Konsep diri yang dimiliki seseorang bukan bawaan dari lahir melainkan
diperoleh dari belajar atau berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya.
Orang dengan konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik terhadap
kehidupan dan kesempatan yang dihadapinya. Ia tidak melihat tantangan sebagai
kesempatan, namun lebih sebagai halangan. Sebaliknya seseorang dengan konsep
diri yang positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap
positif terhadap segala sesuatu. Orang dengan konsep diri yang positif akan mampu
menghargai dirinya dan melihat hal-hal yang positif yang dapat dilakukan demi
keberhasilan di masa yang akan datang.
b. Alasan MRS
Tn. T masuk Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati pada tanggal 13
Desember 2011 karena kecelakaan motor
c. Pemeriksaan Fisik.
Tanda vital : TD : 130/80 mmHg N : 82x/mnt S : 36,6 C RR : 19x/mnt
Ukur : TB : 165 cm, BB : 50 kg
Keluhan fisik : ( ) ya, Jelaskan
o DS: Klien mengatakan : nyeri di sekitar luka bekas operasi amputasi di
kaki kiri, dengan skala nyeri 8, dengan karakteristik seperti tertusuk-tusuk,
dengan intensitas terus-menerus selama 5 menit, nyerinya timbul saat
merubah posisi dan berkurang jika relaksasi napas dalam dan distraksi.
o DO : Klien terlihat meringis dan memegangi daerah dekat luka post op.
d. Psikososial
1. Konsep Diri
a. Gambaran diri
o DS: Klien mengatakan kaki kirinya sudah tidak ada, badannya
kurus, rambutnya lurus hitam, dan kulitnya hitam.
o DO: Klien terlihat melamun, kaki kirinya diamputasi, kurus dan
klien tampak malu dengan kondisinya saat ini.
b. Identitas Diri
o DS: Klien mengatakan dirinya seorang laki-laki dan klien
mengatakan namanya Tn. T, umur 26 th, dan beragama islam.
o DO: Klien tampak mampu menyebutkan nama, jenis kelamin, umur
dan agamadengan benar dan Klien adalah seorang laki-laki
c. Peran
o DS: Klien mengatakan: Cemas karena klien tidak mampu
melaksanakan perannya sebagai ayah dari tujuh orang anak yang
masih kecil-kecil dalam mencari nafkah.
o DO: Klien terlihat sering termenung melihat kakinya saat ini dan
saat keluarga datang berkunjung, klien tampak lebih banyak diam
d. Ideal diri
o DS: Klien mengatakan sangat berharap dapat melakukan aktivitas
seperti dulu lagi.
o DO: Klien terlihat lebih banyak diam dan raut wajahnya tampak
muram.
e. Harga diri
o DS: Klien mengatakan : Malu, memikirkan kakinya yang sudah
tidak ada dan merasa dirinya sudah tidak berarti lagi, takut
ditinggalkan oleh istri dan anak-anaknya, khawatir bagaimana
dengan pekerjaannya nanti karena klien adalah tukang ojek yang
harus menghidupi keluarganya.
o DO: Klien terlihat malu, sering menunduk dan terlihat lebih banyak
diam saat keluarganya datang dan ketika perawat akan melakukan
perawatan luka.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah.
2. Hubungan Sosial :
a. Orang yang Berarti
o DS: Klien mengatakan istri dan anaknya adalah orang yang berarti
baginya juga keluarga adalah hal yang terpenting dalam
kehidupannya.
o DO: Klien terlihat sedih saat mengatakan hal mengenai
keluarganya, saat berbicara nada suara klien bergetar dan mata
klien terlihat mengeluarkan air mata.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
o DS: Keluarga klien mengatakan sebelum sakit klien bekerja
sebagai tukang ojek dan aktif dalam kegiatan masyarakat.
o DO: Klien terlihat sering dikunjungi oleh rekan-rekan
organisasinya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
o DS: Klien mengatakan malu bertemu dengan orang lain.
o DO: Klien terlihat diam jika ada orang lain menjenguk dan tampak
jarang berbincang-bincang dengan pasien lain.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
o DS: Klien mengatakan seorang muslim dan mengatakan sejak
dirawat di rumah sakit jarang melakukan ibadah sholat.
o DO: Klien terlihat tidak melakukan shalat 5 waktu.
b. Kegiatan Ibadah :
o DS: Klien mengatakan malas untuk beribadah pada waktu sakit
karena merasa frustasi.
o DO: Klien terlihat tidak melaksanakan sholat sebagai seorang
muslim dan terlihat tidak pernah berdoa.
Masalah keperawatan : Distress spiritual.
4. Sistem pendukung :
YA TIDAK YA TIDAK
Keluarga () ( ) Teman sejawat () ( )
Profesional ( ) ( ) Kelompok sosial () ( )
5. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
( ) Bicara dengan orang lain ( - ) Minum alcohol
( - ) Mampu menyelesaikan masalah ( - ) Reaksi lambat/berlebih
( ) Teknik relaksasi ( - ) Bekerja berlebihan
( - ) Aktifitas konstruksi ( ) Menghindar
( - ) Lain-lain ( - ) Mencederai diri
2. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d pertumbuhan jaringan abnormal di kaki
kiri.
2. Gangguan istirahat dan tidur b.d nyeri disekitar kaki kiri.
3. Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh b.d intake yang tidak adekuat : anoreksia.
4. Gangguan konsep diri : peran, harga diri rendah, body image b.d post operasi
amputasi kaki kiri.
3. Intervensi
Dx: Gangguan konsep diri : peran, harga diri rendah, body image b.d post
operasi amputasi kaki kiri.
Tujuan : Harga diri klien meningkat setelah dilakukan tindakan intervensi
selama 3 x24 jam.
KH:
Klien tidak merasa malu lagi jika bertemu dengan orang lain
Klien mau menerima keadaan dirinya sekarang.
Klien dapat berinteraksi dengan baik padaperawat
Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
Kepercayaan diri klien meningkat.
Klien dapat melakukan perannya sebagai ibu rumah tangga.
Percaya diri klien meningkat
4. Implementasi
5. Evaluasi