• MK.Pemberdayaan Masyarakat
• PENGEMBANGAN MASYARAKAT
• Konsep Masyarakat
1. Masyarakat sebagai sebuah “tempat bersama”, yakni sebuah wilayah geografi yang
sama. Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga, perumahan di daerah perkotaan atau
sebuah kampung di wilayah pedesaan.
1. Perumusan masalah.
2. Penetapan program. Setelah masalah dapat diidentifikasi dan disepakati sebagai prioritas
yang perlu segera ditangani, maka dirumuskanlah program penanganan masalah tersebut.
3. Perumusan tujuan. Agar program dapat dilaksanakan dengan baik dan keberhasilannya
dapat diukur perlu dirumuskan apa tujuan dari program yang telah ditetapkan. Tujuan yang
baik memiliki karakteristik jelas dan spesifik sehingga tercermin bagaimana cara mencapai
tujuan tersebut sesuai dengan dana, waktu dan tenaga yang tersedia.
4. Penentuan kelompok sasaran. Kelompok sasaran adalah sejumlah orang yang akan
ditingkatkan kualitas hidupnya melalui program yang telah ditetapkan.
5. Identifikasi sumber dan tenaga pelaksana. Sumber adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menunjang program kegiatan, termasuk didalamnya adalah sarana, sumber
dana, dan sumber daya manusia.
6. Penentuan strategi dan jadwal kegiatan. Strategi adalah cara atau metoda yang dapat
digunakan dalam melaksanakan program kegiatan.
7. Monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memantau proses dan
hasil pelaksanaan program. Apakah program dapat dilaksanakan sesuai dengan strategi dan
jadwal kegiatan? Apakah program sudah mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan? suatu kegiatan indikator keberhasilan
• Pemberdayaan Masyarakat
b. pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan
b. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan merujuk pada keadaan atau hasil yang ingin
dicapai oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki
kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun social seperti memiliki
kepercayaan diri mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,
berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas
kehidupannya
1. Tahap pertama yaitu keinginan dari masyarakat sendiri untuk berubah menjadi lebih
baik.
2. Pada tahap kedua, masyarakat diharapkan mampu melepaskan halangan-halangan atau
factor-faktor yang bersifat resistensi terhadap kemajuan dalam dirinya dan
komunitasnya.
3. Pada tahap ketiga, masyarakat diharapkan sudah menerima kebebasan tambahan dan
merasa memiliki tanggung jawab dalam mengembangkan dirinya dan komunitasnya
4. Tahap keempat yaitu upaya untuk mengembangkan peran dan batas tanggung jawab
yang lebih luas, hal ini juga terkait dengan minat dan motivasi untuk melakukan
pekerjaan dengan lebih baik.
5. Pada tahap kelima ini hasil-hasil nyata dari pemberdayaan mulai kelihatan, dimana
peningkatan rasa memiliki yang lebih besar menghasilkan keluaran kinerja yang lebih
baik.
6. Pada tahap keenam telah terjadi perubahan perilaku dan kesan terhadap dirinya,
dimana keberhasilan dalam peningkatan kinerja mampu meningkatkan perasaan
psikologis di atas posisi sebelumnya.
7. Pada tahap ketujuh masyarakat yang telah berhasil dalam memberdayakan dirinya,
merasa tertantang untuk upaya yang lebih besar guna mendapatkan hasil yang lebih
baik. Siklus pemberdayaan ini menggambarkan proses mengenai upaya individu dan
komunitas untuk mengikuti perjalanan kearah prestasi dan kepuasan individu dan
pekerjaan yang lebih tinggi
• Bentuk partisipasi
1. Secara langsung
3. Secara politis (yaitu melalui pemilihan terhadap mereka yang mencalonkan diri untuk
mewakili mereka)
4. Berbasis informasi (yaitu dengan data yang diolah dan dilaporkan kepada pengambil
keputusan)
4.
Adalah kemampuan pelaku pemberdaya, yaitu aparat pemerintah atau LSM, untuk
mendengarkan, memahami, mendampingi dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk
melayani kepentingan masyarakat. Pelaku pemberdaya juga harus mampu mempertanggung
jawabkan kebijakan dan tindakannya yang mempengaruhi kehidupan masyarakat
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu
untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk
memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi
Biasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis
dengan photo dan sebagainya.
2. Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran.
b. Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap
c. Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama halhal yang
mengesankan
• Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan
atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media
cetak, elektronik (TV, radio, komputer, dan lain-lain) dan media luar ruang, sehingga
sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah
perilakunya kearah positif terhadap kesehatannya.
g. Memperlancar komunikasi
b. Bahan peragaan: Poster tunggal, poster seri, plipchart, tranparan, slide, film, dan
seterusnya.
Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media
cetak pada umumnya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna.
Fungsi utama media cetak ini adalah memberi informasi dan menghibur. Adapun macam-
macamnya adalah poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar balik, stiker, dan
pamflet.
1. Tahan lama.
1. Tahan lama.
1. Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
2. Mudah terlipat
• Media elektronika
Suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan
pesannya melalui alat bantu elektronika
Adapun macam-macam media tersebut adalah TV, radio, film, video film, cassete,
CD, VCD, berbasis web
2. Lebih mudah
3. dipahami.
5. Bertatap muka.
2. Sedikit rumit.
3. Perlu listrik.
• Media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara umum melalui media cetak
dan elektronika secara statis, misalnya: Papan reklame yaitu poster dalam ukuran
besar yang dapat dilihat secara umum di perjalanan, spanduk yaitu suatu pesan dalam
bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat di atas secarik kain dengan ukuran
tergantung kebutuhan dan dipasang di suatu tempat yang strategi agar dapat dilihat
oleh semua orang, pameran, banner dan TV layar lebar
5. Bertatap muka
2. Sedikit rumit.
3. Ada yang memerlukan listrik.
• Penggunaan alat peraga didasari oleh pengetahuan tentang sasaran pendidikan yang
akan dicapai oleh alat peraga tersebut.
1. Di dalam keluarga, yaitu pada saat kunjungan rumah, pada saat pertolongan
persalinan/menolong orang sakit
2. Di masyarakat
• Syarat Media
Tahap Persiapan Sebelum memilih media yang dipakai, maka kita melakukan:
1. Menelaah kelompok sasaran baik dari tingkat pendidikan, tingkat social ekonomi,
budaya dan karakteristik geografis.
2. Kaji saluran media yang dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan: missal
televise, radio dan lain-lain.
• Tahap Perencanaan
• Hal yang perlu diperhatikan pada perencanaan adalah tujuan yang hendak dicapai.
• Observasi
Apakah mereka mengalami kesukaran dalam memahami pesan, kata, gambar dalam
media tersebut
d. Mendiskusikan alat peraga yang dibuat dengan orang lain (teman atau para ahli)
• Tahap Pelaksanaan
1. Alat peraga complicated Yaitu alat peraga dalam penggunaannya memerlukan listrik
dan proyektor. Contoh: film, film strip dan slide
2. Alat peraga simple Contohnya leaflet, model buku bergambar, benda nyata, poster,
spanduk, flannel graph dan boneka wayang
• Media cetak
• Booklet, yaitu media untuk menyampaikan pesan kesehatan dalam bentuk buku
(gambar/tulisan)
• Poster, yaitu bentuk media cetak yang berisi pesan informasi kesehatan yang biasa
ditempel ditembok, atau tempat umum
• Media Elektronik
Yaitu media luar ruang yang dipasang sehingga dapat menyita perhatian khalayak
sasaran. Sifat media ini permanen dan dapat menyentuh alam perasaan atau emosi.
Karakteristiknya:
b. Frekuensi: kemampuan media untuk mengulang pesan iklan yang lama terhadap
khalayak sasaran saat mulai dilupakan
c. Kontinuitas: kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan
d. Memiliki jangkauan lokal, audience beragam, frekuensi tinggi dan waktu baca singkat
f. Sangat efektif dipakai sebagai reminder untuk menjaga dan memelihara image serta
reputasi yang baik di mata sasaran
• Media internet
• Contohnya media social (facebook, Tweet, Line dan lain-lain), Web, Blog, dan lain-
lain.
1. Mengandung muatan informasi yang besar, paling atraktif, menghibur dan edukatif
dalam system komunikasi massa
3. Kaya akan tampilan grafis sehingga sangat terjangkau sebagai sarana berpromosi
4. Media interaktif yang dapat menggabungkan seluruh media informasi, meliputi: audio
visual, animasi, image dan teks
• Himbauan rasional
• Himbauan emosional
• Himbauan ketakutan
• Himbauan ganjaran
• Himbauan motivasional
• Pendekatan Keluarga
• Epti Yorita
• MK PPM
• KONSEP KELUARGA
1. The Nuclear family (keluarga inti), yaitu keluarga yang terdiri atas suami, istri, dan
anak, baik anak kandung maupun anak angkat.
2. The dyad family (keluarga dyad), suatu rumah tangga yang terdiri atas suami dan istri
tanpa anak. Hal yang perlu Anda ketahui, keluarga ini mungkin belum mempunyai
anak atau tidak mempunyai anak, jadi ketika nanti Anda melakukan pengkajian data
dan ditemukan tipe keluarga ini perlu Anda klarifikasi lagi datanya.
3. Single parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua dengan anak (kandung
atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
4. Single adult, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas satu orang dewasa. Tipe ini
dapat terjadi pada seorang dewasa yang tidak menikah atau tidak mempunyai Suami.
5. Extended family, keluarga yang terdiri atas keluarga inti ditambah keluarga lain,
seperti paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya. Tipe keluarga ini banyak dianut
oleh keluarga Indonesia terutama di daerah pedesaan.
6. Middle-aged or elderly couple, orang tua yang tinggal sendiri di rumah (baik
suami/istri atau keduanya), karena anak-anaknya sudah membangun karir sendiri atau
sudah menikah.
7. Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling berdekatan
dan menggunakan barang-barang pelayanan, seperti dapur dan kamar mandi yang
sama.
1) Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas orang tua dan anak
dari hubungan tanpa nikah.
2) Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawina
karena beberapa alasan tertentu.
3) Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan jenis kelam
5) The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup bersam berganti-
ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
6) family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubunga keluarga/saudara dalam
waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya
• Fungsi keluarga
• Fungsi afektif :Fungsi ini meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan
psikososial anggota keluarga. Melalui pemenuhan fungsi ini, maka keluarga akan
dapat mencapai tujuan
• psikososial yang utama, membentuk sifat kemanusiaan dalam diri anggota keluarga,
• Sosialisasi dimulai saat lahir dan hanya diakhiri dengan kematian. Sosialisasi
merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, karena individu secara
kontinyu mengubah perilaku mereka sebagai respon terhadap situasi yang terpola
secara sosial yang mereka alami. Sosialisasi merupakan proses perkembangan atau
perubahan yang dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi sosial dan
pembelajaran peran-peran sosial.
• Keluarga bagiaan dari komunitas, oleh karena itu mempengaruhi kesehatan komunitas
1. Gangguan pada fungsi produksi, distribusi dan konsumsi pangan, dapat menimbulkan
kekurangan gizi.
2. Gangguan pada fungsi dukungan bersama (mutual support) pada lansia, misalnya
dapat memperberat berbagai penyakit lansia.
• Perubahan Budaya
• Epti Yorita
• MK Pemberdayaan Masyarakat
• PERUBAHAN BUDAYA
• Perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena
ketidak sesuaian diantara unsurunsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga
tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan
• Perubahan budaya yang mengarah pada perubahan kondisi mendasar fisik sangat
berpengaruh pada kesehatan
• Suhu ekstrim atau tingkat radiasi ultraviolet yang bisa disebabkan karena penggunaan
AC dapat mempengaruhi biologi manusia dan kesehatan secara langsung misalnya
sejenis kanker kulit.
• Faktor kesibukan yang semakin meningkat masyarakat di era globalisasi ini lebih
senang mengkonsumsi makanan instan atau siap saji karena dirasa lebih praktis,
padahal zat-zat yang terkandung dalam makanan instan dapat membahayakan
kesehatan.
1. Pengaruh tradisi Ada beberapa tradisi didalam masyarakat yang dapat berpengaruh
negatif terhadap kesehatan masyarakat.
2. Sikap fatalistis Hal lain adalah sikap fatalistis yang juga mempengaruhi perilaku
kesehatan
3. Sikap ethnosentris Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik jika
dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain.
4. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya Contoh: Dalam upaya perbaikan gizi, di
suatu daerah pedesaan tertentu, menolak untuk makan daun singkong, walaupun
mereka tahu kandungan vitaminnya tinggi. Setelah diselidiki ternyata masyarakat
bernaggapan daun singkong hanya pantas untuk makanan kambing, dan mereka
menolaknya karena status mereka tidak dapat disamakan dengan kambing.
5. Pengaruh norma Contoh: upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi
banyak mengalami hambatan karena ada norma yang melarang hubungan antara
dokter yang memberikan pelayanan dengan bumil sebagai pengguna pelayanan.
• Lanjutan pengaruh budaya….
7. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses sosialisasi
terhadap perilaku kesehatan. Kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil akan
berpengaruh terhadap kebiasaan pada seseorang ketika ia dewasa. Misalnya saja,
manusia yang biasa makan nasi sejak kecil, akan sulit diubah kebiasaan makannya
setelah dewasa.