Anda di halaman 1dari 3

MODEL C (SOCIAL ACTION / AKSI SOSIAL)

Social Action adalah kegiatan yang mempunyai tujuan mengadakan peubahan mendasar pada
lembaga kemasyarakatan. Sasaran utamanya adalah penataan kembali struktur kekuasaan,
sumber-sumber dan proses pengambilan keputusan.

Social Action :

a. tujuannya agar masalah-masalah yang dialami kelompok sasaran dapat


dipecahkan melalui penggalangan jaringan kekuatan, serta perubahan
mendasar pada sistem kelembagaan masyarakat.
b. perubahan sosial yang dimulai dengan keinginan sebagai populasi yang
merasa tidak beruntung dalam tatanan sosial kini.
c. orientasi model c adalah tujuan dan proses.

Variabel social action adalah :

1. tujuannya mengganti kekuasaan dan penataan lembaga.


2. inti masalah adalah ketidakberuntungan, ketidakadilan sosial, dan
ketidakmerataan.
3. strateginya adalah mengkristalisasikan isu dan melawan kekuatan
penguasa.
4. taktik dan teknik yang digunakan adalah konflik, konfrontasi, negosiasi,
dan demonstrasi.
5. peran petugas adalah sebagai aktivis, agitator, negosiator, dan broker.
6. wahana perubahannya adalah manipulasi organisasi masa dan proses
politik.
7. orientasi kelompok sasaran terhadap penguasa adalah mengganti.
8. komunitas yang beraktivitas sekmen komunitas.
9. minat yang berkembang adalah minat berkonflik.
10. konsep anggota tentang minta publik adalah individualisme realitis.
11. pelaku kegiatan adalah korban.
12. masyarakat berperan anggota.
Model C (Social Action/Aksi Sosial)
Model Aksi Sosial ini menekankan betapa pentingnya penanganan secara terorganisasi. Terarah
dan sistematis terhadap kelompok yang tidak beruntung. Juga meningkatkan kebutuhan yang
memadai bagi masyarakat yang lebih luas dalam rangka meningkatkan sumber atau perlakuan
yang lebih luas dalam rangka meningkatkan sumber atau perlakuan yang lebih sesuai dengan
keadilan sosial dan nilai-nilai demokratis.

Model ini adalah proses perubahan-perubahan fundamental dalam kelembagaan dan struktur
masyarakat melalui distribusi kekuasaan (distribution of power), distribusi sumber (distribution
of source), dan pengambilan keputusan (distribution of decision making). Model ini dibangun
dari asumsi bahwa masyarakat adalah sistem klien yang menjadi korban ketidakadilan dalam
struktur sosial. Kemiskinan anggota masyarakat bukanlah karena anggota masyarakatnya
melainkan karena dimiskinkan secara sistim dan struktur, tidak berdaya karena tidak
diberdayakan oleh sekelompok orang yang menguasai sumber ekonomi, politik dan
kemasyarakat.

Model ini berorientasi pada tujuan proses dan tujuan hasil. Pengembangkan masyarakat
dilakukan melalui penyadaran, pemberdayaan dan tindakan aktual yang mampu mengubah
struktur kekuasaan agar lebih memenuhi prinsip demokrasi, pemerataan (equality) dan keadilan
(equity). Tujuan yang ingin dicapai adalah mengubah sistem atau kebijakan pemerintah secara
langsung dalam rangka menanggulangi masalah yang mereka hadapi sendiri dan mengadakan
perubahan mendasar pada lembaga kemasyarakatan. Dengan sasaran utamanya adalah penataan
kembali struktur kekuasaan, sumber-sumber keputusan dan proses pengambilan keputusan.

Ciri-ciri Model PPM (Social Action) :

1. Perubahan Mendasar

2. Penataan kembali Struktur Kekuasaan

3. Penataan Sumber Keputusan

4. Penataan Proses Pengambilan Keputusan

5. Perjuangan Kelompok Tertindas

6. Menggugat Keadilan

Ciri-ciri lain :
Menurut Ferry (2009) untuk melihat perbedaan ciri dari model-model PPM, bisa dibedakan dari
tujuan, strategi dasar, peran petugas, dan orientasi pada struktur kekuasaan.

1. Tujuan
Dibedakan antara tujuan yang berorientasi kepada penugasan (task) dan kepada proses. Orientasi
pada penugasan akan menekankan pada penyelesaian tugas-tugas yang diberikan untuk
penyelesaian masalah-masalah tertentu. Orientasi pada preses akan menekankan pembinaan
kerjasama, partisipasi dan kepamimpinan setempat.
Model C : Kadang-kadang berorientasi pada proses, kadang-kadang berorientasi pada penugasan.
2. Strategi standar
Model C : mendasarkan strateginya pada kejelasan sasaran yang ingin dicapai dengan
melontarkan issue ketengah masyarakat, sedangkan sasaran yang dimaksud dapat berupa
individu maupun kelembagaan. Oleh karena itu memanfaatkan konflik, konfrontasi dan aksi
langsung.
3. Peran petugas
Model C : Petugas berperan sebagai aktifis yang mampu memanfaatkan media massa dan
dukungan politis.
4. Orientasi pada struktur kekuasaan
Model C : struktur kekuasaan dijadikan sebagai sasaran perubahan

Anda mungkin juga menyukai