Anda di halaman 1dari 2

Pengembangan masyarakat (community development) merupakan wawasan dasar bersistem

tentang asumsi perubahan sosial terancang yang tepat dalam kurung waktu tertentu. Sedangkan
teori dasar pengembangan masyarakat yang menonjol pada saat ini adalah teori ekologi dan teori
Sumber daya manusia. Teori ekologik mengemukakan tentang “batas pertumbuhan”. Untuk sumber-
sumber yang tidak dapat diperbaruhi perlu dikendalikan pertumbuhannya. Teori ekologik
menyarankan kebijaksanaan pertumbuhan diarahkan sedemikian rupa sehingga dapat membekukan
proses pertumbuhan (zero growth) untuk produksi dan penduduk.

Teori Sumber daya manusia memandang mutu penduduk sebagai kunci pembangunan dan
pengembangan masyarakat. Banyak penduduk bukan beban pembangunan bila mutunya tinggi.
Pengembangan hakikat manusiawi hendaknya menjadi arah pembangunan. Perbaikan mutu sumber
daya manusia akan menumbuhkan inisiatif dan kewirausahaan. Teori sumber daya manusia
diklasifikasikan kedalam teori yang menggunakan pendekatan yang fundamental

Pengembangan Masyarakat ini memiliki sejarah panjang dalam praktek pekerjaan sosial (Payne,
1995; Suharto, 1997). Sebagai sebuah metode pekerjaan sosial, pengembangan masyarakat
memungkinkan pemberi dan penerima pelayanan terlibat dalam proses perencanaan, pengawasan
dan evaluasi. Pengembangan masyarakat meliputi berbagai pelayanan sosial yang berbasis
masyarakat mulai dari pelayanan preventif untuk anak-anak sampai pelayanan kuratif dan
pengembangan untuk keluarga yang berpendapatan rendah.

Meskipun pengembangan masyarakat memiliki peran penting dalam pekerjaan sosial,


pengembangan masyarakat belum sepenuhnya menjadi ciri khas praktek pekerjaan sosial.
Pengembangan masyarakat masih menjadi bagian dari kegiatan profesi lain, seperti perencana kota
dan pengembang perumahan. Pengembangan masyarakat juga masih sering dilakukan oleh para
voluntir dan aktivis pembangunan yang tidak dibayar. Telah terjadi perdebatan panjang mengenai
apakah pengembangan masyarakat dapat dan harus didefinisikan sebagai kegiatan profesional. Yang
jelas, pengembangan masyarakat memiliki tempat khusus dalam khazanah pendekatan pekerjaan
sosial, meskipun belum dapat dikategorikan secara tegas sebagai satu-satunya metode milik
pekerjaan sosial (Mayo, 1998).

Pengembangan masyarakat (community development) sebagai salah satu model pendekatan


pembangunan (bottoming up approach) merupakan upaya melibatkan peran aktif masyarakat
beserta sumber daya lokal yang ada. Dan dalam pengembangan masyarakat hendaknya diperhatikan
bahwa masyarakat punya tradisi, dan punya adat-istiadat, yang kemungkinan sebagai potensi yang
dapat dikembangkan sebagai modal sosial.

Adapun pertimbangan dasar dari pengembangan masyarakat adalah yang pertama, melaksanakan
perintah agama untuk membantu sesamanya dalam hal kebaikan. Kedua, adalah pertimbangan
kemanusiaan, karena pada dasarnya manusia itu bersaudara. Sehingga pengembangan masyarakat
mempunyai tujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan masyarakat, agar mereka dapat
hidup lebih baik dalam arti mutu atau kualitas hidupnya.

KONSEP DAN CAKUPAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Ruang Lingkup Pengembangan Masyarakat


Pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang
memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian
melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pengembangan masyarakat
seringkali diimplementasikan dalam bentuk (a) proyek-proyek pembangunan yang memungkinkan
anggota masyarakat memperoleh dukungan dalam memenuhi kebutuhannya atau melalui (b)
kampanye dan aksi sosial yang memungkinkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh
pihak-pihak lain yang bertanggung jawab (Payne, 1995:165). Pengembangan masyarakat
(community development) terdiri dari dua konsep, yaitu “pengembangan” dan “masyarakat”. Secara
singkat, pengembangan atau pembangunan merupakan usaha bersama dan terencana untuk
meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Bidang-bidang pembangunan biasanya meliputi
beberapa sektor, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial-budaya. Masyarakat dapat
diartikan dalam dua konsep, yaitu (Mayo, 1998:162): Ø Masyarakat sebagai sebuah “tempat
bersama”, yakni sebuah wilayah geografi yang sama. Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga,
perumahan di daerah perkotaan atau sebuah kampung di wilayah pedesaan. Ø Masyarakat sebagai
“kepentingan bersama”, yakni kesamaan kepentingan berdasarkan kebudayaan dan identitas.
Sebagai contoh, kepentingan bersama pada masyarakat etnis minoritas atau kepentingan bersama
berdasarkan identifikasi kebutuhan tertentu seperti halnya pada kasus para orang tua yang memiliki
anak dengan kebutuhan khusus (anak cacat phisik) atau bekas para pengguna pelayanan kesehatan
mental. Istilah masyarakat dalam pengembangan masyarakat biasanya diterapkan terhadap
pelayanan-pelayanan sosial kemasyarakatan yang membedakannya dengan pelayanan-pelayanan
sosial kelembagaan. Pelayanan perawatan manula yang diberikan di rumah mereka dan/atau di
pusat-pusat pelayanan yang terletak di suatu masyarakat merupakan contoh pelayanan sosial
kemasyarakatan. Sedangkan perawatan manula di sebuah rumahsakit khusus manula adalah contoh
pelayanan sosial kelembagaan. Istilah masyarakat juga sering dikontraskan dengan “negara”.
Misalnya, “sektor masyarakat” sering diasosiasikan dengan bentuk-bentuk pemberian pelayanan
sosial yang kecil, informal dan bersifat bottom-up. Sedangkan lawannya, yakni “sektor publik”, kerap
diartikan sebagai bentuk-bentuk pelayanan sosial yang relatif lebih besar dan lebih birokratis.
Pengembangan masyarakat yang berbasis masyarakat seringkali diartikan dengan pelayanan sosial
gratis dan swadaya yang biasanya muncul sebagai respon terhadap melebarnya kesenjangan antara
menurunnya jumlah pemberi pelayanan dengan meningkatnya jumlah orang yang membutuhkan
pelayanan. Pengembangan masyarakat juga umumnya diartikan sebagai pelayanan yang
menggunakan pendekatan-pendekatan yang lebih bernuansa pemberdayaan (empowerment) yang
memperhatikan keragaman pengguna dan pemberi pelayanan.

Dengan demikian, Pengembangan masyarakat dapat didefinisikan sebagai metoda yang


memungkinkan orang dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu memperbesar
pengaruhnya terhadap proses-proses yang mempengaruhi kehidupannya (AMA, 1993). Menurut
Twelvetrees (1991:1), pengembangan masyarakat adalah “the process of assisting ordinary people
to improve their own communities by undertaking collective actions.” Secara khusus pengembangan
masyarakat berkenaan dengan upaya pemenuhan kebutuhan orang-orang yang tidak beruntung
atau tertindas, baik yang disebabkan oleh kemiskinan maupun oleh diskriminasi berdasarkan kelas
sosial, suku, jender, jenis kelamin, usia, dan kecacatan.

Anda mungkin juga menyukai