RESEARCH METODHOLOGY
Dosen Pengampu : Endang Lestari, PhD.
Open book dan dikumpulkan maksimal jam 24.00 tanggal 9 November 2023
Berikut adalah artikel penelitian kualitatif. Tugas Anda adalah melakukan analisis artikel
kualitatif tersebut berdasarkan teori penelitian kualitatif yang sudah Anda pelajari.
Analisislah artikel tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apakah latar belakang yang mendasari peneliti melakukan penelitian tersebut?
Jawaban : Penelitian ini mengeksplorasi pengetahuan dan praktik pendidik diabetes dan
ahli diet mengenai manajemen pola makan dan gaya hidup pada wanita dengan diabetes
mellitus gestasional (GDM).
Eksplorasi lebih lanjut mengenai pengetahuan dan praktik para pendidik diabetes dan ahli
diet agar GDM dapat memberikan informasi terbaik dalam strategi penerapan
penerjemahan pengetahuan manajemen nutrisi
2. Apakah tujuan dari penelitian tersebut?
Jawaban : Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengetahuan dan praktik pendidik
diabetes dan ahli gizi mengenai manajemen pola makan dan gaya hidup pada wanita
dengan GDM dan, khususnya, hambatan dan fasilitator yang mempengaruhi praktik
Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel. Jadi, sebuah
penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik dalam
menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian.
Menurut Dalen (1981), beberapa langkah yang harus diperhatikan peneliti dalam
menentukan sampel, yaitu:
1. Menentukan populasi,
3
2. Mencari data akurat unit populasi,
3. Memilih sampel yang representative,
4. Menentukan jumlah sampel yang memadai.
Teknik Sampling
Dari diagram di atas menjelaskan pada kita bahwasanya teknik penentuan sampel dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Teknik pengambilan sampel pertama adalah
Probability Sampling dan kedua adalah Nonprobability Sampling.
Yang termasuk ke dalam kelompok probability sampling antara lain: simple random
sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random
sampling, dan area (cluster) sampling (disebut juga dengan sampling menurut daerah).
Sedangkan yang termasuk ke dalam jenis nonprobability sampling antara lain: sampling
sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive
4 sampling, sampling jenuh, dan
snowball sampling.
Berikut penjelasannya:
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan probability
sampling, maka pengambilan sampel secara acak atau random dari populasi yang ada.
Simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung
dilakukan pada unit sampling. Maka setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang
terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili
populasinya. Cara tersebut dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
Teknik tersebut dapat dipergunakan bila jumlah unit sampling dalam suatu populasi
tidak terlalu besar. Cara pengambilan sampel dengan simple random sampling dapat
dilakukan dengan metode undian, ordinal, maupun tabel bilangan random.
Untuk penentuan sample dengan cara ini cukup sederhana, tetapi dalam prakteknya akan
menyita waktu. Apalagi jika jumlahnya besar, sampelnya besar.
Kelemahan teknik pengambilan sampel ini dapat dilihat dari tingkat error samplingnya.
Jika lebih banyak di bandingkan dengan pengambilan sampel berdasarkan strata karena
sangat sulit memperoleh cluster yang benar-benar sama tingkat heterogenitasnya dengan
cluster yang lain di dalam populasi.
2. Nonprobability sampling
Nonprobability sampling adalah salah satu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.
Teknik ini biasanya digunakan dan didesain untuk penelitian yang menginginkan
sedikit sampel dimana setiap kasus dipelajari secara mendalam. Dan bahayanya, jika
6
sampel terlalu sedikit, maka tidak akan dapat mewakili populasi.
Dalam teknik sampling aksidental, pengambilan sampel tidak ditetapkan lebih dahulu.
Peneliti langsung saja mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui.
d. Sampling Purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling, didasarkan atas ciri-ciri
tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi
yang sudah diketahui sebelumnya. Maka dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi
disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan
penelitian atau permasalahan penelitian.
e. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasinya relatif
kecil, kurang dari 30 orang. Sampel jenuh disebut juga dengan istilah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel yang awal mula jumlahnya kecil,
kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Dan
begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel makin lama makin banyak. Ibaratkan sebuah
bola salju yang menggelinding, makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif
banyak menggunakan sampel purposive dan snowball.
Tujuan pengambilan sampel menurut Sugiarto dalam Martono (2010:75). Apabila kita
tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi yang ada, hal tersebut dapat terjadi
jika anggota populasi sangat banyak.
Pengamatan terhadap seluruh anggota populasi dapat bersifat merusak. Menghemat biaya,
waktu dan tenaga yang digunakan. Mampu memberikan suatu informasi yang akurat, lebih
menyeluruh dan mendalam (komprehensif). (Martono, 2011:75).
Pemilihan teknik pengambilan sampel harus berdasarkan 2 hal penting yaitu, reliabilitas
dan efisiensi. Sampel yang reliable adalah sampel yang memiliki reliabilitas tinggi. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa semakin kecil kesalahan sampling, reliabilitas sampling
semakin rendah. Jika dikaitkan dengan varian nilai statistiknya berlaku kriteria bahwa
semakin rendah varian, maka reliabilitas sampel yang diperoleh semakin tinggi pula.
Metode pengumpulan data adalah berbagai cara yang dilakukan untuk mengumpulkan,
mengukur, dan menganalisis data. Data diambil dari berbagai sumber akurat. Setelahnya,
data akan dianalisis guna menemukan jawaban atas berbagai permasalahan penelitian.
Pengumpulan data juga digunakan untuk mengevaluasi hasil dan memperkirakan
tren/probabilitas. 9
Selama proses pengumpulan data, peneliti harus mengidentifikasi sumber data, jenis data,
dan metode yang digunakan. Hal ini dikarenakan ada banyak pengumpulan data berbeda
sesuai kebutuhan masing-masing.
Dirangkum dari Question Pro dan Simplilearn, metode pengumpulan data kualitatif dibagi
menjadi:
a. Interview
Metode interview dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan, baik
secara online maupun offline. Di sini, peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan
wawancara terbuka yang perlu dijawab oleh responden. Interview bisa dilakukan
melalui telepon, Zoom meeting, tatap muka langsung, dan sebagainya.
Metode interview cocok digunakan jika penelitian tidak memerlukan banyak
responden, sebab interview satu responden saja biasanya memakan waktu lama.
b. Survei
Survei adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan data
dari responden berupa pendapat, preferensi, feedback, dan pilihan mereka tentang
produk/layanan. Survei biasanya disebarluaskan melalui e-mail marketing, media
sosial, website, aplikasi, dan lain-lain.
Saat data sudah berhasil dikumpulkan, peneliti dapat mem-filter sesuai kebutuhan
yang ingin dianalisis, seperti melihat umur, demografi, dan banyak lainnya.
Teknik analisis data merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh para mahasiswa
ketika mereka duduk di bangku kuliah. Kegiatan ini juga lazim dilakukan oleh para peneliti
untuk membutikan kebenaran data yang mereka dapatkan. Biasanya merupakan teori baru
atau menemukan hepotesa dari sebuah permasalahan yang ada. Untuk itu, proses penelitian
merupakan bagian penting yang harus dilalui oleh para peneliti tersebut. Proses ini
terkadang menjadi fase sulit. Penyebabnya tidak lain karena kurang pahamnya terhadap
metode analisis dan pisau yang digunakan untuk mengolah data. Jika kedua hal ini dikuasai
dengan baik, maka kegiatan penelitian pasti mudah dan cepat terselesaikan
13
e. Teknik Analisis Domain
Teknik pengumpulan data domain ini merupakan analisis data yang menggunakan
gambaran dalam mendapatkan data. Objek penelitiannya lebih dinamis dibanding
teknik lainnya, sehingga sangat cocok untuk sebuah penetilian yang membutuhkan
eksplorasi yang lebih mendalam. Karena penyajiannya dalam bentuk sebuah
gambaran, maka pada kesimpulannya peneliti hanya memberi sebuah gambaran saja.
Tanpa menuliskan deskripsi kesimpulan yang terlalu panjang.
7. Dengan cara apakah hasil penelitian dipresentasikan dalam artikel publikasi? Jelaskan.
Jawaban : karya ilmiah yang ditulis masuk ke dalam publikasi jurnal ilmiah nasional
memiliki sejumlah manfaat dan tujuan yang sifatnya penting.
Diantaranya adalah mempublikasikan atau menyebarluaskan hasil dari penelitian yang
dilakukan kepada publik. Menambah khazanah ilmu pengetahuan, sebab jurnal ilmiah
nasional akan dijadikan sumber referensi bagi semua kalangan dalam melakukan
penelitian maupun menyusun karya ilmiah dan 14
juga buku. Membantu mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi, sebab hasil penelitian bisa jadi merupakan solusi untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih mudah dan
cepat. Meningkatkan prestasi penulis, sebab setiap karya ilmiah yang masuk ke dalam
jurnal ilmiah nasional akan dinilai punya kualitas bagus. Tidak hanya untuk karya
ilmiahnya namun juga untuk penyusunnya.
Mampu meningkatkan reputasi lembaga atau perguruan tinggi dimana dosen tersebut
melakukan aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Memberikan kepuasan diri, dalam hal
ini adalah dosen yang menyusun karya ilmiah tersebut. Membantu memperbaiki dan
meningkatkan daya saing suatu bangsa, sebab adanya karya ilmiah yang terpublikasi maka
menunjukan kualitas pendidikan, teknologi, sampai SDM suatu bangsa terbilang bagus
atau bahkan lebih unggul.
Hanya saja masih banyak yang belum tahu bagaimana menjadikan naskah karya ilmiah
ini masuk ke publikasi jurnal ilmiah nasional. Memahami berbagai tujuan dan manfaat dari
publikasi karya ilmiah sesuai yang dijabarkan di atas, maka perlu segera dilakukan.
Kemungkinan masih banyak lagi pilihan tempat untuk mendukung proses publikasi ke
jurnal ilmiah nasional. Silahkan mencoba mengakses informasi lebih banyak dari
berbagai sumber.
Mempublikasikan sebuah karya ilmiah menjadi tanggung jawab sosial peneliti dan
penyusun karya ilmiah tersebut. Sebab tanpa publikasi maka sebuah karya ilmiah tidak
akan bermanfaat dan memiliki makna.
Jawaban : Tujuh pendidik diabetes dan enam ahli diet berpartisipasi di tiga rumah sakit
bersalin umum di Adelaide. Durasi wawancara berkisar antara 18 hingga 54 menit. Peserta
berusia antara 24 dan 53 tahun, dengan 0,5–25 tahun pengalaman (Tabel 1). Setidaknya
70% pendidik diabetes dan ahli diet melaporkan menemui pasien dalam kelompok. Ahli
diet melaporkan menindaklanjuti 26% pasien setelahnya penunjukan awal, sedangkan
pendidik diabetes telah melakukannya janji tindak lanjut mingguan dengan setiap pasien
kecuali mereka menolak. Wawancara mengungkapkan empat tema: pedoman dan sumber
daya, intervensi diet, pemberian manajemen, dan komunikasi.
16
Jawaban : Studi ini menghasilkan empat tema utama yang melibatkan pedoman dan
sumber daya, intervensi diet, pemberian manajemen,dan komunikasi. Hal ini jelas bahwa
pendidik diabetes dan ahli diet terlatih dengan baik dengan penyampaian yang konsisten
metode tetapi ada kesenjangan besar dalam penerjemahan dan kesinambungan perawatan.
Studi kami menyoroti perlunya lebih lanjut eksplorasi pengetahuan dan praktik pendidik
diabetes dan ahli diet untuk GDM untuk memberikan informasi terbaik dalam strategi
implementasi penerjemahan pengetahuan nutrisi pengelolaan. Indikasi hambatan bahasa
dan budaya serta sumber daya menyoroti bidang prioritas utama yang sedang berlangsung
untuk mendukung perawatan perempuan dari etnis minoritas.
10. Hasil penelitian kualitatif adalah teori baru (induksi) jelaskan.
Jawaban : Analisis dengan pendekatan induksi dimulai dari hipotesis yang sudah dimiliki
oleh peneliti sebelum turun lapangan. Pendekatan ini hampir sama seperti pendekatan
kuantitatif, namun lebih bersifat terbuka pada temuan lapangan. Setelah turun lapangan,
peneliti memeriksa apakah data yang diperoleh membenarkan atau menyangkal
hipotesisnya. Apabila data lapangan menemukan kasus yang berlawanan dengan
hipotesisnya, maka peneliti bergerak pada dua pilihan yaitu, mendefinisikan ulang
hipotesisnya untuk mengeksklusi kasus yang menyimpang (menyangkal hipotesis) atau
memformulasikan ulang hipotesis.
Proses penelitian membutuhkan sebuah alat ukur yang tepat dan benar atau disebut
dengan validitas. Validitas adalah instrument atau alat untuk mengukur kebenaran
dalam proses penelitian. Alat ukur yang dipergunakan untuk melaksanakan penelitian
harus standar dan bisa dipakai sebagai panduan dalam pengukuran data yang akan
diteliti.
Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak
mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Data dikatakan valid,
apabila data yang dilaporkan sama dengan hasil data yang diperoleh oleh peneliti.
Validitas data pada penelitian kualitatif merupakan derajat ketepatan antara data yang
terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan peneliti. Menurut
Creswell dan Miller Validitas didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian
sudah akurat dari sudut pandang peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum.
Validitas didasarkan pada kepastian apakah hasil penelitian sudah akurat dari sudut
pandang peneliti, partisipan, atau pembaca secara umum. Terdapat dua standar
validitas yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkaitan
dengan seberapa jauh suatu alat ukur berhasil mencerminkan obyek yang akan diukur
pada suatu penelitian tertentu. Sedangakan validitas eksternal lebih terkait dengan
keberhasilan suatu alat ukur untuk diaplikasikan pada penelitian yang berbeda.
Data pada penelitian kualitatif dianggap reliabel apabila peneliti berada di lapangan
kondisi sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Penelitian kualitatif berkarakter
subyektif dan reflektif sebab peneliti bertindak sebagai instrument. Tingkat reliablitas
pada pendekatan kualitatif bersifat individu atau tidak sama antara peneliti satu dengan
peneliti lainnya, karena setiap penelitian mengandalakan peneliti itu sendiri.
Reliabilitas ditempuh dengan prosedur semacam melibatkan peneliti lain.
Reliabilitas tidak sama dengan validitas, karena pengukuran yang dapat diandalkan
akan mengukur secara konsisten, tetapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya
diukur. Dalam penelitian kualitatif, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari
suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam
kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang
konsisten untuk pengukuran yang sama.
Validitas dan reliabilitas lebih menekankan pada masalah kualitas data dan ketepatan
metode yang digunakan untuk melaksanakan proyek penelitian. Validitas dan
reliabilitas dalam penelitian kuantitatif merujuk ke kemampuan prediksi terhadap
fenomena sejenis, sedangkan validitas dan reliabilitas pada penelitian kualitatif
merujuk ke kualitas itu sendiri. Karena suatu fenomena dipengaruhi dan
mempengaruhi banyak hal sehingga sulit mendapatkan dua fenomena yang sama
persis.
19
Realitas pada penelitian kualitatif bersifat majemuk atau ganda dan dinamis/berubah,
sehingga menghasilkan data yang tidak konsisten yang bisa berulang seperti awal. Jadi
penulisan laporan pada penelitian kualitatif bersifat individualistis dan selalu berbeda
antar orang.
Peneliti satu dengan yang lain pasti berbeda dalam menuliskan laporannya sesuai
dengan bahasa dan jalan fikiran masing-masing.
Pengujian keabsahan data pada penelitian kualitatif berbeda istilah atau sebutan
dengan penelitian kuantitatif. Perbedaan tersebut menurut Sugiyono disajikan pada tabel
14.1
Tabel 14.1
Perbedaan istilah Dalam Pengujian Keabsahan Data Antara Metode Kualitatif dan
Kuantitatif
ASPEK KUANTITATIF KUALITATIF
Nilai Validitas Internal Kredibilitas (credibility)
kebenaran
Penerapan Validitas Eksternal Transferability/keteralihan
Jadi dengan meningkatkan ketekunan ini maka diharapkan peneliti dapat memberikan
deskripsi data yang akurat dan sistematis sesuai apa yang telah diamati
dilapangan.
Triangulasi adalah teknik untuk melakukan pengecekan data dari berbagai sumber
21
dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan Teknik triangulasi ini
memungkinkan diperoleh variasi informasi seluas-luasnya atau selengkap-lengkapnya.
atasan teman
bawahan
b. Triangulasi Teknik, adalah triangulasi yang dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
wawancara observasi
Kuesioner/
dokumen
c. Triangulasi Waktu, adalah teknik triangulasi yang menilai waktu juga dapat
mempengaruhi kredibilitas data. Artinya untuk menguji kredibilitas data ini
dilakukan dengan wawancara, observasi atau teknik lain di waktu atau situasi yang
berbeda dari sebelumnya.
siang sore
pagi
Uji Transferability
Uji Transferability adalah uji validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas
eksternal menunjukkan pada derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian pada populasi dan sampel penelitian yang diperoleh. Kriteria transferability
merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian kualitatif dapat digeneralisasikan
atau ditransfer kepada konteks atau seting yang lain. Transferability adalah istilah
yang bisa menggantikan konsep generalisasi data dalam penelitian kuantitatif, yaitu
sejauh mana temuan suatu penelitian yang dilakukan pada suatu kelompok tertentu
dapat diaplikasikan pada kelompok lain.
Dari uraian di atas maka dipahami kejelasan hasil penelitian tersebut serta dapat
diputuskan bisa atau tidaknya hasil penelitian tersebut untuk diaplikasikan pada
tempat lain.
Uji Dependability
Uji dependabilitas (dependability) dianggap sama dengan reliabilitas dalam penelitian
kuantitatif. Pandangan kuantitatif tradisional tentang reliabilitas didasarkan pada asumsi
replikabilitas (replicability) atau keterulangan (repeatability). Penelitian yang reliable
apabila orang lain dapat mengulangi atau mereplikasi proses penelitian tersebut.
Adanya pengecekan atau penilaian akan ketepatan peneliti dalam
mengkonseptualisasikan apa yang diteliti merupakan cerminan dari ketepatan menurut
standar reliabilitas penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan cara melakukan audit
terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit ini dilakukan oleh auditor yang
independen atau pembimbing aktivitas penelitian misalnya dengan melakukan review
keseluruhan hasil penelitian. Pengujian dependabilitas dipihak lain menekankan
perlunya peneliti untuk memperhitungkan konteks yang berubah-ubah dalam
penelitian yang dilakukan. Jadi peneliti bertanggung jawab atas perubahan-perubahan
yang terjadi yang mana dapat berpengaruh dalam penelitiannya.
Uji Confirmability
Pengujian confirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji objektivitas
penelitian. Penelitian dapat dikatakan objektif apabila hasil penelitian tersebut telah
disepakati banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, standar konfirmabilitas ini lebih
terfokus pada pemeriksaan kualitas dan kepastian hasil penelitian, apa yang benar
berasal dari pengumpulan data dilapangan. Selain itu kriteria konfirmability juga
merujuk pada tingkat kemampuan hasil penelitian dapat dikonfirmasikan oleh orang
lain.
Dari hasil kesimpulan dijelaskan bahwa studi ini menghasilkan empat tema utama yang
melibatkan pedoman dan sumber daya, intervensi pola makan, dan pemberian manajemen
dan komunikasi. Terbukti bahwa pendidik diabetes dan ahli diet telah terlatih dengan baik
dengan metode penyampaian yang konsisten namun terdapat kesenjangan yang besar
dalam penerjemahan dan kontinuitas perawatan. Studi kami menyoroti perlunya
eksplorasi lebih lanjut mengenai pengetahuan dan praktik pendidik diabetes dan ahli diet
agar GDM dapat memberikan informasi terbaik bagi strategi penerapan penerjemahan
pengetahuan manajemen nutrisi. Indikasi hambatan Bahasa dan budaya serta sumber daya
menyoroti bidang prioritas utama yang sedang berlangsung untuk mendukung perawatan
Perempuan dari etnis minoritas.
25