Anda di halaman 1dari 7

RUANG LINGKUP PPM

A. Pengertian PPM
Menurut Murray G. Ross, pengembangan dan pengorganisasian masyarakat
adalah suatu proses ketika suatu masayarakat berusaha menentukan kebutuhan-
kebutuhan atau tujuan-tujuannya, mengatur atau menyusun, mengembangkan
kepercayaan dan hasrat untuk memenuhinya, menentukan sumber-sumber (dari dalam
ataupun dari luar masyarakat), mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan
dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya ini, dan dalam pelaksanaan
keseluruhannya, memperluas dan mengembangkan sikap-sikap dan prakti-praktik
kooperatif dan kolaboratif di dalam masyarakat. Definisi tersebut mengandung unsur-
unsur yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Yang dimaksud istilah proses adalah serentetan tindakan mulai dari
penentuan masalah atau tujuan sampai pada pemecahan masalah atau
tercapainya tujuan di dalam masyarakat. Berbagai proses dapat ditemukan
dalam penanggulangan masalah-masalah kemasyarakatan.Dalam kaitan ini
proses dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agarb
berfungsi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Kemampuan ini tumbuh dan
berkembang secara bertahap sebagi akibat upaya yang dilakukan masyarakat
dalam menanggulangi masalah-masalahnya.
2) Istilah masyarakat menunjukkan dua macam pengelompokkan orang, yaitu:
Keseluruahan orang yang tinggal di suatu daerah geografis, misalnya:
desa, kota, propinsi, negara atau dunia. Pada umumnya PPM
dilaksanakan di daerah geografis yang sempit, tetapi juga dapat
diterapkan untuk daerah-daerah yang lebih luas.
Kelompok orang yang memiliki minat-minat atau fungsi yang sama,
misalnya di bidang: kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, lingkungan
dll.
3) Proses menetukan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan berarti, cara
yang dilakukan warga masyarakat untuk menentukan dan memusatkan
perhatian pada masalah yang menganggu mereka serta menentukan tujuan-
tujuan yang akan dicapai. Namun, dalam hal ini tidak seluruh warga
masyarakat dapat dilibatkan dalam penentuan kebutuhan-kebutuhan dan
tujuan-tujuan.
4) Menyusun atau mengatur kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan berarti,
perlunya usaha untuk menentukan prioritas. Diantara berbagai jenis masalah
dan tujuan, beberapa diantaranya berhubungan langsung dengan apa yang
dirasakan, diyakini, dan ditanggapi oleh sebagian besar warga masyarakat.
Hal-hal seperti inilah yang perlu dijadikan perhatian utama. Pada tahap ini
petugas profesional dapat memberikan sumbangannya yang besar untuk proses
pengungkapan keinginan atau kebutuhan masyarakat.
5) Penemuan sumber-sumber (dari dalam atau dari luar masyarakat), mencakup
upaya menemukan peralatan-peralatan, orang-orang, tehnik-tehnik, bahan-
bahan dan sebagainya yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan-tindakan
yang diperlukan.
6) Mengambil tindakan-tindakan yaitu melakukan rangkaian kegiatan yang telah
disebutkan sebelumnya. Proses ini harus mengarah pada tercapainya suatu
hasil, meski hanya sebagian saja dari keseluruhan hasil yang diingankan.
7) Memperluas dan mengembangkan sikap-sikap dan praktik-praktik kooperatif
dan kolaboratif di dalam masyarakat.Ini berarti:
Pada saat proses berlangsung dan mengalami kemajua, warga
masyarakat akan memulai memahami, menerima, dan saling
bekerjasama.
Pada saat berlangsungnya proses penentuan dan penanggulangan
masalah bersama, kelompok-kelompok bersama para pemimpinnya
akan berusaha saling bekerjasama dalam kegiatan bersama, dan akan
mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam penanggulangan
kesulitan-kesulitan dan konflik yang dihadapi masyarakat.
B. Fungsi PPM
Fungsi dari pengembangan dan pengorganisasian masyarakat adalah:
a. Untuk memperoleh an tindakan yang sehat
b. Memulai mengembangkan dan merubah program dan usaha-uasha
kesejahteraan untuk memperoleh penyesuaian yang lebih baik antara sumber-
sumber dan kebutuhan
c. Meningkatkan standar pekerjaan sosial untuk meningkatkan efektifitas kerja
dari lembaga-lembaga
d. Meningkatkan dan memberikan fasilitas interelasi dan meningkatkan
koordinasi antara organisasi, kelompok dan individu-individu yang terlibat
dalam program dan usaha kesejahteraan sosial
e. Mengembangkan pengertian umum dari masalah, kebutuhan dan metode
pekerjaan sosial
f. Mengembangkan dukungan dan paertisipasi masyarakat dalam aktifitas
kesejahteraan sosial
C. Prinsip PPM
1. Program ditentukan oleh atau bersama masyarakat
2. Program harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat setempat
3. Dalam melaksanakan kegiatan harus selalu diberikan bimbingan, pengarahan dan
dorongan agar agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya
4. selama proses ini petugas harus bersedia mendampingi masyarakat dengan
mengambil fungsi sebagai katalisator untuk mempercepat proses.
D. Unsur-unsur program pengembangan masyarakat
1. Program terencana yang terfokus kepada kebutuhan-kebutuhan menyeluruh (total
needs) dari masyarakat yang bersangkutan.
2. Mendorong swadaya masyarakat (ini merupakan unsur paling utama)
3. Adanya bantuan teknis dari pemerintah maupun badan-badan swasta atau
organisasi-organisasi sukarela, yang meliputi tenaga personil, peralatan, bahan
ataupun dana
4. Mempersatukan berbagai spesialisasi seperti pertanian, peternakan, kesehatan
masyarakat, pendidikan, kesejahteraan keluarga, kewanitaan, kepemudaan, dll
untuk membantu masyarakat.
E. Konsep-konsep inovasi dan langkah-langkah PPM
Proses dimana masyarakat dapat mengidentifikasikan kebutuhan-
kebutuhannya dan menentukan prioritas dari kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan
mengembangkan keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan sesuai
dengan skala prioritas tadi berdasarkan atas sumber-sumber yang ada di masyarakat
sendiri maupun yang berasal dari luar, dengan usaha secara gotong-
royong merupakan bentuk konkrit dari pengorganisasian dan pengembangan
masyarakat. Tiga aspek dalam pengorganisasian masyarakat meliputi proses,
masyarakat serta berfungsinya masyarakat. Pengertian Proses dalam Pengorganisasian
masyarakat merupakan proses yang dapat terjadi secara sadar tetapi mungkin pula
merupakan proses yang tidak disadari oleh masyarakat. Pemberdayaan masyarakat
yang dilaksanakan oleh berbagai pihak secara garis besar dapat dibagi dalam dua
kelompok besar. Yaitu menggunakan konsep CO (Community Organizing) dan
konsep CD (Community Development).
Setiap usaha yang bertujuan untuk mengembangkan masyarakat hendaknya
menempuh langkah langkah sebagai berikut :
Ciptakan kondisi agar potensi ( kemampuan ) setempat dapat dikembangkan
dan dimanfaatkan
tingkatkan mutu potensi yang ada
usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada
tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dalam aplikasinya di masyarakat, upaya untuk melibatkan kelompok sasaran
dihadapkan pada kenyataan bahwa situasi dan kondisi masyarakat yang berbeda beda.
Sikon yang berbeda beda ini dapat dilihat sebagai suatu kendala dalam melibatkan
sasaran secara aktif atau sebagai suatu kondisi yang memang harus di rubah.
Penggunaan Sistem Informasi Manajeman dalam penerapan dan pelaksanaan kegiatan
sebagai organisasi di bidang kesehatan sangat terasa dan sangat membantu dan
meningkatkan kinerja bagi organisasinya.
F. Bentuk-bentuk program pengembangan masyarakat
Menurut Mezirow, ada 3 (tiga) jenis program dalam usaha pengembangan masyarakat,
yaitu :
1) Program integratif Memerlukan pemgembangan melalui koordinasi dinas-dinas
teknis
2) Program adaptis Fungsi pengembangan masyarakat cukup ditugaskan pada salah
satu kementrian.
3) Program proyek dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada wilayah tertentu dan
program disesuaikan khusus kepada daerah yang bersangkutan
Penjabaran secara operasional dari bentuk program pengembangan masyarakat ini
sebagai berikut:
1) Biarkan agar masyarakat sendiri yang menentukan masalah, baik yang dihadapi
secara perorangan atau kelompok.
2) Biarkan agar masyarakat sendiri yang membuat analisis untuk selanjutnya
menyusun rencana usaha perbaikan yang akan dilakukan.
3) Biarkan agar masyarakat sendiri yang mengorganisir diri untuk melaksanakan
usaha perbaikan tersebut.
4) Sedapat mungkin digali dari sumber-sumber yang ada dalam masyarakat sendiri
dan kalau betul-betul diperlukan dimintakan bantuan dari luar.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan masyarakat:
1) Menumbuhkan rasa percaya kepada diri sendiri
2) Menimbulkan rasa bangga dan semangat gairah kerja
3) Mengingatkan dinamika masyarakat untuk membangun
4) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
G. Perspektif Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (PPM)
Secara teoritis, PPM bisa dikatakan sebagai sebuah pendekatan pekerjaan
sosial yang dikembangkan dari dua perspektif yang berlawanan, yakni aliran kiri
(sosialis-Marxis) dan kanan (kapitalis-demokratis) dalam spektrum politik. Dewasa
ini, terutama dalam konteks menguatnya sistem ekonomi pasar bebas dan swastanisasi
dan keterlibatan informal dalam mendukung strategi penanganan dan kemiskinan dan
penindasan, maupun dalam hal memfasilitasi partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat.
Twelvetress membagi perspektif teoritis PPM kedalam dua bingkai, yakni
pendekatan profesional dan pendekatan radikal. Pendekatan profesional
menunjukupaya untuk meningkatkan kemandirian dan memperbaiki sistem pemberian
pelayanan dalam kerangka relasi-relasi sosial. Sementara berpijak pada teori Marxis,
feminisme, dan analisis anti-rasis, pendekatan radikal lebih terfokus pada upaya
pemberdayaan kelompok-kelompok lemah, mencari sebab-sebab kelemahan
mereka,serta menganalisis sumber-sumber ketertindasannya. Sebagaimana
diungkapkan oleh Payne,This the type of approach which supports minority ethnic
communities, for example, in drawing attention to inequalities in service provision
and power which lie behind severe deprivation. Pendekatan profesional dapat diberi
label sebagai yang bermatra tradisional, netral dan teknikal. Sedangkan pendekatan
radikal diberi label sebagai pendekatan yanng bermatra transformasional.
H. Model Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
Jack Rothman (1995: 27-34), dalam sebuah tulisannya yang
berjudul Approaches to community intervention, mengembangkan tiga model yang
berguna dalam memahami konsep tentang PPM:
1) Model Pengembangan Masyarakat Lokal (PML)
Model PML memberikan perubahan dalam masyarakat dapat dilakukan secara
optimal apabila melibatkan partisipasi aktifyang luas di semua spektrum masyarakat
tingkat lokal, baik dalam tahap penetuan perubahan. PML adalah proses yang
dirancang untuk mendapatkan kondisi sosial ekonomi yang lebih maju dan sehat bagi
seluruh masyarakat melalui partisipasi aktif mereka serta berdasarkan kepercayaan
yang penuh terhadap prakarsa mereka sendiri. Strategi dasar yang digunakan untuk
memecahkan permasalahan ini adalah usahan penciptaan dan pengembangan
partisipasi yang lebih luas dari seluruh warga masyarakat.Tema-tema pokok dalam
model PML mencakup penggunaan prosedur demokrasi dan kerjasama atas dasar
kesukarelaan, keswadayaan, pengembangan, kepemiminan setempat, dan tujuan yang
bersifat pendidikan. PML pada dasarnya merupakan proses interaksi antara anggota
masyarakatsetempat yang difasilitasi oleh pekerja sosial. Pekerja sosial membantu
meningkatkan kesadaran dan mengembangkan kemampuan mereka dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diharapkan.
2) Model Perencanaan Sosial (PS)
Model ini menekan ka proses pemecahan masalah secara teknis terhadap masalah
sosial substantif , seperti: kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan
dll. Selain itu, model PS ini mengungkap pentingnya menggunakan cara perencanaan
yang matang dan perubahan yang terkendali yakni untuk mencapai tujuan akhir secara
sadar dan rasional dan dalam pelaksanaannya dilakukan pengawasan-pengawasan
yang ketat untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi.
Strategi dasar yang digunakan untuk memecahkan permasalahan adalah
denagn mengumpulkan atau menungkapkan fakta dan data mengenai suatu
permasalahan. Kemudian, mengambil tindakan yang rasional dan mempunyai
kemungkinan-kemungkin yang dapat dilaksanakan. Berbeda dengan PML, PS lebih
berorientasi pada tujuan tugas. Sistem klien PML umumnya kelompok-kelompok
yang kurang beruntung.
3) Model Aksi Sosial (AS)
Model AS ini menekankan betapa gentingnya penanganan secara terorganisasi,
terarah, dan sistematis terhadap kelompok yang tidak beruntung. Juga meningkatkan
kebutuhan yang memadai bagi masyarakat yang lebih luas dalam rangka
meningkatkan sumber atau perlakuan yang lebih sesuai dengan keadilan sosial dan
nilai-nilai demokratisasi.
Tujuan yang ingin dicapai adalah mengubah sistem atau kebijakan pemerintah
secara langsung dalam rangaka menanggulangi masalah yang mereka hadapi
sendiri.Dalam kaitan ini, Suharto (1996) menjelaskan tujuan dan sasaran utama AS
adalah perubahan-perubahan fundamental dalam kelembagaan pada stuktur
masyarakat melaui proses pendistribusian kekuasaan (distribution of resourches) dan
pengambilan keputusan (distribution of decisison making).

Konsep inovasi = Effendy, Nasrul. "Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat." EGC, 1998.

Model PPM =Hurairah, Abu.2008.Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat Model dan


Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan.Bandung: Humaniora

Pegertian, fungsi, prinsip, perspektif = Suharto, Edi.1996.Pengembangan dan Pengorganisasian


Masyarakat.Makalah ini disampaikan pada Pemebekalan Mahasiswa Peserta KKN-Subang,STKS
Bandung,30 oktober 1996.

Bentuk = Ferry Efendy dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Unsur = Anderson, Elizabeth T dan Judith McFarlance. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas:
Teori dan Praktik. Ed. 3. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai