maka pada kesimpulannya peneliti hanya memberi sebuah gambaran saja.
Tanpa menuliskan deskripsi kesimpulan yang terlalu panjang.

f. Teknik Analisisi Interaktif Miles Dan Huberman


Teknik ini berasal dari teori yang dimiliki oleh dua tokoh yaitu miles dan huberman,
yaitu analisis data interaktif. Sehingga banyak digunakan pada model penelitian
kualitatif. Di dalamnya terdapat tiga alur. Pertama, reduksi data yaitu data yang
diperoleh kemudian direduksi atau dicari kesamaan dan perbedaannya. Kedua,
penyajian data yaitu hasil analisis dan observasi kemudian disajikan dalam bentuk
penguatan teori dari sumber analisa. Ketiga, verifikasi yaitu pembuktian kebenaran
permasalahan sehingga diketahui kesimpulan dan manfaat dari sebuah penelitian
tertentu.

g. Teknik Analisis Komparatif Konstan


Pertama kali dikenalkan oleh L.Strouss dan Barney Galaster. Mereka berdua memberi
nama teknik analisis komparatif konstan. Hal ini karena pada saat melakukan
penelitian setiap masalah harus dipadukan dengan teori yang digunakan. Lebih
jelasnya teori ini digunakan untuk mencari perbandingan permasalahan yang sedang
atau akan diteliti. Prosesnya sendiri mulai awal penelitian hingga penetilian selesai
dilakukan.

7. Dengan cara apakah hasil penelitian dipresentasikan dalam artikel publikasi? Jelaskan.

Jawaban : karya ilmiah yang ditulis masuk ke dalam publikasi jurnal ilmiah nasional
memiliki sejumlah manfaat dan tujuan yang sifatnya penting.
Diantaranya adalah mempublikasikan atau menyebarluaskan hasil dari penelitian yang
dilakukan kepada publik. Menambah khazanah ilmu pengetahuan, sebab jurnal ilmiah
nasional akan dijadikan sumber referensi bagi semua kalangan dalam melakukan
penelitian maupun menyusun karya ilmiah dan 14
juga buku. Membantu mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi, sebab hasil penelitian bisa jadi merupakan solusi untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih mudah dan
cepat. Meningkatkan prestasi penulis, sebab setiap karya ilmiah yang masuk ke dalam
jurnal ilmiah nasional akan dinilai punya kualitas bagus. Tidak hanya untuk karya
ilmiahnya namun juga untuk penyusunnya.

Mampu meningkatkan reputasi lembaga atau perguruan tinggi dimana dosen tersebut
melakukan aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Memberikan kepuasan diri, dalam hal
ini adalah dosen yang menyusun karya ilmiah tersebut. Membantu memperbaiki dan
meningkatkan daya saing suatu bangsa, sebab adanya karya ilmiah yang terpublikasi maka
menunjukan kualitas pendidikan, teknologi, sampai SDM suatu bangsa terbilang bagus
atau bahkan lebih unggul.

Cara Publikasi Jurnal Ilmiah


Agar naskah dari karya ilmiah yang disusun bisa terpublikasi, maka perlu mengusahakan
proses publikasinya. Sebab sangat tidak mungkin jika sebuah karya ilmiah ini bisa
mengurus publikasinya sendiri.

Hanya saja masih banyak yang belum tahu bagaimana menjadikan naskah karya ilmiah
ini masuk ke publikasi jurnal ilmiah nasional. Memahami berbagai tujuan dan manfaat dari
publikasi karya ilmiah sesuai yang dijabarkan di atas, maka perlu segera dilakukan.

Terutama untuk publikasi di jurnal-jurnal yang sifatnya nasional sehingga sudah


terakreditasi oleh SINTA Dikti. Proses publikasi ini tidaklah terlalu sulit, berikut cara
mempublikasikan karya ilmiah ke dalam jurnal ilmiah nasional yang sudah terakreditasi:

1. Publikasi Melalui OJS


Cara pertama adalah publikasi secara online melalui website OJS, prosesnya sendiri
sudah online dari awal sampai akhir. Berikut detail langkah-langkahnya:
 Melakukan submit atau memasukan artikel karya ilmiah di website OJS.
 Mengunggah file karya ilmiah yang akan dipublikasikan.
 15
Mengisi metadata dari naskah karya ilmiah yang ingin dipublikasikan. Mulai
dari nama, judul, abstrak, dan lain-lain.
 Mengunggah file tambahan, misalnya untuk gambar hasil maupun proses
penelitian dan bisa juga data penelitian dalam bentuk tabel.
Muncul ringkasan dari semua file yang diunggah di OJS, jika dirasa sudah selesai
silahkan klik tombol “Finish Submission”.
Setelah semua tahapan tersebut selesai, maka Anda bisa mengecek status dari karya
ilmiah yang dipublikasikan. Yakni di menu user home dan pilih tombol “Active
Submission”.

2. Publikasi Melalui Ridwan Institute


Pilihan kedua untuk publikasi di jurnal ilmiah nasional adalah ke Ridwan Institute, dan
sama seperti di OJS disini juga sifatnya sudah online. Lebih detail untuk proses
publikasi oleh pihak Ridwan Institute disarankan menghubungi kontak Customer
Service yang disediakan.

Kemungkinan masih banyak lagi pilihan tempat untuk mendukung proses publikasi ke
jurnal ilmiah nasional. Silahkan mencoba mengakses informasi lebih banyak dari
berbagai sumber.

Mempublikasikan sebuah karya ilmiah menjadi tanggung jawab sosial peneliti dan
penyusun karya ilmiah tersebut. Sebab tanpa publikasi maka sebuah karya ilmiah tidak
akan bermanfaat dan memiliki makna.

8. Apakah hasil penelitian tersebut?

Jawaban : Tujuh pendidik diabetes dan enam ahli diet berpartisipasi di tiga rumah sakit
bersalin umum di Adelaide. Durasi wawancara berkisar antara 18 hingga 54 menit. Peserta
berusia antara 24 dan 53 tahun, dengan 0,5–25 tahun pengalaman (Tabel 1). Setidaknya
70% pendidik diabetes dan ahli diet melaporkan menemui pasien dalam kelompok. Ahli
diet melaporkan menindaklanjuti 26% pasien setelahnya penunjukan awal, sedangkan
pendidik diabetes telah melakukannya janji tindak lanjut mingguan dengan setiap pasien
kecuali mereka menolak. Wawancara mengungkapkan empat tema: pedoman dan sumber
daya, intervensi diet, pemberian manajemen, dan komunikasi.
16

9. Apakah kesimpulan penelitian tersebut?

Jawaban : Studi ini menghasilkan empat tema utama yang melibatkan pedoman dan
sumber daya, intervensi diet, pemberian manajemen,dan komunikasi. Hal ini jelas bahwa
pendidik diabetes dan ahli diet terlatih dengan baik dengan penyampaian yang konsisten
metode tetapi ada kesenjangan besar dalam penerjemahan dan kesinambungan perawatan.
Studi kami menyoroti perlunya lebih lanjut eksplorasi pengetahuan dan praktik pendidik
diabetes dan ahli diet untuk GDM untuk memberikan informasi terbaik dalam strategi
implementasi penerjemahan pengetahuan nutrisi pengelolaan. Indikasi hambatan bahasa
dan budaya serta sumber daya menyoroti bidang prioritas utama yang sedang berlangsung
untuk mendukung perawatan perempuan dari etnis minoritas.
10. Hasil penelitian kualitatif adalah teori baru (induksi) jelaskan.

Jawaban : Analisis dengan pendekatan induksi dimulai dari hipotesis yang sudah dimiliki
oleh peneliti sebelum turun lapangan. Pendekatan ini hampir sama seperti pendekatan
kuantitatif, namun lebih bersifat terbuka pada temuan lapangan. Setelah turun lapangan,
peneliti memeriksa apakah data yang diperoleh membenarkan atau menyangkal
hipotesisnya. Apabila data lapangan menemukan kasus yang berlawanan dengan
hipotesisnya, maka peneliti bergerak pada dua pilihan yaitu, mendefinisikan ulang
hipotesisnya untuk mengeksklusi kasus yang menyimpang (menyangkal hipotesis) atau
memformulasikan ulang hipotesis.

Pendekatan analisis induksi memberi kesempatan kepada peneliti untuk mendefinisikan


ulang hipotesisnya atau mereformulasi hipotesisnya. Pengumpulan data kualitatif selalu
bersifat terbuka terhadap temuan lapangan, oleh karena itu, proses analisis data hampir
tidak pernah berhenti di satu titik.

11. Bagaimana validitas penelitian kualitatif tersebut? Jelaskan menggunakan teori


penelitian kualitatif yang sudah Anda pelajari.
Jawaban : Uji validitas dalam penelitian kualitatif dilakukan untuk menunjukkan
kesahihan data dalam penelitian. Hal yang dilakukan yaitu dengan mendapatkan data yang
akurat melalui penyajian gambaran yang jujur tentang pengalaman hidup subjek
penelitian.
17

Proses penelitian membutuhkan sebuah alat ukur yang tepat dan benar atau disebut
dengan validitas. Validitas adalah instrument atau alat untuk mengukur kebenaran
dalam proses penelitian. Alat ukur yang dipergunakan untuk melaksanakan penelitian
harus standar dan bisa dipakai sebagai panduan dalam pengukuran data yang akan
diteliti.

Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak
mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Data dikatakan valid,
apabila data yang dilaporkan sama dengan hasil data yang diperoleh oleh peneliti.
Validitas data pada penelitian kualitatif merupakan derajat ketepatan antara data yang
terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan peneliti. Menurut
Creswell dan Miller Validitas didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian
sudah akurat dari sudut pandang peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum.

Validitas didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat dari sudut
pandang peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum. Terdapat dua standar
validitas yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkaitan
dengan seberapa jauh suatu alat ukur berhasil mencerminkan obyek yang akan diukur
pada suatu penelitian tertentu. Sedangakan validitas eksternal lebih terkait dengan
keberhasilan suatu alat ukur untuk diaplikasikan pada penelitian yang berbeda.

Reliabilitas adalah kehandalan/ketepatan sebuah alat ukur/instrument dalam


mengukur sebuah objek. Jika alat ukur dipergunakan dua (2) kali atau lebih untuk
mengukur fenomena yang sama dan memperoleh hasil yang konsisten, maka alat yang
dipakai dikatakan reliabel. Dengan bahasa yang mudah dipahami reliabilitas adalah
konsistensi sebuah alat ukur dalam mengukur fenomena yang sama.

Susan Stainback (1998) mengemukakan bahwa “reliabilty is often defined as the


consistency and stability of data or findings. From a positivistic prespective, reliability
typically is considered to be
synonymous with the consistency of data produced by observations made by different
researchers (e.g test retest), or by spilitting a data set in two parts (spilt- half)”
18

Maksudnya adalah reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas


data atau temuan. Dalam pandangan positivistic (kuantitatif), suatu data dikatakan
reliable apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data
yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama,
atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.

Data pada penelitian kualitatif dianggap reliabel apabila peneliti berada di lapangan
kondisi sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Penelitian kualitatif berkarakter
subyektif dan reflektif sebab peneliti bertindak sebagai instrument. Tingkat reliablitas
pada pendekatan kualitatif bersifat individu atau tidak sama antara peneliti satu dengan
peneliti lainnya, karena setiap penelitian mengandalakan peneliti itu sendiri.
Reliabilitas ditempuh dengan prosedur semacam melibatkan peneliti lain.

Selain itu reliabilitas dapat ditempuh dengan memperpanjang proses pengamatan,


proses wawancara sedemikian rupa sampai pada titik jenuh, maksudnya data atau
informasi yang diperoleh akan tetap sama, tidak lagi berubah.

Reliabilitas tidak sama dengan validitas, karena pengukuran yang dapat diandalkan
akan mengukur secara konsisten, tetapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya
diukur. Dalam penelitian kualitatif, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari
suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam
kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang
konsisten untuk pengukuran yang sama.

Validitas dan reliabilitas lebih menekankan pada masalah kualitas data dan ketepatan
metode yang digunakan untuk melaksanakan proyek penelitian. Validitas dan
reliabilitas dalam penelitian kuantitatif merujuk ke kemampuan prediksi terhadap
fenomena sejenis, sedangkan validitas dan reliabilitas pada penelitian kualitatif
merujuk ke kualitas itu sendiri. Karena suatu fenomena dipengaruhi dan
mempengaruhi banyak hal sehingga sulit mendapatkan dua fenomena yang sama
persis.

19
Realitas pada penelitian kualitatif bersifat majemuk atau ganda dan dinamis/berubah,
sehingga menghasilkan data yang tidak konsisten yang bisa berulang seperti awal. Jadi
penulisan laporan pada penelitian kualitatif bersifat individualistis dan selalu berbeda
antar orang.

Peneliti satu dengan yang lain pasti berbeda dalam menuliskan laporannya sesuai
dengan bahasa dan jalan fikiran masing-masing.

Pengujian keabsahan data pada penelitian kualitatif berbeda istilah atau sebutan
dengan penelitian kuantitatif. Perbedaan tersebut menurut Sugiyono disajikan pada tabel
14.1
Tabel 14.1
Perbedaan istilah Dalam Pengujian Keabsahan Data Antara Metode Kualitatif dan
Kuantitatif
ASPEK KUANTITATIF KUALITATIF
Nilai Validitas Internal Kredibilitas (credibility)
kebenaran
Penerapan Validitas Eksternal Transferability/keteralihan

Konsistensi Reliabilitas Auditability, dependability

Naturalitas Obyektivitas Confirmability


(dapat dikonfirmasi)

Uji Kredibilitas (Credibility Test)


Uji kredibilitas merupakan sebutan dalam uji validitas dalam penelitian kualitatif.
Persyaratan data dianggap memiliki kredibilitas atau tingkat kepercayaan yang
tinggi yaitu terdapat kesesuaian antara fakta di lapangan yang dilihat dari
pandangan atau paradigm informan, narasumber ataupun partisipan dalam penelitian.
20

Hal ini dikarenakan penelitian kualitatif bertujuan untuk


menggambarkan/mendeskripsikan/mema hami kejadian atau fenomena yang menarik
dari sudut pandang informan.
Langkah atau strategi untuk meningkatkan kredibilitas data antara lain perpanjangan
pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi teman sejawat, analisis kasus

negative, dan memberchecking.

Perpanjangan pengamatan Memperpanjang keikutsertaan dalam pengumpulan data


dilapangan sangat diperlukan. Hal ini mengingat karena dalam penelitian kualitatif,
peneliti merupakan instrumen utama penelitian. Dengan semakin lamanya peneliti
terlibat dalam pengumpulan data, akan semakin memungkinkan meningkatnya derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan.

Dengan menambah waktu pengamatan di lapangan berarti kegiatan peneliti akan


bertambah, seperti melakukan wawancara pada semua narasumber baik lama atau
baru untuk memperoleh informasi yang baru. Hal ini menyebabkan hubungan yang
terjadi semakin akrab (tanpa ada jarak), makin terbuka, saling mempercayai sehingga
tidak ada lagi informasi yang ditutup-tutupi.

Meningkatkan Ketekunan Kegiatan meningkatkan ketekunan dapat berarti melakukan


pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut
maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan
sistematis.

Jadi dengan meningkatkan ketekunan ini maka diharapkan peneliti dapat memberikan
deskripsi data yang akurat dan sistematis sesuai apa yang telah diamati
dilapangan.

Meningkatkan ketekunan dapat dilakukan dengan cara membaca berbagai referensi


buku maupun hasil penelitian serta dokumentasi yang berkaitan dengan temuan data
yang akan diteliti.

Triangulasi adalah teknik untuk melakukan pengecekan data dari berbagai sumber
21
dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan Teknik triangulasi ini
memungkinkan diperoleh variasi informasi seluas-luasnya atau selengkap-lengkapnya.

Triangulasi dibagi ke tiga (3) jenis, antara lain:


a. Triangulasi Sumber, yakni triangulasi yang dilakukan dengan melakukan
pengecekan data yang diperoleh dari beberapa sumber.

atasan teman

bawahan
b. Triangulasi Teknik, adalah triangulasi yang dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

wawancara observasi

Kuesioner/
dokumen

c. Triangulasi Waktu, adalah teknik triangulasi yang menilai waktu juga dapat
mempengaruhi kredibilitas data. Artinya untuk menguji kredibilitas data ini
dilakukan dengan wawancara, observasi atau teknik lain di waktu atau situasi yang
berbeda dari sebelumnya.

siang sore

pagi

Analisis Kasus Negatif


Kasus negative disini merupakan kasus yang tidak sesuai dengan hasil penelitian.
Analisis kasus negative ini dapat dimanfaatkan sebagai kasus pembanding atau kasus
sanggahan terhadap hasil penelitian. Namun22 apabila data yang diperoleh tidak
bertentangan dengan temuan, berarti sudah kredibel atau sudah dapat dipercaya.

Melibatkan teman sejawat


Maksudnya adalah melibatkan teman yang tidak ikut dalam penelitian untuk
berdiskusi, memberikan masukan, bahkan kritik mulai awal kegiatan proses penelitian
sampai tersusunnya hasil penelitian. Hal ini diperlukan, mengingat keterbatasan
kemampuan peneliti, yang dihadapkan pada kompleksitas fenomena sosial yang
diteliti.
Mengadakan memberchecking. Memberchecking adalah proses pengecekan data yang
diperoleh peneliti kepada pemberi data, yang tujuannya adalah agar informasi yang
diperoleh dan yang akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang
dimaksudkan oleh sumber data atau informan. Mengecek bersama-sama dengan
anggota penelitian yang terlibat dalam proses pengumpulan data, baik tentang data
yang telah dikumpulkan, kategorisasi analisis, penafsiran, dan kesimpulan hasil
penelitian.

Uji Transferability
Uji Transferability adalah uji validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas
eksternal menunjukkan pada derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian pada populasi dan sampel penelitian yang diperoleh. Kriteria transferability
merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian kualitatif dapat digeneralisasikan
atau ditransfer kepada konteks atau seting yang lain. Transferability adalah istilah
yang bisa menggantikan konsep generalisasi data dalam penelitian kuantitatif, yaitu
sejauh mana temuan suatu penelitian yang dilakukan pada suatu kelompok tertentu
dapat diaplikasikan pada kelompok lain.

Penelitian kualitatif dapat meningkatkan transferabilitas dengan melakukan suatu


pekerjaan mendiskripsikan konteks penelitian dan asumsi-asumsi yang menjadi
sentral pada penelitian tersebut. Oleh karena itu, agar orang lain mampu memahami
hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil
penelitian tersebut, maka seorang peneliti 23dalam membuat laporannya harus
memberikan uraian secara rinci, jelas, sistematis serta dapat dipercaya.

Dari uraian di atas maka dipahami kejelasan hasil penelitian tersebut serta dapat
diputuskan bisa atau tidaknya hasil penelitian tersebut untuk diaplikasikan pada
tempat lain.

Uji Dependability
Uji dependabilitas (dependability) dianggap sama dengan reliabilitas dalam penelitian
kuantitatif. Pandangan kuantitatif tradisional tentang reliabilitas didasarkan pada asumsi
replikabilitas (replicability) atau keterulangan (repeatability). Penelitian yang reliable
apabila orang lain dapat mengulangi atau mereplikasi proses penelitian tersebut.
Adanya pengecekan atau penilaian akan ketepatan peneliti dalam
mengkonseptualisasikan apa yang diteliti merupakan cerminan dari ketepatan menurut
standar reliabilitas penelitian.

Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit ini dilakukan oleh auditor yang
independen atau pembimbing aktivitas penelitian misalnya dengan melakukan review
keseluruhan hasil penelitian. Pengujian dependabilitas dipihak lain menekankan
perlunya peneliti untuk memperhitungkan konteks yang berubah-ubah dalam
penelitian yang dilakukan. Jadi peneliti bertanggung jawab atas perubahan-perubahan
yang terjadi yang mana dapat berpengaruh dalam penelitiannya.

Uji Confirmability
Pengujian confirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji objektivitas
penelitian. Penelitian dapat dikatakan objektif apabila hasil penelitian tersebut telah
disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, standar konfirmabilitas ini lebih
terfokus pada pemeriksaan kualitas dan kepastian hasil penelitian, apa yang benar
berasal dari pengumpulan data dilapangan. Selain itu kriteria konfirmability juga
merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian dapat dikonfirmasikan oleh orang
lain.

Terdapat sejumlah strategi untuk meningkatkan konfirmabilitas. Peneliti secara aktif


dapat menelusuri dan mendeskripsikan contoh-contoh negative yang bertentangan dengan
24
pengamatan sebelumnya. Setelah itu dapat dilakukan audit data yang menguji
pengumpulan data dan prosedur analisis serta membuat penilaian tentang hasil penelitian
tersebut. Konfirmabilitas penelitian kualitatif cenderung berasumsi bahwa setiap peneliti
membawa perspektit yang unik kedalam penelitian.

Untuk penelitian ini sudah termasuk :


 Mempresentasikan secara kronologis peristiwa yang diamati dari awal hingga akhir.
 Mempresentasikan insiden kritis/peristiwa kunci berdasarkan urutan kepentingan.
 Mendeskripsikan setiap tempat, setting, dan lokasi yang berbeda sebelum
mempresentasikan gambaran umum.
 Memfokuskan analisis pada individu/kelompok.
 Mengorganisasi data dengan menjelaskan proses-proses yang terjadi.
 Memfokuskan pengamatan pada isu kunci yang diperkirakan akan menjawab
pertanyaan penelitian.

Dari hasil kesimpulan dijelaskan bahwa studi ini menghasilkan empat tema utama yang
melibatkan pedoman dan sumber daya, intervensi pola makan, dan pemberian manajemen
dan komunikasi. Terbukti bahwa pendidik diabetes dan ahli diet telah terlatih dengan baik
dengan metode penyampaian yang konsisten namun terdapat kesenjangan yang besar
dalam penerjemahan dan kontinuitas perawatan. Studi kami menyoroti perlunya
eksplorasi lebih lanjut mengenai pengetahuan dan praktik pendidik diabetes dan ahli diet
agar GDM dapat memberikan informasi terbaik bagi strategi penerapan penerjemahan
pengetahuan manajemen nutrisi. Indikasi hambatan Bahasa dan budaya serta sumber daya
menyoroti bidang prioritas utama yang sedang berlangsung untuk mendukung perawatan
Perempuan dari etnis minoritas.

25

Anda mungkin juga menyukai