Anda di halaman 1dari 2

Pendekatan Pemberdayaan

Masyarakat
Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan adalah bahwa masyarakat tidak
dijadikan objek dari berbagai proyek pembangunan, tetapi merupakan subjek dari
upaya pembangunannya sendiri.

Berdasarkan konsep demikian, maka pemberdayaan masyarakat harus mengikuti


pendekatan sebagai berikut (Sumodiningrat, 2002):

 Upaya itu harus terarah. Ini yang secara populer disebut pemihakan. Upaya ini ditujukan
langsung kepada yang memerlukan, dengan program yang dirancang untuk mengatasi
masalahnya dan sesuai kebutuhannya.
 Program ini harus langsung mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat
yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan masyarakat yang akan dibantu mempunyai
beberapa tujuan, yakni agar bantuan tersebut efektif karena sesuai dengan kehendak dan
mengenali kemampuan serta kebutuhan mereka. Selain itu, sekaligus meningkatkan
kemampuan masyarakat dengan pengalaman dalam merancang, melaksanakan,
mengelola, dan mempertanggungjawabkan upaya peningkatan diri dan ekonominya.
 Menggunakan pendekatan kelompok, karena secara sendirisendiri masyarakat miskin
sulit dapat memecahkan masalahmasalah yang dihadapinya. Juga lingkup bantuan
menjadi terlalu luas jika penanganannya dilakukan secara individu.
Berdasarkan analisa sederhana penulis, pendekatan kelompok ini paling efektif dan
dilihat dari penggunaan sumber daya juga lebih efisien.

Strategi pembangunan yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat dipahami


sebagai proses transformasi dalam hubungan sosial, ekonomi, budaya dan politik
masyarakat, sehingga perubahan struktural yang terjadi diharapkan merupakan proses
yang berlangsung secara alami.

Teori-teori ekonomi makro memerlukan intervensi yang tepat sehingga kebijaksanaan


pada tingkat makro mendukung upaya menutup kesenjangan melalui kegiatan-
kegiatan yang bersifat mikro yang langsung ditujukan kepada masyarakat lapisan
bawah, sehingga pemberdayaan masyarakat (empowering) sebagai model
pembangunan dapat menjadi jembatan bagi konsep-konsep pembangunan makro dan
mikro.

Metode Pemberdayaan
Masyarakat
Penulis kutip dari Kartasasmita (1995:95), upaya memberdayakan rakyat harus
dilakukan melalui tiga cara yaitu:

a. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk


berkembang. Kondisi ini berdasarkan asumsi bahwa setiap individu dan masyarakat
memiliki potensi yang dapat dikembangkan.

Hakikat dari kemandirian dam keberdayaan rakyat adalah keyakinan dan potensi
kemandirian tiap individu perlu untuk diberdayakan. Proses pemberdayaan
masyarakat berakar kuat pada proses kemandirian tiap individu, yang kemungkinan
meluas ke keluarga, serta kelompok masyarakat baik ditingkat lokal maupun nasional.

b. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat dengan menerapkan
langkah-langkah nyata, menampung berbagai masukan, menyediakan prasarana dan
sarana yang baik fisik (irigasi, jalan dan listrik), maupun sosial (sekolah dan fasilitas
pelayanan kesehatan) yang dapat diakses oleh masyarakat lapisan paling bawah.

Terbentuknya akses pada berbagai peluang akan membuat rakyat makin berdaya
seperti tersedianya lembaga-lembaga pendanaan, pelatihan dan pemasaran. Dalam
upaya pemberdayaan masyarakat ini yang penting antara lain
adalah peningkatan mutu dan perbaikan sarana pendidikan dan kesehatan, serta
akses pada sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal, teknologi, informasi
lapangan kerja serta pasar.

c. Memberdayakan masyarakat dalam arti melindungi dan membela kepentingan


masyarakat yang lemah. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah jangan sampai
yang lemah bertambah lemah atau mungkin terpinggirkan dalam menghadapi yang
kuat oleh karena itu, perlindungan dan pemihakan kepada yang lemah sangat
mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan masyarakat. Melindungi dan
membela harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya persaingan yang
tidak seimbang dan eksploitasi atas yang lemah.

Anda mungkin juga menyukai