Anda di halaman 1dari 13

PENGORGANISASIAN DAN

PENGEMBANGAN MASYARAKAT
PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT (PPM)??
Menurut Murray G. Ross, PPM adalah suatu proses ketika suatu masayarakat
berusaha menentukan kebutuhan-kebutuhan atau tujuan-tujuannya, mengatur atau
menyusun, mengembangkan kepercayaan dan hasrat untuk memenuhinya, menentukan
sumber-sumber (dari dalam ataupun dari luar masyarakat), mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya ini, dan dalam
pelaksanaan keseluruhannya, memperluas dan mengembangkan sikap-sikap dan
prakti-praktik kooperatif dan kolaboratif di dalam masyarakat
TUJUAN PENGORGANISASIAN DAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Tujuan utama metode COCD adalah untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat
melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka serta menekankan
pada prinsip partisipasi social.
FUNGSI PENGORGANISASIAN DAN PENGEMBANGAN
MASYARAKAT
Untuk memperoleh data dan fakta sebagai dasar untuk menyusun perencanaan dan
melakukan tindakan yang sehat
Memulai mengembangkan dan merubah program dan usaha-uasha kesejahteraan untuk
memperoleh penyesuaian yang lebih baik antara sumber-sumber dan kebutuhan
Meningkatkan standar pekerjaan sosial untuk meningkatkan efektifitas kerja dari lembaga-
lembaga
Meningkatkan dan memberikan fasilitas interelasi dan meningkatkan koordinasi antara
organisasi, kelompok dan individu-individu yang terlibat dalam program dan usaha
kesejahteraan social
Mengembangkan pengertian umum dari masalah, kebutuhan dan metode pekerjaan social
Mengembangkan dukungan dan paertisipasi masyarakat dalam aktifitas kesejahteraan
sosial
PRINSIP PENGORGANISASIAN DAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Tiga aspek dalam pengorganisasian masyarakat meliputi proses, masyarakat serta
berfungsinya masyarakat. Pengertian Proses dalam Pengorganisasian masyarakat merupakan
proses yang dapat terjadi secara sadar tetapi mungkin pula merupakan proses yang tidak
disadari oleh masyarakat. Sedangkan pengertian Masyarakat, dapat diartikan sebagai
suatu kelompok besar yang mempunyai batas-batas geografis, bisa pula diartikan sebagai
suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dan berada dalam
kelompok yang besar tadi.
Metode pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat diklasifikasikan sebagai
berikut : Peranan petugas dalam pengembangan dan pengorganisasian masyarakat terbagi
dalam beberapa jenis, antara lain sebagai : pembimbing, enabler dan ahli. (Murray G-Ross).
Sebagai pembimbing (guide) maka petugas berperan untuk membantu masyarakat mencari
jalan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh masyarakat sendiri dengan cara yang
efektif. Tetapi pilihan cara dan penentuan tujuan dilakukan sendiri oleh masyarakat dan bukan
oleh petugas. Sebagai enabler, maka petugas berperan untuk memunculkan dan mengarahkan
keresahan yang ada dalam masyarakat untuk diperbaiki. Sebagai ahli (expert), menjadi
tugasnya untuk memberikan keterangan dalam bidang-bidang yang dikuasainya.
Unsur-unsur program pengembangan masyarakat:

Program terencana yang terfokus kepada kebutuhan-kebutuhan menyeluruh (total


needs) dari masyarakat yang bersangkutan.
Mendorong swadaya masyarakat (ini merupakan unsur paling utama)
Adanya bantuan teknis dari pemerintah maupun badan-badan swasta atau
organisasi-organisasi sukarela, yang meliputi tenaga personil, peralatan, bahan
ataupun dana
Mempersatukan berbagai spesialisasi seperti pertanian, peternakan, kesehatan
masyarakat, pendidikan, kesejahteraan keluarga, kewanitaan, kepemudaan, dll untuk
membantu masyarakat.
Bentuk-bentuk program pengembangan masyarakat, Menurut Mezirow, ada 3 (tiga)
jenis program dalam usaha pengembangan masyarakat, yaitu :
Program integratif – Memerlukan pemgembangan melalui koordinasi dinas-dinas
teknis
Program adaptis – Fungsi pengembangan masyarakat cukup ditugaskan pada
salah satu kementrian.
Program proyek – dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada wilayah tertentu dan
program disesuaikan khusus kepada daerah yang bersangkutan
Perspektif Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat (PPM)
Twelvetress membagi perspektif teoritis PPM kedalam dua bingkai, yakni pendekatan
profesional dan pendekatan radikal.Pendekatan profesional menunjukupaya untuk
meningkatkan kemandirian dan memperbaiki sistem pemberian pelayanan dalam kerangka
relasi-relasi sosial.
Pendekatan profesional dapat diberi label sebagai yang bermatra tradisional, netral
dan teknikal. Sedangkan pendekatan radikal diberi label sebagai pendekatan yanng
bermatra transformasional.
Dua perspektif Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat :
1. Pendekatan
2. Perspektif
Tujuan/asumsi :
Profesional (tradisional, netral, teknikal)
 Perawatan masyarakat
 Pengorganisasian masyarakat
 Pembangunan masyarakat
 Meningkatkan inisiatif dan kemandirian masyarakat
 Memperbaiki pemberian pelayanan sosial dalam kerangka relasi sosial yang ada
Radikal (transformasional)
 Aksi masyarakat berdasarkan kelas
 Aksi masyarakat berdasarkan jender
 Aksi masyarakat berdasarkan ras
 Meningkatkan kesadaran dan inisiatif masyarakat
 Memberdayakan masyarakat guna mencari akar penyebab ketertindasan dan
diskriminasi
 Mengembangkan strategi dan membangun kerjasama dalam melakukan
perubahan sosial sebagai bagian dari upaya mengubah relasi sosial yang
menindas, deskriminatif, dan eksporatif.
Model Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat
Jack Rothman (1995: 27-34), dalam sebuah tulisannya yang berjudul “Approaches to
community intervention”, mengembangkan tiga model yang berguna dalam memahami konsep
tentang PPM:
Pengembangan masyarakat lokal (PML)
Perencanaan sosial (PS)
Aksi sosial (AS)
Model Pengembangan Masyarakat Lokal (PML)
Model PML memberikan perubahan dalam masyarakat dapat dilakukan secara
optimal apabila melibatkan partisipasi aktifyang luas di semua spektrum masyarakat tingkat
lokal, baik dalam tahap penetuan perubahan.
Tema-tema pokok dalam model PML mencakup penggunaan prosedur demokrasi dan
kerjasama atas dasar kesukarelaan, keswadayaan, pengembangan, kepemiminan setempat,
dan tujuan yang bersifat pendidikan. PML pada dasarnya merupakan proses interaksi antara
anggota masyarakatsetempat yang difasilitasi oleh pekerja sosial. Pekerja sosial membantu
meningkatkan kesadaran dan mengembangkan kemampuan mereka dalam mencapai tujuan-
tujuan yang diharapkan.
 Model Perencanaan Sosial (PS)
Model ini menekan kan proses pemecahan masalah secara teknis terhadap masalah sosial
substantif, seperti: kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan dll.

 Model Aksi Sosial (AS)


Model AS ini menekankan betapa gentingnya penanganan secara terorganisasi, terarah, dan
sistematis terhadap kelompok yang tidak beruntung.Juga meningkatkan kebutuhan yang
memadai bagi masyarakat yang lebih luas dalam rangka meningkatkan sumber atau
perlakuan yang lebih sesuai dengan keadilan sosial dan nilai-nilai demokratisasi.
Bias Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat

Pelaksanaan PPM sebaiknya didasari oleh masalah dan kebutuhan sesuai


dengan karakteristik geografis, idiografi , potensi, teknologi, dan sumberdaya
lokal serta pelibatan aktif masyarakat secara integral.Namun, dalam
realitasnya PPM seringkali terjebak oleh bias, miskonsepsi, atau kesalahan
pemikiran.PPM perlu menghindari bias ini.
Robert Chambers sebagaimana dikutip oleh Suharto (1996 :4)
mengemukakan lima bias yang sering terjadi dalam pelaksanaan PPM,
terutama dipedesaan: spatial bias, project bias, person bias, dry season
bias,dan profesional bias.

Anda mungkin juga menyukai