AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk memberikan daya (empowerment) atau
penguatan (strengthening) kepada masyarakat. Pemberdayaan masyarakat juga diartikan
sebagai kemampuan individu yang bersenyawa dengan masyarakat dalam membangun
keberdayaan masyarakat yang bersangkutan sehingga bertujuan untuk menemukan alternatif-
alternatif baru dalam pembangunan masyarakat (Mardikanto, 2014).
Sebagai tujuan, pemberdayaan menunjuk pada keadaan yang ingin dicapai oleh
sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau
pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang
bersifat fisik, ekonomi maupun sosial seperti kepercayaan diri, menyampaikan
aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan
mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.
1.3 Tujuan
1. untuk mengertahui apa saja model – model dalam pemberdayaan masyarakat
2. bagaimana melakukan pemberdayaan yang baik dan benar
3. untuk mengetahui model apa yang cocok dan baik dijadiakan landasan dari kegitan yang
akan dilakukan pemberdaya
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dikutip dalam artikel Ramli (2015), bahwa menrut Jack Rothman mengartikan
yang luas di semua spektrum masyarakat tingkat lokal, baik dalam tahap
penentuan. PML adalah model yang berorientasi pada proses yang bertujuan
prakarsa mereka sendiri. Selain itu, model ini juga bertujuan untuk memberikan
dapat optimal jika adanya partisipasi masyarakat dalam menetapkan tujuan dan
pelaksanaan tindakan.
usaha penciptaan dan pengembangan partisipasi yang lebih luas dari seluruh
4
pengembangan, kepemiminan setempat, dan tujuan yang bersifat pendidikan.
dalam penyelesaian masalah dengan melalui perencanaan yang baik dan rasional,
permasalahan yang dihadapi. Strategi yang digunakan dalam model ini ialah
melihat realita dan fakta yang ada kemudian mencari perencanaan untuk
Juga meningkatkan kebutuhan yang memadai bagi masyarakat yang lebih luas
dalam rangka meningkatkan sumber atau perlakuan yang lebih luas dalam rangka
5
meningkatkan sumber atau perlakuan yang lebih sesuai dengan keadilan sosial
masyarakat adalah sistem klien yang menjadi korban ketidakadilan dalam struktur
melainkan karena dimiskinkan secara sistim dan struktur, tidak berdaya karena
Model ini berorientasi pada tujuan proses dan tujuan hasil. Pengembangkan
6
2.2 Ciri – Ciri Model PPM
Menurut Ferry (2009) untuk melihat perbedaan ciri dari model-model PPM, bisa
dibedakan dari tujuan, strategi dasar, peran petugas, dan orientasi pada struktur
kekuasaan.
1. Tujuan
kepamimpinan setempat.
2. Strategi dasar.
menghindari konfllik.
b. Model B : Pemecahan masalah secara rasional dan logis, untuk itu perlu
baik.
7
dimaksud dapat berupa individu maupun kelembagaan. Oleh karena itu
3. Peran petugas.
pemecahan masalah.
dikombinasikan satu sama lain dan bisa juga merupakan suatu tahapan.
serta masyarakat dalam social planning ( model B ) atau dicarinya usaha usaha
kompromi dalam suatu social action ( model C ). Sebagai suatu tahapan, misalnya
suatu usaha yang bermula merupakan social action tetapi setelah sebagian
Dengan diketahuinya ciri ciri dari ketiga model tersebut diatas kita dapat
bersikap kritis dalam menilai suatu "gerakan" dimasyarakat dan tidak sampai
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan adalah proses perubanan yang disengaja dan direncanakan lebih Lengkap
lagi, pembangunan berarti perubahan yang disengaja atau Direncanakan dengan tujuan untuk
mengubah keadaan yang tidak dikehandaki ke arah yang dikehendaki. Istilah pembangunan
umum- nya dipadamkan dengan istilah developmen, sekalipun istilahdevelopmen sebenarnya
berarti perkembangan tanpa perencanaan. Maka pcmbangunan masyarakat desa juga
disebut rurar development. Sebagaimana diketahui, urbanisasi kecuali berarti (1) 'proses
péngkotaan (proscs mengkotanya suatu daerah/desa) juga berarti: (2) proporsi penduduk yang
tinggal di kota dibanding dengan yang tinggal di desa, dan (3) perpindahan utau pergeseran
penduduk dari desa ke Kota (urbanward migration).
Ketiga unsur Trilogi Pembangunan tersebut yaitu
1. pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya,
2. pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, dan
3. stabilitas yang sehat dan dinamis, diterapkan di setiap sektor, temasuk desa dan kota, di
setiap wilayah dan antar wilayah secara saling terkait, serta dikembangkan secara selaras dan
terpadu.
Dalam proses penyusunan tata ruang desa telah dirumuskan berbagai potensi yang ada,
keunikan, kultur yang melandasi dan harapan harapan yang ingin dicapai, sehingga wujud
desa nantinya menjadi khas, seperti desa wisata, desa tambang, desa kebun, desa peternakan,
desa nelayan, desa agribisnis, desa industri, desa tradisional dan lain sebagainya. Dalam tata
ruang tersebut, harus tersusun rencana infrastruktur, site plan untuk office, pemukiman,
comercial area, lahan usaha/budidaya berbasis sentra(satu hamparan), kemampuan daya
dukung lingkungan (berdasarkan estimasi jumlah penduduk maksimal), lokasi pendidikan,
sarana pelayanan kesehatan, pasar, terminal dan ruang publik (alun alun, taman) dan
sebagainya sesuai kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://pengetahuanasliindonesia.blogspot.com/2012/12/pembangunan-masyarakat-
desa.html(diunduh13 mei 2014 jam 13.00)
http://zickymilendo.wordpress.com/2011/08/01/pembangunan-masyarakat-desa( diunduh 13
mei 2014 jam 14.00)
http://denisuryana.wordpress.com/2009/.../pembangunan-masyarakat-desa( 14 mei 2014 jam
11.00)
10