Anda di halaman 1dari 4

Non - Probability Sample (Selected Sample) adalah pegambilan sampel bukan acak,

dimungkinkan untuk mengatasi kesulitan pengambilan sampel secara acak. Pemilihan sampel
dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Hasil yang diharapkan hanya
merupakan gambaran kasar tentang suatu keadaan. Cara ini dipergunakan apabila biaya sangat
sedikit , hasilnya diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yang tinggi karena hanya sekedar
gambaran umum saja. Disamping itu penggunaan ini didasarkan atas tujuan tertentu (biasanya
pada penelitian kualitatif). Pada non probability sampling terdiri atas :

1. Volunteer Sampling

Volunteer Sampling adalah teknik pengambilan sample yang berdasarkan atas kemauan
sendiri dari responden atau berdasar sukarela. Metode yang paling umum dari jenis sampling ini
adalah sampling melalui telepon. Sampling semacam ini sering digunakan oleh stasiun televisi
dan radio untuk mengumpulkan opini publik mengenai isu yang sedang hangat dibicarakan
masyarakat seperti partai politik yang paling banyak didukung, capital punishment, dan
sebagainya. Masyarakat diminta untuk menelepon dan memberikan suara mereka dalam jangka
waktu tertentu, tanpa ada batasan jumlah orang yang dapat menelepon. Sayangnya tidak ada
batasan berapa kali orang yang sama dapat memberikan suara mereka. Karena itu hasil dari
sampling ini sering tidak representatif. Selain itu kemungkinan pendapat orang-orang yang
menelepon berbeda dengan pendapat orang - orang yang tidak menelepon. Kemungkinan hasil
sampling ini akan bias sangat besar, karena hanya orang-orang yang punya telepon dan yang
menyaksikan televisi atau mendengar radio pada waktu tersebut saja yang mengetahui adanya
survei.

2. Purpose Sampling

Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang
menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil.
Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang
menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil.
Teknik pengambilan sampel ini biasanya didasarkan oleh pertimbangan tertentu, misalnya
keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan
jauh. Teknik ini dilakukan dengan mengambil sunjek bukan didasarkan atas strata, random atau
daerah tetapi didasarkan ata tujuan tertentu. Dalam buku Metode Penelitian oleh Sugiyono tahun
2012 menjelaskan bahwa purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu.

Berdasarkan buku Penelitian oleh Arikanto tahun 2010 menjelaskan bahwa syarat – syarat
yang diperlukan dalam menetukan sampel berdasarkan purpose sampling, yaitu :

1. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri – ciri, sifat – sifat atau karakteristik
tertentu, yang merupakan ciri – ciri pokok populasi
2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar – benar merupakan subjek yang paling
banyak mengandung ciri – ciri yang terdapat pada populasi
3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan

Langkah dalam menerapkan teknik ini adalah sebagai berikut:

1. Tentukan apakah tujuan penelitian mewajibkan adanya kriteria tertentu pada sampel
agar tidak terjadi bias
2. Tentukan kriteria-kriteria
3. Tentukan populasi berdasarkan studi pendahuluan yang teliti.
4. Tentukan jumlah minimal sampel yang akan dijadikan subjek penelitian serta
memenuhi kriteria

Dalam menggunakan teknik sampling dalam jenis apapun, pastinya terdapat kelebihan dan
kekurangan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dalam pengambilan sampel dengan
menggunakan teknik purpose sampling :

Kelebihan :

1. Sampel terpilih adalah sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian


2. Teknik ini merupakan cara yang mudah untuk dilaksanakan
3. Sampel terpilih biasanya adalah individu atau personal yang mudah ditemui atau didekati
oleh peneliti

Kekurangan:
1. Tidak ada jaminan bahwa jumlah sampel yang digunakan representatif dalam segi jumlah
2. Dimana tidak sebaik sample random sampling
3. Bukan termasuk metode random sampling
4. Tidak dapat digunakan sebagai generalisasi untuk mengambil kesimpulan statistik
3. Snowball
Metode ini merupakan bentuk khusus dari convenience sampling. Snowball sampling adalah
salah satu bagian dari non-probability sampling dimana peneliti kontak dengan kelompok kecil
yang relefan dengan topik penelitian, selanjutnya kelompok kecil inilah yang akan kontak
dengan sampel yang lainnya, demikian seterusnya sampai sampel yang dibutuhkan mencukupi.
Sering disebut juga dengan network sampling atau chain sampling adalah bentuk variasi dari
convinioence sampling (Swarjana, 2012).
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu
seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding,
makin lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposive
dan snowball. Teknik sampel ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar Nowball Sampling (Sugiyono, 2001)


Kelebihan : Biaya Survei bisa ditekan (murah)
Kekurangan : Sampel mengelompok disatu titik sehingga kurang mewakili populasi (Eriyanto,
2007).
4. Consecutive Sampling
Pengambilan sampel penelitian berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan baik kriteria
inklusi maupun eksklusi. Semua sampel yang memenuhi syarat yang datang kesuatu tempat
misalnya klinik atau rumah sakit akan dijadikan sampel penelitian sampai jumlah sampel yang
dibutuhkan terpenuhi serta berdasarkan waktu pengumpulan data yang tersedia (Swarjana, 2012).
Teknik ini merupakan non probability sampling yang paling mendekati probability sampling.
Consecutive sampling menjadi pilihan peneliti yang tidak mendapatkan kerangka sampel.
Caranya adalah dengan mengambil sampel yang memenuhi kriteria tertentu sampai diperoleh
sejumlah sampel. Contoh seorang peneliti ingin meneliti kasus TB di poli TB RS ABC. Peneliti
mengambil setiap kedatangan pasien TB dengan no urut ganjil (atau urutan dari urut pertama)
sebagai sampel sampai dipenuhi sejumlah sampel. Kedatangan pasien dan nomor urut ganjil,
dianggap mendekati prosedur acak (diacak oleh alam) (Jamil, 2007).
5. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penarikan sampel apabila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang.
Istilah lain dari sampling jenuh ini adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel (Lusiana, 2015).

Anda mungkin juga menyukai