Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Hamalah Dania Ahmad

NIM : 072011433020

No Absen : 21

Mata Kuliah : UTS Pengembangan Masyarakat

1. Dari sekian banyak definisi CD, dapat ditarik kesimpulan bahwa, CD itu merupakan
suatu proses pembangunan yang berkesinambungan (follow-up activity and
evaluation); bertujuan memperbaiki (to improve); focus pemberdayaan pemenuhan
kebutuhan berdasar potensi local dan berprinsip ke mandiri. 

a. jelaskan maksud simpulan tersebut. 

Maksud dari kesimpulan tersebut adalah bahwa CD memiliki prinsip dan tujuan
pemberdayaan masyarakat yakni dengan menciptakan tumbuhnya kemandirian
masyarakat. Masyarakat yang mandiri adalah masyarakat yang sudah mampu
menolong diri sendiri. Dengan cara yakni mengajak masyarakat untuk ikut terjun
secara aktif dalam program CD sehingga masyarakat dapat mengetahui bagaimana
menjalankan program tersebut yang akhirnya dapat menumbuhkan kemandirian di
dalam masyarakat itu. CD juga bertujuan memperbaiki, yakni dengan cara
menemukan solusi atas permasalahan yang dialami masyarakat atau suatu komunitas
dan bekerja secara bersama-sama untuk menyelesaikannya. Sehingga pemberdayaan
dengan fokus pemenuhan kebutuhan yang berdasar pada potensi lokal dan berprinsip
kemandirian dapat dicapai.

b. Berikan contoh kongkrit (ilustrasi) secara komprehensif. 

Ilustrasi untuk kesimpulan diatas yakni CD menghindari kegiatan pembangunan


dimana CD melakukan untuk masyarakat misalnya CD memberikan atau
mengerjakan program pemberdayaan hasil “Tanaman sayur di KRPL” dimana CD
melakukan semua prosesnya, hal ini lah yang dihindari CD karena hal ini akan
mengakibatkan masyarakat bergantung pada CD dan masyarakat menjadi pasif. CD
menggunakan metode kerja with the community hal ini seperti dimana program
pemberdayaan “tanaman sayur” supaya menjadi banyak dan menjadi program yang
menjadi penyelesaian masalah ketahanan pangan di daerah tersebut maka CD
mengajak bersama sama mulai dari 0 untuk mengerjakan program tersebut agar
masyarakat juga aktif dan menjadi tidak tergantung.
 

2. Jelaskan beberapa konsep (statement) berikut: 


a. Metode kerja CD adalah doing with the community; bukan doing for the community 
CD memberikan penekanan pada prinsip kemandirian. Artinya partisipasi aktif dalam
bentuk aksi bersama group action di dalam memecahkan masalah dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya dilakukan berdasarkan potensi-potensi yang dimiliki
masyarakat.  
CD dengan segala kegiatannya dalam pembangunan sebaiknya menghindari metode
kerja "doing for the community", tetapi mengadopsi metode kerja "doing with the
community". Metode kerja doing for, akan menjadikan masyarakat menjadi pasif,
kurang kreatif dan tidak berdaya, bahkan mendidik masyarakat untuk bergantung
pada bantuan pemerintah atau organisasi-organisasi sukarela pemberi bantuan.
Sebaliknya, metode kerja doing with, merangsang masyarakat menjadi aktif dan
dinamis serta mampu mengidentifikasi mana kebutuhan yang sifatnya real needs, felt
needs dan expected need : ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut
wuri handayani
 
b. Ide utama CD adalah: "Accept the community as they are" and " Begin the
community development work, where the community is" (Burton E. Swanson 1988:25). 
Core idea CD: "Accept the community as they are" and " Begin the community
development work, where the community is" (Swanson 1988:25). Terimalah
perlakukan masyarakat sebagaimana mereka adanya tanpa membandingkan dengan
masyarakat lain, dan mulailah kegiatan pembangunan masyarakat dimana masyarakat
berada. Artinya rencana pembangunan harus sesuai dengan permasalahan yang akan
dipecahkan, dan kebutuhan mana yang menjadi prioritas dipenuhi sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat
 
c. CD sebagai suatu proses, suatu metode, suatu program dan suatu gerakan. 
CD sebagai proses
CD harus menekankan pada perubahan sosial dan psikologis dalam kehidupan sosial
manusia
CD sebagai Program
CD harus menekankan ragam program guna mencapai berbagai perubahan dan
komunitas dalam memenuhi kebutuhan dasarnya
CD sebagai Gerakan
CD harus menekankan tentang strategi dalam melakukan perubahan kolektif dalam
cakrwala mental, sikap, perilaku untuk mewujudkan kemandirian dan pemenuhan
martabat setiap anggota komunitas secara berkelanjutan.
CD sebagai Metode
CD menggunakan metode kerja di masyarakat dengan melibatkan orang-orang di
dalamnya untuk membawa perubahan dan perkembangan di masyarakat
 
d. Getting to know the local community 
Proses pertama adalah untuk mengetahui karakteristik masyarakat setempat yang
hendak diberdayakan, salah satunya perbedaan karakteristik yang membedakan antara
masyarakat desa yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini juga dibutuhkan
hubungan timbal balik antara petugas dengan masyarakat.

e. Membangunan masyarakat atau membangin di masyarakat 


Membangun masyarakat karena CD bertujuan memperbaiki kondisi ekonomi, sosial,
dan kebudayaan masyarakat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. CD
memfokuskan kegiatannya melalui pemberdayaan potensi-potensi yang dimiliki
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan mereka, sehingga prinsip to help
the community to help themselves dapat menjadi kenyataan. CD memberikan
penekanan pada prinsip kemandirian. Artinya partisipasi aktif dalam bentuk aksi
bersama -group action-di dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya dilakukan berdasarkan potensi-potensi yang dimiliki masyarakat.

f. Stimulating the community to realize that it has problems and Helping them to
discuss their problem 
Ini merupakan proses keempat bahwa di dalam masyarakat yang terikat terhadap
suatu adat kebiasaan, secara sadar dan tidak sadar mereka tidak merasakan bahwa
mereka memiliki masalah yang perlu diselesaikan. Oleh karena itu, masyarakat perlu
untuk melakukan pendekatan persuasif supaya mereka sadar bahwa mereka memiliki
masalah yang harus dipecahkan dan kebutuhan yang harus dipenuhi.
g. CD berorientasi pada: “people centred, participatory, empowering, and sustainable” 
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi yang
merangkum nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru
pembangunan, yakni yang bersifat “people centred, participatory, empowering, and
sustainable” (berpusat pada rakyat, partisipatoris, memberdayakan, dan
keberlanjutan). 
Pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai strategi alternatif dalam
pembangunan telah berkembang dalam berbagai literatur dan pemikiran serta
menyediakan sumber, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan untuk
meningkatkan kapasitas warga masyarakat untuk menentukan masa depannya sendiri,
dan berpartisipasi dalam dan mempengaruhi kehidupan masyarakatnya.
Participation:  CD harus selalu berupaya memaksimalkan partisipasi dengan tujuan
membuat semua orang terlibat secara aktif dalam proses aktivitasnya.
Sustainability (Keberlanjutan), Penggunaan sumber daya yang reneweble daripada
non reneweble. Hilangnya ketergantungan masyarakat membuat program bisa
berkelanjutan.

3. Memberdayakan masyarakat terdiri atas 3 dimensi, yakni menciptakan agar potensi


masyarakat berkembang (enabling); memperkuat potensi lokal (empowering) dan
keberpihakan. Jelaskan ketiga dimensi tersebut dan berikan contoh (ilustrasi)-nya.
 
Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang (enabling). Disini titik tolaknya adalah pengenalan bahwa
setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yang dapat dikembangkan.
Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya, karena jika demikian
akan sudah punah. Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu, dengan
mendorong, memotivasikan, dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang
dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. 
Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat
(empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih positif, selain dari
hanya menciptakan iklim dan suasana. Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata,
dan menyangkut penyediaan berbagai masukan (input), serta pembukaan akses ke
dalam berbagai peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi
berdaya. Dalam rangka pemberdayaan ini, upaya yang amat pokok adalah
peningkatan taraf Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota
masyarakat, tetapi juga pranata-pranatanya. Menanamkan nilai-nilai budaya modern,
seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, dan bebertanggungjawaban adalah bagian
pokok dari upaya pemberdayaan ini. Demikian pula pembaharuan institusi-institusi
sosial dan pengintegrasiannya ke dalam kegiatan pembangunan serta peranan
masyarakat di dalamnya. 
Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Dalam proses
pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena
kekurangberdayaan dalam menghadapi yang kuat. Oleh karena itu, perlindungan dan
pemihakan kepada yang lemah amat mendasar sifatnya dalam konsep pemberdayaan
masyarakat
Ilustrasi pada ketiga dimensi pemberdayaan masyarakat adalah pada contoh pemberdayaan
narapidana dalam penjara, yang masih memiliki potensi-potensi yang dapat dikembangkan.
Dalam hal ini narapidana dapat diberdayakan melalui beberapa sisi, sebagaimana melihat
potensi narapidana tersebut, dan diupayakan agar potensi tersebut berkembang, kesadaran
akan potensi pada setiap individu adalah penting, sehingga hal ini yang akan memicu adanya
motivasi dan saling dukung daya di lapas. Kedua, potensi itu dapat diperkuat dengan berbagai
cara seperti mengembangkan skill yang dimiliki, menanamkan nilai kebudayaan, yang
modern, mengedukasi ilmu pengetahuan, dan mengajarkan untuk selalu belajar serta bekerja
keras. Ketiga, melindungi pihak yang lemah, agar tidak menjadi lebih lemah, perlindungan
ini dapat berupa pendampingan dan pelatihan narapadina di dalam penjara seperti menjahit,
belajar pertukangan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai